Anda di halaman 1dari 36

Oleh :

DR. ANDRIYANTO, SH, MKes.

Mata Kuliah:
ETIKOLEGAL KEPERAWATAN
SEDERHANA & SERING DIREMEHKAN,
TAPI SERING MENJADI PERSOALAN
HUKUM BAGI PERAWAT :

1. Informed Concent (Persetujuan


Tindakan Medik)
2. Informasi dan Rahasia Kedokteran
(Pasal 322 KUHP)
3. Rekam Medik (Medical Record)
ASPEK HUKUM PERSETUJUAN
TINDAKAN KEDOKTERAN
(PERMENKES 290 TAHUN 2008)
Pengertian
Persetujuan Tindakan Kedokteran
Persetujuan yang diberikan oleh Pasien atau
Keluarga terdekat (suami/istri, ayah atau ibu
kandung, anak-anak kandung, saudara-
saudara kandung atau pengampunya) setelah
mendapat penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran/kedokteran
gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
Isi Informasi
(Lisan, diminta/tidak)
Permekes 920 Th 2008 tentang isi dari informasi :
1. Diagnosa dan tata cara tindakan kedokteran;
2. Tujuan Tindakan Kedokteran yang dilakukan;
3. Alternatif tindakan lain, dan risikonya;
4. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
5. Prognose terhadap tindakan yang dilakukan;
dan
6. Perkiraan pembiayaan.
Setelah informasi diberikan, maka diharapkan
persetujuan dari pasien, dalam arti ijin dari pasien
bagi Bidan untuk melaksanakan tindakan medik.
Pasien mempunyai hak penuh untuk
menolak/memberikan persetujuan.

Persetujuan dari pasien dalam hal ini mempunyai arti


yang cukup luas, sebab dengan sekali pasien
membubuhkan tanda-tangannya di formulir
Persetujuan Tindakan Medik, maka dianggap bahwa
pasien telah informed dan pasien telah
menyerahkan nasibnya kepada Dokter dan Dokter
boleh melaksanakan apa yang menurut Dokter baik.
Pasal 6 Permenkes 290 Tahun 2008:
Pemberian persetujuan tindakan kedokteran
TIDAK menghapuskan tanggung gugat hukum
dalam hal terbukti adanya kelalaian dalam
melakukan tindakan kedokteran yang
mengakibatkan kerugian pada pasien.

Dalam hal tindakan kedokteran harus


dilaksanakan sesuai dengan program
pemerintah dimana tindakan medik tersebut
untuk kepentingan masyarakat banyak, maka
persetujuan kedokteran tidak diperlukan.
Contoh Informed Consent :
Dokter Praktek Swasta
Alamat : . Kode Pos
..
Telp / Fax : ...
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat/tgl lahir :
Alamat :
Kartu Identitas :
Pekerjaan :
Selaku individu yang meminta bantuan pada fasilitas kesehatan ini, bersama ini
menyatakan kesediaannya untuk dilakukan tindakan dan prosedur medis .
pada diri saya.
Persetujuan ini saya berikan setelah mendapat penjelasan dari Dokter yang
berwenang di fasilitas kesehatan tersebut di atas, sebagaimana berikut ini :
1. Diagnosis :
2. Untuk melakukan pertolongan medis perlu dilakukan tindakan
..
3. Setiap tindakan medis yang dipilih bertujuan untuk keselamatan Pasien. Namun
demikian, sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, setiap tindakan mempunyai
risiko, baik yang telah diduga maupun yang tidak diduga sebelumnya.
4. Tindakan Medis telah pula menjelaskan bahwa ia akan berusaha sebaik mungkin untuk
melakukan tindakan medis dan menghindarkan kemungkinan risiko, agar diperoleh hasil
asuhan medis yang optimal.
5. Semua penjelasan tersebut di atas, sudah saya maklumi dan dijelaskan dengan kalimat
yang jelas dan saya mengerti sehingga saya memaklumi arti tindakan asuhan medis yang
saya alami. Dengan demikian terjadi kesepahaman diantara pasien dan dokter tentang
upaya serta tujuan tindakan, untuk mencegah timbulnya masalah hukum di kemudian hari.
Dalam keadaan dimana saya tidak mampu untuk memperoleh penjelasan dan memberi
persetujuan, maka saya menyerahkan mandat kepada Suami atau Wali saya, yaitu :
Nama :
Tempat, tgl lahir :
Alamat :
Kartu Identitas :
Pekerjaan :
Demikian agar Saya maklum, surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak
manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..,.
Dokter Suami/Wali Yang memberi Persetujuan

