PANGGILAN HIDUP
DUA JENIS PANGGILAN HIDUP
1. Panggilan Hidup Berkeluarga
2. Panggilan Hidup Selibat
KOMPETENSI DASAR
A. Tantangan
• Rapuhnya nilai kesetiaan
• Kemerosotan penanaman dan penghayatan kehidup yang religious dalam
keluarga
• Tantangan dari lingkungan keluarga sendiri, seperti ketidak-jujuran antar pasangan
• Beban ekonomi
• Penggunaan sarana teknologi
b. Peluang
Peluang atau solusi untuk membangun keluarga yang bahagia antara lain:
• Membangun Komunikasi yang baik
• Komunikasi yang baik, seperti:
• Diskusi; harus ada diskusi dalam keluarga tentang semua hal
• Dialog; seluruh anggota keluarga perlu membiasakan diri berdialog dengan
semua anggota keluarga secara intens dan lembut
• Menggunakan Bahasa tubuh yang menyenangkan, seperti senyum, sentuhan,
belaian, rangkulan, ciuman, dekapan, dan sebagainya.
• Saling mendengarkan
• Saling terbuka
• Saling percaya
• Mengutamakan kepentingan keluarga
2. PANGGILAN HIDUP SELIBAT
• Hidup selibat adalah cara hidup yang dianut oleh seseorang atau
sekelompok orang yang memilih untuk tidak menikah. Salah satu contoh
hidup selibat adalah hidup membiara. Ada juga cara hidup selibat lainnya
seperti menjadi rohaniwan
• Hidup membiara adalah salah satu bentuk hidup selibat yang dijalani oleh
mereka yang dipanggil untuk mengikuti Yesus Kristus secara tuntas dan total
dengan mengikuti dan mengucapkan tiga nasehat Injil, yakni keperawanan,
kemiskinan, dan ketaatan. Ketiga kaul ini bukanlah inti dari hidup membiara.
Inti hidup membiara adalah persatuan yang erat dengan Kristus melalui
penyerahan diri secara total dan menyeluruh kepada-Nya. Ketiga kaul
hanyalah jalan atau alat untuk mencapai inti hidup membiara.
ADA PUN KETIGA KAUL HIDUP
MEMBIARA, ANTARA LAIN:
• Arti kaul keperawanan
Dengan mengucapkan kaul keperwanan, orang membaktikan diri secara total dan
menyeluruh kepada Kristus. Keperawanan dalam hal ini merupakan sebuah sikap
penyerahan diri yang total kepada tugas pelayanan Injil dengan menjalani hidup
yang suci.
• Arti kaul kemiskinan
Dengan mengucapkan kaul kemiskinan, orang berjanji akan hidup dalam
kesedrhanaan dan rela menyumbangkan apa saja demi kerasulan. Kemiskinan
tidak hanya terbatas pada kemiskinan harta tetapi yang lebih penting adalah
kemiskinan roh atau hati. Kemiskinan roh atau hati adalah sebuah sikap
kepasrahan total pada penyelenggaraan Allah.
• Arti kaul ketaatan
Orang yang mengucapkan kaul ketaatan berjanji untuk taat dan patuh kepada
pimpinan Gereja dan rela membaktikan diri kepada hidup dan kerasulan bersama.
3. AJARAN GEREJA TENTANG KERJA /
KARYA / PROFESI
a. Arti dan Makna Kerja
Secara umum, Kerja atau bekerja adalah ciri dasar hidup manusia.
Artinya, manusia sejak lahir sudah diberikan kemampuan dan
tanggung jawab untuk bekerja. Dengan bekerja, hidup mamnusia
itu bermakna. Dengan bekerja, seseorang akan merasa sangat
berharga di tengah keluarga dan masyarakat. Secara religious,
kerja juga mempunyai makna tersendiri. Bekerja dilihat sebagai
sebuah bentuk partisipasi manusia dalam melaksanakan karya
penciptaan dan bekerja sama dengan Sang Pencipta dalam
menghasilkan sesuatu yang bermakna.
Menurut Kitab Kejadian, 1:1-2;2:3, pada hari ke tujuh Allah beristirahat dari
pekerjaan. Hal ini sebenarnya adalah bukti bahwa Allah mau menegaskan
bebarapa hal seperti:
• Allah menyuruh manusia untuk bekerja
• Allah menyerahkan semua ciptaan lain untuk dikuasai sebagai
kebutuhan manusia
• Manusia adalah wakil Allah di dunia untuk mengurus dunia
• Dengan bekerja, manusia bekerja bersama Tuhan
• Dengan bekerja manusia mendekatkan dirinya pada Tuhan
• Kerja adalah bentuk pengabdian manusia kepada Allah
2. HUBUNGAN ANTARA KERJA DAN DOA