Anda di halaman 1dari 44

Bab.

3
Struktur dan Fungsi
Jaringan Pada Tumbuhan serta
Pemanfaatannya dalam Teknologi
Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
Kompetensi Dasar:
3.2. Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan
tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai
pemanfaatannya dalam teknologi yang
terilhami oleh struktur tersebut
Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi organ pada tumbuhan
Mengidentifikasi macam jaringan padaakar
dan fungsinya
Anatomi Akar
Akar
Irisan Membujur Akar
Struktur Batang
Perbedaan
Batang Monokotil dan Dikotil
Jalannya air dari tanah
Faktor yang mempengaruhi naiknya air
dari tanah ke daun:
1. Tekanan akar
2. Kapilaritas pembuluh
3. Daya isap daun
4. Adanya kemampuan sel sel yang hidup
Pengangkutan air terjadi dengan cara:
1. Imbibisi
perembesan air melalui rongga antar sel
contoh:membesarnya biji kacang hijau ketika di rendam dalam
air
2. Difusi
Berpindahnya molekul zat dari larutan pekat(hipertonik) ke
larutan kurang pekat( hipotonik)
contoh: pertukaran antara O2 dan CO2
3. Osmosis
Berpindahnya molekul zat dari larutan kurang pekat(hipotonik)
ke larutan yang lebih pekat(hipertonik)melalui membran semi
permiabel
contoh: irisan kentang yang direndam dalam larutan garam
menjadi lembek karena air dalam sel kentang keluar menuju
larutan garam
Mekanisme Pengangkutan pada
Tumbuhan
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral

Pengangkutan air dan garam - garam mineral pada tumbuhan tingkat


tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme
pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel - sel akar.
Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut
sebagai mekanisme pengangkutan ekstravaskuler.
kedua , air dan mineral diserap oleh akar.
selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu
(xilem), sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler. Air
dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui
epidermis akar, menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian
mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan.
Pengangkutan Ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara
ruang antar sel. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas
pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.
1. Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari
akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi,
aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang
oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan
lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara
apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.
2. Pengangkutan Simplas
Pada pengangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan
mineral yang terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak
dari satu sel ke sel yang lain melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini ,
menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air
pada pengangkutan simplas adalah sel - sel bulu akar menuju sel - sel korteks,
endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam mineral siap diangkut
keatas menuju batang dan daun.
b. Pengangkutan melalui berkas
pengangkutan
(pengangkutan intravaskuler)
Setelah melewati sel - sel akar, air dan mineral yang terlarut
akan masuk ke pembuluh kayu (xilem) dan selanjutnya
terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju
batang sampai kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh
beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel -
sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa
kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini
terjadi karena sel - sel penyusun jaringan tersebut tersebut
mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel
trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip
kapilaritas dan kohesi air dalam sel trakea xilem.
Rhoe discolor
Fotosintesis
Faktor yang diperlukan:
a) air ( H2O)
b) Karbondioksida ( CO2)
c) Cahaya Matahari
d) Klorofil
Hasil fotosintesis
a) Karbohidrat/zat tepung/glukosa ( C6H12O6)
b) Oksigen (O2)
Reaksi Kimia Fotosintesis:
chy matahari
6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6O2
Klorofil
Reaksi dalam Fotosintesis
Reaksi Terang Reaksi Gelap
Membutuhkan cahaya Tidak memerlukan cahaya
matahari matahari
Terjadi dalam grana Terjadi dalamstroma
Terjadi fotolisis yaitu Terbentuk zat tepung
pemecahan molekul air
menjadi ion hidrogen dan
oksigen
Cara membuktikan hasil fotosintesis:
Fotosintesis menghasilkan zat tepung/amilum
(Percobaan Sachz)
Hasil Percobaan uji amilum:
No Keadaan Daun Setelah Setelah Setelah ditetesi
direbus dalam direbus larutan Lugol
air dalam
alkohol

1 Daun yang ditutup Hijau Hijau Coklat


dengan kertas pucat (tidak
aluminium mengandung zat
tepung/amilum)

2 Daun yang terbuka Hijau Hijau Biru hitam


pucat (mengandung zat
tepung/amilum)
Fotosintesis menghasilkan
oksigen/Percobaan Ingenhouz
Faktor yang mempengaruhi
fotosintesis:
CO2
H2O
Cahaya matahari
Klorofil
Suhu
Kelembaban udara
Usia daun
Jenis tumbuhan
Sel Epidermis Bawang Merah
Modifikasi Akar:
Umbi akar
Benalu
Bakau
Vanili
Modifikasi Akar
a.Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar
dari bagian-bagian di dalam tanah menggantung di udara dan
tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat
permukaan keluarnya akar gantung dapat keluar sampai 30 m.
Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong
menyerap air dan gas dari udara.
b. Akar penggerek atau akar penghisap (haustrium) yaitu akar-
akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit
dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari
inangnya seperti kita dapati pada pohon benalu.
c. Akar pelekat (radix adligans), akar-aar yang keluar dari buku-
buku batang tumbuhan memanjat dan berguan unntuk
menempel pada penunjangnya saja. Misalnya pada lada(Piper
ningrum L.) sirih (Piper betle L.)
d. Akar pembelit (cirrhus radicalis) juga memanjat tetapi dengan
memeluk penunjangnya. Misalnya pada panili (Vanila
palnifolia Andr.)
e. Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh
tegak lurus ke atas hingga muncuk dari permukaan tanah atau tempat
tumbuhnya tumbuhan.
f. Akar tunjang atau egrang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian
bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini
jangan sampai rebah, oleh sebab itu akar ini sering di sebut sebagai
akar egrang.
g. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika di katakan bagian
akar yang tumbuh ke atas kemudian membentuk gambaran seperti
lutut yang di bengkokan.
h. Akar banir atau akar penyangga, yaitu akar berbentuk seperti papan-
papan yang di letakan miring untuk memperoleh berdirinya batang
pohon yang tingi besar. Misalnya pada sukun (Artocarpus communis G
Forst.)
i. Akar tiang , yaitu akar yang bercabang-cabang , sementara akar yang
menghubungkan cabang dengan tanah dapat mengalami penebalan
sekonder dan berupa tiang yang turut menyongkong tanaman.
j. Akar pasak yaitu , akar yang muncul di atas permukaan karena
kandungan oksigen tanah dirawa kurang dan permukaannya tidak
rata.

Anda mungkin juga menyukai