MEMBANGUN KELUARGA • Gereja menaruh perhatian besar pada keluarga karena keluarga merupakan sel Gereja dan masyarakat. Paus Paulus II mengeluarkan surat Apostolik : Familiaris consortio : melihat keluarga sejahtera dalam kesetiaan pada rencana Allah sebagai citra Allah, yang membentuk komunitas pribadi yang membentuk masyarakat dan Gereja. 1. Hak dan kewajiban suami istri • Berdasarkan kan 1135 : menyangkut persekutuan hidup, sebagai orang tua berkewajiban mengusahakan pendidikan anak. 2. KOMUNIKSI • Komunikasi merupakan faktor penting bagi kebahagiaan keluarga. Dalam komunikasi harus melibatkan : hati, jiwa, akal budi dan kekuatan tubuh seutuhnya/total. • Mat 18:15-20 : mengajarkan bahwa persoalan yang dihadapi dalam keluarga perlu dikomunikasi bersama • 1 Kor 13 :4-7 : intinya belajar menjadi pribadi yang cocok bagi pasangannya.(unsur kerendahan hati) • Komunikasi berati : saling menyampaikan pikiran dan perasaan diantara anggota kelurga. • Syarat utama dalam komunikasi : mengakui perbedaan antara satu dengan yang lainnya, setiap pribadi memiliki kekhasan/perbedaan. BENTUK KOMUNIKASI DALAM KELUARGA 1. Diskusi Segala bentuk pembicaraan , terkait dengan informasi, pekerjaan sehari-hari dll. 2. Dialog Didasari oleh pembicaraan dari hati ke hati. 3. Bahasa tubuh seperti :sebagi bentuk konkrinya senyuman, sapaan, sentuhan, dekapan dll... CARA BEKOMUNIKASI • Ada kesediaan untuk mendengarkan • Ada keterbukaan • Ada saling sikap percaya HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI • Kepentingan diri • Emosi yang berlebihan • Permusuhan • Pengalaman masa lampau • Pembelaan diri • Hubungan yang retak dan tak serasi 3. PERKAWINAN CAMPUR • Perkawinan campur : – Perkawinan campur beda Gereja yaitu : seorang yang dibabtis Katolik, menikah dengan seorang yang dibabtis non Katolik, perkawinan ini membutuhkan ijin. – Perkawinan campur beda agama : seorang yang dibabtis katolik menikah dengan seseorang yang tidak dibabtis, perlu dispensasi. • Tantangan utama dalam perkawianan : menjaga kesetiaan untuk mempertahankan perkawinan. Dan hidup konsumerisme, mengumpulkan barang bukan karena kebutuhan melainkan tergiur oleh iklan. • Tantangan dari dalam keluarga/internal : suami istri kurang dewasa dalam mengatasi berbagai persoalan, baik secara emosional dan spiritual. • Kanon 1135-1136 : Setiap keluarga harus mendapat hak dilindungi oleh masyarakat dan negara.