Anda di halaman 1dari 5

KISI KISI PAS AGAMA

20 PILGAN dan 5 URAIAN

Soal :
BAB 1,2,3:
1. SIKAP LAJANG
2. KRITERIA TEMAN HIDUP
3. CINTA MUDA MUDI
4. KEJADIAN 24
5. KASUS KELUARGA (PEMBELAJARAN 2 POIN B)
6. KOMUNIKASI EMPHATIC DLM KELUARGA (URAIAN)
7. KASUS PERCERAIAN MALEAKHI 2:16 (URAIAN)
8. PERNIKAHAN YANG KEKAL (URAIAN)
BAB 5,6,7
9. DAMPAK POSTIF NEGATIVE GAYA HIDUP MODERN
10. KONSEP MORALITAS KRISTEN ROMA 12:2
11. GENERATION GAP (Pembelajaran 6)
12. KESENJANGAN GENERASI (URAIAN)
13. INTERGENERATIONAL FRIENDSHIP 1 TIMOTIUS 5:1-2
14. PERAN KELUARGA KEKINIAN
15. 3 KESALEHAN HIDUP KORNELIUS KISAH PARA RASUL 10:1-2 (URAIAN)

KATA KUNCI:
1. sikap yang benar dalam berpacaran: (tubuh kita adalah bait roh kudus)
2. kriteria teman hidup : (orang yang takut akan Tuhan)
3. (Orang tua sebagai pihak utama ketika untuk menjalin relas pacaran)
4. Kejadian 24 (Tuhan dalam mempertemukan jodoh, Karya Tuhan dalam mempertemukan
jodoh Ishak dan Ribka )
5. Pembelajaran 2 Poin B kegiatan 3 (komunikasi, berdiskusi, dan menentukan bersepakatan
bersama)
6. Ada 5 komunikasi emphatic (belajar mengasihi dan menghormati orang lain, belajar
mengampuni, belajar mengenal diri sendiri dan Allah, belajar membangun hati seorang hamba,
dan belajar menjadi tempat belajar menghadapi masalah dan penyelesaiannya) (URAIAN)
7. Kita disuruh menganalisis kasus tentang ayat maleakhi 2:16 (note: harus ada sebab akibat)
(URAIAN)
8. Persiapan yang siapkan untuk pernikahan yang kekal (URAIAN)
9. MATERIALS, INDIVIDUALIS
10. (Tuhan menghendaki kita menguasai diri sehingga dapat memilih hidup tidak serupa dengan
dunia, memilih yang baik yang berkenan kepada Allah dan sesuai firman Allah.)
12. Menuliskan nilai" interganerational (kekeluargaan, kasih, pengampunan, kemurahan,
sukacita, dan damai sejahtera) menuliskab usaha yang menurut pada 6 nilai tersebut(URAIAN)
13. (sikap lemat lembut dan sikap penuh kemurnian)
14. (Quality Time / memiliki waktu bersama keluarga)
15. Sifat kornelius(memiliki sikap hormat / takut akan Allah, hidup dengan etika kerajaan Allah,
dan keluarga sebagai persekutuan dengan Tuhan) (URAIAN)

1. KOMUNIKASI EMPHATIC DALAM KELUARGA (URAIAN)


Jawab:
A. Belajar mengasihi dan menghormati orang lain
Setiap anggota harus saling mengasihi dan menghormati perbedaan orang lain, contohnya
seperti fisik, hobi ,cara berpikirnya, dan juga gaya hidupnya.
B. Belajar mengampuni
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, pastinya ada kesalahan yang pasti dia
berbuat. Dan mengampuni adalah syarat dari sebuah persekutuan dan keluarga sebagai
tempat belajar mengampuni.
C. Belajar mengenal diri sendiri dan Allah
Belajar berhubungan akrab dan terbuka bagi setiap anggota keluarga untuk saling
mengenal kelemahan ataupun kelebihan , melalui keluarga seorang anak akan mewarisi
pengenalan akan Allah yang mengasihi manusia.
D. Belajar membangun hati seorang hamba
Belajar saling melayani antar sesama dan itu akan membentuk hati yang mau elayani
sebagai hamba.
E. Menjadi tembap belajar menghadapi masalah dan penyelesainnya
Manusia rentan terjadi konflik, dan keluarga adalah tempat untuk belajar menghadapi
masalah dan juga tempat untuk menyelesaikan masalah, karena mereka Bersama-sama
untuk belajar dan mencari cara untuk menyelesaikan masalah.

2. KASUS PERCERAIAN MALEAKHI 2:16


Jawab: (akan diberi kasusdan kita harus menjawab sesuai maleakhi 2:16, dan harus ada sebab
akibat)
Maleakhi 2:16 “Sebab aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel-juga orang yang
menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu
dan janganlah berkhianat”

3. PERNIKAHAN YANG KEKAL


Jawab: Pernikahan itu bisa dibilang kudus dikarenakan pasangan suami istri itu percaya
bawah Tuhan lah yang mempersatukan mereka dalam ikatan cinta kasih, dan mereka juga
mengucapkan janji dalam nama-Nya. Didalam hubungan pernikahan terdapat juga
pengampunan, kemurahan, kerelaan hati yang tidak pernah habis-habisnya .Beberapa
persiapan yang harus dipersiapkan agar pernikahan kekal:
A. Percaya akan Tuhan, Tuhan lah yang menentukan jodoh/pasangan kita, dan kita harus
menyertakan Tuhan di hubungan pernikahan.
B. Saling Mengashi dan Setia, jika disuatu hubungan suami istri tidak ada cinta kasih maka
banyak sekali ucapan atau Tindakan mengenai perceraian
C. Kesetiaan, didalam pernikahan haruslah ada kesetian, jika tidak ada kesetiaan bisa
dibilang dalam pasangan tersebut memiliki rahasia masing” dan mudah saling curiga dan
mudah ribu atau bertengkar.
‘Jagalah dirimu dan jangan berkhianat” merupakan perintah Tuhan untuk menjaga
keberlangsungan pernikahan. Tuhan menguduskan dan memberkati pernikahan, akan tetapi
pasangan suami istri juga memiliki peran untuk menjaga kekudusannya dengan saling setia
dan tidak berkhianat.

