Anda di halaman 1dari 24

Tata Ibadah dan Pengantar Tema Khotbah

HARI DOA ALKITAB


2017
“Diciptakan untuk
Berkarya Cipta”
(Yesaya 43:19a)
Tata Ibadah
dan Pengantar Tema Khotbah
Dalam Rangka Hari Doa Alkitab
Lembaga Alkitab Indonesia
2017

”Diciptakan
untuk
Berkarya Cipta”
(Yes. 43:19a)

Lembaga Alkitab Indonesia


Jakarta
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

Pene rje mah a n Al k ita b Fo r m a l

BAHASA PAKPAK DAIRI


M asyarakat Pakpak merupakan suatu kelompok suku bangsa yang ter-
dapat di Sumatera Utara. Secara tradisional wilayah komunitasnya di
sebut Tanoh Pakpak. Tanoh Pakpak terbagi atas lima sub wilayah (sub suku),
yakni: Simsim, Keppas, Pegagan (semuanya terdapat di Kabupaten Dairi
dan Kabupaten Pakpak Bharat), Kelasen (Kecamatan Parlilitan - Kabupaten
Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas dan Barus - Kabupaten
Tapanuli Tengah), dan Boang (Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulus-
salam). Dalam administrasi pemerintahan Indonesia saat ini, wilayah ini
dibagi dalam dua provinsi (Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam)
dan lima kabupaten/kota (Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Ka-
bupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kota Subulus-
salam) yang mengakibatkan tidak ada daerah tingkat II yang penduduknya
homogen orang Pakpak karena disegmentasi menjadi lima wilayah kabu-
paten/kota. Namun, secara geografis wilayah yang disebut Tanoh Pakpak
tersebut sebenarnya tidak terpisah satu sama lain karena semua daerah ad-
ministratifnya berbatasan langsung.

3
HARI DOA ALKITAB 2017

Bahasa yang dipergunakan masyarakat Pakpak adalah bahasa Pakpak (di Ke-
lasen disebut bahasa Dairi). Adapun salam sapaan khas Pakpak yaitu “Njuah-
Njuah” yang artinya semoga sehat selalu. Bahasa Pakpak banyak kemiripan
kosakata dengan bahasa Karo. Namun, saat ini bahasa Pakpak banyak me-
nyerap kosakata baik dari bahasa Batak Toba maupun dari bahasa Indonesia
bahkan dari bahasa asing. Hal ini diakibatkan penggunaan bahasa Pakpak se-
makin berkurang terutama di daerah Sidikalang dan Kelasen karena komuni-
tas Pakpak itu sendiri yang jarang memakainya dalam pergaulan sehari-hari,
perkawinan dengan suku di luar Pakpak, pengaruh lingkungan terutama yang
lahir di luar komunitas Pakpak, selain itu akibat bahasa Pakpak sedikit yang
menguasai sehingga cenderung orang Pakpak memakai bahasa lain sebagai
bahasa pergaulan sehari-hari. Banyak generasi muda Pakpak sekarang ini
yang tidak berniat mempelajari bahasa Pakpak itu sendiri dengan alasan lahir
dan tinggal di daerah yang bukan komunitas Pakpak.

Pada 27 September 1998, dalam sebuah ibadah syukur yang cukup meriah
di Stadion Sidikalang diluncurkan penerbitan Alkitab bahasa Pakpak: “Lapi-
hen Simbadia”. Peluncuran disambut meriah karena begitu lama masyarakat
Pakpak pada masa itu menanti penerbitan Alkitab tersebut. Sejak dimulainya
proyek penerjemahan Perjanjian Baru hingga Alkitab lengkapnya terbit me-
makan waktu 21 tahun. Bayangkan betapa lamanya masa penantian tersebut!

Delapan belas tahun setelah terbitnya “Lapihen Simbadia”, Sinode Gereja


Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD), memandang terjemahannya ter-
lalu longgar, menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, sehingga kurang
pas digunakan dalam peribadahan resmi maupun kelompok. Selain itu para
penerjemah pada masa itu juga banyak memakai kata-kata bahasa Pakpak
lama (tua) yang pada masa sekarang sudah tidak dikenal lagi. Akibatnya
generasi muda Pakpak masa kini tidak mengerti isinya. Karena itu Sinode
GKPPD bekerja sama dengan LAI bermaksud mengerjakan ulang secara for-
mal Alkitab Pakpak Dairi.

Penerjemahan Alkitab Pakpak Dairi ini selain membawa firman Tuhan hadir
dalam bahasa ibu, juga dalam rangka meneruskan warisan budaya Pakpak
agar terus lestari dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat Pakpak masa
kini dan yang akan datang.

4
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

Biaya yang dibutuhkan untuk menerjemahkan Alkitab Formal Pakpak Dairi


dalam waktu kurang lebih 8 tahun:

Honor Tim Penerjemah Rp. 1.183.200.000,-


Pertemuan Tim untuk pemeriksaan naskah Rp. 942.000.000,-
Administrasi/Perlengkapan Rp. 410.000.000,-
Sosialisasi, terbitan uji coba, evaluasi Rp. 573.167.763,-

Total Biaya Rp. 3.108.367.763,-

5
HARI DOA ALKITAB 2017

GEREJA KRISTEN PROTESTAN PAKPAK DAIRI (GKPPD)


Alamat : Jl. Air Bersih, Comp. Sentrum GKPPD Sidikalang,
Dairi, Sumatera Utara, Indonesia
Telepon : 0622-22428; e-mail: kpstgkppdsdk@yahoo.co.id
No. Rek. : 280.02.04.006110-2, Bank Sumut Cab. Sidikalang

Sidikalang, 21 Maret 2017

Nomor : 089/P/III/2017
Hal : Ucapan Terima Kasih

Kami ucapkan banyak terima kasih atas kerelaan Lembaga Alkitab Indone-
sia mengagendakan penerjemahan Alkitab bahasa Pakpak – Lapihen Sim-
badia – ke dalam penerjemahan formal. Selama ini kami memakai Lapihen
Simbadia bersumber dari Alkitab bahasa Indonesia Sehari-hari, yang juga
merupakan karya besar Lembaga Alkitab Indonesia kepada Gereja Kristen
Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) dan diluncurkan pada tahun 2002, setelah
tim penerjemah mengerjakannya dalam waktu yang lama di bawah bim-
bingan Bpk. Pdt. Dr. Daniel Arichea, Jr.

Gereja GKPPD berdiri di atas bahasa dan budaya Pakpak yang mendiami Su-
matera Utara khususnya Pakpak Bharat, Dairi, dan Humbang Hasundutan
juga Kab. Aceh Singkil dan Kodya Subulussalam di Provinsi Aceh. Atas kema-
juan upaya-upaya pempribumian teologi yang salah satunya memperguna-
kan bahasa Pakpak dalam ibadah, Alkitab dan buku nyanyian, perkembang-
an pesat terjadi jauh melampaui jumlah sebelum tahun 1991 di mana gereja
ini masih berinduk kepada HKBP, tetapi kemudian berkembang hingga me-
rambati wilayah RI seperti DKI, Jawa Barat, Riau, dan tempat-tempat lain.

Alkitab sebagai sumber kekuatan, pengajaran, dan penghiburan, tentang


kasih anugerah Allah, Salib, dan eklesiologi telah terbukti bahwa walau-
pun jemaat-jemaat digempur, dibakar, bahkan di puluhan gereja dibongkar
di Aceh Singkil jemaat-jemaat tetap bertahan walau beribadah di tenda-
tenda darurat. Kerinduan akan memiliki Lapihen Simbadia terlihat betapa

6
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

sukacitanya mereka menerima Paket Satu Dalam Kasih yang diluncurkan LAI
bersama GKPPD di penghujung tahun 2016 lalu. Kami menyadari Lapihen
Simbadia sebagai harta warisan gereja sepanjang masa mampu menghibur
dan menguatkan, bukan hanya di daerah konflik tetapi juga di jemaat-jemaat
yang mengalami beban ekonomi karena kemiskinan dan penderitaan.

Ada beberapa alasan sehingga kami merindukan penerjemahan formal yang


terbit tahun 1974:

1. Stok Lapihen Simbadia yang kami miliki telah hampir habis, si-
sanya hanya sekitar 300 eksemplar lagi. Oleh karenanya kami
harus mencetak kembali demi kebutuhan jemaat.
2. Penerjemahan pertama bersumber dari Alkitab bahasa Indone-
sia Sehari-hari namun memakai bahasa Pakpak yang lama se-
hingga banyak kata-kata yang sudah usang dan tidak dimenger-
ti orang muda sekarang ini.
3. Saya sadar bahwa sejatinya yang paling utama dari pembacaan
Alkitab adalah mana kala kita bisa menangkap pesan dari tu-
lisan itu sendiri. Tetapi yang tak kalah pentingnya juga adalah
keindahan bahasa dalam karya sastra sebagai mana banyak
dalam penulisan Alkitab. Namun ketika diterjemahkan ke da-
lam bahasa Pakpak justru banyak sekali keindahan itu hilang.
Semisal Mazmur 23 dalam Alkitab Terjemahan Baru dan Alkitab
bahasa Toba kalau kita bandingkan dengan bahasa Pakpak akan
jauh berbeda.

Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa hanya ada satu Gereja/Sinode yang
memakai Lapihen Simbadia ini di Sumatera Utara, berbeda dengan bahasa
Toba dan bahasa Nias yang banyak pemakainya. Terbitnya Lapihen Simba-
dia edisi formal, sangat kami harapkan. Kami warga GKPPD dengan jum-
lah warga jemaat 40.000 jiwa, rindu kiranya LAI dan mitra-mitranya dapat
membantu kami.

Tentu kita semua orang Kristen di Indonesia menjadi tumpuan harapan


kami agar sudi menyumbangkan dana untuk membantu kebutuhan biaya
penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak yang memakan dana yang
sangat besar.

7
HARI DOA ALKITAB 2017

Salam dari kami kepada semua anak-anak Tuhan di mana saja pun di Indo-
nesia ini.

Atas nama segenap warga GKPPD kami ucapkan terima kasih.

Bishop GKPPD,

Pdt. Elson Lingga, M.Th.

8
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

“Diciptakan untuk Berkarya Cipta”


(Yesaya 43:19a)

Allah yang senantiasa berinovasi

Kata “inovasi”1 tidak terdapat dalam Alkitab, namun tidak berlebihan me-
ngatakan bahwa seluruh Alkitab merupakan suatu kesaksian yang panjang
tentang inovasi yang dilakukan Pencipta atas ciptaan-Nya dan sejarah-Nya
bersama umat-Nya. Manusia sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang agung
sejak awal juga telah diberi mandat untuk berkarya mengelola ciptaan (Kej.
1:28, 2:15). Berbeda dengan persepsi populer, ketika ditempatkan di ta-
man Eden pun, manusia sudah ditugaskan untuk “mengusahakan dan me-
melihara taman itu” (2:15). Berkarya, mengelola apa yang dipercayakan
Tuhan, baru menjadi persoalan ketika manusia meragukan firman-Nya dan
menyalahgunakan kebebasannya. Kisah pembangunan menara Babel yang
menjulang sampai ke langit adalah sebuah contoh nyata tentang kreativitas
dan inovasi manusia yang salah arah (Kej. 11:1-9).

Alkitab berulang kali memperlihatkan betapa Tuhan berprakarsa memben-


tuk dan mengarahkan ulang sejarah melampaui kebuntuan yang terjadi. Da-
pat dikatakan, Tuhan tidak pernah kehabisan ide dan energi untuk memulai
sesuatu yang baru pada saat krisis dan stagnasi mengancam terwujudnya
rencana-Nya. Sebut saja babak baru yang dimulai dengan panggilan kepada
Abram untuk keluar dari zona nyaman di negeri leluhurnya dan memasuki
terra incognita, wilayah baru yang tak dikenal (Kej. 12:1-3). Tuhan berino-
vasi melalui panggilan itu, supaya melalui Abram dan keturunannya, “semua
kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (12:3).

Demikian terus-menerus terjadi dalam seluruh sejarah yang disuguhkan


dalam Alkitab. Sesudah Israel lahir melalui karya Allah yang memerdekakan
umat-Nya dari perhambaan di Mesir, mereka mengikat perjanjian dengan
Tuhan di Sinai (Kel. 19-20). Namun, lagi-lagi sejarah “baru” itu tak lama
1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi berarti (a) “pemasukan atau pe-
ngenalan hal-hal baru”; (b) “penemuan yang baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya”.

9
HARI DOA ALKITAB 2017

kemudian menjadi usang karena mengalami kebuntuan bahkan kemun-


duran ketika umat memilih jalan sendiri dengan mengingkari perjanjian-
Nya. Konsekuensinya yang paling tragis terjadi saat eksistensi mereka se-
bagai bangsa berdaulat berakhir di tangan penjajah sampai-sampai mereka
dibuang dari Tanah Perjanjian yang dijanjikan kepada Abraham dan anak-
anaknya (Rat. 5:22).

Karya inovatif menerobos kebuntuan masa lalu


Teks yang menjadi dasar perenungan atas tema kerja tahun 2017 berada
dalam konteks nubuat Deutero-Yesaya di pembuangan Babel (Yes. 40-55).
Krisis yang dihadirkan bencana nasional yang terjadi di penghujung abad
keenam seb.M. sangatlah mendasar bagi iman Israel. Sebab, ketercerabut-
an dari tanah perjanjian, khususnya dari Bait Allah yang melambangkan
kehadiran TUHAN, tidak dapat tidak menyisakan pertanyaan mengenai ke-
mahakuasaan Allah. Benarkah TUHAN masih berkuasa atas sejarah? Tidak
boleh dilupakan, dalam konteks religius dunia Israel kuno, kekalahan satu
bangsa tak lain dari kekalahan ilah-ilah yang mereka andalkan. Krisis iman
ini pada gilirannya menghadirkan godaan untuk beralih kepada ilah-ilah
selain TUHAN. Itulah sebabnya firman TUHAN menegaskan berulang kali,
“Tidak ada Allah selain daripada-Ku” (44:6, 8, 45:21; bnd. 43:11).

Dalam konteks kelesuan iman dan kesuraman pengharapan itu, nabi me-
wartakan ha-hal baru yang akan dikerjakan Allah dalam sejarah umat-Nya.
Mereka dipanggil menjadi saksi-saksi dari Dia yang berfirman, “Aku tetap
Dia” (43:11). Dalam nats yang menjadi dasar tema kerja 2017, umat di-
ajak untuk tidak hanya menoleh ke belakang. Mereka tak perlu mengingat-
ingat lagi hal-hal lama. Apakah ini sebentuk penyangkalan sejarah? Bisa saja
ditafsirkan demikian, tetapi tampaknya lebih mungkin yang dimaksudkan
ialah agar mereka tidak mengingat lagi sejarah kelam yang penuh hukuman.
Pembuangan tragis yang mereka alami sudah cukup sebagai penggenapan
nubuat lama mengenai hukuman yang akan dijatuhkan TUHAN pada umat
yang mengingkari perjanjian-Nya. Kini TUHAN yang sama, yang telah mem-
bawa mereka keluar dari Mesir, sedang memulai karya baru-Nya! Ia mem-
buat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara (43:19).
Inovasi ini tak kalah ajaibnya dengan karya-Nya ketika membelah Laut
Teberau agar umat-Nya selamat dari musuh!

10
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

Dalam fajar harapan baru, Ia menggagas sesuatu yang baru bahkan dengan
memakai Koresh, seorang raja asing, sebagai alat di tangan-Nya (45:1).
Sembari menegaskan kemahakuasaan-Nya atas ciptaan, inovasi sejarah ini
dilakukan-Nya dengan menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan
(45:13).

Tidak pernah kekurangan karya inovatif


TUHAN yang diimani umat-Nya tidak pernah kekurangan rencana dan sum-
ber daya untuk memperbarui sejarah-Nya dengan dunia! Perjanjian Baru
memberi kesaksian hadirnya babak baru atas prakarsa Allah yang memba-
rui hubungan dengan ciptaan dan umat-Nya. Di dalam Kristus, Allah Pencipta
kembali berinovasi menghadirkan ciptaan baru (2Kor. 5:16) dan manusia
baru yang diperbaharui menurut gambar-Nya (Kol. 3:10). Berbeda dengan
sistem lama yang memusat pada satu bangsa pilihan, sisi inovatif dari perjan-
jian baru ini terungkap jelas dalam definisi baru mengenai umat Tuhan yang
meliputi segala bangsa, mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8).
Salah seorang tokoh terpentingnya adalah Paulus yang dengan gigih berjuang
memperkenalkan gagasan baru tentang umat Allah yang melampaui zona
nyaman Yudaisme zamannya. Tanpa pandangan dan karya Paulus yang ino-
vatif ini, sulit dibayangkan bagaimana Injil dapat menyeberang batas-batas
sempit Yudaisme melintasi benua dan budaya sampai ke tanah air kita.

Seperti yang tersimak dari sejarah, berbagai perkembangan dalam pe-


mikiran dan pengetahuan turut menentukan arah perubahan yang ber-
jangka panjang dan berdampak luas. Inovasi berupa kemampuan baca tulis,
misalnya, amat berpengaruh bagi pelestarian firman Tuhan dalam bentuk
salinan-salinan. Inovasi berupa penemuan bahan tulis papirus, cikal bakal
kertas, memainkan peran penting dalam transmisi teks-teks Alkitab yang
sebelumnya teramat mahal karena menggunakan bahan kulit hewan. Pe-
nemuan mesin cetak, sudah tentu, sangat penting bagi suksesnya reformasi
gereja di abad ke-16 dengan penyebaran tulisan para reformator secara
luas, cepat, dan relatif murah.

Hampir-hampir tak perlu diperdebatkan, inovasi terkini dalam bentuk


teknologi informatika telah mengubah pola pikir, interaksi, komunikasi, dan
berbagai bidang kehidupan. Jejaknya terasa dalam kehidupan pribadi, so-
sial, dan bahkan religius manusia era digital sekarang ini. Dalam konteks

11
HARI DOA ALKITAB 2017

kehidupan gereja, sungguh tak terpungkiri dampak yang terlihat. Ibarat


menghadapi terpaan gelombang dahsyat, tidak banyak pilihannya bagi ge-
reja-gereja dan lembaga-lembaga pelayanan: menutup diri dan tertinggal
oleh arus perubahan yang melanda, terseret oleh derasnya arus informasi,
atau berupaya berselancar dengan memanfaatkan kekuatannya.

Lembaga-lembaga Alkitab yang tergabung dalam Perserikatan Lembaga-


lembaga Alkitab se-Dunia (United Bible Societies/UBS) amat menyadari
perubahan signifikan di era digital belakangan ini. Meski terkesan terlam-
bat, lembaga-lembaga Alkitab berusaha mengejar ketertinggalan dengan
memikirkan cara-cara inovatif untuk menyimpan dan menyediakan teks
Alkitab secara virtual. Salah satu fenomena yang dapat dicatat adalah ter-
sedianya Digital Bible Library, suatu perpustakaan digital yang bercita-cita
menyimpan segala jenis teks Alkitab dalam bentuk tulisan, suara, dan efek
visual yang pernah dikerjakan dan diterbitkan di seluruh penjuru dunia.
Dalam Sidang Raya Perserikatan Lembaga-lembaga Alkitab se-Dunia (UBS
World Assembly) bulan Mei 2016 di Philadelphia, Amerika Serikat, penerap-
an teknologi digital menjadi salah satu fokus dalam dokumen “Philadelphia
Promise” yang menggarisbawahi urgensi pemanfaatan teknologi ini untuk
mendukung seluruh program pelayanan Alkitab.

Meski telah mencetak Alkitab yang ke-25 juta pada Yubelium 60 Tahun
pada tahun 2014 yang lalu, Lembaga Alkitab Indonesia menyadari betapa
pentingnya mengantisipasi perkembangan yang sedemikian pesat di era
digital dan berupaya menangkap peluang di balik tantangan yang dihadir-
kannya. Kebutuhan untuk menjangkau umat pengguna Alkitab di daerah-
daerah terpencil dengan terbitan cetak niscaya masih perlu dilakukan dan
ditingkatkan sampai beberapa dasawarsa ke depan. Tetapi, LAI juga ditun-
tut berinovasi dengan memperhitungkan pula berbagai kemungkinan baru
untuk melayani kebutuhan umat yang ingin mengakses firman Tuhan secara
virtual yang dilengkapi bahan-bahan berkualitas.

Patut dicatat, di tahun yang sama (2014), LAI telah meluncurkan Alkitab
Digital Plus (disingkat Alkitab D+ ) versi Android dan iOS. Alkitab D+ adalah
aplikasi Alkitab yang memadukan antara teks dengan multimedia (audio,
video, gambar/ilustrasi, dan narasi penjelasan). Dalam arti ini, sebagaima-
na terungkap dari visinya, LAI telah mencoba menangkap peluang untuk

12
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

menghadirkan firman Tuhan agar para pengaksesnya “dapat bertemu dan


berinteraksi dengan Allah serta mengalami hidup baru di dalam Kristus”.
Upaya ini masih tergolong langkah inovatif dalam perjalanan menapaki
terra incognita. Selaras dengan itu, dibutuhkan kemitraan dengan cara-cara
inovatif yang melibatkan pula komunitas dunia digital yang rindu untuk
berinteraksi dengan firman Tuhan dan rindu untuk berbagi firman Tuhan
dengan fasilitas komunikasi dan interaksi yang mudah diakses.

Seperti firman Tuhan di era Yesaya ribuan tahun lalu (Yes. 43:19), kini Dia
yang mengarahkan perjalanan sejarah bangsa-bangsa juga mengundang
umat-Nya, gereja-gereja dan lembaga-lembaga pelayanan, bahkan orang
perseorangan untuk menyimak hal baru yang sedang dikerjakan-Nya dan
sedang bertumbuh demi penyebaran Kabar Baik sampai ke ujung-ujung
bumi. Menariknya, ujung-ujung bumi ini kini berada dalam genggaman ta-
ngan dan tercapai oleh sentuhan jari!

13
HARI DOA ALKITAB 2017

Tata Ibadah Hari Doa Alkitab (HDA) 2017


Lembaga Alkitab Indonesia
Berdasarkan Liturgi Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi
(GKPPD)

Tema:
“Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a)

MC Panggilan beribadah:
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, kita telah menjalani hari demi hari, banyak
hal yang kita perbuat, itu bisa terjadi karena penyertaan Tuhan kita Yesus
Kristus. Allah yang selalu ada saat kita melupakan-Nya, Allah yang selalu
setia saat kita tidak setia pada-Nya. Allah yang selalu ada mendampingi kita
dalam menjalani hidup yang penuh tantangan ini. Disini kita hadir karena
Allah telah berperkara besar bagi kita. Ia telah menebus kita, menopang
kita. Kesadaran penuh bahwa masalah dunia bukanlah masalah yang berarti
bagi kita, sebab Allah selalu ada menopang kita. Allah memanggil kita me-
masuki ibadah ini agar kita boleh mengingat perbuatan Allah yang baik dan
mulia seluruh ciptaan-Nya.

IBADAH:
1. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 17:1-3 (Tuhan Allah Hadir)

14
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

2. Tuhan Allah hadir, yang dimuliakan dalam sorga siang malam.


“Suci, suci, suci” untuk selamanya dinyanyikan malak sorga. Ya
Allah, t’rimalah pujian jemaat beserta malaikat.

3. Kami menanggalkan hasrat sia-sia, keinginan manusia; jiwa-raga


kami, hidup seluruhnya, Tuhan, Kaulah yang empunya. Dikaulah,
Yang Esa, patut dimuliakan seberhana alam.

(Jemaat Berdiri)

2. Votum Introitus
Liturgos : Di dalam nama Allah Bapa, dan nama Anaknya Tuhan Yesus
Kristus dan nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan
bumi. Amin.

Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, se-


bagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu
kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun
gunung-gunung goncang di dalam laut. Haleluya.

Jemaat : Menyanyikan
1 1 3 3 . 3 3 5 5 . 5 5 6 . 5 4 3 . .
Ha le lu ya ha le lu ya ha le lu ya.

Liturgos : Mari kita berdoa.


Ya Yesus Kristus. Engkau adalah sinar terang kebenaran
yang menerangi seluruh umat manusia di bumi ini. Hen-
daklah wajah-Mu kepada kami dan sukacita hati jiwa kami,
supaya kami mengenal jalan, kebenaran, dan kehidupan
itu. Bimbinglah kami supaya jangan tersesat dari jalan yang
benar itu, ya Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

(Jemaat Duduk)

3. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 392:1 (Kuberbahagia) bahasa Indo-


nesia, dan bahasa Pakpak

15
HARI DOA ALKITAB 2017

b. ‘Ku Sayurntua ngo gelluhki, kumerna Yesus dasa aku,


dukakNa ngo si nipilihNa, gelluh rembaru Simbadia.
Dak kuendeken gerarNai, memoji Yesus Tuhan idi,
dak kuendeken gerarNai memoji Yesus Tuhan idi.

4. Liturgos : Mari kita dengarkan Perintah Tuhan yang ke-3.


Jangan menyebut nama Tuhan Allah-Mu dengan semba-
rangan sebab Tuhan akan menghukum orang yang menyia-
nyiakan nama-Nya.

Bagaimana Firman Tuhan tentang hukum-Nya itu?

“Aku Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang


membalaskan kesalahan Bapak kepada anak-anaknya, ke-
pada keturunannya yang ketiga dan keempat dari orang
yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan Kasih setia

16
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi


Aku dan berpegang pada perintah-perintah-Ku”.
Untuk itu marilah kita berdoa memohon kekuatan, agar
kita dikuatkan untuk melakukan yang sesuai dengan hu-
kum-Nya.

Jemaat : Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami, melakukan yang sesuai


dengan hukum-Mu. Amin.

5. Bernyanyi Kidung Jemaat. No 35:1-2 (Tercurah Darah Tuhanku)

2. Penyamun yang di sisi-Nya dib’ri anugerah;


pun aku yang penuh cela dibasuh darah-Nya, –
dibasuh darah-Nya, dibasuh darah-Nya, –
pun aku yang penuh cela, dibasuh darah-Nya.
(Jemaat Berdiri)

6. Pengakuan Dosa
Liturgos : Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita
di hadapan Tuhan.

Ya Bapa kami yang di Surga, Allah yang Mahakasih kepada


kami orang yang hina. Kami orang berdosa ini datang ke

17
HARI DOA ALKITAB 2017

hadapan-Mu untuk mengaku dosa-dosa kami. Kami menye-


sal, karena kami sering melakukan hal-hal yang tidak ber-
kenan di hadapan-Mu, atas mana kami sepatutnya kena hu-
kum-Mu. Tetapi Engkau panjang sabar, kami tidak binasa.
Ya Tuhan, kasihanilah kami. Janganlah Engkau menghukum
kami, hapuskanlah dosa kami, karena darah Anak-Mu yang
telah dicurahkan di Golgota. Amin.

Jemaat: Menyanyikan Nyanyian Kidung Jemaat No. 368:2


(Pada Kaki Salib-Mu)

Liturgos : Marilah kita mendengarkan Janji Tuhan tentang peng-


ampunan dosa kita:

Demi Aku yang hidup, demikian Firman Tuhan Allah. Aku


tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melain-
kan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari
kelakuannya supaya ia hidup.
Kemuliaan Allah di tempat Yang Mahatinggi.

18
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

Jemaat : Amin.
(Jemaat duduk)

7. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 426:1-2 (Kita Harus Membawa Berita)

8. Pembacaan Firman Tuhan, Kolose 1:24-29, dalam Responsoria

Liturgos : Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena


kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang
pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Jemaat : Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas
yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan ϔir-
man-Nya dengan sepenuhnya kepadamu.

19
HARI DOA ALKITAB 2017

Liturgos : Yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari
turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan ke-
pada orang-orang kudus-Nya.
Jemaat : Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya
dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, ya-
itu Kristus ada ditengah-tengah kami, Kristus yang adalah
pengharapan akan kemuliaan.
Liturgos : Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami
nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hik-
mat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempur-
naan dalam Kristus.
Lit+Jemaat : Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala
tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat
di dalam aku.
Liturgos : Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Tuhan
serta memeliharanya dengan baik. Amin.

9. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 370:1 (Ku Mau Berjalan Dengan
Jurus’lamatku) bahasa Indonesia + bahasa Pakpak.

20
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

b. Rebbak merdalan deket Tuhan Jesus i,


ijampalan luyun deket lae nciho,
mike pe Tuhanku kennah deket ngo aku,
soh mi Sorga luas pe deket aku.

Reff.: Ekutken mo ekutken mo Jesus


begeken mono tong pendilona i.
Ekutken mo ekut Tuhan Jesus
barang mike pe Ko dekket mo aku.
(Jemaat Berdiri)
10. Pengakuan Iman Rasuli
Liturgos : Mari kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita,
sebagaimana saudara-saudara seiman di seluruh dunia.
Kita bersama-sama mengucapkannya:

Jemaat : Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, khalik


langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan


kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak
dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pon-
tius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke
dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula
dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah
kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa. Dan akan datang dari
sana, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

21
HARI DOA ALKITAB 2017

Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan


Am, Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Ke-
bangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.
(Jemaat Duduk)
11. Warta Jemaat + Doa Syafaat

12. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 355:1-2 (Yesus Memanggil)


(Sambil mengumpulkan persembahan 1 & 2)

13. Khotbah: Yesaya 43:19a.

14. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 18:1-3 (Allah hadir bagi kita)
(Mengumpulkan persembahan 3)

22
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)

(Jemaat Berdiri)

15. Doa Persembahan dan Pengutusan


Liturgos : Kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada
Tuhan:
Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa
Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah
dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian dari-
pada itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan
kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan
umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan
dan pelayanan kerajaan Tuhan di dunia ini. Secara khusus
untuk mendukung proses penerjemahan Alkitab ke dalam
bahasa Pakpak, Sumatera Utara. Bukalah hati kami untuk
mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami
peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur ke-
pada-Mu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Jemaat : Menyanyikan “Kami memuji kebesaran-Mu, ajaib Tuhan
ajaib Tuhan 2X”

23
HARI DOA ALKITAB 2017

Liturgos : Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah


kerajaan-Mu jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukup-
nya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkaulah
yang empunya kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.

Jemaat : Menyanyikan Kidung Jemaat No. 350:1 (O Berkati Kami)

Liturgos : Ibadah yang kita laksanakan bersama, hendaknya memak-


nai kehidupan kita sehari-hari. Yesus berkata, “.... Aku telah
menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan
buah dan buahmu itu tetap” (Yoh. 15:16).
Bagi yang setia melaksanakan kehendak Tuhan, pulanglah
dengan damai sejahtera dan terimalah berkat-Nya.
Tuhan memberkati Engkau dan melindungi kamu,
Tuhan menyinari Engkau dengan wajah-Nya
dan memberi Engkau kasih karunia.
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu,
dan memberi Engkau damai sejahtera. Amin.

Jemaat : Menyanyikan Amin, Amin, Amin!

24

Anda mungkin juga menyukai