Anda di halaman 1dari 25

C.

Tantangan dan Peluang untuk


Membangun Keluarga yang dicita-citakan
Kompetensi Dasar

1.1 Bersyukur atas panggilan hidupnya sebagai Umat Allah


(Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam
menjawab panggilan hidup tersebut
2.1 Bertanggung jawab atas panggilan hidupnya sebagai umat
Allah (Gereja) dengan menentukan langkah yang tepat dalam
menjawab panggilan hidup tersebut
Kompetensi Dasar

3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai Umat Allah (Gereja)


dengan menentukan langkah yang tepat dalam menjawab
panggilan hidup tersebut
4.1 Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi)
tentang panggilan hidupnya sebagai Umat Allah (Gereja)
dengan menentukan langkah yang tepat dalam menjawab
panggilan hidup tersebut
indikator

1.1.1 Menyatakan syukur pada Tuhan atas rahmatNya kepada


umatNya untuk dapat menghadapi tantangan dan peluang
untuk membangun keluarga yang dicita-citakan
2.1.1 menyatakan tanggung jawab menghadapi tantangan dan
peluang untuk membangun keluarga yang dicita-citakan
3.1.1 menjelaskan tantangan komunikasi dalam keluarga
3.1.2 menjelaskan tantangan yang dihadapi sebuah
perkawinan campuran dan cara Gereja Katolik
menyikapinya
3.1.3 menjelaskan ajaran Gereja tentang keluarga berencana
(KB)
3.1.4 menjelaskan tantangan-tantangan gaya hidup modern
terhadap keluarga
3.1.5 menjelaskan makna kesetiaan dalam cinta kasih dalam
keluarga
4.1.1 menuliskan sebuah refleksi tentang tantangan dan
peluang untuk membangun keluarga yang dicita-citakan
Bacalah kotbah Paus Fransiskus:
“Tidak ada keluarga yang sempurna”
Bacalah juga Matius 18:21-35

Diskusikan dan jawablah pertanyaan berikut:


• Apa saja tantangan dalam kehidupan keluarga saat ini
menurut Paus Fransiskus?
• Bagaimana upaya menghadapi tantangan kehidupan
keluarga menurut Paus Fransiskus?
• Apa kaitan kotbah Paus dengan teks Matius 18:21-35?
• Tuliskan tiga tantangan yang menurutmu terberat dalam
kehidupan keluarga saat ini dan bagaimana cara
Hak dan kewajiban suami isteri dan
orang tua

• Keluarga adalah sel dasar masyarakat. Keluarga memiliki


hak dasar untuk dilindungi keberadaannya oleh
masyarakat/ negara
• Keluarga berhak untuk hidup dan berkembang
• Keluarga berhak untuk memiliki keturunan dan pendidikan
anak
• Keluarga berhak mendidik anak sesuai tradisi keluarga
sendiri, nilai2 religius dan budayanya
• Setiap keluarga yang miskin berhak mendapat jaminan fisik,
sosial, politik dan ekonomi
• Orang tua harus menghormati martabat dan hak anak.
Misalnya tidak memaksa anak berprestasi demi gengsi
orang tua
Asal kata communicare (Latin)
artinya membagi sesuatu
dengan seseorang, tukar
menukar, memiliki bersama
komunikasi
Komunikasi artinya tindakan
saling memberi dan
menerima isi hati, jiwa, akal
budi dan tubuh/tenaga.
Bentuk komunikasi

• Diskusi
saling bertukar pikiran atau pendapat melalui diskusi. Perlu
saling menghormati dan menghargai keputusan yang dirasa
paling baik dan benar.
• Dialog
Bertukar perasaan dan isi hati. Perlu saling percaya dan saling
menerima. Tidak ada benar dan salah. Saling pengertian,
memahami, menghangatkan relasi.
• Bahasa tubuh
Pandangan, senyuman, lambaian, sapaan, balaian, rangkulan,
ciuman untuk menjaga relasi yang mesra, akrab (tidak
mengarah pada hal seksual) dan memberikan rasa aman,
terlindung dan nyaman.
• Hubungan seks
Bentuk komunikasi paling intim dan menyeluruh antar suami
isteri. Ungkapan cinta paling dalam. Bersatunya jiwa dan raga.
Sesuatu yang luhur dan suci bukan sekedar pemuasan nafsu.
Cara berkomunikasi

• Kesediaan mendengarkan
Komunikasi dilakukan dengan pikiran dan hati, serta segenap
indera.
“Orang besar memonopoli menyimak. Orang kecil memonopoli
pembicaraan” (David Schwartz)
“Tugas pertama cinta adalah mendengarkan” (Paul Tillich)
• Keterbukaan
Orang yang mau terbuka adalah orang yang mau berkembang
• Saling percaya
Tanpa saling percaya tidak akan ada saling terbuka dan
perkembangan diri
• Kepentingan diri sendiri
• Emosi yang berlebihan
• Permusuhan
Hambatan
• Pengalaman masa lampau
komunikasi • Pembelaan diri
• Hubungan yang retak/
tidak serasi
Program keluarga berencana (KB)

Mengapa KB sangat penting:


• Memungkinkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Banyak anak bukan banyak rejeki tetapi banyak biaya.
Ledakan penduduk menimbulkan masalah lapangan kerja,
pangan, papan, kesehatan, dll.
• Meningkatkan taraf Kesehatan (fisik dan psikis) ibu dan
anak
• Memungkinkan relasi (kasih sayang dan keintiman) suami
isteri yang lebih kaya
• Pendidikan anak lebih terjamin
Siapa saja yang bertanggung jawab dalam
KB
1. Pasutri (pasangan suami-isteri). Suami isteri
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup dalam hal KB alamiah dan KB
buatan, termasuk dampak negatif KB buatan
bagi kesehatan, dan masalah moral KB buatan
2. Pemerintah bukan hanya mengendalikan
penduduk tetapi perlu sosialisasi dampak
negatif KB buatan bagi kesehatan ibu juga jujur
mengungkapkan masalah moral KB buatan
3. Pemimpin agama. Harus memahami
persoalan KB baik secara biologis, medis dan
moralnya. Para pemimpin agama harus terus
mengajak pasutri untuk mempraktekkan KB
alamiah dan menghindari KB buatan karena
dampak negatifnya bagi Kesehatan dan
persoalan moralnya
Metode KB
A. Metode alamiah
Dilakukan dengan pantang berkala. Suami isteri
tidak berhubungan seksual pada masa subur isteri.
1 Kor 7:5
5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara
waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak
tahan bertarak.

Ibr 13:4
4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
B. Metode buatan
Adalah usaha mengendalikan atau menekan
keturunan dengan cara kontrasepsi dan hormonal
Kontrasepsi (mencegah pembuahan): kondom,
spiral, obat kimiawi
Hormonal (mempengaruhi proses
alamiah/kesuburan dalam reproduksi wanita): pil
KB, suntik, implant
Pandangan Gereja tentang KB
Gereja mengajarkan bahwa hanya mengijinkan
metode KB alamiah (metode pantang berkala)

Mengapa metode buatan ditolak?


• Melawan kehidupan (abortus provocatus)
• Bertentangan dengan kodrat manusia
• Merendahkan martabat suami isteri
• Mempunyai efek samping bagi suami/ isteri
bahkan bisa membahayakan nyawa
Dalam keadaan terjepit, oleh Konferensi Para Uskup
Indonesia (KWI) mengijinkan penggunaan KB buatan
dengan syarat sebagai berikut:
1. Tidak merendahkan martabat suami-isteri.
Misalnya suami/isteri dipaksa untuk menggunakan
metode atau alat tertentu
2. Alat KB yang digunakan tidak bersifat abortif
(melawan kehidupan=pembunuhan)
3. Tidak membawa efek samping yang
membahayakan kesehatan /nyawa ibu
Tujuan hubungan seks antara suami isteri

• Pro kreasi: dari kodratnya hubungan seksual


suami isteri diarahkan untuk memiliki
keturunan. (menjadi rekan kerja Allah
melanjutkan kehidupan manusia)
• Union/ kesatuan: ungkapan cinta eksklusif
suami isteri demi keutuhan dan kedalaman
cinta satu sama lain
• Tuliskan alasan-alasan mengapa KB penting!
• Jelaskan arti KB alamiah
• Jelaskan arti KB buatan
• Apa saja alat alat KB buatan dan bagaimana cara
kerja/ fungsinya?
• Mengapa Gereja hanya mendukung KB alamiah?
• Mengapa Gereja menolak KB buatan?
• Siapa saja yang bertanggung jawab dalam KB?
Materialistis: segalanya diukur dengan materi/uang

Hedonisme: kenikmatan duniawi adalah segalanya

Konsumerisme: rakus, hasrat memiliki benda tak


terkendali

Tantangan- Utilitarianisme:segala sesuatu dinilai dari


kegunaannya
tantangan Individualisme: aku yang paling penting
perkawinan
Relativisme moral: semua boleh, tidak punya prinsip
hidup termasuk nilai moral/ agama
Sibuk mengejar karir

Kurang komunikasi antar pasutri


• Saling mengampuni
• Saling terbuka/ jujur
• Saling membahagiakan
• Saling percaya
• Mau berkorban
Upaya • Rendah hati
• Setia
mengatasi • Saling melayani

tantangan • Saling berbagi (dalam suka dan


duka)
• Saling meneguhkan
• Menjaga nama baik
• Berdoa bersama
“Love is not finding the right
person, but is being the right
person”

Anda mungkin juga menyukai