2. Iman perlu dipahami sebagai perjalanan dinamis hidup manusia dalam relasinya dengan
Allah Iman itu persahabatan dengan Allah Dalam arti itu, iman tidak pernah statis dalam
dirinya Distingsi: fides qua (arti subjektif/penghayatan) dan fides quae (arti
objektif/dogma/syahadat/simbol iman)
3. Melalui orangtua/orang terdekat Melihat contoh orang lain Mengalami cinta dan
“trust” Belajar berdoa Mengenal ajaran dasar iman
4. Kebutuhan pengakuan kelompok Kebutuhan afiliasi Kebutuhan penerimaan Ada
rasa kagum dan penghargaan atas pengalaman imannya Mengidentifikasi pengalaman pribadi
dengan pengalaman kelompok
5. Mencari pemahaman yang lebih Tahap krisis iman karena mempertanyakan banyak hal
yang berkaitan dengan iman Ada ketidakpuasan terhadap hal-hal yang rutin dan klise
Kebutuhan untuk mencari alternatif
6. • Ada komitmen personal • Ada pergulatan dan perjuangan pribadi dalam hidup sehari-hari
• Bantuan orang lain diperlukan untuk meneguhkan keyakinan • Keraguan dan pertanyaan tetap
ada, namun demikian tetap bertahan dan nyaman di dalamnya. • Memahami iman sebagai
pengalaman paradoksal merupakan tahap kedewasaan iman.
7. A story we enter A community we belong to A language we speak A way we pray
A work we do A face of God we see and show
. Teologi: pengetahuan kritis, ilmiah tentang relasi manusia dengan Tuhan Bahan Kuliah 2a
2. Etimologi: -Revelation - Ltn.: re-velare= “menyingkap selubung, membuat dikenal” -
VELUM= selubung, tirai -Yun.: (1) apo-kalypto (2) phaino, phaneroo (Lih. “wahyu” dalam
XavierLeon-Dufour, Ensiklopedi Perjanjian Baru, Yogykarta: Kanisius, 1990, hlm. 583.)
3. “PERNYATAAN ALLAH YANG TAK KELIHATAN, MISTERIUS, YANG TAK
MUNGKIN DIHAMPIRI MANUSIA DENGAN KEMAMPUANNYA SENDIRI; DALAM
PERNYATAAN ITU ALLAH MEMPERKENALKAN DIRINYA DAN MEMBERIKAN
DIRINYA UNTUK DIKASIHI.” (XAVIER LEON-DUFOUR:1990, hlm.583)
4. D.V. (Dei Verbum) 2: “Dalam kebaikan dan kebijaksanaanNya Allah berkenan
mewahyukan diriNya dan memaklumkan rahasia kehendakNya (lih. Ef 1:9); berkat rahasia
itumanusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus Sabda yang menjadi daging, dalam roh
Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi (…)”
5. “Maka dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan dari kelimpahan cinta kasihNya
menyapa manusia sebagai sahabat-sahabatNya dan bergaul dengan mereka untuk mengundang
mereka ke dalam persekutuan dengan diriNya dan menyambut mereka di dalamnya.” D.V. 2
6. “Tata perwahyuan itu terlaksana melalui perbuatan dan perkataan yang amat erat terjalin,
sehingga karya, yang dilaksanakan oleh Allah dalam sejarah keselamatan, memperlihatkan dan
meneguhkan ajaran serta kenyataan-kenyataan yang diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan
kata-kata menyiarkan karya-karya dan menerangkan rahasia yang tercantum di dalamnya.”
KATA-PERBUATAN-PRIBADI KRISTUS
7. “Tetapi melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan
keselamatan manusia nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus menjadi pengantara dan
kepenuhan seluruh wahyu.”
8. DALAM KRISTUS NYATALAH ALLAH YANG BAIK ITU. LEWAT KATA, KARYA
DAN PRIBADINYA, KRISTUS MENGHADIRKAN KASIH.
9. KRISTUS SEBAGAI JAMINAN BAGI KITA UNTUK MENGENAL ALLAH SEBAGAI
BAPA YANG BAIK YANG MENGASIHI KITA. DENGAN KATA LAIN, DALAM
KRISTUS KITA TIDAK AKAN TERSESAT DALAM MENGENAL ALLAH. DALAM
KRISTUS ADA KEPENUHAN GAMBARAN ALLAH YANG ADALAH KASIH.
10. • JADI, KRISTUS ADALAH JAMINAN KESELAMATAN. • OLEH KARENA ITU,
MENGENAL KRISTUS DAN PERCAYA KEPADANYA MEMBUAT KITA LEBIH
TERBUKA. • DALAM KRISTUS, DITAWARKAN KESELAMATAN UNTUK SEMUA
ORANG. • DALAM KRISTUS, KITA MENGAKUI KARYA KESELAMATAN YANG
MELAMPAUI GEREJA KATOLIK SENDIRI. • GEREJA DIPANGGIL MENJADI
SAKSINYA
11. SABDA PERBUATAN PRIBADI DALAM PROSES (SEJARAH KESELAMATAN)
12. Wahyu Ilahi Verum Bonum Pulchrum
13. Dalam bahasa lain, ketiga dimensi itu menunjuk pada: CIPTA – Daya pikir untuk
mengetahui KARSA– Kekuatan bertindak RASA – Menangkap Yang indah (Lih.Komisi
Teologi KWI, Dialog antara Iman dan Budaya,Yogyakarta: Komisi Teologi KWI & Yayasan
Pustaka Nusatama, 2006, hal.28-29).
