HK Kesehatan MT Keperawatan - 3
HK Kesehatan MT Keperawatan - 3
DESTRUKTIF KONSTRUKTIF
MENINGKATKAN KREATIFITAS
MENINGKATKAN INOVASI
MENGURANGI KETEGANGAN
(Winardi, 1994)
KONFLIK
Ketidak-sesuaian paham atas situasi tentang
pokok-pokok pikiran tertentu.
KONFLIK
PERBEDAAN PERSEPSI
Pasien salah paham mengenai:
1. Hakekat hubungan terapetik.
2. Hakekat (fungsi) dari tindakan medik.
3. Penyebab timbulnya adverse out come.
Kesalahfahaman sering dipicu oleh pernyataan sejawat.
GAYA INDIVIDUAL
Perawat/Nakes arogan, ketus atau malas memberikan informasi.
Pasien tergolong temperamental (chronic complainer).
ADVERSE OUTCOME
RISIKO
MEDIK
UNFORESEEN FORESEEN
RISK RISK
MALPRAKTEK
DENGAN TANPA
ANTISIPASI ANTISIPASI
POSISI MASING-MASING PIHAK
POSISI PASIEN :
1. Offensive.
2. Punya alternatif, antara lain :
a. Mengadu ke rumah sakit atau dokter.
b. Mengadu ke IDI / MKEK / PERSI.
c. Mengadu ke Otoritas kesehatan.
d. Mengadu ke BPSK (Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen).
e. Lapor polisi (kasus pidana).
f. Menggugat ganti rugi (kasus perdata).
g. Mengadu ke LSM.
POSISI RUMAH SAKIT / PERAWAT :
1. Defensive.
2. Tidak punya pilihan lain, kecuali menunggu
dan akhirnya melayani pilihan pasien.
KONFLIK
PERLU DITELITI
HASIL PENELITIAN
2 STRICT LIABILITY :
tanggung gugat muncul walaupun tanpa
ada kesalahan (liability without fault).
3 LIABILITY IN TORT :
tanggung gugat muncul karena ada tindakan
melawan hukum (onrechtmatige daad).
VICARIOUS LIABILITY :
4 tanggung gugat akibat kesalahan subordinat.
MEMBUKTIKAN PERKARA PERDATA
Membuktikan adanya tanggung gugat dengan cara:
1. Langsung, yaitu membuktikan adanya:
a. Duty (Kewajiban)
b. Dereliction of duty (Pelanggaran atas Kewajiban).
c. Damage (Kerugian atau Cidera).
d. Direct causation between dereliction of duty and
damage (Akibat Langsung).
2. Tidak langsung, yaitu mencari fakta-fakta yang
secara tidak langsung membuktikan kesalahan dokter
(res ipsa loquitor).
Contohnya: ditemukannya gunting dalam perut.
26