Memahami hakikat keluarga Kristen dan bertindak sebagai orang beriman dalam
keluarga sangatlah penting. Keluarga merupakan tempat untuk bertumbuh, menyangkut
tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. Manusia diciptakan menurut gambar
Allah sehingga mempunyai potensi untuk bertumbuh. Keluarga merupakan tempat
memberi energi, perhatian, komitmen, kasih dan lingkungan yang kondusif untuk
bertumbuh dalam segala hal ke arah Yesus Kristus.
Keluarga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas. Dalam keluarga setiap
orang mengembangkan karunianya masing-masing. Di dalam keluarga landasan kehidupan
anak dibangun dan dikembangkan. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh
saat ada badai kehidupan. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai,
laboratorium hidup bagi setiap anggota keluarga dan saling belajar hal yang baik. Tidak
ada keluarga yang tidak menghadapi permasalahan hidup. Seringkali permasalahan muncul
secara tidak terduga. Misalnya, hubungan suami istri, masalah yang dihadapi anak belasan
tahun, dan masalah ekonomi. Dalam pemahaman iman Kristen, Kristus adalah kepala bagi
semua keluarga. Keluarga Kristen adalah keluarga yang menempatkan Kristus sebagai
kepala yang memerintah dan karena itu semua anggota keluarga hidup berdasarkan ajaran
Kristus.
1
B. Capaian Elemen, Sub Elemen, Materi, Tujuan, Proses
Memahami Keluarga Makna dan Hakikat Menjabarkan makna dan hakikat Berbagai Untuk 1 Kali Kej 1:28
hakikat Kristen Keluarga Kristen keluarga Kristen dan membangun Kelompok Semua Pertemuan
keluarga dan relasi yang sehat dalam keluarga. Binaan Usia
Model pembelajaran: (45 menit)
membangun
Pembelajaran berbasis
keluarga
masalah
Kristen yang
bertanggung
jawab Keluarga Sebagai Pusat Memahami keluarga sebagai Ul 6:6-7
Pendidikan Lembaga pendidikan pertama dan
utama
2
C. Pengantar
Banyak defenisi yang berbeda tentang keluarga. Meskipun demikian, terdapat
kesamaan dalam rumusan yang berbeda tersebut dan merupakan ciri-ciri pokok, yakni:
a. Keluarga merupakan kelompok atau persekutuan sosial yang paling kecil dalam
masyarakat
b. Keluarga terbentuk apabila ada ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
c. Keluarga merupakan suatu persekutuan yang berawal dari dua orang yang berbeda jenis
kelamin.
Dalam masyarakat dapat ditemukan bahwa keluarga terdiri atas dua bentuk, yaitu
keluarga batih dan keluarga besar.
a. Keluarga batih (nuclear family, conjugal family, basic family), yaitu kelompok yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family, consanguine family), yaitu keluarga batih ditambah
kerabat lain yang memiliki hubungan erat (hubungan darah) dan senantiasa
dipertahankan, misalnya kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, kemenakan, dan
sebagainya.
3
keluarga adalah dalam rangka mengorganisasi keluarga sehingga semua dapat berjalan
dengan baik. Laksana perahu harus ada satu nakhoda yang memegang kemudi sebagai
penunjuk arah, begitu pula fungsi ayah sebagai keluarga. Banyak kaum feminis
mengkritik hal ini namun hingga saat ini masyarakat modern tetap menginginkan ada
satu kemudi dalam keluarga sehingga management keluarga dapat berjalan dengan
baik.
Keluarga dapat dikatakan ideal apabila masing-masing individu di dalamnya
dapat berfungsi dengan baik sebagaimana fungsi keluarga pada umumnya. Terciptanya
keluarga ideal akan menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Namun, seiring
perkembangan zaman terdapat perubahan atau pun pergeseran fungsi atau peran di
dalam keluarga. Perubahan itu mempengaruhi managemen atau pengaturan keluarga
dimasa kini.
4
h. Fungsi ekonomis yang berkaitan dengan orang tua yang mencari sumber-sumber
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan pengaturan penggunaan
penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
i. Fungsi status sosial yakni kedudukan atau status yang diwariskan kepada anak-
anaknya.
Kata Kunci
D. Keluarga Kristen
5
Agape adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Agape adalah kasih
yang berdasarkan pada hormat dan pengetahuan yang dalam akan perintah-perintah
Tuhan untuk manusia. Kasih agape berakar pada cinta Tuhan yang murni kepada
manusia. Tuhan tidak mencari apa yang menyenangkan. Tuhan mencurahkan dan
membagikan cinta-Nya tanpa syarat kepada orang-orang berdosa. Agape adalah cinta
kepada seseorang yang tidak layak untuk dicintai. Cinta yang mengandung makna
kemurahan dan belas kasih yang terdalam.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa keluarga yang kuat merupakan tiang
penopang bagi masyarakat. Mengapa demikian? Karena jikalau keluarga kuat dan sehat
berarti mengurangi ekskalasi persoalan dalam masyarakat. Kita tahu bahwa
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sikap hidup manusia umumnya
terjadi karena pola asuh dalam keluarga. Oleh karena itu, jika keluarga telah melakukan
fungsinya dengan baik, maka masyarakat dapat hidup tenang.
