25/10/2017
General Anestesi dengan ET pada
Operasi Open Laparotomy
Cholecystectomy
Nama : Ny. X
Jenis Kelamin: Perempuan
Tanggal Lahir: 27-05-1973 (44 tahun)
Alamat : Perum Mega Permai RT 06/01 Kebumen
No. RM : 020553XX
KELUHAN UTAMA
NYERI PERUT
PERJALANAN KLINIS PASIEN
Suhu : 36 0C
Skala Nyeri : 6
PEMERIKSAAN FISIK
cholecystitis
RENCANA TINDAKAN
Hb : 13,8 gr/dl
Hct : 38,1 %
Leukosit : 10.490
Ureum/kreatinin : 10 / 0.69
Gula Darah Sewaktu : 103
Assesment Pra Anestesi dan Sedasi
Pemeriksaan Fisik :
Hb : 13.1 gr%
Hct : 38.1 %
Ur/Ck : 18/0.69 mg/dL
Kelainan penyerta: (-)
Laporan Pra Induksi dan Laporan
Anestesi Instalasi Bedah Sentral
Jenis anestesi : GA dengan Intubasi ET
Premedikasi : Fentanyl 100 mcg + Sedacum 3 g
Induksi : Recofol 100 mg + Tramus (Atracurium
besylate) 25 mg
Maintenance : Oksigen, Nitrit Oxide, Aerrane
(sevoflurane)
Hemodinamik Saat Operasi
JAM TEKANAN DARAH NADI
11.00 170/85 70
11.05 160/82 70
11.10 153/79 70
11.15 147/75 69
11.20 140/74 68
11.25 130/70 68
11.30 120/68 68
11.35 130/75 70
11.40 138/80 75
11.45 146/86 80
11.50 148/86 79
11.55 149/86 77
12.00 150/86 74
Hemodinamik (lanjt.)
Tramadol 100 mg
Tranexamic acid 500 mg
Ketorolac 30 mg
Ondansetron 4 mg
Ceftriaxone 1 gr
Tramus 25 mg
Prostigmine 0,5 mg
Sulfas atropine 0,25 mg
Monitoring di Ruang Pemulihan & Pesan Paska Anestesi
(Post Anesthesia Discharge Scoring System)
Pernapasan spontan
Saturasi O2 99%
Suhu 36 C
Umum Blokade
SSP
Lokal
AIRWAY MANAGEMENT
Indikasi Endotrakeal Tube
Operasi dalam waktu yang lama
Pada pasien yang tidak sadar
Pasien yang perlu menggunakan Muscle Relaxant
PRA ANASTESI
TUJUAN:
Mengkonfirmasi bahwa tindakan bedah yang akan dilakukan memberikan
hasil optimal dengan segala resikonya
Mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin terjadi
Mempertimbangkan faktor-faktor penyulit yang dapat meningkatkan resiko
buruk
Mendapatkan informasi yang tepat tentang kondisi pasien dan dapat
merencanakan teknik anastesi yang tepat
Melakukan premedikasi/obat-obat profilaksis yang mungkin diperlukan
29
PRA ANESTESI
ANAMNESA
PX FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PREDIKSI MORTALITAS & MORBIDITAS
KLASIFIKASI MALLAMPATI
ANAMNESA
Identitas
Keluhan saat ini sebelum tindakan operasi
Riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat operasi sebelumnya
Riwayat konsumsi obat-obatan, riwayat alergi obat
Riwayat kebiasaan sehari-hari, seperti merokok, konsumsi alkohol, obat
penenang, narkotik
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sistem organ
Makanan yang terakhir dimakan
31
PEMERIKSAAN FISIK
TB, BB : memperkirakan dosis obat, terapi cairan, dan jumlah urin selama
dan pasca tindakan bedah
Vital sign
Jalan nafas
Jantung
Paru-paru
Abdomen
Ekstremitas
Punggung
Neurologis
32
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah :
Hb, AL, Gol. Darah, PTT, PTTK
Urin : Protein, reduksi, sedimen
Foto X-Ray
EKG : Pasien 40 th ke atas
Khusus : Fungsi hati, fungsi ginjal
33
Prediksi Mortalitas dan Morbiditas
American Society of Anasthesiologist (ASA)
KLASIFIKASI MALLAMPATI
Klasifikasi Mallampati berhubungan dengan UKURAN LIDAH dan FARING --
> faktor penting dalam menentukan tingkat kesulitan dari laryngoscopy
langsung.
35
PREMEDIKASI
Premedikasi merupakan pemberian obat-obatan pada periode 1-2 jam sebelum induksi
anastesi.
Tujuan dari premedikasi, yaitu:
Menghilangkan kecemasan dan ketakutan
Mengurangi sekresi
Memperkuat efek hipnotik
Mengurangi mual muntah pasca operasi
Menimbulkan amnesia
Mengurangi cairan lambung
Menghindari terjadinya vagal refleks
Membatasi respon simpatoadrenal
36
PREMEDIKASI
Target :
Analgesia
Fentanyl
sedation and amnesia
Midazolam (Sedacum)
Reduce secretion and vagal reflex => Bronchospasm
Anti anxiety
Anti Emetic
Ondansetron
PREMEDIKASI
Fentanyl 100 mcg
Type Opioid
Duration 30 m
Class
Benzodiazepin
Site of Action
Inhibitory Neurotransmitter GABA
Effect
Sedatif
Amnesia Retrograde
Reduce anxiety
Dosage
Dewasa :0,07-0,1 mg/kgbb
Induksi
Pemberian obat dari pasien sadar menjadi tidak sadar
Maintenance/ pemeliharaan
Operasi lama kedalaman anestesi perlu dipertahankan
Memberikan obat terus menerus dengan dosis tertentu (target
control infussion)
Pemulihan anestesi
Pemberian obat dihentikan
Fungsi tubuh dipulihkan
40
INDUKSI
Induksi Inhalasi:
N2O, Halothan, Enflurane, Ether, Isoflurane, Sevoflurane, Metoxiflurane, Trilene.
Induksi Intravena :
Penthotal, Ketamin, Propofol, Etomidat, dan Gol. Benzodiazepine
Induksi Intramuscular :
Ketamin
Induksi Perrectal :
Etomidat
Obat-Obat Induksi
Obat Dosis Kecepatan Efek CVS Efek RS Efek SSP Efek samping
induksi induksi
(mg/kg) (detik)
Propofol 1.5-2.5 30-45 Hipotensi, Apnea, Penurunan TIK dan Nyeri pada
bradikardi,lebih buruk penekanan CBF penyuntikan +
pada hipovolemi / ventilasi lidokain
CVD
Sevoflurane Rendah : 6-7 % Rendah : BP menurun, Menekan ventilasi Efek minimal pada
untuk induksi, 2-3 % perubahan vasodiltasi CBF
untuk pemeliharan kedalaman anestesi
Desflurane Rendah 6-9 % Rendah : BP menurun, HR Iritatif, TIK dan CBF sedikit
untuk pemeliharaan perubahan meningkat menimbulkan batuk, meningkat
kedalaman anestesi apnea, hipersekresi
Isoflurane Sedang 5% induksi, Sedang BP menurun, HR Menekan ventilasi CBF meningkat, TIK
1-1.5 % meningkat meningkat
pemeliharaan
Halothane Tinggi : 3-4% Tinggi BP menurun, Menekan ventilasi TIK dan CBF sedikit
induksi, 0.5-1% untuk vasodilatasi, sering meningkat
pemeliharaan aritmia
PEMULIHAN ANASTESI
Pada tahap ini, pemberian obat anastesi dihentikan dan fungsi
tubuh dipulihkan
Penilaian terhadap pemulihan pasien post anastesi dapat dinilai
dengan Aldrette Score atau Post Anastesia Discharge Scoring
System (PADSS)
farmakoterapi: anti emet
PADSS:
- Tanda vital
- Aktivitas
- Nyeri
- Mual
- Perdarahan
REVERSE MUSCLE RELAXANT
Neostigmine methylsulphate 1 mg Sulfas atropine 0,25 mg
(Prostigmin)
Antikolinesterase Antikolinergik
Type Opioid
Effect
Analgesic
Onset -
Duration -
Type Opioid
Effect
Analgesic
Onset -
Duration 2-3 h
Type NSAID
Effect
Analgesic
Onset -
Duration 12 H
Antidotum -
ANALGETIC
Ketorolac 30 mg
Type NSAID
Dosage
15-30 mg/KgBB IV.
Effect
Analgesic
Onset -
Duration -
Effect
Inhibitor of fibrinolysis
ANTI EMETIK
Ondansetron 4mg
Effect
Anti emetic
TERIMA KASIH