Saksi saksi : 1. , .
2. ,..
INFORMASI DAN
RAHASIA KEDOKTERAN
Informasi harus diberikan kepada pasien,
kecuali kalau dokter beranggapan pasien
dalam keadaan tidak mampu menerima
informasi.
Memberikan informasi kepada keluarga
pasien tanpa persetujuan pasien adalah
perbuatan melanggar hukum, yaitu telah
membuka rahasia kedokteran kepada orang
yang tidak berhak tahu.
Seseorang dapat dikenai Pasal 322 KUHP tentang
membuka rahasia dengan ancaman penjara 9 bulan,
bila :
1. Yang diberitahukan itu harus suatu rahasia;
2. Bahwa orang itu diwajibkan untuk menyimpan
rahasia tersebut dan ia harus betul-betul
mengetahui bahwa ia wajib menyimpan rahasia itu;
3. Bahwa kewajiban untuk menyimpan rahasia itu
adalah akibat dari suatu pekerjaan yang sekarang,
maupun yang dahulu pernah ia jabat.
4. Membukanya rahasia itu dilakukan dengan sengaja.
PERMENKES RI NO. 269/Menkes/Per/III/2008
Rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (pada sarana
pelayanan kesehatan Pemerintah/Swasta).
Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan
layanan rawat jalan/nginap WAJIB membuat rekam
medik.
Rekam medik dibuat oleh DOKTER dan atau
TENAGA KESEHATAN LAIN yang ikut memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung kepada
pasien.
Rekam medik harus dibuat secara tertulis,
lengkap dan jelas atau secara elektronik
(Pasal 2).
Rekam medik harus dibuat segera dan
dilengkapi setelah pasien mendapat
pelayanan (Pasal 5 (1))
Setiap pencatatan ke dalam rekam medik
harus dibubuhi nama dan tanda tangan
petugas yang memberikan pelayanan atau
tindakan (Pasal 5 (4)).
Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan
pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan
pembetulan.
Pembetulan kesalahan hanya dapat dilakukan
dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan
catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf
Dokter/Dokter Gigi/Tenaga Kesehatan tertentu
yang bersangkutan.
Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan
fasilitas yang diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan rekam medis (pasal 7).
Lama Penyimpanan rekam medik
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5
(lima) tahun (kecuali ringkasan pulang dan
informed concent 10 tahun) terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat (Pasal 8).
Berkas rekam medik milik sarana
pelayanan kesehatan (Pasal 12 ayat 1)
Isi rekam medik milik pasien (Pasal 12 ayat
2).
Terima Kasih

17
ABORTUS DAN TEKNOLOGI
REPRODUKSI BUATAN (TRB)
PENGERTIAN ABORTUS

Abortus dapat terjadi secara spontan


atau secara buatan.
Abortus spontan dapat merupakan
suatu mekasisme alamiah untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang
abnormal.
Abortus buatan (terminasi kehamilan)
dapat bersifat illegal dan legal
ABORTUS BUATAN ILLEGAL

Abortusyang dilakukan oleh tenaga yang


tidak kompeten, biasanya memakai cara
seperti memijat perut bagian bawah,
memasukkan benda asing atau jenis
tumbuh-tumbuhan ke dalam leher rahim,
pemakaian bahan-bahan kimia yang
dimasukkan ke dalam jalan lahir, dll.,
sehingga menyebabkan infeksi berat
bahkan berakibat fatal.
ABORTUS BUATAN LEGAL

Abortus yang dilakukan hanya


berdasarkan indikasi medik, dengan
persetujuan ibu hamil ybs/suami,
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten di suatu sarana kesehatan
tertentu.
DEKLARASI OSLO (1970)
Tentang Pengguguran atas indikasi medik,
disebutkan bahwa moral dasar yang dijiwai
oleh seorang dokter adalah butir Lafal
Sumpah Dokter yang berbunyi : Saya akan
menghormati hidup insani sejak saat
pembuahan .

Oleh karena itu, abortus buatan dengan


indikasi medik, hanya dilakukan dengan
syarat :
1. Pengguguran hanya dilakukan sebagai suatu
tindakan terapeutik.
2. Suatu keputusan untuk menghentikan kehamilan,
sedapat mungkin disetujui secara tertulis oleh dua
orang dokter yang dipilih berkat kompetensi
profesional mereka.
3. Prosedur itu hendaknya dilakukan oleh seorang
dokter yang kompeten di instalasi yang diakui.
4. Jika dokter itu merasa bahwa nuraninya tidak
membenarkan ia melakukan pengguguran
tersebut, maka ia berhak mengundurkan diri dan
menyerahkan pelaksanaan tindakan medis itu
kepada sejawatnya yang lain yang kompeten.
UU 2009/36 TENTANG KESEHATAN

1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya


untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dan atau janinnya, dapat dilakukan
tindakan medis tertentu.
2. Tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat
dilakukan :
a) Berdasarkan indikasi medis (suatu kondisi
yang benar-benar mengharuskan diambil
tindakan medis tertentu, bila tidak, ibu
hamil dan atau janin terancam bahaya
maut) yang mengharuskan diambilnya
tindakan tersebut.
b) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu (DSOG)
dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli (medis, agama,
hukum dan psikologi)
c) Dengan persetujuan ibu hamil yang
bersangkutan atau suami atau
keluarganya.
d) Pada sarana kesehatan tertentu
(sarana kesehatan yang memiliki
tenaga dan peralatan yang
memadai untuk tindakan tersebut
dan telah ditunjuk oleh
Pemerintah)
KUHP MENGANCAM PELAKU-PELAKU
ABORTUS ILLEGAL :

1. Wanita yang sengaja menggugurkan


kandungan atau menyuruh orang lain
melakukannya (KUHP pasal 346,
hukuman maksimum 4 tahun).
2. Seseorang yang menggugurkan
kandungan wanita tanpa seizinnya
(pasal 347,hukuman max 12 th; dan
bilawanita tsb meninggal, hukuman max
15 th.)
KUHP MENGANCAM PELAKU-PELAKU
ABORTUS ILLEGAL :
3. Seseorang yang menggugurkan
kandungan wanita dengan seizin
wanita tsb. (KUHP pasal 348, hukuman
maksimum 5 tahun 6 bulan; dan bila
wanita tsb meninggal, max 7 th).
4. Dokter, bidan atau juru obat yang
melakukan kejahatan di atas (pasal
349, hukuman ditambah dengan
sepertiganya dan pencabutan hak
pekerjaannya)
KUHP MENGANCAM PELAKU-PELAKU
ABORTUS ILLEGAL :

5. Barang siapa mempertunjukkan alat/


cara menggugurkan kandungan
kepada anak di bawah usia 17 tahun/
di bawah umur (KUHP pasal 283,
hukuman max 9 th).
6. Barang siapa menganjurkan/
merawat/ memberi obat kepada
seorang wanita dengan memberi
harapan agar gugur kandungannya
(pasal 299, hukuman max 4 tahun).
TEKNOLOGI REPRODUKSI BUATAN
(TRB)

Dalam UU Kesehatan disebut sebagai


kehamilan di luar secara alami.
TRB merupakan teknik dimana oosit
dimanipulasi sebelum ditanduralihkan,
baik sebagai oosit maupun sebagai
embrio.
TEKNOLOGI REPRODUKSI BUATAN
(TRB)
Hal ini dilakukan sebagai upaya terakhir
pengobatan pasangan kurang subur
(infertil), karena memerlukan biaya yang
besar, dapat menimbulkan distress pada
pasangan yang bersangkutan, dan dengan
cara lain mungkin kehamilannya akan
berhasil.
Dari segi hukum, agama dan etik, TRB
illegal !
Teknologi bayi tabung merupakan upaya yang
dilakukan bagi suami istri yang mempunyai
masalah untuk mengalami kehamilan secara
alamiah.
Dapat juga dikatakan bahwa metode ini
merupakan upaya yang terakhir atau pengobatan
bagi pasangan yang kurang subur.
Tekhnologi bayi tabung di pelopori oleh Louise
Brown dari Inggris pada tahun 1978
Namun metode ini juga mempunyai tingkat
kegagalan yang tinggi, walaupun terjadi
pembuahan dalam media tabung, tetapi ketika
dipindahkan kedalam rahim bisa terjadi
kegagalan.
Walaupun mempunyai tingkat kegagalan yang
tinggi, namun para ahli reproduksi tidak pantang
surut untuk mencari terobosan.
Pada akhir abad ke-20 di Inggris juga ditemukan
reproduksi buatan lagi yang disebut dengan
cloning oleh Dr. Ian Welmut, pada tahun 1997.
Dr. Ian berhasil memanfaatkan tekhnologi
transplantasi inti sel dari sel dewasa sehingga
dapat menumbuhkan kehidupan baru.
Meskipun cloning ini baru berhasil pada binatang,
khususnya domba, namun penemuan ini telah
menimbulkan gelombang kegelisahan, bahkan
keprihatinan.
Yang tidak setuju dengan tekhnonologi
cloning khawatir jika nanti cloning
diterapkan pada manusia seperti halnya
tekhnologi bayi tabung.
Dewasa ini para ahli berpendapat bahwa
pengkloningan individu manusia tidak
dapat diterima, baik dari segi agama, segi
etik maupun dari segi hukum.
Terkait kehamilan diluar alami ini, ketentuan undang
undang kesehatan mengatur hal sebagai berikut :

a. Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan


sebagai upaya terakhir untuk membantu suami
istri dalam mendapatkan keturunan
b. Upaya kehamilan di luar cara alami hanya dapat
dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah
dengan ketentuan:
hasil pembuahan sperma dan ovum dari
suami istri yang bersangkutan ditanamkan
dalam rahim istri dari mana ovum berada.
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dalam kewenangan
untuk itu

Anda mungkin juga menyukai