Keluarga masa kini berbeda dengan keluarga zaman dulu. Dalam ikatan
keluarga, orang-orang mengalami pergolakan dan perubahan yang hebat, apalagi
mereka yang hidup di kota. Apabila ditinjau keluarga-keluarga didaerah yang belum
mengalami maupun menikmati hasil kemajuan teknologi, kemajuan dalam dunia
industri dan sebagainya, maka gambaran mengenai ikatan dan fungsi keluarga adalah
jauh berbeda jika dibandingkan dengan keluarga yang berada di tengah segala
kemewahan materi. Berbagai perubahan yang terjadi tak jarang menimbulkan
disorganisasi dalam keluarga. Disorganisai dalam keluarga adalah perpecahan keluarga
sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajibannya yang
sesuai dengan peranan sosialnya. Bentuk-bentuk disorganisasi masa kini adalah
keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah, perceraian, buruknya
komunikasi antar anggota keluarga, krisis keluarga karena salah satu yang bertindak
sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri meninggalkan keluarga, seperti
meninggal, dihukum atau mengalami gangguan keseimbangan jiwa salah satu anggota
keluarga (Kun, 2015).
6
memenuhi kebutuhan manusia dengan secukupnya, menjaga kebersihan dan
keindahan alam, ramah terhadap lingkungan, dan sebagainya.
b. Sebagai lembaga pendidik utama dan pertama (Ulangan 6:4-9). Yang
pertama berarti belum ada lembaga lain yang dapat mendahului peran keluarga
dalam pendidikan. Yang utama tidak dalam pengertian “super body” melainkan
sebagai Lembaga pertama disamping Lembaga lainnya, misalnya sekolah. Dengan
kata lain, keluarga menjadi lingkungan dasar penerapan nilai-nilai kehidupan sesuai
dengan ajaran Kritiani.
c. Sebagai wadah kepada semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih,
kesetiaan dan sikap saling menghormati (Efesus 5:22-23; 6:1-3). Setiap anggota
keluarga menciptakan lingkungan dalam keluarga yang harmonis dengan
menghayati dan melakukan ajaran-ajaran Kristiani sehingga dapat terpancar dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas.
7
Tuhan karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka (2 Samuel
6:11). Berkat Allah juga akan diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini yang
tetap setia berpedoman dan berpegang kepada Tuhan, seperti ucapan berkat yang
ditulis dalam Bilangan 6:24-26.
b. Pembaharuan oleh Allah
Pembaharuan oleh Allah sering disebut juga dalam kekristenan sebagai ‘hidup baru’.
Artinya, manusia memulai kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus.
Kristus masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak sama
dengan kehidupannya yang lama. Pembaharuan oleh Allah dalam keluarga kita akan
dirasakan dalam arah dan tujuan kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh Tuhan. Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan
keluarga sendiri, tetapi berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam Efesus 4:17-
20, kehidupan yang diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi kehidupan dengan pikiran
yang sia-sia, hidup dalam persekutuan yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan
hati, melainkan kehidupan yang mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi
kehendakNya dalam hidup keluarga kita. Bertumbuh sebagai keluarga Allah berarti
keluarga bertumbuh di dalam Kristus yang mempunyai makna lebih mengenali Dia,
lebih mengasihi dan menaatiNya. Keluarga Kristen merupakan pusat dan tujuan dari
perjanjian Allah, yakni untuk menjadi saksi bagi dunia. Karena itu di dalam anugerah
Allah, kita sebagai anggota keluarga Kristen harus melakukan yang terbaik dalam
membangun keluarga yang berkenan kepada Allah. Keluarga yang berkenan
kepadaNya adalah keluarga yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.
Seperti pengajaran Tuhan Yesus yang menggambarkan bahwa Allah memiliki tujuan
yang jelas bagi setiap manusia ciptaanNya termasuk keluarga, yaitu agar umat
manusia bertumbuh, lalu menghasilkan buah (Yohanes 15:1-8).
8
Keluarga Kristen tentu harus memberikan pendidikan Kristen kepada anggota
keluarga, yakni pendidikan yang bercorak, berdasar dan berorientasi pada nilai-nilai
kristiani. Selain itu juga mengupayakan perubahan, pembaharuan anggota keluarga
secara pribadi, maupun bersama oleh kuasa Roh Kudus sehingga keluarga hidup sesuai
dengan kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab. Pendidikan
secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladani Yesus sebagai
Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikutNya, agar memiliki pemahaman serta
relasi yang benar, mendalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.
9
menolong atau membantu keluarga. Bantu dan topanglah baik keluarga suami maupun
keluarga istri. Perlakukan dengan hal yang sama.
1. untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan dan
10
2. untuk mengajarkan iman mereka dengan tekun kepada anak-anak mereka
Doktrin ini menegaskan bahwa Allah adalah Allah yang esa dan benar, bukan
sekelompok dewa, yang berbeda-beda, dan mahakuasa di antara semua dewa dan roh
di dunia ini . Allah ini harus dijadikan satu-satunya sasaran kasih dan ketaatan Israel. (
Aspek "keesaan" ini merupakan dasar dari larangan untuk menyembah dewa lainnya .
Allah mendambakan persekutuan dengan umat-Nya dan memberikan mereka
satu perintah yang sangat perlu ini untuk mengikat mereka kepada-Nya. Yaitu perintah
untuk mengasihi-Nya. Dengan menanggapi kasih Allah, mempersembahkan rasa
syukur dan kesetiaan kepada-Nya, mereka akan memperoleh keselamatan dan umur
yang panjang di tanah perjanjian. Ketaatan sejati kepada Allah dan perintah-perintah-
Nya dimungkinkan hanya apabila itu bersumber pada iman dan kasih kepada Allah.
Bahwa:
1. Salah satu cara utama untuk mengungkapkan kasih kepada Allah ialah
mempedulikan kesejahteraan rohani anak-anak kita dan berusaha menuntun
mereka kepada hubungan yang setia dengan Allah.
2. Pembinaan rohani anak-anak seharusnya merupakan perhatian utama semua orang-
tua.
3. Pengarahan rohani harus berpusat di rumah, dan melibatkan ayah dan ibu.
4. Pengabdian kepada Allah di dalam rumah tangga wajib dilakukan; hal itu adalah
perintah langsung dari Allah.
5. Tujuan dari pengarahan oleh orang-tua ialah mengajar anak-anak untuk takut akan
Tuhan, berjalan pada jalan-Nya, mengasihi dan menghargai Dia, serta melayani
Dia dengan segenap hati dan jiwa.
6. Orang percaya harus dengan tekun memberikan kepada anak-anaknya pendidikan
yang berpusatkan pada Allah di mana segala sesuatu dihubungkan dengan Allah
dan jalan-jalan-Nya
Kamu harus mengasihi Yahweh (Allah) dengan segenap hatimu Ulangan 6:5).
Israel tahu bahwa dengan membalas kasih Allah yang memilih mereka maka mereka
berada pada jalan yang benar dan Allah akan mengganjar mereka dengan kedamaian
dan kemakmuran.
11
Ukirlah perintah-perintah ini dalam hatimu: selalu ingat perintah-perintah ini
supaya perintah-perintah ini membantu kamu menyusun pikiran kamu dan bisa menilai
segala sesuatu menurut norma-norma ini.
Ajarkanlah berulang-ulang perintah-perintah ini kepada anak-anak kamu:
karena kamu bertanggung jawab atas iman mereka. Tulislah perintah-perintah ini di
tanganmu atau biarlah perintah-perintah ini membimbing tindakan-tindakanmu.
Letakkanlah perintah-perintah ini di depan matamu supaya kamu tidak hanya
mengingatnya kalau sudah terlambat, pada saat kamu hanya bisa mengerang atas
kesalahan-kesalahanmu.
Ukirlah perintah-perintah ini pada pintu gerbang kota atau pakailah perintah-
perintah ini untuk menuntun kehidupan ekonomi dan kehidupan sosialmu. Mengukir
perintah Allah dipintu gerbang kota merupakan sebuah perintah bahwa pendidikan bagi
anak-anak tidak terbatas hanya di lingkungan keagamaan dan lingkungan keluarga
semata-mata namun masyarakat juga bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak.
Bahwa pendidikan bagi anak-anak tidak hanya sebatas pendidikan iman namun
menackup kehidupan secara holistik.
Mengacu pada bagian Alkitab ini, mendidik anak-anak dalam keluarga
merupakan bagian dari ketaatan kepada Perintah Allah. Mengapa aspek mengajar dan
mendidik anak-anak dikaitkan dengan kasih kepada Allah? Orang tua yang tidak
melupakan tugasnya mendidik anak-anak adalah orang tua yang membuktikan diri
sebagai umat yang taat dan kasih kepada Allah. Karena kasihnya kepada Allah maka
merekapun mendidik anak-anaknya untuk mengenal Allah yang maha kasih. Untuk
mampu mendidik anak-anak dalam keluarga, orang tua harus terlebih dahulu mengasihi
Allah dan hidup dalam persekutuan dengan Allah. Karena keteladan orang tua
merupakan didikan bagi anak-anaknya. Jadi, mendidik anak-anak menurut Kitab
Ulsangan 6:1-9 tidak cukup melalui ajaran verbal atau kata-kata melainkan terutama
melalui “teladan kehidupan”.
Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi seorang manusia dalam
bersosialisasi. Horace Bushnell mengatakan bahwa keluarga adalah tempat pesemaian
embrio Pendidikan bagi anak-anak. Menurut Groome model Pendidikan Horace
Bushnell adalah sosialisasi primer yang akan mempengaruhi pertumbuhan seseorang
12
menuju kedewasaan. Pada masa dewasa seiring dengan pertambahan usia maka
sosialisasi akan semakin meluas kearah sosialisasi sekunder.