14. 1.Menurut Dei Verbum no.2, apakah artinya wahyu ilahi? 2.Apakah isi dari wahyu ilahi
itu? 3. Ditujukan untuk siapakah wahyu ilahi itu? 4.Apakah artinya keselamatan? 5.Keselamatan
itu untuk siapa? Untuk orang Katolik saja? 6.Bagaimanakah wahyu ilahi itu disampaikan kepada
kita? 7.Apa artinya Kristus sebagai satu-satunya Penyelamat bagi kita?
1. 1. Apakah moral itu? • Etimologis “mos-moris” : segala sesuatu yang berkaitan dengan
hidup (Latin), hidup yang bergerak ini. * Moral: segala sesuatu yang berkaitan dengan
baik dan buruknya tindakan manusia.
2. 2. Apa yang dipelajari dalam Moral? • Moral membahas “baik dan buruknya suatu
tindakan manusia dalam relasinya dengan Allah, sesama dan diri sendiri.” • Etimologis:
“mos-moris”: Latin—”segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup” • Jadi moral dalam
pengertian kristiani membahas bagaimana orang kristiani hidup baik, apa ukuran baik-
buruk hidup sebagai orang kristiani.
3. 3. MORAL KRISTIANI • Moral kristiani berarti membahas baik buruknya tindakan
manusia dalam perspektif relasi manusia dengan Allah dalam diri Yesus Kristus. • Etika:
filsafat tentang nilai baik dan buruk dalam tindakan/hidup manusia. • Moral bersumber
pada Kitab Suci dan Iman.
4. 4. DASAR MORAL KRISTIANI • Konsep kunci: Prinsip Moral Dasar, Norma dan
Suara Hati • Prinsip moral dasar: “bonum vivendum, malum evitandum”- yg baik
lakukanlah, yg jahat hindarilah. • Norma: ukuran; norma moral: ukuran untuk menilai
baik buruknya tindakan manusia sebagai citra Allah. • Suara hati: suara moral
fundamental yang selalu menuntun orang untuk memilih yang baik.
5. 5. ETIKA Pendekatan filosofis Dasar: Antropologis filosofis Hakekat manusia Sebagai
makhluk sosial, Sebagai yang berakal budi, Hidup dalam simbol-simbol Martabat
Manusia: “apa yang sepantasnya manusia menjadi:” MORAL Pendekatan teologis Dasar:
Antropologis biblis Kej. 1, Mzm 8: Hakekat manusia sbg Yang diciptakan serupa dg
Allah Gambaran Manusia: “citra Allah” PRINSIP DAN DASAR: BONUM Martabat
Manusia Sbg Citra Allah
6. 6. CITRA ALLAH Kej 1: 26-27 “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar allah
diciptakanNya dia;”
7. 7. CITRA ALLAH • MZM 8: “Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan
bintang-bintang yang Kautempatkan; apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah
membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan
hormat.” (ay.4-6)
8. 8. CITRA ALLAH Dalam Perjanjian Baru, citra Allah mendapatkan kepenuhan dalam
KRISTUS. KRISTUS---- model par excellence dari Citra Allah itu. Kolose 2:9 “Sebab
dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan,dan kamu telah
dipenuhi di dalam Dia.” 1 Pt 2:1-10 Kristus sebagai batu penjuru
9. 9. MORAL INDIVIDUAL Membahas baik buruknya tindakan manusia dalam relasinya
dengan Allah dan diri sendiri sebagai ciptaanNya. Baik-buruk dalam rangka memilih atau
menolak Allah. Dosa itu buruk karena menolak Allah, mengingkari kasih Allah.
10. 10. TIGA GAMBARAN DOSA • Dosa dibedakan dari “salah” • Dosa: secara subjektif
menentang nurani • Salah: secara objektif menentang norma • Gambaran dosa: 1)
Penyakit 2) Spiral 3) Obat bius (addiction)
11. 11. 2 Pt 2: 22 “ANJING KEMBALI LAGI KE MUNTAHANNYA, DAN BABI YANG
MANDI KEMBALI LAGI KE KUBANGANNYA.”
12. 12. DASAR MORAL KRISTIANI 1. Dasar Antropologi Biblis: Kej. 1; Mzm 8;
“manusia sbg citra Allah” Dalam Perjanjian Baru, citra Allah itu mendapatkan kepenuhan
dalam Kristus. 2. Dasar Antropologi filosofis: Manusia sbg makhluk berakal budi,
mahkluk sosial, tumbuh dan berkembang bersama yang lain. 3. Sintesis: Martabat
manusia sebagai citra Allah menjadi pegangan dasar dalam menilai baik dan buruknya
tindakan manusia.
13. 13. NORMA MORAL 1) Norma berarti ukuran 2) Norma moral berarti ukuran yang
dipakai untuk menilai baik dan buruknya tindakan manusia 3) Sumber norma moral:
keluarga, masyarakat, budaya, dan agama. 4) Ciri norma: objektif, publik, berlaku dalam
konteks. 5) Norma moral cirinya: universal karena berlaku untuk semua manusia.
14. 14. SUARA HATI 1) Suara hati adalah suara moral fundamental yang selalu menuntun
orang untuk memilih yang baik. 2) Suara hati terbentuk oleh norma, pendidikan, budaya,
pengalaman, relasi manusia dengan Allah. 3) Suara hati diyakini sebagai suara Allah,
karena Allah adalah Yang Baik.
15. 15. PRINSIP MORAL DASAR “YANG BAIK HIDUPILAH, YANG JAHAT
HINDARKANLAH”
16. 16. DUA BIDANG MORAL • MORAL INDIVIDUAL: membahas baik buruknya
tindakan manusia dalam relasinya dengan Allah dan diri sendiri. FOKUS: DOSA •
MORAL SOSIAL: membahas baik buruknya tindakan manusia dalam relasinya dengan
Allah dan sesama. FOKUS: KEADILAN