Anda di halaman 1dari 82

INA-CBG

Gandi Agusniadi
# Pokja Koding National Casemix Centre Kemenkes RI
# Unit Rekam Medis RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
DEFINISI CASEMIX/INACBGs

Suatu sistem pengklasifikasian penyakit yang


mengkombinasikan antara sekelompok penyakit
dengan karakteristik klinis serupa dengan biaya
perawatan disuatu rumah sakit
Penyakit dengan karakteristik klinik serupa
biasanya membutuhkan sumber daya yang hampir
sama sehingga biaya perawatan juga sama
& similar)

UTILIZATION CLINICAL
(Resources Use) CHARACTERISTIC

P gunaan
Gejala Klinis
Sumber Daya
similar/sama
homogen
Dasar Pengelompokan dengan
menggunakan :
ICD - 10 Untuk Diagnosa (14.500 kode)
ICD - 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan
(8.500 kode)
Untuk mengkombinasikan kode diagnosa
dan prosedur tidak mungkin dilakukan
secara manual, maka diperlukan yang
namanya Grouper
Grouper ini menggabungkan sekitar
23.000 kode ke dalam group -group
Terdiri dari 23 CMG (Casemix Main
Group)
Terdiri dari 1077 kode INA-CBG yang
terdiri dari 789 kode untuk rawat inap
dan 288 untuk rawat jalan
Code creep
Under provide services discharge prematurely
Increase both admission and unnecessary
readmissions

Normand and Weber


1994
Koding adalah memberi kode pada :
Diagnosis utama
Diagnosis Sekunder (komplikasi &
ko-morbiditi)
Prosedur utama
Prosedur Sekunder

menggunakan ICD-10 (Penyakit) & ICD-9CM


(Prosedur)
KLASIFIKASI
PENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR
Sistem Pelaporan
(SIRS)

Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
Pemanfaat
Koding Registrasi Kanker

Di rs. Sertifikat Medis


Penyebab Kematian

Database RS
(Penelitian)
Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih
dokter pada hari terakhir perawatan
dengan criteria paling banyak
menggunakan sumber daya atau yang
menyebabkan hari rawatan paling lama
(LOS)
Diagnosis utama selalu ditetapkan pada
akhir perawatan seorang pasien.
(established at the end of the episode of
health care)

Jika terdapat lebih dari satu diagnosis


maka dipilih satu diagnosis yg paling
banyak menggunakan resouces (SDM,
bahan pakai habis, peralatan medik, tes
pemeriksaan dan lain2).
(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, 4.
Rules and guidelines for mortality and morbidity
coding)
Diagnosis sekunder adalah diagnosis selain dari
diagnosis utama (Komplikasi + Ko-morbiditi)

Komplikasi adalah diagnosis yang muncul


setelah pasien berada di RS.
Ex: Wound infection, Pneumonia etc.

Ko-morbiditi adalah diagnosis lain yang sudah


ada sebelum masuk RS.
Ex: Diabetes, Hypertension etc
Prosedur utama adalah prosedur tindakan
yang paling banyak menghabiskan
sumber daya atau yang menyebabkan
hari rawatan paling lama dan biasanya
berhubungan erat dengan diagnosa
utama.
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang
dijalankan pada pasien rawat inap atau
rawat jalan, membutuhkan peralatan
special atau dikerjakan oleh staf terlatih
dan berpengalaman
DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan
sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh
prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan membuat resume
medis pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di
rumah sakit.

KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang
diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk
diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR

BP = Broncho Pneumonia
BP = Brachial Plexus
FA = Fibrillation Atrial
FA = Flour Albus
HAP = Haemorrhagic Anterpartum
HAP = Hospital Acquired Pneumonia
MR = Mitral Regurgitation
MR = Mental Retardation

16
Diagnosa
tidak Tulisan
spesifik dr. sulit
Banyak yang dibaca
belum di
koding Singkatan
tidak
standar
Ketepatan pengkelasan CBG (CBG grouping)
sangat tergantung kepada ketepatan diagnosis
utama.
Diagnosis utama akan menentukan CMG (Casemix
Main Group) atau sistem organ yg terlibat.
Tingkat keparahan penyakit (severity level )
ditentukan oleh diagnosis sekunder, prosedur dan
umur pasien.
Ketepatan jumlah biaya rawatan pasien ditentukan
oleh ketepatan pengkelasan CBG dan pemilihan
diagnosis
Mengikuti standar resmi WHO dalam pengkodean
diagnosis (WHOMorbidity Refference Group)
Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10 dan
ICD-9-CM
Untuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0-30 hari)
data berat badanlahir dalam gram harus dimasukkan.
Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika
umur pasien kurang dari 30 hari.
Prosedur utama harus berkaitan dengan Diagnosa
utama (upcoding, unnecessary procedure)
Memahami Diagnosis yang dikenal oleh
DRG Grouping
Meningkatkan Akurasi Diagnosis
Mengawasi pekerjaan Coding
Mengurangi Kesalahan Coding
8 Komponen UNU-Casemix Grouper
CASE-MIX MAIN GROUPS (CMGs)
CMGs adalah klasifikasi tahap pertama
Dilabelkan dengan huruf Alphabet (A to Z)
Mayoritas sama dengan Chapters dalam ICD-10
Berhubungan dengan system organ tubuh dan paket
pembiayaan
Terdapat 31 CMGs dalam UNU Grouper
o 22 Acute Care CMGs
o 2 Ambulatory CMGs
o 1 Subacute CMGs
o 1 Chronic CMGs
o 4 Special CMGs
o 1 Error CMGs
o Total DRGs (CBGs)= 1,220 (Range: 314-1,250)
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NOS. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
1 Central nervous system Groups G
2 Eye and Adnexa Groups H
3 Ear, nose, mouth & throat Groups U
4 Respiratory system Groups J
5 Cardiovascular system Groups I
6 Digestive system Groups K
7 Hepatobiliary & pancreatic system Groups B
8 Musculoskeletal system & connective tissue Groups M
9 Skin, subcutaneous tissue & breast Groups L
10 Endocrine system, nutrition & metabolism Groups E
11 Nephro-urinary System Groups N
12 Male reproductive System Groups V
13 Female reproductive system Groups W
14 Deleiveries Groups O
15 Newborns & Neonates Groups P
16 Haemopoeitic & immune system Groups D
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NOS. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
17 Myeloproliferative system & neoplasms Groups C
18 Infectious & parasitic diseases Groups A
19 Mental Health and Behavioral Groups F
20 Substance abuse & dependence Groups T
21 Injuries, poisonings & toxic effects of drugs Groups S
Factors influencing health status & other contacts with
22 health services Groups Z
23 Ambulatory Groups-Episodic Q
24 Ambulatory Groups-Package QP
25 Sub-Acute Groups SA
26 Special Procedures YY
27 Special Drugs DD
28 Special Investigations I II
29 Special Investigations II IJ
30 Special Prosthesis RR
31 Chronic Groups CD
32 Errors CMGs X
CBGs Decision Tree
PRINCIPLE DIAGNOSIS (PDx)

CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) 31 CMG

SURGICAL PROCEDURE
No Yes

MEDICAL SEPARATION SURGICAL SEPARATION


Principle Diagnosis, Type of Surgery
Neoplasm, Specific condition, Mayor, Minor,
Symptomps,other Other unrelated Dx

COMPLICATIONS, CO MORBIDITY
OR AGE SPLIT

CBG/DRG Sevierity level


26
EXAMPLE.1
CBGs CLASSIFICATION

Principal Diagnosis O06.1 : Abortion Incomplete

Secondary Diagnosis : O16 : Maternal Hypertension

Procedure 69.09 : Dilatation & Curettage

Non-Operating Room Procedure :


88.78 Diagnostic ultrasound of grand uterus Intrauterine

Kode INACBG : W-1-11-I


Deskripsi : PROSEDUR DILATASI, KURET, INTRAUTERIN &
SERVIK RINGAN

27
CBG pasien akut & rawat jalan

E-4-10-iii
CMG Spesifik CBGs

Tipe Kasus (1-9)


Severity Level
Sub-group ke-2 menunjukkan tipe kasus (1-9 )

1. Prosedure Rawat Inap Group-1


2. Prosedur Besar Rawat Jalan Group-2
3. Prosedur Signifikan Rawat Jalan Group-3
4. Rawat Inap Bukan Prosedur Group-4
5. Rawat Jalan Bukan Prosedur Group-5
6. Rawat Inap Kebidanan Group-6
7. Rawat Jalan kebidanan Group-7
8. Rawat Inap Neonatal Group-8
9. Rawat Jalan Neonatal Group-9
X. Error Group-10
Rekam CBGs
Medis Koding Group

3M 2007. All rights


reserved.
Resume Medis = Intisari dari Rekam Medis
RESUME MEDIS RAWAT INAP (1)
S
RESUME MEDIS (SUMMARY LIST)RAWAT JALAN
TRANSFER KE LUAR RSCM (1)
TRANSFER KE LUAR RSCM (2)
FORM PINDAH ANTAR RUANG (1)
FORM PINDAH ANTAR RUANG (2)
RESUME MEDIS
(1) Principal Diagnosis

(2) Comorbidity

(3) Complication(s)

(4) Other Diagnosis

(5) External Causes of Injury

Operating Room Procedures Date Time In Time Out

5
Non Operating Room Procedures
1. Tracheostomy

2. Respirator support

3. Lumbal Pungsi

5
3 Elemen inti struktur ICD-10
1. Tiga volume ICD-10
2. 21 Bab
3. Struktur dari kode adalah
Alphanumerik
Volume 1
Tabular List, yang berisi list dari penyakit-
penyakit dan kelompok penyakit, diikuti dng
catatan inklusi dan eksklusi dan beberapa rule
pengkodean

Volume 2
Pengantar & instruksi bagaimana
menggunakan volume 1 & 3
Petunjuk untuk melakukan sertifikasi dan
aturan pengkodean mortalitas
Petunjuk untuk pencatatan dan pengkodean
morbiditas
Volume 3
Berisi indeks penyakit/kondisi, serta pengenalan
dan prinsip khusus menggunakan Index
alphabetic dalam pencarian kode ICD .

Untuk Menggunakan Indeks alphabetic dng baik


dibutuhkan Index maupun tabular list (volume 1)
yang seharusnya dicari sebelum kode diberikan.
STRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10

Bab I : A00-B99 Infeksi


Bab II : C00-C99 Neoplasma ganas
: D00-D48 Neoplasma insitu & Jinak
Bab III : D50-D89 Darah dan alat pembuat darah
Bab IV : E00-E90 Endokrin, nutrisi dan metabolik
Bab V : F00-F99 Gangguan jiwa dan perilaku
Bab VI : G00-G99 Susunan syaraf
Bab VII : H00-H59 Mata dan Adnexa
Bab VIII: H60-H95 Telinga dan proses mastoid
Bab IX : I00-I99 Pembuluh darah
Bab X : J00-J99 Saluran nafas
STRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10
Bab XI : K00-K93 Saluran cerna
Bab XII : L00-L99 Kulit dan jaringan bawah kulit
Bab XIII: M00-M99 Otot dan jaringan ikat
Bab XIV: N00-N99 Sistem kemih kelamin
Bab XV: O00-O99 Kehamilan, persalinan dan nifas
Bab XVI: P00-P96 Kondisi tertentu masa perinatal
Bab XVII: Q00-Q59 Malformasi bawaan
Bab XVIII: R00-R99 gejala,tanda
Bab XIX: S00-T98 Cedera, keracunan, faktor external
Bab XX: V01-Y98 Penyakit/kematian faktor external
Bab XXI: Z00-Z99 Faktor yg berpengaruh status
kesehatan & kontak dg fasilitas
pelayanan kesehatan
U >> tidak dipakai untuk CADANGAN
Struktur ICD-10

A17.0
Karakter pertama Diikuti dengan titik Diakhiri dengan
A s/d Z 2 digit digit lainnya
Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-sama untuk
menemukan kode yang benar dari setiap kasus

Kategori penyakit khusus memperoleh prioritas di


atas kategori sistem tubuh.
Contoh: Ca. Paru-Paru akan diklasifikasikan dalam
Bab II Neoplasma bukan dalam Bab X Penyakit
Sistem pernafasan
LANGKAH MENENTUKAN KODE
Identifikasi Pernyataan (penyakit,cedera,kondisi
lain) yg akan diberi kode, Pilih bagian yang tepat
pada Buku Indeks Volume 3.
Tentukan kata kunci, menggunakan nama
penyakit atau kondisi patologis (Subdural
Hematoma) >>> Hematoma kata kunci,
subdural penjelasan
Baca dan ikuti petunjuk dibawah kata kunci
Baca setiap catatan dalam tanda kurung ( )

48
LANGKAH MENENTUKAN KODE
Ikuti setiap petunjuk rujukan silang ( see dan
see also)
Cek ketepatan kode pada volume 1 (baca
penjelasan pada judul Blok atau Bab).
Labor (see also Delivery)
Untuk Kategori 3 karakter dengan .- (point dask)
berarti ada karakter ke 4 pada Volume 1
Baca tuntunan setiap Inclusion dan Exclusion
dibawah kode yang dipilih.
Tentukan kode

49
V01-Y98
ICD10
Jika diagnosis utama
atau diagnosis M8000/0-M9989/1
Kode Diagnosis
Utama sesuai
ICD9CM sekunder adalah Jika diagnosis utama
resume dengan Kode Prosedur cedera/injury harus atau diagnosis
memenuhi aturan Utama yang diikuti dengan sekunder adalah
coding, kemudian penyebab luar (external
berhubungan Neoplasma harus
kode diagnosis dengan Diagnosis cause) yang relevan
diikuti dengan kode
sekunder Utama dilanjutkan dengan diagnosisnya. Morfology untuk
dengan mengkode menggambarkan Review hasil
Entry data atau pengkodean
import data dari prosedur-prosedur histology dan
lainnya. behavior (sifat, dan Grouping
SIM RS DRGs
prilaku) nya

Diagnosis Prosedur Injury &


Pasien Utama & Utama & External Morphology Cek &
Demografi Sekunder Sekuder Cause & Histolgy Group
kLAsifikasi operasi &
prosedur
KLASIFIKASI PROSEDUR ICD-9-CM

Diterbitkan berisi daftar yang tersusun dalam tabel


dan Index Alfabetis
Prosedur bedah dikelompokkan pada bagian 01-86
Prosedur bukan bedah dibatasi pada bagian 87-99
Struktur klasifikasi berdasarkan anatomi
Kode angka
Berdasarkan struktur 2-digit dengan 2 digit desimal
diperlukan
ICD-9-CM 3 VOLUME

Volume
1. Numerical list of disease code
2. Alphabetical index
3. Clasification system for surgical
diagnostic and therapeutic
procedures( tabular list + alphabetical index )
Prosedur berdasarkan (ICD-9CM)

Semua prosedur
- Termasuk prosedur Operasi dan
pengobatan
- Termasuk prosedur non operasi
seperti CT Scan, MRI, USG

Prosedur yang dikoding


- Semua prosedur dilakukan didalam
kamar operasi
- Semua prosedur melibatkan staf
ahli dan menggunakan alat canggih.
Prosedur yang tidak termasuk
Prosedur yang dilakukan
oleh perawat
Prosedur yang tidak
memerlukan staf ahli
Prosedur yang tidak
menggukan alat canggih
Contoh Prosedur tidak perlu entry

Ordinary plain X Ray


Word Catheterization
Cardiopulmonary resuscitation
Cardiac massage
Laboratoriun test
IV Therapy
Pemeriksaan pemulihan
(physioteraphy)
16 CHAPTER CODE ICD-9-CM
BAB CODE PROCEDURE
0 00 Procedures and intervention, not elsewhere clasified
1 01 - 05 Operations on the nervous system
2 06 - 07 Operations on the endocrine system
3 08 - 16 Operations on the eye
4 18 - 20 Operations on the ear
5 21 - 29 Operations on the nose, mouth, and pharynx
6 30 - 34 Operations on the respiratory system
7 35 - 39 Operations on the cardiovascular system
8 40 - 41 Operations on the hemic dan lymphatic system
9 42 - 54 Operations on the digestive system
10 55 - 59 Operations on the urinary system
11 60 - 64 Operations on the male genital organs
12 65 - 71 Operations on the female genital organs
13 72 - 75 Obstetrical procedures
14 76 - 84 Operation on the musculoskeletal system
15 85 - 86 Operations on the integumentary system
16 87 - 99 Miscellaneous diagnostic and therapeutic procedures
Contoh :
Lead Term:
Example: Case of Acute Appendicitis with
Appendicectomy done
Lead term : Appendicectomy (with drainage) 47.09
- incidental 47.19
Tabular list : 47 Operations on appendix
Includes: appendiceal stump
47.0 Appendectomy
Exclude: incidental
appendectomy,described
laparoscopic (47.11)
other (47.19)
47.1 Incidental appendectomy
47.2 Drainage of appendiceal abscess
Excludes: that with appendectomy
(47.0)
1. Pencatatan Informasi Diagnosa

Dokter hrs memilih kondisi utama utk dicatat


Diagnosa hrs mempunyai nilai informatif
sesuai kategori ICD yg spesifik :
Acute appendicitis with perforation
Diabetic cataract, insulin-dependent
Meningococcal pericarditis
Antenatal care for pregnancy-induced hypertension
Diplopia due to allergic reaction to antihistamine taken as
prescribed
Osteoarthritis of hip due to an old hip fracture fracture of
neck of femur following a fall at home
Third-degree burn of palm of hand.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
Kondisi utama & Kondisi lain yg relevan harus dicatat
oleh dokter, dan koder memberi kode pd kondisi tsb.
Bila kondisi pencatatan utama sudah tidak konsisten atau
salah dicatat, harus dikembalikan utk penjelasan.
Bila gagal mendapatkan klarifikasi peraturan MB1 s/d
MB5 akan menolong koder.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (2)
Sistem dual-klasifikasi Dagger () & Asterisk (*)
Contoh :
Measles pneumonia = B05.2 J17.1*
Pericarditis tuberculosis = A18.8 I32.0*
NIDDM karatak = E10.3 H28.0*
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (3)
Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal
dan situasi yg bukan penyakit :
Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode R) &
XXI (kode Z) utk KASUS RAWAT INAP.
Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak
dibuat pd akhir rawat inap maka dizinkan memberi kode
R atau kode Z.
Jika diagnosa utama masih disebut suspect dan tdk ada
informasi lebih lanjut atau klarifikasi maka harus di kode
seolah-olah telah ditegakkan.
Kategori Z03.- (Medical observation and evaluation for
suspected diseases and conditions) diterapkan pada
Suspected yg dapat dikesampingkan seudah
pemeriksaan.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (4)
contoh :
Kondisi utama : Suspected acute Cholecystitis
Kondisi lain :-
Diberi kode Acute Cholecystitis (K81.0) sebagai diagnosa utama

Kondisi utama : masuk RS utk pemeriksaan neoplasma ganas cervix


Diberi kode observation for suspected malignant neoplasm (Z03.1) sbg
diagnosa utama.

Kondisi utama : Suspected myocardial infarction


Kondisi lain :-
Diberi kode observation for suspected myocardial infarction (Z03.4) sbg
diagnosa utama.

Kondisi utama : Epitaxis berat


Kondisi lain :-
Pasien di RS satu hari, tidak ada prosedur atau pemeriksaan yg dilaporkan.
Diberi kode Epitaxis (R04.0), ini dpt diterima krn pasien dng jelas berurusan dng
gawat darurat.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (5)
Kode kondisi multiple
Bila terdapat kondisi Multiple tdk ada kondisi tunggal yg
menonjol, diberi kode multiple yg digunakan & kode
sekunder dapat ditambahkan untuk daftar kondisi individu

Kode ini diterapkan terutama pada yg berhubungan dng


penyakit HIV, Cedera & Sequelae

64
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (6)
Kode kategori kombinasi
Kategori kombinasi digunakan apabila diagnosa utama dan
sekunder yg berkaitan dapat digambarkan dalam satu kode
Kondisi utama : Renal failure
Kondisi lain : Hypertensive renal disease
Diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0)

Kondisi utama : Intestinal obstruction


Kondisi lain : Hernia inguinalis kiri
Diberi kode Unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction, without
gangren (K40.3)

Kondisi utama : Katarak, Insulin dependent DM


Kondisi lain : Hypertensi
Spesialisasi : Mata
Diberi kode IDDM with opthalmic complication (E10.3+) dan Diabetic cataract
65
(H28.0*) sebagai kondisi utama
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (7)
Kode morbiditas penyebab eksternal
Sifat dasar kondisi & keadaan penyebab eksternal harus
diberi kode.
Biasanya sifat dasar pd BAB XIX (S00-T98) & penyebab
external pd BAB XX (V01-Y98) sbg kode tambahan

contoh :
Kondisi utama : Fraktur colum femoris karena jatuh tersandung pd
trotoar yang tidak rata.
Diberi kode Fracture of neck of femur (S72.0) sbg kode utama. Kode penyebab
eksternal pada fall on the same level from slipping, tripping or stumbing on
street or hagway (W01.4) sbg kode sekunder

66
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (8)
Kode sequelae pada kondisi tertentu
Sequelae of (B90-B94, E64-E68, G09, I69, O97, T90-T98,
Y85-Y89) digunakan untuk kondisi yg sudah tdk ada lagi
saat ini (telah diobati/diperiksa).
kode utamanya adalah sifat dasar sequelae itu sendiri,
kode sequelae of .. (old; no longer present) sbg kode
sekunder optional.
contoh :
Kondisi utama : Dysphasia dari old cerebral infarction
Diberi kode Dysphasia (R47.0) sbg kode utama. Kode untuk sequelae cerebral
infarction (I69.3) sbg kode sekunder.

Kondisi utama : Late effect dari poliomyelitis


Kondisi lain :-
Diberi kode Sequelae poliomyelitis (B91) sbg kode utama krn tdk ada informasi
67
lain.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (9)
Kode kondisi Akut & Kronis
Kondisi utama akut & kronis dijumpai kategori yg terpisah,
tetapi bg kombinasi kode kondisi akut digunakan sbg
kondisi utama yg harus dipilih.
contoh :
Kondisi utama : Cholecystitis akut & kronis
kondisi lain : -
Diberi kode acute cholecystitis (K81.0) sbg kode utama dan chronic
cholecystitis (K81.1) digunakan sbg kode sekunder

Kondisi utama : Acute exacerbation of chronic bronchitis


Kondisi lain :-
Diberi kode Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation
(J44.1) sbg kode utama krn ICD memberikan kode yg tepat utk kombinasi
68
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (10)
Kode kondisi & komplikasi post prosedur
Bab XIX (T80-T88) utk komplikasi yg berhubungan dng
pembedahan & tindakan lain.
mis : Infeksi luka, komplikasi mekanis dr implant, shock dll.
contoh :
Kondisi utama : Hypothyroidism karena thyroidektomi satu tahun lalu
kondisi lain : -
Diberi kode postsurgical hypothyroidism (E89.0) sbg kode utama

Kondisi utama : Haemorrhage hebat setelah cabut gigi


Kondisi lain : Nyeri
Spesilaisasi : Gimul
Diberi kode Haemorrhage resulting from a procedure (T81.0) sbg kode utama

69
3. Peraturan reseleksi diagnosa utama
salah dicatat
Pada keadaan adanya informasi yg dpt
menunjukan bahwa dokter salah tidak mengikuti
prosedur ICD yg benar :
Klarifikasi (minta penjelasan) dr dokter yg
merawat.
Jika tidak mungkin gunakan peraturan
reseleksi pada ICD volume 2 (MB1 s/d MB5)

70
RULE MB1
Kondisi minor direkam sebagai Kondisi utama (main
condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai
kondisi lain (other condition)
Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan
yang terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh.
pilih kondisi yang relevan sebagai Kondisi utama
Contoh:
K. utama : Dyspepsi
Kondisi lain: Acute appendicitis
Acute abdominal pain
Prosedur: Appendectomy
Spesialis: Bedah digesti
Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.
71
RULE MB2
Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat dicode bersama
dan direkam semua sebagai kondisi utama, dan salah satu kondisi
lain pada rekaman menunjuk sebagai kondisi utama, maka pilih ini
sebagai kondisi utama, bila tidak ada maka pilih yang pertama
disebut.
Contoh:1. K. Ut. Osteoporosis
Candida bronchopneumonia
Rheumatism
K. lain: -
Bidang spesialisasi: Peny.Paru
Reseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia
2.K.Ut. KPD, letak lintang dan anemia
K.lain: -
Partus spontan
Reseleksi K. ut. Premature rupture of membrane
72
RULE MB3
Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
menggambarkan suatu gejala yang timbul akibat suatu
diagnosa atau kondisi yang ditangani
Jika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII
(R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih
menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi
diberikan maka reseleksi kondisi akhir tersebut sebagai
kondisi utama.
Contoh: K. ut. Hematemesis
K. lain: Varices esophagus
Cirrhosis hepatis
Bidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke Bedah
Reseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada
cirrhosis hepatis (K74.-! I98.2*) 73
RULE MB4

Spesialisitas
Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah yang
umum, dan ada istilah lain yang memberi informasi lebih tepat tentang
lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi, maka reseleksi kondisi terakhir
sebagai kondisi utama.
Contoh: K.Ut. CVA
K. lain-lain: Stroke
Hemiplegia
Cerebral haemorrhage
Reseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral
hemorhage
K.Ut. DM tanpa terapi insulin
K. lain-lain: Cataract mata bilateral
Spesialisasi: Ophthalmologist
Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.
74
RULE MB5
Alternatif diagnoses utama
Suatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan
indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain,
reseleksi gejala tersebut sebagai kondisi utama.
Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik
sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.
Contoh:
1. K. ut. Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.
Reseleksi: Sakit kepala
2. K.ut. Kolekistitis akut atau gastritis
Reseleksi: kolekistitis akut
3. K. ut. GE akibat infeksi atau keracunan makanan
Reseleksi: Infectious GE. 75
KHUSUS UNTUK BAYI PERINATAL:

Apabila bayi lahir sehat maka tidak memiliki code


diagnosis penyakit (P) hanya perlu kode bahwa
ia lahir hidup di lokasi persalinan, tunggal atau
multiple (Z38)

Apabila lahir ada masalah/gangguan. cari kode P.


termasuk bayi lahir sehat tetapi dipengaruhi oleh
faktor ibunya : komplikasi saat hamil & melahirkan
P00 s/d P04
(contoh : hamil dengan hypertensi O10.0)
B20-B24 : HIV
Kondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit, HARUS
dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22.
Sub kategori B22.7 dbila tdp dua (2) kategori atau lebih dari B20-B22,
diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi individua dapat
digunakan B20-B24
Contoh :
1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi
K.Lain : -
Diberi kode HIV disease resulting in Kaposis sarcoma (B21.0)

2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV


K. Lain :-
Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5 dapat
digunakan sbg kode tambahan 77
B20-B24 : HIV
Contoh :
3. KU : Penyakit HIV dng Pneumocytis cariini pneumonia,
Burkitts lymphoma dan Kandidiasis mulut.
K.Lain : -
Diberi kode HIV multiple disease (B22.7), B20.6 , B21.1 dan B20.4
digunakan sbg kode tambahan

78
E10-E14 DIABETES MELLITUS
Subkategori .7 digunakan kode utama bila komplikasi multiple pada
DM. diikuti kode komplikasi yg terdaftar dapat ditambahkan sbg
kode tambahan.
Contoh :
1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis
Diberi kode E14.2+ dan N08.3*

2. K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts


Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7)
dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM
with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract

79
O80 - O84 PERSALINAN dlm CBGs

Semua persalinan bila terdapat penyulit dan


penyulit atat komplikasinya tersebut
memang resourse terbesar maka PENYULIT
menjadi kode diagnosa utama

80
KODING YANG TIDAK TEPAT
INACCURATE ICD

Principle diagnose : HYPERTENSI I10


Secondary diagnose : ANEMI D64.9

Procedure :-
Department ` : OBGYN

ACCURATE ICD

Principle diagnose : HYPERTENSI O16


Secondary diagnose : ANEMI O99.0

Procedure :-
Department : OBGYN
Gandi Agusniadi
hp : 08129523110
Email : gandiagus@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai