Partisipasi
Jumlah peserta sekitar 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin
Afghanistan, Albania, Aljazair, Arab Saudi, Republik Arab Bersatu (sekarang Mesir), Argentina,
Belanda, Belgia, Bolivia, Brasil, Bulgaria, Ceylon, Cekoslovakia, Chili, Dominika, Filipina,
Finlandia, Guinea, Hungaria, Indonesia, Irak, Italia, Jepang, Jerman Timur, Kamboja, Korea
Utara, Kuba, Laos, Lebanon, Mali, Maroko, Meksiko, Mongolia, Myanmar, Nigeria, Pakistan,
Palestina. Polandia, Prancis, Rumania, Senegal, Suriah, Somalia, Thailand, Tunisia, Tiongkok
(China), Uni Soviet, Uruguay, Vietnam Utara, Venezuela dan Yugoslavia.
Perolehan Medali
Pada GANEFO I, Tiongkok menduduki peringkat pertama dengan 65 medali emas, disusul Uni
Soviet, Indonesia, Republik Arab Bersatu, dan Korea Utara.
GANEFO II (1966)
Awalnya GANEFO II akan diadakan di Kairo, Republik Arab Bersatu pada 1967. Namun
karena pertimbangan politik, akhirnya dipindahkan ke Phnom Penh, Kamboja pada 25
November-6 Desember 1966.
Partisipasi
Sekitar 2.000 atlet dari 17 negara berpartisipasi dalam GANEFO II (Tiongkok,
Indonesia, Irak, Jepang, Kamboja, Korea Utara, Laos, Lebanon, Mongolia, Nepal,
Pakistan, Palestina, Singapura, Sri Lanka, Suriah, Vietnam Utara, dan Yaman).
Perolehan Medali
Pada GANEFO II, Tiongkok menduduki peringkat pertama dengan 108 medali
emas, disusul Korea Utara pada peringkat kedua, dan Kamboja pada peringkat
ketiga.
GANEFO III (1970, batal dan bubar)
Awalnya GANEFO III direncanakan diadakan di Beijing, Tiongkok. Namun
Beijing membatalkan niatnya dan diserahkan ke Pyongyang, Korea Utara.
Tetapi GANEFO III tidak pernah diadakan dan GANEFO bubar.
Politik Demokrasi terpimpin
💀 .Presiden Soekarno membagi kekuatan dunia menjadi
dua yaitu
1. Oldefo (Old Established Forces)
2. Nefo (New Emerging Forces)
Politik Demokrasi terpimpin
💀 Bersama dengan Yugoslavia, India,
Ghana, Mesir, dan Indonesia
memprakarsai berdirinya Gerakan
Non Blok
1- 6 September 1961 di Beograd
Non-Aligned Movement (NAM) / Gerakan Non-Blok (GNB) adalah sebuah
organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 120 negara-negara yang
tidak menganggap dirinya bergabung / beraliansi dengan atau terhadap blok
kekuatan besar manapun.
Organisasi Gerakan Non Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu Blok
Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa perang dingin. Negara-negara Blok
Timur dipimpin Uni Soviet sementara negara-negara Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat. Tiap-
tiap blok berusaha menarik dukungan dari negara-negara lain. Agar negara-negara berkembang tidak
terkena pengaruh Blok Barat maupun Blok Timur, maka didirikan lah organisasi Gerakan Non-Blok.
Kata "Non-Blok" dipaparkan pertama kali oleh Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India) dalam
pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka.
Indonesia sebagai negara yang anti kapitalis termasuk dalam Nefo bersama dengan
negara-negara komunis. Hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat dan negara
Blok Barat lainnya pada waktu itu semakin renggang, karena Blok Barat bersifat pasif
terhadap masalah pembebasan Irian Barat. Sikap anti Barat juga berkembang ke masalah
Malaysia. Sebaliknya, hubungan Indonesia dengan Blok Timur semakin erat, karena Uni
Soviet memberikan kredit kepada Indonesia dalam pembelian senjata dan perlengkapan
angkatan perang. Selain itu, Indonesia juga mengadakan hubungan bilateral dengan
negara-negara penganut komunis. Misalnya, dengan dibukanya Poros Jakarta - Peking
(Indonesia dan RRC) dan Poros Jakarta - Pnom Penh - Hanoi - Peking - Pyongyang
(Indonesia - Kamboja - Vietnam Utara - RRC - Korea Utara).
Kim Il Sung dan Soekarno
Soekarno dan Mao Zedong
No Jabatan Nama
1. Perdana Menteri Soekarno
2. Menteri Pertama Djuanda Kartawidjaja
Menteri Keamanan dan
3. AH Nasution Djuanda AH Nasution
Pertahanan Soekarno
Kartawidjaja
4. Menteri Keuangan Djuanda Kartawidjaja
5. Menteri Produksi Suprajogi
6. Menteri Distribusi J. Leimena
7. Menteri Pembangunan Chaerul Saleh
8. Menteri Kesejahteraan Rakyat Muljadi Djojomartono
9. Menteri Luar Negeri Subandrio J. Leimena Chaerul Saleh Subandrio
Menteri Dalam Negeri dan
10. Ipik Gandamana
Otonomi Daerah
11. Menteri Sosial dan Kebudayaan Mohammad Yamin
Mohammad Yamin
Ipik Gandamana
Susunan Kabinet Kerja II
Jabatan Nama
Bidang Luar Negeri/Hubungan Ekonomi Luar Negeri
Perdana Menteri Sukarno
Menteri Pertama Djuanda Kartawidjaja Wakil Menteri Pertama/Menteri Subandrio
Wakil Menteri Pertama I J. Leimena Luar Negeri
Wakil Menteri Pertama II Subandrio
Subandrio
Sukarno Djuanda Kartawidjaja J. Leimena
Susunan Kabinet Kerja IV
Kabinet Kerja IV adalah kabinet pemerintahan Presiden Soekarno. Kabinet ini bertugas
pada 13 November 1963 dan berakhir pada 27 Agustus 1964.
Soekarno Soebandrio
J.Leimena Chaerul Saleh Soebandrio
Susunan Kabinet Dwikora I
Kabinet Dwikora I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia dengan masa kerja
dari 27 Agustus 1964 sampai 22 Februari 1966.Presiden pada kabinet ini adalah
Soekarno. Presidium
# Jabatan Nama
Presiden/ Perdana Menteri / Dr. Subandrio
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / 2 Wakil Perdana Menteri I Dr. Subandrio
Mandataris MPRS / Pemimpin Besar 3 Wakil Perdana Menteri II Dr. Johannes Leimena
Revolusi 4 Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh
Soekarno
Presidium/Perdana Menteri
Chaerul Saleh
(sampai dengan 18 Maret 1966)
4 Wakil Perdana Menteri III
Adam Malik Sultan J. Leimena
(ad-interim sejak 18 Maret 1966) Hamengkubuwono IX Roeslan Abdulgani
5 Wakil Perdana Menteri IV K.H. Idham Chalid
Dr. Roeslan Abdulgani (sejak 18
6 Wakil Perdana Menteri V
Maret 1966)
Mayjen Achmadi
Menteri Penerangan diperbantukan ke (sampai dengan 18 Maret 1966),
7
Presidium W.J. Rumambi Chaerul Saleh
(ad-interim sejak 18 Maret 1966) Adam Malik
W.J. Rumambi
Kompartimen Luar Negeri
Soekarno
Menteri yang di bawah koordinasi Waperdam N
Jabatan Nama
Umum o.
Berikut ini adalah menteri-menteri yang dikoordinasi Wakil Perdana Menteri untuk
2 J. Leimena
langsung oleh Waperdam Umum : Urusan Umum
• Sekretariat Negara Mohammad
3 Menteri Sekretaris Negara
Sekretaris Negara dibagi menjadi 4, yaitu Sekretaris Ichsan, S.H.
Negara, Sekretaris Pribadi Presiden untuk Urusan Sekretaris Pribadi Presiden S. Munadjat
Khusus, Sekretaris Kabinet/Presidium (ketiga 4
untuk urusan Khusus Danusaputro
Sekretaris tersebut berstatus sebagai Menteri), dan
Menteri Sekretaris Brigjen Hugeng
Wakil Sekretaris Negara/Sekretaris Presiden yang 5
Kabinet/Presidium Imam Santoso
berstatus sebagai Deputi Menteri.
Wakil Sekretaris
• Kantor Urusan Pelayanan Umum Sipil 6 Djamin Ginting
Negara/Sekretaris Presiden
• Kantor Administrasi Negara
• Badan Urusan Pangan
Brigjen Hugeng
J. Leimena
Imam Santoso Djamin Ginting
Sosial dan Politik
Soedjarwo
Jacob Salatun
Suharnoko
Harbani
Menteri Pembangunan untuk Proyek Khusus : Laksda.
Makki Perdana Kusumah
• Departemen Pembangunan Trans Sumatera :
Slamet Bratanata
• Departemen Proyek Khusus : Laksda. Makki
Perdana Kusumah
Jatidjan
Susunan Kabinet Ampera I
Kabinet Ampera I adalah Kabinet yang diumumkan pada 25 Juli 1966 dan bertugas mulai
tanggal 28 Juli 1966 sampai dengan 14 Oktober 1967. Kabinet ini diumumkan langsung oleh
Letjen Soeharto sebagai Ketua Presidium Kabinet atas persetujuan Presiden Soekarno.
Pada 12 Maret 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dan dicabut mandatnya sebagai
Presiden RI oleh MPRS sehingga sejak saat itu Kabinet tersebut dilanjutkan secara
langsung oleh Ketua Presidium Kabinet Ampera.
Presiden
Soekarno Soeharto
(Sampai dengan 12 Maret 1967) (Mulai dari 12 Maret 1967
sebagai Pejabat Presiden)
Jendral
Presidium dan Menteri Utama
Mayjen Sarbini
Menteri yang dibawah koordinasi Menteri Utama Menteri yang dibawah koordinasi Menteri Utama
bidang Politik bidang Kesejahteraan Rakyat
Menteri Pendidikan
12 Menteri Luar Negeri Adam Malik 16 Sarino Mangunpranoto
dan Kebudayaan
13 Menteri Dalam Negeri Mayjen Basuki Rahmat 17 Menteri Agama K.H. Sjaifuddin Zuchri
14 Menteri Kehakiman Prof. Oemar Senoadji, SH 18 Menteri Sosial A.M. Tambunan
15 Menteri Penerangan B.M. Diah 19 Menteri Kesehatan Prof. G.A. Siwabessy
Kombes Pol. Awaluddin
20 Menteri Tenaga Kerja
Djamin
Kabinet Ampera II adalah Kabinet yang diumumkan pada 11 Oktober 1967 dan bertugas
mulai tanggal 14 Oktober 1967 sampai dengan 6 Juni 1968. Kabinet ini diumumkan
langsung oleh Pejabat Presiden RI, Jenderal TNI Soeharto.
Pimpinan Kabinet
Soeharto
No Jabatan Nama
Sultan
Menteri Negara Ekonomi,
1 Hamengkubuwana
Keuangan, dan Industri
IX
Menteri Negara Kesejahteraan
2 Idham Chalid
Rakyat Oemar Seno
Menteri Pertahanan dan Sultan Idham Chalid Adji
3 Jenderal Soeharto Hamengkubuwana IX
Keamanan
4 Menteri Luar Negeri Adam Malik
Awaluddin Djamin Letjen Basuki
5 Menteri Dalam Negeri
Rahmat
Prof. Oemar Seno
6 Menteri Kehakiman
Adji, SH
7 Menteri Penerangan B.M. Diah
Menteri Pendidikan dan Sanusi
8 Adam Malik
Kebudayaan Hardjadinata
Soeharto
K.H. Muhammad Basuki Rahmat
9 Menteri Agama
Dahlan
Prof. G.A.
A.M. Tambunan 10 Menteri Kesehatan
Siwabessy
Brigjen Pol
11 Menteri Tenaga Kerja
Awaluddin Djamin
12 Menteri Sosial A.M. Tambunan
B.M. Diah Sanusi
Hardjadinata
G.A. Siwabessy
13 Menteri Keuangan Dr. Frans Seda
14 Menteri Perdagangan Mayjen M. Jusuf
15 Menteri Pertanian Mayjen Sutjipto
Prof. Dr. Thoyib
16 Menteri Perkebunan
Hadiwidjaja
17 Menteri Perhubungan Marsma Soetopo
Laksda Laut
18 Menteri Maritim
Jatidjan Thoyib Laksda Laut
Frans Seda M. Jusuf
19 Menteri Pekerjaan Umum Sutami Hadiwidjaja Jatidjan
Menteri Perindustrian Dasar, Mayjen Ashari
20
Ringan dan Tenaga Danudirdjo
Menteri Perindustrian Tekstil Muhammad
21
dan Kerajinan Sanusi
Prof.Dr.Ir.
22 Menteri Pertambangan Soemantri
Brodjonegoro
Menteri Transmigrasi, Letjen M. Sarbini Prof.Dr.Ir. Soemantri
23 Letjen M. Sarbini Sutami
Veteran, dan Demobilisasi Brodjonegoro