Indonesia masih butuh waktu yang panjang dan tokoh-tokoh yang banyak untuk
memperjuangkan semua nilai di atas. Tokoh-tokoh itu haruslah kuat, berani
mati. Marsinah, pejuang kaum buruh telah tewas dibunuh karena aksinya, 1993 di
Sidoardjo - Jawa Timur. Munir Said Thalib, pejuang HAM yang juga dibunuh (2004)
karena perjuangannya mengguggat para penculik aktifis mahasiswa 1996/1997.
Bagian Ketiga
MENGHORMATI PLURALITAS BANGSA INDONESIA
2. Agama Hindu
a. Hindu -> Sanskerta ‘Sindhu’
b. Dalam satu satu filsafat Hindu, Adwaita Wedanta dikatakan: Tuhan itu Maha Esa
tiada duanya. Namun Hindu percaya juga pada dewa-dewi, yang kedudukannya tidak
setinggi Tuhan atau Brahman. Brahman disebut sebagai satu-satunya kekuatan
dan menjadi sumber dari segala yang ada , yang memanifestasikan diri-Nya kepada
manusia dalam beragam bentuk.
c. 5 Kepercayaan Hindu (Pancasradha)
1. Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya;
2. Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk;
3. Karmaphala Tattwa – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap
perbuatan;
4. Punarbhawa Tattwa – percaya dengan adanya proses kelahirankembali (reinkarnasi);
5. Moksa Tattwa – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir
manusia.
d. Kitab Suci : Weda, Upanishad, Tantra, Agama, Purana dan dua Itihasa (epos), yaitu
Ramayana dan Mahabharata.
3. Agama Budha
a. Pendiri : Siddharta Gautama.
b. Inti ajaran : Catur Arya Satya -> Empat Kasunyatan atau Kebernaran Mulia.
1. Dukha-Satya : hidup adalah penderitaan;
2. Samudaya-Satya : penderitaan disebabkan manusia memiliki keinginan dan nafsu;
3. Nirodha-Satya : penderitaan dapat dilenyapkan (moksha) dan mencapai nirvana
(kebahagiaan) dengan membuang segala keinginan dan nafsu;
4. Marga-Satya : jalan dapat masuk ke dalam Nirvana adalah Delapan Jalan Utama
(asta-arya-marga)
c. Kitab : Tripitaka
d. Tempat Ibadah : Vihara
4. Kristen Protestan
Pencetus : Protestantisme muncul akibat reaksi Martin Luther yang tidak ditanggapi
dengan baik oleh Vatikan tahun 1517. Ada 95 dalil dalam suratnya yang menentang /
protes terhadap aturan Vatikan yang tidak bijaksana, misalnya menjual sakramen untuk
pembangunan gereja. Dan juga refleksi imannya sehingga tidak sesuai dengan ajaran
iman resmi gereja Vatikan, dan Ortodoks. Dia lalu diekskomunikasi. Ajarannya
dianggap sesat (heresi)
Tiga dasar teologis ajaran Martin Luther.
1. Sola Gratia : (gratia – grace – rahmat) Hanya Rahmat Allah semata yang
dapat menyelamatkan manusia.
2. Sola Scriptura : (Scripura – scrip – naskah) Hanya Kitab Suci sebagai sumber
ajaran iman yang menyelamatkan.
3. Sola Fide : (Fide – faith – iman) Hanya Imanlah yang membuat seseorang bisa
masuk surga.
Ciri Kristen Protestan :
1. Gereja diadakan oleh rahmat Tuhan, pilihan, sabda, Sakramen, dan anugerah iman.
2. Kitab Suci adalah satu-satunya sumber ajaran dan susunan Gereja (sola scriptura)
3. Pembenaran orang dari semula dampai selesai semata-mata rahmat ilahi (sola gratia).
4. Sabda ilahi adalah satu-satunya sarana rahmat yang dapat berbentuk Alkitab, khotbah,
sakramen, dan pembicaraan rohani.
5. Imamat umum semua orang beriman saja yang diakui sehingga pendeta dan orang
awam hanya berbeda menurut fungsi saja tanpa perbedaan rohani secara eksistensial.
Selain Martin Luther sebenarnya sudah ada John Hus di Ceko / Bohemia (1369) –
alirannya berkembang menjadi gereja Calvinis sekarang ini.
Katolik Kristen
Tekanan pada sakramen dan pada Tekanan pada sabda/pewartaan dari pada
segi sakramen (tanda kelihatan) segi misteri karya keselamatan Allah
dari karya Allah
Kultis, yang mementingkkan kurban Profetis, yang berpusat pada sabda
(Ekaristi) (pewartaan)
Hubungan dengan Gereja Hubungan dengan Kristus menentukan
menentukan hubungan dengan hubungan dengan Gereja
Kristus
Gereja secara hakiki Segala pelayanan
bersifat hierarkis gerejawi adalah ciptaan manusia
Kitab suci dibaca dan dipahami di Setiap orang membaca dan
bawah pimpinan hierarki mengartikan Kitab Suci.
Jumlah Kitab Suci 74, Jumlah Kitab Suci 66, tidak termasuk
termasuk Deuterokanonika, yaitu Deuterokanonika
1-2 Makabe, Kebijaksanaan, Tobit,
Yudith dan Barukh
Ada 7 sakramen Ada 2 sakramen: sakramen Baptis dan
Ekaristi/Perjamuan
Ada devosi kepada para kudus Tidak menerima devosi kepada para
kudus
6. Agama Konghucu
a. Agama Khonghucu adalah agama yang ada denganmengambil nama Sang nabi
KhongCu (Kongzi/Kong Fuzi) yang lahir pada tanggal 27 bulan 8 tahun 551 SM di negeri
Lu (kini jazirah Shandong).
b. Tempat Ibadah : Kelenteng
c. Inti Ajaran : 4 Intisari ajaran Khong hu : ( Hal. 55 – 57)
I. Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui)
1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian);
2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie Die)
3. Sepenuh Iman menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
4. Sepenuh Iman percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
6. Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
II. Lima sifat Kekekalan (Wu Chang)
III. Lima Hubungan Sosial (Wu Lan):
IV.
Li – Susila
6. Yi – Bijaksana
Lian – Suci Hati
8. Chi – Tahu Malu
Cara-cara berdialog :
a. Dialog kehidupan sehari-hari : interaksi antara pemeluk agama dalam aneka
kegiatan bermasyarakat.Saling memberi salam ketika ada perayaan keagamaan, saling
tegur sapa.
b. Dialog formal : dalam rapat-rapat untuk mencari kesamaan visi, atau dalam rangka
mengajak persatuan bangsa.
c. Dialog teologis : berkumpul bersama untuk saling tukar informasi tentang ajaran
iman masing-masing agama agar saling mengerti dan melihat kebenaran dalam tiap-
taiap agama.
d. Dialog doa / iman: berkumpul bersama untuk berdoa dalam suatu ujud, misalnya
untuk proses pemilu yang lancar, atau di lingkungan untuk keselamatan pengantin
baru.
Bagian Keempat
PERSAUDARAAN SEJATI
9. Membangun Persaudaraan Sejati melalui Kerja Sama antar Umat Beragama dan
Kepercayaan.
10. Membangun Bangsa dan Negara yang Dikehendaki Tuhan.
11. Tantangan dan Peluang Umat Membangun Bangsa dan Negara seperti yang
Dikehendaki Tuhan.
12. Dasar Keterpanggilan Gereja dalam Membangun Bangsa dan Negara.