Anda di halaman 1dari 21

Deskripsi Kegiatan

Pembangunan PLTU 1
Jawa Barat Kapasitas
3 x (300-400) MW
Identitas pemrakarsa dan Penyusun AMDAL

Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku

Lokasi Rencana Kegiatan

Tahapan Pekerjaan

Uraian Rencana Kegiatan


Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Amdal
Pemrakarsa

Pemrakarsa : PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kantor Pusat


Alamat : JL. Trunojoyo Blok M 1/135 Kebayoran Baru Jakarta
12160
Telepon : (021)7261875, 7261122, 7262234, 7251234
Penanggung Jawab : Ir. Yusuf Suntoro (Project Director PLTU 1 Jawa Barat)
Kegiatan
Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Amdal
Penyusun

Penyusun : PT. Prisma Layanan Nasional Enjiniring (PT. PLNE)


Alamat : Jl. Aipda KS Tubun I/2
Telepon : (021) 5638642, 5638644
Penanggung Jawab : Ir. Farid (Direktur Pembangkit dan Energi Primer)
Kegiatan

Bekerjasama : Pusat Penelitian Kimia LIPI


Alamat : Kompleks LIPI Jl. Cisitu Sangkuriang Bandung
Penanggung Jawab : Dr. L. Broto S. Kardono
(Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI)
Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku

Peraturan Pemerintah RI No 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.


Peraturan Menteri LH RI No 05 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan / atau
kegiatan yang wajib memiliki AMDAL.
Peraturan Menteri LH RI No 16 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen
lingkungan hidup.
Peraturan Menteri LH RI No 17 Tahun 2012 tentang pedoman keterlibatan
masyarakat dalam proses AMDAL dan izin lingkungan.
Peraturan Daerah No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009-2029 .
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2013 tentang Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2029
Lokasi Rencana Kegiatan
PLTU 1 Jawa Barat direncanakan untuk dibangun di Desa Sumurandem, Kecamatan
Sukra, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Dengan dilengkapi fasilitas
Dermaga dirancang menempel dibibir pantai Laut Jawa dan dilengkapi breakwater
sepanjang 1.136 meter yang memiliki kedalaman 8 meter.
Jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kv, menghubungkan PLTU 1
Jawa Barat dengan Jaringan Trasmisi Sukamandi-Kosambi Baru. Rencana jalur
terletak di sebelah utara Jalan Raya Pantura. Jalur transmisi ini direncanakan memiliki
panjang 45 km yang melintasi 4 desa di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu
dan 17 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Subang.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Pembangunan Pembangunan Pembangunan


PLTU Dermaga Jalur Transmisi
Tahap Tahap Tahap
Prakonstruksi Prakonstruksi Prakonstruksi
Tahap Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap Konstruksi
Tahap Operasi Tahap Operasi Tahap Operasi
Tahap Pasca Tahap Pasca Tahap Pasca
Operasi Operasi Operasi
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan PLTU

Tahap Prakonstruksi

Sosialisasi
Berupa pemberian informasi dari pemrakarsa tentang
pembangunan PLTU serta dampak lingkungan yang mungkin akan
timbul. Sosialisasi dilakukan melalui:
Media massa cetak lokal harian umum pikiran rakyat
Konsultasi publik di Aula Kantor Kecamatan Sukra
Pembebasan Lahan
Untuk pembangunan PLTU 1 Jawa Barat direncanakan seluas 80
ha, dimana sebagian besar lahan yang akan digunakan terdiri dari
sawah atau ladang dan lahan bekas tambak.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan PLTU

Tahap Konstruksi

Penerimaan dan Pengerahan Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan khususnya pada puncak tahap
konstruksi sekitar 1.700 orang yang dapat dikategorikan sebagai
supervisor, tukang, mandor, buruh, dan personalia dengan tingkat
pendidikan SMA/K sederajat, Diploma, dan Sarjana (S1).
Mobilisasi Alat dan Bahan
Peralatan dan material konstruksi PLTU 1 Jawa Barat terdiri dari 2
sumber:
Dalam negeri, diangkut melalui jalan darat ke lokasi kegiatan
Luar negeri, diangkut melalui transportasi laut ke lokasi PLTU melalui
temporary dermaga ke lokasi kegiatan
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan PLTU

Tahap Konstruksi

Pembukaan dan Pematangan lahan


Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan meliputi pekerjaan-pekerjaan berikut :
Pekerjaan pembersihan
Pekerjaan pembongkaran dan pemindahan
Pembuatan jalan sementara atau darurat dan temporary dermaga
Pekerjaan galian dan pengurugan yang akan disesuaikan dengan kondisi lahan
Pekerjaan pagar
Konstruksi Sarana dan Prasarana
Setelah pematangan lahan selesai dilaksanakan, maka segera dikonstruksi sarana
dan prasarana PLTU, meliputi bangunan pemasok air, instalasi pengolahan air,
instalasi pengolahan air limbah, bangunan kompleks perkantoran dan rumah jaga
serta bangunan pembangkit.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan PLTU

Tahap Operasi

Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja


Pada tahap ini dilakukan pelepasan sebagian tenaga kerja konstruksi. Kebutuhan tenaga
kerja untuk tahap operasi sekitar 150 orang yang terdiri dari engineer, operator, dan
teknisi.
Penimbunan Batubara
Batubara yang akan digunakan dalam proses pembangkitan listrik ditimbun sementara
ditempat penimbunan batubara (coal yard). Areal ini dilengkapi dengan stacker
reclaimer. Serta satu buah coal pond untuk menampung air lindi pada saat turun hujan.
Untuk memantau tidak terjadi pencemaran air tanah dilokasi kegiatan akan dibangun
sumur pantau, dengan lokasi sumur pantau akan ditentukan.
Pengoperasian Sistem Pembangkit
Dalam pembangkitan listrik dilakukan proses pembakaran batubara untuk memanaskan
air menjadi uap bertekanan. Tekanan uap menggerakan turbin uap yang kemudian
menggerakan generator yang mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan PLTU

Tahap Pasca Operasi

Pelepasan tenaga kerja


apabila dilakukan penutupan PLTU, maka akan dilakukan pelepasan
tenaga kerja PLTU yang berjumlah 150 orang
Pembongkaran bangunan-bangunan PLTU
Apabila dilakukan penutupan PLTU, maka lahan PLTU akan
dikembalikan ke fungsi awalnya.
Revegetasi Lahan
Untuk mengembalikan lahan bekas PLTU ke fungsi asalnya, setelah
pembongkaran bangunan-bangunan PLTU dilakukan revegetasi
dengan menanami lahan bekas PLTU dengan tanaman yang berasal
dari sekitar tapak proyek.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Dermaga

Tahap Prakonstruksi

Sosialisasi
Sosialisasi rencana pembangunan dermaga, dilakukan bersamaan dengan sosialisasi rencana pembangunan PLTU, dengan
mempertemukan pihak pemrakarsa dengan wakil-wakil masyarakat di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra.

Tahap Konstruksi

Mobislisasi Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan khususnya pada tahap konstruksi dermaga bersatu dengan pekerjaan konstruksi PLTU
Mobilisasi Alat dan Material
Alat berat dan material bangunan yang dibutuhkan dalam pembangunan dermaga tercakup dalam alat berat dan material
konstruksi PLTU.
Pengerukan (Dredging)
lokasi dermaga ditempatkan untuk minimum kedalaman laut 8 meter, untuk itu dilakukan pengerukan menggunakan kapal
keruk jenis dampshell dengan volume pengerukan 1.625.600 m3. Rencana dumping area untuk material hasil pengerukan
berada laut jawa yaitu pada lokasi dengan kedalaman lebih dari 40 m, namun demikian rencana dumping area belum
ditentukan dan akan dilakukan kajian lingkungan lebih lanjut.
Konstruksi Dermaga
Dermaga dibangun setelah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan break watter yang berfungsi untuk
penahan gelombang.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Dermaga

Tahap Operasi

Operasional Dermaga
Dermaga digunakan untuk bersandarnya tongkang kapasitas 10.000-12.000 DWT yang
mengangkut batubara dari kalimantan atau sumatera dengan frekuensi kedatangan
kapal 2 kali/hari. Operasional dermaga akan meningkatkan alur pelayanan di sekitar
lokasi proyek.
Pemeliharaan dermaga
Kegiatan pemeliharaan dermaga dan fasilitasnya terutama ditekankan pada
pemeliharaan kolam pelabuhan dan alur pelayaran dengan pengerukan endapan
menggunakan kapal keruk.

Tahap Pasca Operasi

Dermaga merupakan bagian integral dari PLTU 1 Jawa Barat, sehingga apabila dermaga
tidak digunakan lagi maka akan dilakukan pembongkaran dermaga dan lahannya akan
dikembalikan pada fungsinya semula (revitalisasi).
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Jalur Tansmisi

Tahap Prakonstruksi

Sosialisasi
Berupa pemberian informasi dari pemrakarsa tentang pembangunan PLTU
serta dampak lingkungan yang mungkin akan timbul. Sosialisasi dilakukan
melalui:
Media massa cetak lokal harian umum pikiran rakyat
Konsultasi publik di Aula Kantor Kecamatan Sukra
Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan digunakan sebagai area tapak tower.
Konspensasi Lahan
Pemilik tanah dan bangunan yang telah menerima konspensasi dapat
memanfaatkan lahan dan mendirikan bangnan sepanjang tidak masuk
atau tidak akan masuk ke ruang bebas SUTT
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Jalur Tansmisi

Tahap Konstruksi

Mobilisasi Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjang pembangunan tower meliputi tenaga
ahli berbagai disiplin ilmu, tenaga pengawas dan tenaga pelaksana yang berjumlah
sekitar 53 orang untuk setiap pembangunan 1 buah tower untuk sebanyak 125 tower.
Mobilisasi Alat dan Material
Pembuatan Pondasi dan Pendiria Menara
Kegiatan ini meliputi pemasangan pancang, pembuatan begesting pembesian dan
pengecoran pondasi untuk penggalian lubang untuk pondasi menara yang akan
dipasang.
Pemasangan Penghantar
Pekerjaan ini dilakukan setelah pendirian menara selesai dilaksanakan. Pelaksaan
penarikan penghantar dan kawat tanah ini dilakukan dari satu seksi ke seksi berikutnya
secara berurutan dengan desain dari tension menara ke tension menara lainnya.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Jalur Tansmisi
Tahap Operasi

Operasi dan Pemeliharaan SUTT


Setelah tahap konstruksi selesai, maka telah tersedia sistem jaringan dari PLTU 1 Jawa Barat di
Kabupaten Indramayu yang siap disambung dengan sistem distribusi pengguna tenaga listrik.
Selesainya pembangunan transmisi ini berarti juga sebagian tenaga kerja akan dihentikan.
Pemeliharaan SUTT ini berkaitan erat dengan kelangsungan penyaluran tenaga listrik. Kegiatan ini
dilakukan secara berkala, meliputi pemeliharaan menara, kabel transmisi termasuk perlengkaannya
dan ruang bebas SUTT.

Tahap Pasca Operasi

Uprating dan upgrading


Kegiatan ini dilakukan setelah jalur transmisi habis umur ekonomisnya atau apabila perlu
ditingkatkan.
Pembongkaran Menara
Kegiatan ini akan dilaksanakan apabila jalur transmisi SUTT yang menghubugkan PLTU 1 Jawa Barat
dengan Jaringan Trasmisi yang akan digunakan untuk kebutuhan lain yang memerlukan menara
yang lebih tinggi. Lahan yang berada di bawah menara, dikembalikan ke pemilih lahan kembali.
Rencana Kegiatan
PLTU 1 Jawa Barat terdiri atas 3 unit pembngkit listrik, masing-masing berkapasitas
300-400 MW.
Secara keseluruhan, lokasi tapak proyek PLTU 1 Jawa Barat menempati lahan seluas
80 ha, yang meliputi bangunan utama (turbin dan generator, peralatan mekanik dan
fasiitasnya, penampungan batubara, pompa pemasok, kipas utama, peralatan listrik
seperti saklar dan transformator), bangunan kontrol, ruang boiler, electrostatic
precipitator, cerobong, tempat penimbunan batubara, tempat penimbunan abu,
sistempenghubung, jalan internal, inlet da kanal pembuangan, bangunan peralatan
BOP, tangki bahan bakar minyak, gedung prasarana, dan sarana penghijauan.
Untuk pengoperasian pembangkit kapasitas 3 X (300-400) MW dibutuhkan batubara
sebanyak 450-600 ton/jam atau 13.500-14.400 ton/hari. Dengan batubara yang
berasal dari Sumatra/Kalimantan dan diangkut ke lokasi dengan menggunakan kapal
tongkang kapasitas 10.000-12.000 DWT.
Rencana Kegiatan
Pada pembangkit listrik atau power generator menggunakan bahan bakar minyak
untuk start-up (penyalaan awal). Sistem bahan bakar terdiri atas ignitors (pemicu),
warm-up burners (pemanas), coal bunker (bunker batubara), coal feeder (pemasok
batubara), pulverizer (penepung), sistem pembakaran NOx rendah, pendeteksi nyala
api, sistem pengendali untuk tungku dan krselamatan nyala api.
Energi listrik yang dihasilkan generator dengan tegangan 20 kV di salurkan oleh
trasfomator dimana tegangan dinaikan menjadi 150 kV. Dari transfomator, listrik
kemudian disalurkan ke 150 kV Switchyard (serandang hubung 150 kV) yang
merupakan penghubung antara PLTU dan jaringan transmisi.
Selain menghasilkan panas, batubara yang terbakar menghasilkan gas-gas, abu jatuh
(bottom ash) dan abu terbang (fly ash). Kandungan fly ash di reduksi dengan
electrostatic precipitator (EP) dengan efisiensi penyisihan 99%. Sehingga produksi
maksimum abu perhari adalah 10% konsumsi batubara. Perbandingan abu fly ash
dan bottom ash adalah 85 : 15.
Rencana Kegiatan
Dermaga di desain untuk keperluan pembongkaran muatan batubara dari tongkang
pengankutnya, oleh sebab itu posisinya harus sedekat mungkin dengan areal
penyimpanan batubara.
Dermaga direncanakan untuk mampu disandari oleh tongkang dengan bobot 10.000-
12.000 DWT, terdiri dari dermaga utama yang dibatasi 2 pemecah gelombang
(breakwater) dan breakwater intake, dengan luas dermaga 203.200 m2 dan panjang
breakwater 1.136 m.
Kontruksi dermaga mengunakan concrete pile (tiang beton) dengan cathodic
protection (antikarat) dan tiang baja. Dermaga dilengkapi dengna 2 unit x 100%
pembongkar muatan ( continous screw unloaders) yang mampu beroperasi secara
simultan selama 24 jam dengan kemampuan laju penggalian 1.250 ton/jam. Sistem
pembongkaran muatan batubara dilengkapi dengan penggendali otomatis dan
pengaman serta perlengkapan lingkungan seperti perlengkapan pencegah
penyebaran debu dan sistem vakum.
Rencana Kegitan Jalur Transmisi 150 kV
Rencana jaringan SUTT 150 kV dari PLTU 1 Jawa Barat mempunyai data teknis sebagai
berikut:
Tegangan 150 kV
Panjang Jalur 45 km
Jumlah Sirkit 4 sirkit 3-fasa
Tipe Tower Latticel menara kerangka baja
Jumlah Tower 125 buah
Tinggi Tower 60 m
Luas Tapak Tower 25 m x 25 m
Konduktor/fasa 2 x TACSR 410 mm2
Insulator/isolator Keramik/gelas
Kapasitas hantar 570 MW / sirkit

Anda mungkin juga menyukai