Pada tahun 2017 mahasiswa Prodi PAK FKIP UKI melakukan penelitian
terhadap para orang tua di beberapa gereja yang ada di Jabodetabek. Salah satu
pertanyaan yang diajukan dalam penelitian tersebut adalah: apakah orang tua
menyediakan waktu secara khusus untuk berdoa Bersama anak-anaknya? Hampir
semua responden menjawab tidak sempat. Kenyataan ini menjadi alarm atau peringatan
bagi orang tua bahwa berdoa bersama amat penting untuk membiasakan anak dan orang
tua beribadah di rumah sekaligus memotivasi anak untuk setia berdoa, membaca
Alkitab dan beribadah. Memang intensitas beribadah bukanlah jaminan seseorang
beriman namun pembiasaan itu memotivasi anak-anak dalam keluarga untuk
memahami pentingnya berdoa dan beribadah untuk membangun iman dan mempererat
kebersamaan dalam keluarga.
Dewasa ini tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak sebagian besar atau
bahkan mungkin seluruhnya telah diambil alih oleh lembaga pendidikan lain, misalnya
sekolah dan gereja. Keluarga cenderung sibuk dengan tanggung jawab lain, sehingga
cenderung melupakan perannya utamanya sebagai pendidik pertama bagi anak-anak,
dan merasa cukup dengan memberikan tanggung jawab pendidikan anak-anak kepada
pihak lain (sekolah, pembantu, lembaga tertentu). Apakah benar demikian?
Pengawasan dari orang tua terhadap anak mulai melemah, padahal peran orang tua
menjadi sangat penting terutama dalam proses pengawasan dan pengendalian tersebut.
Dalam tahap ini orang tua mulai berperan sebagai agent of social control (agen kontrol
sosial) terhadap anak-anaknya, sehingga nilai-nilai kehidupan yang dijalani tidak
bertentangan dengan nilai-nilai kristiani yang ditanamkan sejak kecil. Nilai kristiani
yang menonjol adalah kasih, keadilan, kesetaraan, pengampunan, penebusan,
penyelamatan oleh Allah, pertobatan, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, serta
mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Menjadi orang tua yang baik bukan
berarti menyetujui atau membenarkan dan meng-iya-kan semua yang dikehendaki oleh
anak, dan orang tua harus bisa memilah mana hal yang diperbolehkan dan mana yang
tidak diperbolehkan. Melalui kesaksian hidup kristiani yang diilhami oleh nilai-nilai
Kristen akan mengantar anak secara efektif untuk semakin mengenal dan mencintai
Kristus.
13
6. Berbagai Permasalahan Dalam Keluarga
1. Masalah ekonomi/keuangan
Keuangan memang menjadi permasalahan yang pelik ketika dua orang bersatu
dalam ikatan pernikahan. Biasanya masalah keuangan bisa terjadi apabila
penghasilan kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup dalam rumah tangga.
Ataupun berlangsung praktik besar pasak dari pada tiang. Sifat konsumtif
menyebabkan pengeluaran lebih besar dari gaji.sehingga istri menjadi sering marah
dan tidak patuh pada suami.
Solusi:
Untuk mengatasi masalah ini harus di atasi secara bijaksana oleh suami dan istri, di
bicarakan baik-baik dan mencari solusi bersama. Misalnya jika pencari nafkah dalam
keluarga hanya satu orang saja entah suami atau isteri, maka keduanya dapat bekerja
supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masalah juga bisa timbul
Ketika gaji isteri lebih besar dari suami. Secara psikologis akan rentan konflik karena
apapun Tindakan isteri dapat disalahartikan sebagai sikap superior karena merasa
penghasilan lebih besar.
2. Ketidakhadiran Anak
Solusi:
14
Untuk mengatasi masalah ketidakhadiran anak dalam rumah tangga harus disikapi
dengan bijak oleh suami dan istri. Bisa dengan menghubungi konsultan rumah
tangga untuk solusi mendapatkan anak. Atau jika sudah mentok dan dimungkinkan
untuk mengadopsi anak, hal ini bisa menjadi solusi.
3. Perselingkuhan
Perselingkuhan sering terjadi dan hal ini yang paling banyak menyebabkan
terjadinya perceraian. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
masalah komunikasi, ekonomi, keuangan, penggunaan media sosial sering
mempertemukan Kembali seseorang dengan pacar lama sehingga bisa terjadi
hubungan lama tersambung Kembali dan hal ini bisa terjadi perselingkuhan.
Solusi:
Harus ada keterbukaan antara pihak suami dan istri, menceritakan alasan mengapa
berselingkuh dan mencari solusinya. Apabila kasus perselingkuhan sudah terjadi
maka suami dan isteri perlu mencari pertolongan dari konsultan perkawinan ataupun
Pendeta jemaat untuk membantu mencari solusi. Perselingkuhan biasanya
menimbulkan luka yang dalam bahkan membuat pasangan kehilangan kepercayaan.
Penyembuhan luka membutuhkan waktu yang lama bahkan dapat berakhir dengan
perceraian.
4.Kehidupan Seksual
Aspek seksual juga dapat menimbulkan masalah dalam rumah tangga. Jika ada salah
satu pihak yang tidak nyaman dan tidak merasa puas berkaitan dengan kebutuhan
seksual maka lama kelamaan akan menjadi sumber konflik. Biasanya orang malu
untuk membicarakan hal ini secara terbuka karena masih dianggap tabu. Namun
menghadapi persoalan ini suami dan isteri membutuhkan keterbukaan bahkan dapat
melibatkan councelor perkawinan.
Kebiasaan yang ini memang sering terjadi pada awal pernikahan, istri kurang trampil
dalam memasak, mencuci pakaian, menyetrika pakaian, membersihkan rumah dan
sebagainya. Hal ini kadang membuat suami merasa kecewa dan membuat kesal.
15
Namun pandangan tradisional yang memetakan perempuan melakukan tugas-tugas
domestic harus diubah. Hal itu terjadi Ketika dalam masyarakat patriakhi laki-laki
menjadi pencari nafkah dalam keluarga padahal di zaman kini umumnya perempuan
dan laki-laki mencari nafkah Bersama. Oleh karena itu baik laki-laki maupun
perempuan melakukan tugas-tugas mengurus rumah tangga secara Bersama-sama.
Hal ini harus diteruskan pada model parenting dengan memberikan tugas yang sama
dan bergilir untuk anak laki-laki dan perempuan. Terkadang justeru kaum
perempuan sebagai Ibu mereka malahan yang melestarikan tugas domestic
perempuan.
Dalam rumah tangga ketika kehadiran orang tua atau mertua yang terlalu ikut
campur masalah keluarga juga bisa menimbulkan masalah antara suami istri. Seperti
mertua yang terlalu banyak komentar, terlalu banyak menegur dan sebagainya. Di
Indonesia Ketika seseorang menikah maka dengan sendirinya masing-masing pihak
masuk dan beradaptasi dengan keluarga pasangan. Jika semuanya berjalan baik
maka takkan terjadi apa-apa. Jika semuanya tidak berjalan dengan baik dalam proses
interaksi maka dapat melahirkan persoalan yang tidak sederhana bahkan dapat
mengancam keutuhan rumah tangga.
Solusi:
7. Komunikasi
Keterbatasan komunikasi antara suami dan istri dikarenakan kesibukan kerja juga
menjadi permasalahan yang harus diperhatikan. Waktu kerja yang tidak berbarengan
mengakibakan suami atau istri kekurangan waktu untuk berbincang, bercerita dan
menuangkan keluh kesah rutinitas pekerjaan.
Solusi:
16
atau sekedar olahraga bereng untuk tetap menjaga komunikasi diantara suami dan
istri.
8. Menyatukan perbedaan
Pernikahan merupakan menyatukan dua insan yang berbeda, berbeda dari sifat,
karakter, kebiasaan dan juga kepribadian. Hal inilah yang menyebabkan sebuah
rumah tangga menjadi lebih berwarna. Akan tetapi tak jarang juga perbedaan ini
menyebabkan ketikak cocokan antara kedua insan manusia ini yang akhirnya
menyebabkan masalah dalam rumah tangga.
Solusi:
Perbedaan ini memang akan selalu ada meskipun dengan usia pernikahan yang sudah
lama sekalipun. Solusinya adalah dengan menghargai dan menyesuaikan diri dengan
perbedaan yang ada. Kuncinya adalah dengan komunikasi yang baik antar suami dan
istri.
9. Perbedaan Keyakinan
Solusi:
Pada situasi ini mungkin akan terjadi problem yang panjang, pihak suami dan istri
tidak mau mengalah. Untuk itu hargailah perbedaan dan konsisten dengan ikrar
diwaktu sebelum pernikahan. Masalah anak yang ingin mengikuti keyakinan ayah
atau ibu, biarlah sang anak yang menentukannya sendiri.
Masalah fisik terjadi biasanya setelah melahirkan, istri tidak dapat mengembalikan
bentuk tubuh seperti sebelum melahirkan, sehingga suami menjadi tidak suka
dengan istri lagi. Dan terjadi juga sebaliknya, masalah ini tidak bisa dianggap remeh,
hal inilah yang memicu timbulnya permasalahan rumah tangga.
17
Solusi:
Bagi suami dan istri seperti sebelumnya komunikasi memang menjadi solusi yang
pertama, utarakan alasan mengapa menginginkan pasangan memelihara tubuh.
Tentu alasan utamanya adalah untuk Kesehatan bukan sekadar kecantikan artifisial.