4. KESENJANGAN GENERASI
Jawab:
Keluarga adalah tempat atau sarana untuk belajar tentang intergenerational friendship. Saat di
dalam keluarga kita dapat berelasi secara langsung dengan lintas generasi yang berbeda-beda,
contohnya generasi kakek nenek kita, lalu generasi orang tua kita, dan generasi kita yang
sekarang ini. Didalam intergenerational friendship ini, kita merasakan suasana kekeluargaan,
kasih, pengampunan,kemurahan,sukacita, dan damai sehingga dalam anggota keluarga itu
bersifat terbuka dan jangan lupa untuk tetap menjaga sikap hormat.
Usaha-usaha dalam 6 nilai pada Intergenerational Friendship
A. Kekeluargaan : Saling menhargai dan menghormati pendapat satu dengan lainnya
B. Kasih:
C. Pengampunan: Mengampuni anggota keluarga jika ada yang tidak setuju soal perbedaan
generasi
D. Kemurahan:
E. Sukacita:
F. Damai:

5. 3 KESALEHAN HIDUP KORNELIUS KISAH PARA RASUL 10:1-2


Jawab :
A. Memiliki sikap hormat/takut akan Allah
Allah menjadi dasar dalam perilaku kehidupan sehari”. Dan hal itu terlihat dari ketaatan
kornelius kepada Allah, yang dimana ia melalukan perintah Allah untuk mengundang
petrus kerumahnya.
B. Hidup dengan etika kerajaan Allah
Ditunjukan keluarga kornelius yang bersedia berbagisedekah kepada orang miskin,
padahal lingkungannya tercemar dan nafsu jahat. Sebagaimana Tuhan dekat dengan
orang” lemah/miskin, begitupula dengan keluarga kornelius.
C. Keluarga sebagai persekutuan dengan Tuhan
Keluarga kornelius berserta kornelius juga memiliki kehidupan doa yan baik,
dikarenakan dijadikan sebagai sarana untuk merawat persekutuan anatara keluarga
kornelius dengan Tuhan

Bonus: Prof. Nick Stinnett dari Universitas of Nebraska:

1. Mempunyai komitmen terhadap keluarga

Memberikan waktu, energi, pikiran, dan perhatian lebih banyak kepada keluarga daripada pekerjaan
merupakan hal mendasar bagi terwujudnya keluarga yang kokoh. Setiap anggota berperan untuk saling
menumbuhkan kesejahteraan dan kebahagiaan satu sama lain, dan mereka memiliki harapan dan
komitmen yang kuat untuk bertahan sebagai keluarga.

2. Mengisi waktu bersama-sama

“Menurutmu apa yang membuatmu merasa bahagia dalam keluarga?”, 1500 anak tidak menjawab
uang, mobil, atau rumah yang bagus, tetapi mereka menjawab: kebersamaan, misalnya menghadiri
kebaktian, bermain, makan bersama. Bagaimana dengan quality dan quantity time? Keluarga menyadari
bahwa interaksi yang berkualitas tidak mungkin berkembang dalam beberapa menit.

3. Mempunyai komunikasi yang baik dalam keluarga

Secara psikologis, komunikasi yang baik dapat membantu menciptakan rasa memiliki dan meredakan
frustasi. Komunikasi yang baik tidak selalu terjadi, oleh karena itu memerlukan waktu dan latihan,
misalnya dengan membiasakan diri mengungkapkan masalah, perasaan, dan nilai-nilai penting yang
perlu disampaikan dalam keluarga.

4. Saling menghargai

Merasa dihargai oleh orang lain merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia. Dalam keluarga,
hal tersebut dapat diwujudkan melalui pujian, ucapan yang positif, dan keramahan antara orang tua
kepada anak dan sebaliknya.

5. Mempunyai komitmen rohani/spiritual

Dalam keluarga yang kokoh, setiap anggotanya memiliki kehidupan rohani/spiritual yang sehat. Hal
tersebut mewujud dalam kehidupan sehari-hari dengan tindakan berbagi dan berbelas kasih kepada
orang lain. Mereka benar- benar memraktekkan nilai yang mereka percaya, misalnya sebuah keluarga
memiliki nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi, maka mereka akan memraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua tidak layak bicara tentang kejujuran ketika di lain waktu menipu
atau korupsi. Ia tidak bisa mengajarkan tanggung jawab kepada anak, ketika mengabaikan tetangga yang
membutuhkan bantuan.

6. Mampu mengatasi krisis

Keluarga yang kokoh bukan berarti akan terhindar dari masalah, melainkan memiliki kemampuan untuk
mengatasi tantangan hidup. Dalam hal ini, keluarga memandang krisis bukan alasan untuk lari melainan
sebagai hal yang wajar dan perlu diatasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai