Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN

HASIL PEMERIKSAAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA


KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA

Maya Febrianti Suciana


Selamat Azhari
Yeni Lisdawati

Oleh: Nandhya Marfiana1) , Lulus Kurniasih 1) Fakultas Ekonomi


Universitas Sebelas Maret
LATAR BELAKANG

Penelitian mengenai hasil pemeriksaan


audit BPK telah dilakukan oleh
Mustikarini dan Fitriasari (2012) yang
menggunakan temuan audit BPK
UU RI dalam menjelaskan hasil audit. Semakin
NO 32 Patrick, banyak temuan audit menunjukkan
bahwa pengelolaan keuangan dari
TAHUN 2007 pemerintah daerah tersebut kurang
2004 baik, sehingga berpengaruh terhadap
kinerja (Mustikarini dan Fitriasari,
2012). Serta penelitian Virgasari (2009)
dan Indrarti (2011) yang menggunakan
opini audit untuk menjelaskan variabel
KINERJA hasil audit. Pendapat audit dapat
KUANGAN DAERAH menjadi suatu tekanan bagi pemerintah
PEMERINTAH daerah dalam menyelenggarakan
KABUPATEN KOTA
pemerintahan yang baik guna
menghasilkan kinerja yang baik pula.
KAJIAN TEORI

Patrick, 2007
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
Jenis Penelitian purposive
METODOLOGI sampling
PENELITIAN
Jenis Dan Sumber Data Primer
Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Variabel Penelitian Independen (X): Karakteristik
Pemerintah Daerah
X1: Ukuran Pemerintah Daerah
X2: Tingkat Kekayaan Daerah
X3: Tingkat Ketergantungan pada
Pemerintah Pusat
X4: Belanja Daerah
X5: Ukuran Legislatif
X6: Temuan Audit BPK
X7: Opini Audit BPK
Dependen (Y): Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah

sampel Dari 112 ( populasi) sampel yang dipilih


hanya 94 sampel yang dapat digunakan
Metode Analisis Data Model Regresi Linear Berganda
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menguji secara karakteristik pemerintah daerah dan hasil


pemeriksaan audit BPK terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah :
Ukuran pemerintah daerah; tingkat kekayaan daerah; dan opini audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di
Pulau Jawa
ketergantungan pada pemerintah pusat dan jumlah belanja daerah
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah
daerah,
serta ukuran legislatif dan temuan audit berpengaruh negatif signifikan
terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Pulau Jawa.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Saran

Keterangan Positif / Negatif Signifikan / tidak


Pemerintah daerah dengan ukuran
Ukuran pemerintah Positif Tidak legislatif yang banyak seharusnya
daerah
mampu meningkatkan kinerjanya.
tingkat kekayaan Positif Tidak
daerah Jika pemerintah daerah dengan
opini audit Positif Tidak anggota DPRD yang banyak namun
ketergantungan pada Positif Signifikan kinerjanya semakin menurun, maka
pemerintah pusat
pemerintah daerah tersebut harus
jumlah belanja Positif Signifikan
daerah melakukan evaluasi terhadap para
serta ukuran Negatif Signifikan jajaran legislatifnya guna melakukan
legislatif
perbaikan kinerja ke depannya
temuan audit Negatif Signifikan
KETERBATASAN DAN ANALISIS
PELUANG PENELITIAN

Keterbatasan A n a l i s i s Pe l u a n g Pe n e l i t i a n

Variabel independen yang digunakan Penelitian selanjutnya diharapkan


dalam penelitian hanya bisa menjelaskan melibatkan lebih banyak sampel
22,6% variabel dependen. Sehingga pemerintah daerah sehingga hasil
sisanya sebanyak 77,4% dapat dijelaskan penelitian dapat menunjukkan data
dengan variabel independen lain yang yang lebih signifikan.
tidak dimasukkan dalam penelitian. . Penelitian selanjutnya dapat
Serta penggunaan pengukuran temuan menggunakan variabel independen
audit yang lebih luas misalnya jumlah karakteristik pemerintah daerah dan
hasil pemeriksaan audit yang lebih
kasus yang dalam temuan audit atas SPI. 2.
beragam. Misalnya dengan
Penelitian ini hanya dilakukan pada
memasukkan variabel tingkat
pemerintah daerah di Pulau Jawa sebagai pertumbuhan, leverage, jumlah
sampel penelitian dan hanya menggunakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
tahun anggaran 2011. (SKPD).

Anda mungkin juga menyukai