Anda di halaman 1dari 16

TATALAKSANA RHINITIS ALERGI

MEISY HANDAYANI
ANAMNESIS
Identitas Pasien (NUPPPAAS)
Perempuan, 19 thn
Sacred Eight
Keluhan Utama Sering bersin
Pd anak hidung tersumbat
Onset Sudah 1 minggu
Lokasi
Kualitas
Kuantitas Terutama saat pagi dan malam hari
Berulang (>5 kali)
Kronologis Berhubungan dengan kontak allergen
Alergen Inhalan debu rumah, tungau,
serpihan epitel dari bulu binatang serta
jamur.
Alergen Ingestansusu, telur,coklat, ikan
dan udang.
Memperingan
Memperberat
Keluhan Tambahan Hidung buntu (tersumbat) penciuman
berkurang
Hidung gatal
Gejala tdk khas: batuk, sakit kepala,
nyeri wajah, lemah dan lesu, mudah
marah, kehilangan nafsu makan dan sulit
tidur
Tinjauan Umum
Tinjauan Sistem Mata : Gatal, kadang disertai lakrimasi,
injeksi konjungtiva
Telinga : Gatal, gangguan pendengaran,
telinga terasa penuh.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga Ibu menderita asma
The chance is higher if mother has
allergies.
Riwayat Kebiasaan Pasien Merokok/ Menghirup asap rokok
Memakai parfume yang menyengat
Lingkungan kerja atau tempat tinggal
banyak asap
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan dan Kesadaran Umum
Keadaan Umum yang diperiksa Keterangan
1. Tanda-tanda Vital
Nadi
Pada anak-anak pulsenya >100
Tekanan darah
Suhu
Frekuensi Pernapasan
2. Kesadaran Umum
2. Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI

Garis Dennies-Morgan

Allergic Shiner

Allergic Crease (Allergic Salute)


Mata

Cobblestone appearance

Tampak mukosa edema, basah,


berwarna pucat atau livide disertai
Rinoskopi Anterior
adanya secret encer yang banyak.
Bila persisten mukosa inferior tampak
hipertrofi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hitung Eosinofil (Total dan Sekret)
In Kadar Serum IgE (Total dan Spesifik)
Vitro
P(x) Sitologi Hidung

Uji Kulit (Intradermal dan Intrakutan)

In Vivo
Uji Diet Eliminasi dan Provokasi
(Challenge Test)
HITUNG EOSINOFIL
EOSINOFIL TOTAL EOSINOFIL SEKRET
Tujuan: untuk menunjang dan Bahan : sekret hidung, bronkus dan
mengevaluasi pengobatan peny. Alergi konjungtiva
Hasil : Eosinofilia (>450 eosinofil/L) Hasil : Eosinofilia
Eosinofilia sedang (15-45%) : alergi, Pada anak >4%
parasit, ovat, keganasaan, defisiensi Pada remaja >10%
imun Bisa juga karena respons terapi dengan
Eosinofilia berat (50-90%) : migrasi Kortikosteroid topikal hidung.
larva
Lebih berkorelasi kuat dengan sinusitis Indikator yang lebih sensitif
kronik membedakan rinitis alergi dgn yang
lainnya,
KADAR SERUM IgE
Kadar Serum IgE Total Kadar Serum IgE Spesifik
Dengan metode Prist Paper Radio- Metode RAST (Radio AllergoSorbent Test),
Immunosorbent Test. ELISA (Enzyme-Linked ImmunoSorbent
Assay) atau RAST enzim
Prediksi untuk kemungkinan alergi pada Kelebihan:
bayi atau anak kecil dari suatu keluarga Keamanan dan hasilnya tidak
dengan deraja alergi tinggi. dipengaruhi obat manapun
Berkorelasi dengan baik dengan uji
kulit dan provokasi

Kekurangan: Sensitivitas rendah.


Memiliki nilai diagnostik rendah
UJI KULIT (SKIN TEST)
SKIN PRICK TEST/ SKIN END
INTRADERMAL
POINT TITRATION(SET)
Lebih sensitif dibandingkan dengan Skin Spesifitas tinggi dan korelasi yang lebih
Prick Test baik dengan gejala yang timbul.

Tidak direkomendasikan untuk alergen Sensitivitas lebih tinggi pada alergen


ingestan memicu r(x) anafilaksis inhalan daripada alergen ingestan

Cara: Lokasi : volar lengan bawah


Ekstrak alergen disuntikan ke lapisan Cara:
dermal. Teteskan ekstrak alergen dalam gliserin
Dimulai dari konsentrasi rendah diletakan pada permukaan kulit
sampai tinggi, hingga memberikan Lapisan superfisial/intrakutan ditusuk
hasil indurasi 5-15 mm dan dicungkit keatas dg jarum khusus
Hasil : (+) indurasi/gelembung 3mm Hasil: (+)wheal >3mm
Skin prick
test :positive
result

Perbedaan SPT dan Intradermal test


wheal >
3mm
diameter

Ekstrak Alergen yang digunakan pada SPT


DIET ELIMINASI dan PROVOKASI
MAKANAN (CHALLENGE TEST)
Sebagai gold standard uji alergen makanan.
Makanan yang dicurigai diberikan pada pasien
setelah berpantang selama 5 hari kemudian amati.
Pada diet eliminasi, jenis makanan setiap kali
dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika
gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis
makanan.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
RINITIS ALERGI RINITIS VASOMOTOR RINOSINUSITIS

Infeksi virus, bakteri,


Non allergic jamur
ETIOLOGI Allergen
Idiopatik Septum nasi yang
bengkok

Hidung tersumbat Nyeri pada daerah


Hidung tersumbat bergantian kanan dan sinus yang terkena,
Bersin yang berulang (>5x) kiri tergantung posisi kadang di tempat lain
Rinore encer dan banyak Jarang disertai bersin karena referred pain
GEJALA KLINIS Hidung dan mata gatal Rinore mukoid atau Hidung tersumbat
kadang disertai banyak air serosa Post Nasal Drip
mata keluar Gejala memburuk Ingus kental dan
Penciuman berkurang pada pagi hari waktu kadang berbau
bangun tidur. Demam (akut)

Allergic shinner, allergic Mukosa edema dan


Edema mukosa hidung
crease hiperemis
Konka berwarna
Edema konka nasalis Nyeri tekan pada
merah gelap atau
Sekret hidung encer jernih daerah sinus
PEMERIKSAAN FISIK merah tua
Mukosa hidung berwarna Sekret mukopurulen
(karakteristik)
pucat atau livide pada meatus medius
Permukaan konka licin
Lakrimasi berlebih atau di meatus
atau tidak rata
Sklera dan konjungtiva merah superior
Daftar Pustaka
Nina Irawati, Elise Kasakeyan, dan Nikma
Rusmona. Rinitis Alergi. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga-Hidung-Tenggorok, Kepala Leher. Edisi VII.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2016: p.109
https://saripediatri.org/index.php/sari-
pediatri/article/view/589/524. Diakes pada
tanggal 16 Maret 2016
http://acaai.org/allergies/types/hay-fever-
rhinitis. Diakses pada tanggal 16 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai