Anda di halaman 1dari 22

ASPEK ASPEK

HUKUM KESEHATAN

Andriyanto
CURRICULUM VITAE
Nama : ANDRIYANTO
Tempat, tanggal lahir : Malang, 9 Juni 1966
Alamat Rumah : Jl. Tales II / 16 Surabaya
Telp. : HP. 0818570332 / 081232332300
Email : andry_anto2005@yahoo.com
Telp/Fax Kantor AKZI : (031) 8499597
Status : 1 istri, 2 anak
Pendidikan : 1. Lulus Akademi Gizi Malang th 1988
2. Lulus Fak Hukum Unibraw Malang th 1990
3. Lulus S2 Kesmas Epid Unair th 2001
4. S3 Ilmu Kedokteran Unair th 2003
5. Lulus S3 PSDM Unair th 2017
CURRICULUM VITAE
Pekerjaan :
Direktur Akademi Gizi Surabaya;
Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Jawa
Timur 2005 2015; Sekretaris Majelis Kode Etik DPP PERSAGI;
Ketua Divisi Registrasi Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi
(MTKP) Jatim;
Tenaga Ahli Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur 2011 sekarang;
Ketua Tim Pangan dan Gizi Provinsi Jawa Timur;
Legal Consultant dan Direktur Eksekutif Biro Konsultasi
Hukum Khusus Kesehatan & Kedokteran Maulana Medical
Law Surabaya;
Wakil Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Jawa Timur;
Ketua Komite Profesi Tenaga Kesehatan Jawa Timur;
Ketua LSM Koalisi Jatim Sehat; dan
Redaktur Majalah Global Sehat.
Latar Belakang
Kebangkitan kesadaran akan hak-hak
asasi manusia khususnya dalam bidang
kesehatan dan semakin tingginyua
pengetahuan pasien akan berbagai
masalah kesehatan.
Begitu hebatnya kemajuan ilmu dan
teknologi bidang biomedis agaknya
mengalihkan kepercayaan pasien terhadap
keampuhan iptek kedokteran.
Latar Belakang
Pasien perlu diberi peran untuk menilai
mutu pelayanan sebagai upaya untuk
mengendalikan pemberi jasa, seperti
halnya terhadap pihak produsen (ada
semangat perlindungan konsumen).
Mulai marak muncul persoalan-persoalan
hukum yang menyangkut pelayanan
kesehatan baik RSU maupun praktek
nakes yang berakibat matinya seseorang .
Latar Belakang
Adanya peningkatan kesadaran
hukum masyarakat, dimana
masyarakat lebih menyadari akan
haknya.
Para dokter dituntut untuk
melakukan kewajiban dan tugas
profesinya dengan lebih hati-hati
dan penuh tanggung jawab.
Subyek Hukum

Pribadi,misal: Dokter, Perawat,


Bidan, Ahli Gizi, dll.

Badan Hukum, misal : Rumah


Sakit, Praktik Dokter/Perawat/
Bidan Swasta.
Seorang tenaga kesehatan
dalam melakukan
pekerjaannya harus sesuai
dengan pedoman atau ukuran
tertentu yang dikenal dengan
Standar Profesi Medik
Prosedur Tetap/Protap
PENGERTIAN

HUKUM KESEHATAN (HEALTH LAW) =

is the body of rules which


relates directly to the care
of health, as well as to the
application of general civil,
criminal, and administrative
law.
Hukum Kesehatan

Seluruh ketentuan hukum yang langsung


berhubungan dengan pemeliharaan
kesehatan, dan ketentuan-ketentuan dari
bidang hukum lain seperti hukum pidana,
perdata dan administratif yang dapat
diterapkan dalam hubungannya dengan
pemeliharaan kesehatan. (Leenen, 1991).
Sumber Hukum Kesehatan
(Tempat ditemukannya hukum)
Pedoman Internasional
Hukum Kebiasaan
Jurisprudensi yang ada kaitannya
dengan pemeliharaan kesehatan
Hukum otonom
Pendapat Para Ahli
Literatur
Asas Hukum Kesehatan
Asas hukum bukanlah peraturan hukum
yang konkret (bukan norma hukum),
melainkan merupakan pikiran dasar yang
umum sifatnya, namun perlu dipandang
sebagai petunjuk bagi hukum yang
berlaku.
Agroti Salus Lex Suprema: Keselamatan
Pasien adalah hukum yang tertinggi.
Asas Hukum Kesehatan
Sa science et sa conscience: Ya
ilmunya dan Ya hatinya.
Deminimis noncurat lex: Hukum
tidak mencampuri hal-hal yang
sepele.
Res Ipsa Liquitur: Faktanya telah
berbicara.
HAK DASAR MANUSIA

HAK DASAR SOSIAL


HAK DASAR INDIVIDUAL
(the right to healthcare)

Hak atas informasi Hak untuk menentukan


(the right to information) nasib sendiri
(the right of selff determination)

PRAKTIK
NAKES
Perlu Diingat !!!
Kontrak terapeutik (Nakes dan Pasien) itu
bukanlah perikatan berdasarkan hasil
(resultaatsverbintenis), melainkan termasuk
dalam kategori perikatan berdasarkan
upaya/ usaha yang maksimal
(inspanningverbitenis).
Obyek perjanjian di sini bukanlah sembuh
atau tidaknya pasien, melainkan apakah
dokter/ nakes telah berusaha dengan
maksimal atau tidak !
Contoh : Pasal 351 KUHP tentang
Penganiayaan

Jika seseorang A menusuk atau


menyayatkan pisau pada B sehingga
luka/cidera, maka dikatakan bahwa A telah
menganiaya B.
Sorang Dokter/ Nakes tidak dikatakan
menganiaya bila B memberi izin kepada A
untuk melakukan tindakan tersebut;
tindakan tsb atas indikasi medik; dan
dilakukan sesuai dengan kaidah yang diakui
dalam dunia kedokteran/kesehatan.
Dalam melaksanakan profesinya,
Perawat perlu berpegang kepada 3
ukuran umum, yaitu :

1. Kewenangan
2. Kemampuan rata-rata
3. Ketelitian yang umum
Tanggung Jawab Perawat dalam
Upaya Pelayanan Kesehatan

Menjadi Perawat yang baik


dan bijaksana
Kemurnian Niat
Kesungguhan Kerja
Kerendahan Hati
Integritas ilmiah dan sosial yang tidak
diragukan
TANGGUNG JAWAB
PERAWAT

TANGGUNG JAWAB TANGGUNG JAWAB TANGGUNG JAWAB


ETIK PROFESI HUKUM

(Kode Etik Perawat)


1. Kewajiban Umum pendidikan 1. Hukum Perdata
2. Kewajiban pengalaman 2. Hukum Administrasi
Terhadap Penderita kualifikasi lain
3. Kewajiban 3. Hukum Pidana
Terhadap Sejawat
derajat risiko
4. Kewajiban perawatan Badan Hukum lain
Terhadap Diri Sendiri peralatan dan Publik
fasilitas Privat
perawatan

RISIKO
RISIKO
Berkait dengan

Manajemen Sumberdaya manusia Komunikasi - informasi

Berkait dengan Kode etik Berkait dengan fungsi


struktur + PROFESI Praktik Perawat
organisasi
Sosial/ Ekonomi
fasilitas + Kemanusiaan Bisinis
pelayanan/service Tenaga kesehatan |
UU 36 / 2014 Gol. Masyarakat
dana/pembIayaan Tak mampu

peraturan Praktik Perawat

RISIKO
Berkait dengan
SIFAT KEJADIAN
RISIKO
Berkait dengan
SIFAT KEJADIAN

Tidak dapat dicegah Dapat dicegah


(unavoidable) (avoidable)

Fungsi Hukum Fungsi Hukum

REPRESSIF PEVENTIF

P = Standard of Tenaga medik Perawat Tenaga kes.lain


professional competence
= St. of prof. integrity
= St. of prof. etiquette

Ciri-ciri/ Dasar etik


karakteristik biomedik
Andriyanto, AMd.Gz. SH, MKes.
Akademi Gizi Surabaya

Anda mungkin juga menyukai