Memiliki pendapat yang berbeda itu wajar, hanya saja ketika ego sudah tidak dapat
dikendalikan, menyebabkan kondisi atau suasana yang tidak harmonis. Hal ini
terutama berkaiatan model parenting atau pengasuhan anak. Seringkali ditemukan
Ayah dan Ibu tidak satu suara dalam mendidik anak. Terkadang terjadi Ketika Ayah
setuju tetapi Ibu tidak setuju atau sebaliknya. Hal ini membingungkan anak-anak,
apalagi jika tidak ada konsitensi dalam mendidik anak. Belum lagi menghadapi
anak-anak yang bertumbuh menjadi remaja maupun menuju dewasa. Orang tua
dituntut untuk benar-benar menjadi teman yang dapat mendengarkan dan memahami
anak-anak. Biasanya anak-anak mengalami berbagai tekanan dan straess dalam
kehidupan di lingkungan pertemanan maupun di sekolah. Orang tua perlu mengenal
lingkungan anak-anak, mengenal siapa saja teman anak-anaknya sehinga tahu persis
lingkungan pergaulan anak-anak.
Solusi:
18
tidak menjadi masalah jika memiliki asisten rumah tangga. Namun tidak semua
keluarga mempekerjakan asisten rumah tangga. Orang tua dapat membagi tugas
secara adil pada semua anggota keluarga seturut usia dan kemampuannya.
Pembagian tugas itu dilakukan secara adil sekaligus untuk mendidik anak-anak
bertanggungjawab. Hendaknya diingat bahwa anak laki-laki dan perempuan dapat
diberi tugas yang berimbang berdasarkan usia dan kemampuan bukan karena jenis
kelamin. Misalnya anak perempuan masak dan anak laki-laki mencuci mobil atau
menyapu halaman. Padahal anak laki-laki dan perempuan dapat mengerjakan tugas-
tugas domestic bersama-sama atau secara bergantian. Begitu pula suami dan isteri
dapat secara Bersama-sama melakukan pekerjaan rumah tangga bahkan mengasuh
anak sejak masih bayi.
Setiap keluarga pasti suatu saat tertentu akan menghadapi konflik dan pertikaian.
Konflik atau pertengkaran yang terjadi dalam keluarga itu bermacam-macam. Ada
konflik yang terjadi antara suami dan istri, ada konflik antara anak dan orang tuanya,
ada konflik antara orang tua dengan menantunya, semua konflik yang terjadi tersebut
berpotensi menimbulkan keadaan yang kurang harmonis di dalam kegiatan sehari-
hari. Dari beberapa pelaku konflik yang berbahaya adalah konflik yang terjadi
diantara suami istri, jika permasalahan yang menjadi penyebab konflik masih kecil
maka bisa dengan mudah bisa segera diselesaikan, akan tetapi jika penyebab konflik
itu sudah sangat besar dan rumit maka sudah dipastikan akan membutuhkan waktu
yang lama serta tenaga pikiran yang banyak untuk bisa menyelesaikannya. Dari
pelaku konflik yang ada, jika pelaku konfliknya adalah antara suami dan istri
biasanya akan terjadi tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sering kita
temukan banyaknya para perempuan yang menjadi korban KDRT. Terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga, bisa dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk
tekanan fsikis yang berkepanjangan. Bahkan dalam beberapa penelitian angka
KDRT di Indonesia cukup memprihatinkan. Bukan hanya terjadi antara suami
dengan isteri tetapi juga yang terjadi pada anak-anak. Justeru lingkungan keluarga
merupakan lingkungan dimana terjadi kekerasan terhadap anak-anak. Kekerasan
fisik dilakukan oleh orang tua terhadap anak ataupun orang-orang terdekat. Baik
kekerasan dalam bentuk psikis, fisik maupun kekerasan seksual.
19
Dalam konflik dan kekerasan banyak aspek postif yang hancur dalam keluarga,
banyak waktu yang terbuang jika terjadi sebuah konflik dalam keluarga. Tenaga dan
pikiran yang seharusnya digunakan untuk membangun keluarga terbuang sia-sia
karena habis terkuras dalam menghadapi tekanan konflik bahkan hubungan keluarga
hancur.
Tingginya tingkat perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, munculnya ibu yang
masih remaja, ibu yang bekerja yang seluruh waktunya tercurah untuk pekerjaan di
luar rumah, adalah bagian dari perubahan bentuk dan struktur keluarga. Keluarga
konvensional yang konsepnya adalah solidaritas, saling menerima, saling percaya,
saling tergantung satu sama lain untuk saling memenuhi keiginan dan kebutuhan
sehingga tercapai ketentraman dalam kehidupan keluarga, pada saat ini hal tersebut
dianggap sudah tidak layak dan tidak sesuai lagi, karena dianggap tidak modern.
Disamping itu, lingkungan pergaulan anak-anak di masa kini cukup
mengkhawatirkan dengan adanya peningkatan pemakaian berbagai jenis obat
terlarang dimana korban yang paling rentan adalah anak-anak, remaja dan kaum
muda baik laki-laki maupun perempuan membuat para orang tua dalam keluarga
sulit untuk mememajmkan mata. Apalagi berbagai kasus pergaulan bebas di
kalangan remaja dan kaum muda cukup meresahkan.
Solusi
Menghadapi mencegah dan mengatasi KDRT dapat dilakukan antara lain dengan
membentengi diri dengan ketahanan emosional, kerelaan untuk mendengarkan,
rendah hati, saling memahami , saling menolong dan memaafkan, bersedia
mendengarkan. Sebagai orang Kristen ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
20
b) Bekerja sama
Bekerja sama akan berdampak anggota-anggota keluarga belajar saling menghargai
dan saling mengerti satu sama lain
c) Belajar bersama
Belajar tidak harus di dalam kelas, namun dalam segala keadaan dan tempat.
d) Berdoa bersama
Dalam kehidupan sebuah keluarga Kristen, doa bukan sekedar nafas r o h a n i dari
orang percaya. Lebih dari itu, doa bersama adalah suatu gaya hidup dari orang yang
percaya
Harmonisasi dalam keluarga tidak dapat tercipta secara otomatis, karena membutuhkan
upaya untuk mewujudkannya. Unsur yang amat penting adalah melalui komunikasi
dalam keluarga.
“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat
untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk
marah” (Yakobus 1:19)
“Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang
mengabaikan cemooh.” (Amsal 12:)
”Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang
baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh
kasih karunia.” (Efesus 4:29)
21
Membangun keluarga harmonis dan bahagia bukan berarti tanpa masalah, justeru cara
kita mengatasi masalah yang ada yang turut menentukan apakah kita mampu
mewujudkan keharmonisan?
Setidaknya ada lima bahasa yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhkan tersebut,
yaitu:
22
10. Keluarga Sejahtera dan Bahagia
Setiap orang mempunyai defenisi masing-masing tentang keluarga yang
berbahagia. Mungkin ada yang berpikir bahwa keluarga yang berbahagia adalah
keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Mungkin ada juga yang berpikir bahwa
keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang terpandang. Banyak orang sekarang
cenderung untuk mengukur dan menilai sebuah kebahagiaan dengan apa yang bisa
dilihat oleh mata atau materi, sehingga tidak heran jika banyak orang yang bekerja
sangat keras, membanting tulang demi menyejahterakan keluarganya. Hal ini tidak
salah, namun menjadi salah jika mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi
keinginannya. Banyak orang yang mengambil jalan pintas untuk memperoleh banyak
harta kekayaan dan status sosial yang tinggi, misalnya dengan cara korupsi. Hal ini
bertentangan dengan iman Kristen.
Dalam ajaran Kristen, yang menjadi dasar kebahagiaan keluarga bukanlah
materi, tetapi sikap takut akan Tuhan. Sia-sialah usaha manusia yang mengumpulkan
banyak harta duniawi siang dan malam, tetapi tidak menempatkan Tuhan dalam
hidupnya sebagai prioritas utama dengan bersandar pada kebenaran firman Tuhan
sehingga bertumbuh makin menyerupai Kristus dalam setiap aspek kehidupannya.
Setiap individu mengalami pertumbuhan yang berbeda dan secara terus menerus dalam
seluruh aspek, karena pertumbuhan bersifat individual. Perbedaan inilah yang membuat
satu individu dengan individu yang lain menjadi unik. Karena itu cintailah diri anda
sebagaimana anda adanya. Apabila anda sudah memaknai diri anda secara objektif,
maka dengan mudah anda dapat memahami orang lain. Keluarga sebagai sekumpulan
individu yang terbentuk dari pernikahan juga mengalami pertumbuhan. Dalam
kehidupan keluarga Kristen, setiap anggota keluarga yang mau bertumbuh bersama
memiliki syarat utama. Apakah itu? Syarat utamanya adalah harus berada dalam ajaran
Tuhan Yesus Kristus.
Paling tidak, ada dua hal yang harus dilakukan supaya keluarga menjadi
keluarga Kristen yang bertumbuh. Pertama, hidup saling mengasihi dan menghormati
agar dapat menciptakan iklim keluarga yang penuh damai. Kedua, tetap berpegang
kepada Tuhan dan percaya pada pemeliharan Tuhan. Anggota keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak merupakan suatu kesatuan yang kuat apabila terdapat hubungan baik
antara suami-isteri sebagai Ayah-Ibu, hubungan yang baik dan sehat antara anak
dengan orang tua dan antara sesame saudara dalam keluarga. Hubungan baik ini
ditandai dengan adanya keserasian dalam hubungan timbal balik antar semua pribadi
23
dalam keluarga. Interaksi antar pribadi yang terjadi dalam keluarga ini ternyata
berpengaruh terhadap keadaan bahagia (harmonis) atau tidak bahagia (disharmonis)
pada salah seorang atau beberapa anggota keluarga lainnya.
Menurut Hurlock, suami istri yang bahagia adalah yang memperoleh
kebahagiaan bersama dan membuahkan keputusan yang diperoleh dari peran yang
mereka mainkan bersama, mempunyai cinta yang matang dan mantap satu sama
lainnya, dapat melakukan penyesuaian dengan baik serta dapat menerima pesan sebagai
orang tua. Sebuah keluarga disebut harmonis apabila anggota seluruh anggota keluarga
merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan puas
terhadap seluruh keadaan dan keberatan dirinya (aktualisasi diri) yang meliputi aspek
fisik, mental, emosi, dan sosial seluruh anggota keluarga.
Ada begitu banyak teori yang memberikan resep dalam mewujudkan keluarga
Bahagia. Namun demikian persoalan yang dihadapi oleh tiap keluarga amat beragama
begitu pula pemicunya. Teori-teori yang dikembangkan itu belum tentu dapat
diterapkan dalam kehidupan berkeluarga. Bagi keluarga Kristen landasan utama
berkeluarga adalah iman. Alkitab telah mengatur hubungan yang harmonis antar
anggota keluarga: suami dengan isteri, orang tua dengan anak dan antar sesame saudara.
Dimulai dengan lanadasan perkawinan, yaitu dua menjadi satu kemudian dilanjutkan
dengan tugas dan tanggung-jawab masing-masing anggota keluarga serta komitmen
untuk menjaga supaya keluarga tetap Bersatu, utuh dan saling menopang. Berbagai
perkembangan yang begitu amat pesat terjadi dalam masyarakat menyebabkan keluarga
pun dipengaruhi oleh berbagai isme: Konsumerisme, individulisme, materialisme dll.
Menghadapi berbagai goncangan yang menrpa keluarga, maka kemampuan dalam
mengatur atau memanage keluarga amat dibutuhkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Setia bergereja
Keluarga kristen perlu menjaga kehidupan ibadah secara formal maupun dalam
praktik hidup. Keluarga sebagai gereja mini, membangun persekutuan rumah tangga
dan mendorong anak-anak untuk setia beribadah dan bergereja. Orang tua dapat
mengambil bagian dalam pelayanan gereja.
b. Menjadi jemaat yang tercatat di gereja tertentu
gereja amat penting bukan hanya untuk proses sosialisasi namun penting bagi
konsistensi pendidikan dan pendampingan iman.
24
c. Kesetiaan dalam pelayanan
Doronglah anak untuk mengambil bagian dalam pelayanan di gereja, tentunya orang tua
harus memberi teladan dalam hal ini. Kita diselamatkan untuk melayani. Jadikanlah
keluarga sebagai keluarga yang melayani.
E. Penutup/Kesimpulan
Keluarga Kristen adalah Lembaga persekutuan yang dibentuk oleh Allah, oleh
karena itu, pembentukan keluarga Kristen dimulai dengan adanya perkawinan yang
didalamnya ada janji pernikahan. Dua orang yang akan membentuk keluarga berjaji
dihadapan Allah dan jemaat-Nya untuk selalu saling setia, saling menolong dan saling
menopang. Janji ini kemudian diperluas Ketika lahir anak-anak dalam perkawinan
maka tugas dua orang yang mengucap janji nikah itu semakin besar, yaitu memelihara,
mendidik, mendampingi serta melindungi anak-anaknya.
25
Glosarium
Agape:kasih sejati (sebagimana Allah mengasihi umat-Nya)
Disorganisasi: perpecahan/tidak utuh lagi
Doktrin: ajaran
Hidup baru: memulai kehidupan baru didalam Yesus Kristus yang berbeda dengan kehidupan
Sebelumnya.
Mengelola: Mengatur
Pergolakan: suasana keruh, keadaan tidak tenang, bergejolak
26
DAFTAR PUSTAKA
Bowell, Richard A. The 7 steps of spiritual quotient.: Jalur praktis mencapai tujuan,
kesuksesan, dan kebahagiaan. Terj. Archangela Yenny Satriawan. Jakarta: Bhuana
Ilmu Populer.
Elisabeth B. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Erlangga
Fowler, James W. 1986. Faith and the structuring of meaning. Dalam Faith development and
Fowler, ed. Craig Dykstra dan Sharon Parks, 15-40. Birmingham, Alabama: Religious
Education Press.
Huraerah, Abu. 2018. Kekerasan terhadap anak. Cet. 1. Ed. 4. Bandung: Nuansa Cendekia.
Ismail, Andar. 2015. Selamat berpadu. Cet. 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
___________. 2016. Selamat ribut rukun. Cet. 30. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Johnson, David W. dan Frank P. Johnson. 2012. Dinamika kelompok: Teori dan
keterampilan. Ed. 9. Terjemahan Theresia, SS. Jakarta: Indeks.
Lickona, Thomas. 1994. Raising good children from birth through the teenage years: How to
help your child develop a lifelong sense of honesty, decency, and respect for others.
New York: Bantam Books.
Morgan, Elisa dan Carol Kuykendall. 1997. What every child needs: Meet your child’s nine
basic needs for love. Grand Rapids, Michigan: Zondervan.
Stonehouse, Catherine. 1998. Joining children on the spiritual journey: Nurturing a life of
faith. Grand Rapids, Michigan: Baker Academic.
Tanpa nama.1991. Life Application Bible: New International Version. Wheaton, Illinois &
Grand Rapids, Michigan: Tyndale House Publishers & Zondervan Publishing House.
Wilhoit, James C. dan John M. Dettoni (Eds.). 1995. Nurture thai is Christian:
Developmental perspectives on Christian education. Grand Rapids, Michigan: Baker
Books.
27