Anda di halaman 1dari 4

PANGGILAN HIDUP MANUSIA

[BERKELUARGA, SELIBAT, DAN BERKARYA/PROFESI]


PANGGILAN HIDUP
Hidup itu adalah anugerah sekaligus menuntut untuk dipertanggungjawabkan, baik menjalankan
panggilan hidup berkeluarga, selibat, maupun berkarya/profesi. Pada hakikatnya, ada 3 kategori bentuk
pertanggungjawaban atas hidup manusia, yakni:
1. mempertahankan hidup [menghormati, menjaga, merawat, memelihara, dsb].
2. memaknai hidup [berperanan, aktivitas, karya, dsb].
3. mengembangkan hidup [mencapai kemajuan, prestasi, dsb].
HIDUP BERKELUARGA

Keluarga adalah sel kehidupan masyarakat, atau masyarakat kecil. Hidup berkeluarga ini
merupakan panggilan Allah juga karena ikut melaksanakan perintah untuk beranak cucu dan
memenuhi bumi ini [Kej 1:26-28]. Keluarga harus menjadi cerminan dalam hidup dan perutusan
Gereja untuk selalu bersatu dengan Kristus, sehingga keluarga sering disebut sebagai Gereja
Kecil.

Upaya Imam atau Gembala untuk memeriksa kelayakan [licit] dan keansahan [valid] agar
tidak ada halangan nikah yang memberatkan sebelum berkeluarga adalah proses kanonik.

Persekutuan hidup dan cinta pasangan harus mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dilandasi cinta, yaitu penyerahan:
1. jiwa
: membangun komitmen cinta yang saling menerima, melengkapi dan memperkaya.
2. raga
: menyerahkan raga dalam persetubuhan sebagai lambang cinta mereka.
3. spiritual : pasrah kepada Tuhan dalam semangat iman yang sama sebagai dasar hidupnya.

Komunikasi dalam suami-istri seringkali mendapat rintangan, yaitu karena adanya


keegoisan pasangan, permusuhan, pengalaman masa lampau, bela diri [defence mechanism],
hubungan yang retak [tidak serasi].

Komunikasi sendiriberasal dari kata communicare [Latin], yang artinya membagi sesuatu
untuk seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, bertukaran / tukar-menukar.

4 bentuk komunikasi yang dapat dibangun dalam keluarga:


1. Diskusi
Jenis komunikasi yang di dalamnya antaranggota keluarga saling bertukar pikiran atau
pendapat dalam menyelesaikan suatu masalah. Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang wajar.
Namun keputusan yang diambil haruslah berdasarkan asas kebenaran, dan semuanya wajib
menerima dengan lapang dada.
2. Dialog

Komunikasi dua arah ini tidak semata-mata mengungkapkan pendapatnya berdasarkan yang
ada di pikiran atau kepala saja. Tetapi juga harus disadari sebagai komunikasi yang sifatnya
dari hati ke hati. Sehingga dapat tercipta suasana saling pengertian, saling memahami, dan
saling menghangatkan relasi.
3. Bahasa Tubuh
Sapaan, pandangan, senyuman, belaian tangan, rangkulan, dsbnya adalah bahasa tubuh yang
berguna untuk mengakrabkan dan memungkinkan terjadinya relasi yang mesra.
4. Hubungan Seks
Komunikasi yang tertinggi karena pasangan saling menyerahkan jiwa dan raganya. Hal ini
menandakan kesatuan ungkapan cinta yang mendalam melalui persetubuhan. Bila relasi
semakin akrab, ada cinta yang mendalam, hubungan seks akan terasa indah dan
menyenangkan.

Komunikasi yang baik untuk bisa terjadi saling pemahaman dan penerimaan dalam keluarga harus
ada:
1. kesediaan mendengarkan.
2. keterbukaan.
3. sikap saling percaya.

2.

Secara moral, hubungan seks antara suami-istri memiliki fungsi berikut:


Prokreasi
: dari kodratnnya hubungan seks diarahkan untuk
memperoleh keturunan, sebuah fungsi yang mulia, bahwa dengan seksnya
manusia dipanggil menjadi rekan kerja Allah dalam karya ciptaan baru.
Unisi : sebagai ungkapan cinta yang eksklusif bagi pasangan

3.

suami-istri yang diarahkan demi keutuhan dan kedalaman cinta


satu sama lain.
Rekreasi
: sebagai upaya untuk mencapai kebahagiaan bersama, yang

1.

tersimbol dalam kenikmatan dan kepuasan seksual.

Gereja sempat melarang penggunaan KB Buatan karena dapat memberikan pengaruh


negative. Tapi akhirnya Gereja mendukungnya dengan alasan:
1. memungkinkan terjadinya kesejahteraan dalam keluarga dan masyarakat.
2. menjamin kesehatan fisik dan psikis ibu-anak.
3. memungkinkan terjadinya relasi dan komunikasi yang mendalam antar suami-istri.
4. pendidikan dan taraf hidup anak menjadi terjamin karena jumlah tanggungan yang sedikit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil KB Buatan adalah:


1. tidak merendahkan martabat istri / suami.
2. tidak berlawanan dengan hidup manusia, yaitu tindakan abortif [bersifat aborsi].
3. dapat dipertanggungjawabkan secara medis [tidak berdampak negatif].

HIDUP SELIBAT
Selain berkeluarga, Gereja juga memiliki panggilan hidup untuk selibat karena ingin menyerahkan
hidupnya secara utuh kepada Yesus. Panggilan ini ditandai dengan pengucapan 3 kaul, yaitu:

1. kemiskinan
merupakan perintah Yesus untuk tidak bergantung pada harta, bahkan karena burung di udara bias
makan, dan bunga bakung juga bisa berpakaian [Mat 6:26-28].
2. ketaatan
kaum selibat memiliki 2 ketaatan, yaitu ketaatan religius dan apostolic. Ketaatan religius adalah
ketaatan kepada pemimpin atau pembesar dari komunitas biaranya. Sedangkan ketaatan apostolik
adalah ketaatan untuk menjalankan tugas kerasulan dalam mewartakan Kerajaan Allah ke seluruh
dunia.
3. kesucian [keperawanan]
menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Kristus sehingga meninggalkan segala-galanya, termasuk
hidup berkeluarga.
BERKARYA / BERPROFESI
Pekerjaan dianggap sebagai perwujudan peran serta manusia dalam karya Allah, mengembangkan dan
menyempurnakan kehidupan, demi terciptanya kesejahteraan / keselamatan manusia. Oleh karena itu
pekerjaan adalah sebuah panggilan hidup.

4 Tujuan pekerjaan adalah:


1. Mencari nafkah
Orang bekerja tentu saja berusaha untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi
kebutuhan hidupnya, memperoleh kedudukan dan mencapai kesejahteraan jasmani.
2. Memajukan Teknik dan Kebudayaan
Dengan bekerja, maka seseorang dapat memajukan salah satu cabang teknologi atau
kebudayaan, dari yang paling sederhana sampai yang paling tinggi.
3. Menyempurnakan diri sendiri
Dengan bekerja manusia berusaha menyempurnakan dirinya sendiri, menemukan harga
dirinya dan mengembangkan kepribadiannya sehingga menjadi lebih sempurna. Singkatnya,
manusia berusaha lebih memanusiakan dirinya.
4. Memuliakan Tuhan
Dengan bekerja, manusia ikut memuliakan Tuhan karena manusia menjadi menghargai,
memanfaatkan dan menggunakan apa yang sudah diciptakan oleh Tuhan. Pengolahan seluruh
ciptaan Tuhan inilah yang menandakan bahwa manusia ikut serta menyelesaikan karya
penciptaan Tuhan.

3 makna kerja dalam berbagai sudut adalah:


1. Sudut Ekonomi
Kerja adalah pengarahan tenaga dan pikiran untuk menghasilkan sesuatu yang diperlukan
guna memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan pribadi, keluarga, maupun lingkup
hidup lainnya yang menjadi tanggungannya.
2. Sudut Sosial
Kerja adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, menjalin kerja sama dengan
banyak orang dan mendapatkan tempat dalam strata masyarakat.
3. Sudut Anthropologis
Kerja adalah kegiatan khas manusia karena hanya manusialah makhluk yang bisa bekerja,
dan dengan bekerja manusia berusaha untuk semakin memanusiakan dirinya.

Selamat belajar dan Tuhan memberkati !!!

Anda mungkin juga menyukai