Anda di halaman 1dari 26

TERAPI RA, GOUT

DAN OA
Dea Citra Alamanda - 1261050081
TERAPI RHEUMATOID
ARTHRITIS
Dea Citra Alamanda - 1261050081
1. NSAID (Meloksikam)
TUJUAN :
Menghambat sintesa prostaglandin yang menimbulkan nyeri
INDIKASI :
Terapi simptomatis jangka pendek eksaserbasi akut OA
Terapi simptomatis jangka Panjang RA
KONTRAINDIKASI :
Ulkus gaster aktif, gang. Hepar yang berat, asma, polip nasal, angioedema atau
urtikaria
1. NSAID (Meloksikam)
EFEK SAMPING :
Gang. GIT, hepar dan ginjal,
Gang. Jumlah sel darah
Gang. Kardiovaskuler
Gang. Respirasi
Gang. Fungsi saraf
MEKANISME KERJA :
Lebih banyak menghambat kerja enzim COX-2 & sedikit menghambat COX-1
pada sintesa prostaglandin
Menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja isoenzim COX-1
& COX-2 (lebih banyak ke arah COX-2)
1. NSAID (Meloksikam)
INTERAKSI OBAT :
AINS lain, Tiklopidin, heparin, trombolitik, obat antihemostatik, litium, metroteksat,
AKDR, diueretik, antihipertensi, kolestiramin, siklosporin
2. DMARD/Disease Modiyfing Anti
Rheumatic Drug (Methotrexate)
TUJUAN :
Untuk mengendalikan sel kekebalan tubuh yang merusak synovial, namun obat
ini tidak jelas bagaimana mekanisme kerjanya
INDIKASI :
Terapi untuk psioriasis berat tak terkontrol & autoimunopati yang tidak responsif
thd terapi konvesional.
Tumor maligna & hemoblastosis
KONTRAINDIKASI :
Kehamilan & menyusui
Pasien psoriasis & RA dengan alkoholisme
Penyakit hati kronik
Pasien RA dan psoriasis dengan rwiayat diskarsia
Hipersensitivitas
2. DMARD/Disease Modiyfing Anti
Rheumatic Drug (Methotrexate)
EFEK SAMPING :
Stomatitis ulserasi
Leukopenia
Ggn. Abdominal
Malaise
Fatigue
Menggigil
Demam
Pusing
Penurunan resistensi thd infeksi
2. DMARD/Disease Modiyfing Anti
Rheumatic Drug (Methotrexate)
MEKANISME KERJA :
Methotreksat yang terserap kemudian akan dipecah menjadi adenosine.
Dengan adanya penambahan jumlah adenisin melalui pemecahan methotreksat akan
terjadi peningkatan jumalah adenosine didalam sel. Adenosine merupakan senyawa
endogen yang diproduksi oleh sel dan jaringan yang bertanggungjawab terhadap
stress fisik ataupun yang diakibatkan oleh metabolit, sehingga adenosine merupakan
senyawa endogen yang berperan sebagai agen anti-inflamasi. Kemampuan
methotreksat sebagai anti-inflamasi ditunjukkan dengan adanya gugusan adenine yang
dilepaskan dari metotreksat
INTERAKSI OBAT :
Vitamin mengandung folic acid
Trimethropin/sulfamethoxazole
3. Biologic Agent (Etanercept)
TUJUAN :
Untuk mengobati penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh
menyerang yang sel-sel sehat dalam tubuh itu sendiri, menyebabkan peradangan
pada sendi dan kulit.
INDIKASI :
Terapi untuk RA aktifpada dewasa yang memberi respon tdk adekuat thd obat
DMARDs
KONTRAINDIKASI :
Pasien yang sedang aktif terinfeksi atau mempunyai sejarah infeksi 6 bulan
belakangaNp
Pasien dengan Pneumocystis jiroveci pneumonia
Gagal jantung kongestif, Malignansi, atau penyakit demyelinating.
3. Biologic Agent (Etanercept)
EFEK SAMPING :
Terjadi reaksi pada tempat injeksi
Pancytopeni
Sindrom demyelinasi neurologis
MEKANISME KERJA :
Obat ini mengikat dan menginaktivasi TNF, mencegahnya berinteraksi dengan
reseptor TNF pada permukaan sel yang lalu mengaktifkan sel
INTERAKSI OBAT :
Dengan sulfasalazin dapat menurunkan jumlah neutropil
TERAPI GOUT
ARTHRITIS
Dea Citra Alamanda - 1261050081
1. NSAIDs (Naproxen)
TUJUAN :
Turunan asam propionat yang berkhasiat antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik
INDIKASI :
RA, OA, Spondilitis akut, Gout Akut, meringankan rasa sakit pada kelainan
muskuloskeletal paska op dan dismenore primer
KONTRAINDIKASI :
Hipersensitifitas
Kehamilan trisemester 3
Wanita menyusui
1. NSAIDs (Naproxen)
EFEK SAMPING :
Sakit kepala
Ngantuk
Pening
Edema
Palpitasi
Takikardia
Mual & muntah
Disoesia
Diare
Tinitis
1. NSAIDs (Naproxen)
MEKANISME KERJA :
Naproxen bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase
(COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat
terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan
menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti
rasa sakit dan peradangan akan mereda.
INTERAKSI OBAT :
Mengonsumsi obat-obatan ini dengan NSAID dapat menyebabkan memar atau
mudah berdarah
2. Colchicine
TUJUAN :
Colchicine tidak direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut.
Colchicine hanya digunakan selama saat kritis untuk mencegah serangan gout
INDIKASI :
Artritis gout akut,
Profilaksis jangka pendek selama awal terapi dengan alopurinol dan obat
urikosurik
KONTRAINDIKASI :
Pasien dengan GI serius
Penyakit ginjal atau jantung
Diskrasia darah
Hamil
2. Colchicine
EFEK SAMPING :
nyeri otot atau lemas
mati rasa atau kesemutan pada jari tangan atau kaki
bibir pucat atau abu-abu, juga pada lidah, atau tangan
muntah atau diare berat
mudah memar atau pendarahan, merasa letih
demam, menggigil, nyeri tubuh, gejala flu
urin disertai darah atau
buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
2. Colchicine
MEKANISME KERJA :
Menghambat fungsi leukosit, menurunkan produksi asam laktat
INTERAKSI OBAT :
Dapat mengganggu absorpsi vitamin B 12
Dengan Siklosporin timbul gejala efek samping yg parah termasuk toksisitas
saluran cerna, hati, renal & neuromuscular
Penelitian pada binatang, kolkisin meningkatkan respon terhadap
simpatomimetik dan depresan sistem saraf pusat
3. Kortikosteroid (Prednison)
TUJUAN :
Untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol serangan
INDIKASI :
Keadaan alergi
Peradangan dan penyakit lain yang membutuhkan pengobatan dengan
glukokortikoid seperti reumatik,
Penyakit kolagen
Penyakit kulit
KONTRAINDIKASI :
Hipersensitifitas thd prednison
Peptic ucer
Aktif TB
Osteoporosis
3. Kortikosteroid (Prednison)
EFEK SAMPING :
Gang. Cairan dan elektrolit
Retensi natrium dan cairan
Kehilangan kalium
Alkalosis
Hipokalemia
Hipertensi
Kegagalan jantung kongesti
Ggn. Muskuloskeletal
Gang. GI, kulit, neurologi, endokrin, mata, dan metabolik
3. Kortikosteroid (Prednison)
MEKANISME :
Mengurangi peradangan dengan menstabilkan membran leukosit lisosom,
mencegah pelepasan hidrolase asam yang merusak dari leukosit, atau
mengurangi adhesi leukosit ke kapiler endothelium.
Menghambat akumulasi makrofag di area meradang
Mengurangi permeabilitas dinding kapiler dan edema formation
Antagonis aktivitas histamin dan pelepasan kinin dari substrat
Mengurangi proliferasi fibroblast, deposisi kolagen, dan formation jaringan parut
berikutnya
INTERAKSI OBAT :
Dengan asetosal tidak dianjurkan pada penderita colitis ulseratif nion spesifik
Metabolisme dipercepat dengan rifampisin, fenitoin, fenobarbital
TERAPI
OSTEOARTHRITIS
Dea Citra Alamanda - 1261050081
1. AINS (Paracetamol)
TUJUAN :
Untuk menghilangkan nyeri penderita osteoarthritis
INDIKASI :
Meringankan rasa sakit seperti kedaaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan
demam
KONTRAINDIKASI :
Penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita hipersensitifitas thd
obat ini
EFEK SAMPING :
Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakaan hati
dan reaksi hipersensitifitas
1. AINS (Paracetamol)
MEKANISME :
Parasetamol menghambat produksi prostaglandin (senyawa penyebab
inflamasi), namun parasetamol hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah
dibuktikan bahwa parasetamol mampu mengurangi bentuk teroksidasi enzim
siklooksigenase (COX), sehingga menghambatnya untuk membentuk senyawa
penyebab inflamasi. Paracetamol juga bekerja pada pusat pengaturan suhu pada
otak
INTERAKSI OBAT :
Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic paracetamol
Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati
Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol
Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini
sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan
2. Kapsaisin
TUJUAN :
Penggunaan kapsaisin topikal dapat digunakan pada penderita osteoartritis lutut
atau tangan
INDIKASI :
Obat gosok untuk meringankan nyeri otot, arthritis, rematik, nyeri, pada sendi,
nyeri punggung, nyeri pinggang dan nyeri karena trauma
KONTRAINDIKASI :
Rasa terbakar
Hipersensitivitas
EFEK SAMPING :
Reaksi kemerahan atau iritasi pada kulit sensitif
2. Kapsaisin
MEKANISME :
Depolarisasi neuron yang merangsang reseptor sehingga menghilangkan rasa sakit
INTERAKSI OBAT :
Kapsaisin dapat berinteraksi amlodipine, catopril
- THANK YOU -

Anda mungkin juga menyukai