Pendekatan Audit
Analisis Audit Audit
berbasis berbasis
Resiko operasional manajemen
sistem risiko
Prosedur Internal Audit
1. Mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi Dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah serta
sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi meningkatkan kegiatan operasi organisasi
organisasi.
1. Membantu para anggota agar menjalanan Membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuan
tanggug jawabnya secara efektif
1. Memberi hasil analisis, penilaian, rekomendasi, Memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis
konseling dan informasi yang berkaitan dengan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kefektifan
aktivitas yang dikaji dan menciptakan manajemen risiko, pengendalian dan proses pengaturan
pengendalian efektif dengan biaya wajar dan pengelolaan organisasi.
Definisi Baru Internal Audit
Pertimbangan yang mendasari definisi baru :
1. Gambaran tentang profesi internal audit secara lebih baik akan diperoleh dari seberapa
baik jasa/ pelayanan yang diberikannya. Bukan siapa yang melaksanakannya dan apa
saja yag dapat diberikan.
2. Agar tetap bertahan, profesi internal audit harus dapat memberikan nilai tambah nagi
organisasi.
3. Internal audit perlu mengadopsi semua sudut pandang dari seluruh rantai nilai (value
chain).
4. Struktur konseptual internal audit harus dapat menjangkau hal-hal diluar berbagai proses
inheren yang dilakukannya, untuk mencerminkan internal audit sebagai pendorong
tersedianya jasa organisasional.
5. Standard dan pedoman profesi tidak hanya sekedar menjadi pedoman bagi anggota
profesi, namun juga harus dapat mensimbolkan kualitas/ keahlian internal audit kepada
pasar.
1. Bukti
a. Authoritarianisme, Bukti diperoleh berdasar informasi dari pihak lain. Misalnya keterangan lisan manajemen dan
karyawan, dan pihak luar lainnya, serta keterangan lisan tertulis berupa doklumen.
a. Mistikisme, Bukti dihasilkan dari intuisi. Misalnya pemeriksaan buku besar, dan penelaahan terhadap keterangan dari
pihak luar.
a. Rasionalisasi, Merupakan pemikiran asumsi yang diterima. Misalnya penghitungan kembalioleh auditor, dan
pengamatan terhadap pengendalian intern.
a. Emperikisme, Merupakan pengalaman yang sering terjadi. Misalnya perhitungan dan pengujian secara fisik.
a. Pragmatisme, Merupakan hasil praktik. Misalnya kejadian setelah tanggal selesainya pekerjaan lapangan.
2. Kehati-hatian dalam pemeriksaan (due care)
Konsep ini lebih di kenal dengan konsep konservatif.
1) Accounting Propriety : berhubungan dengan penerapan prinsip akuntansi tertentu dalam kondisi tertentu.
2) Adequate Disclosure : berkaitan dengan jumlah dan luas pengungkapan atau penyajian informasi
3) Audit Obligation : berkaitan dengan kewajiban auditor untuk independen dalam memberikan pendapat.
4. Independensi
5. Etika perilaku
Auditor Internal menganalisa dan mengevaluasi bukti
perbandingan dari kegiatan saat ini dengan kebijakan dan prosedur yang disetujui,
Dengan audit internal, hasil dan indentasi dilaporkan ke Komite Audit, manajemen senior, dan manajer yang
bertanggung jawab atas unit yang diaudit. Hasilnya juga dibagikan dengan karyawan yang bersangkutan. Jika perlu,
pihak lain yang memiliki kepentingan dalam audit dapat mengetahui hasilnya; pihak-pihak ini dapat mencakup kreditor,
mitra strategis dan auditor eksternal untuk melaporkan audit yang telah selesai
Tim Audit :
Audit internal umumnya dilakukan oleh tim auditor (yaitu lebih dari satu auditor). Karena audit internal bervariasi
dalam ukuran dan isi, ukuran tim audit internal yang bekerja pada setiap audit juga berfluktuasi. Salah satu auditor
bertindak sebagai pimpinan tim yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengawasi audit, serta
berkomunikasi dengan auditee, sementara anggota tim audit lainnya melaksanakan kegiatan audit (Internal Audit Hand
Book, Boecker et al, 2007).
Membangun Good Corporate Governance juga diperlukan sistem manajemen sebagai berikut :
Manajemen Risiko
Didalam badan usaha/ organisasi harus tedapat suatu sistem manajemen risiko yang kuat dan baik untuk memastikan
bahwa seluruh kegiatan perusahaan telah sesuai denga strategi dan kebijakan perusahaan yang berlaku.
Manajemen Performa
Pokok-pokok pikiran dari Good Corporate Governance seharusnya diintegrasikan ke dalam cara menentukan target
suatu perusahaan