Anda di halaman 1dari 12

R A N G K U M A N A G A M A K AT O L I K K E L A S 9

Allah Berkehendak Menyelamatkan Semua Orang


(BAB I)

1. Arti keselamatan
Kata keselamatan berasal dari bahasa Yunani yaitu sozo yang artinya menyelamatkan,
membebaskan. Dan dalam kaitannya dengan manusia berarti " menyembuhkan dari kematian
atau mempertahankan hidup".
Keselamatan mengandung 4 arti penting yaitu :
 Diselamatkan dari dosa dan perbudakan (Roma 10:1 dan Kisah Para Rasul 7:25)
 Diselamatkan dari kehancuran & penghinaan
 Diselamatkan dari tubuh yang menderita atau sakit
 Diselamatkan dari segala kutuk dan maut, serta diselamatkan sampai dengan akhirnya.
Beberapa contoh dalam Kitab Suci bahwa Allah menyelamatkan manusia adalah :
 Allah menyelamatkan manusia dengan menciptakan segala sesuatu 
 Allah menyelamatkan manusia dalam perjalanan hidupnya
 Allah menyelamatkan manusia dengan menghadirkan sesama
Tanda keselamatan Allah yang paling nyata dan agung adalah kehadiran Yesus Kristus. Ada
berbagai sarana bagi manusia untuk menghayati Allah sebagai sumber keselamatan, salah
satunya adalah Sakramen Ekaristi. Dengan mengikuti Sakramen Ekaristi dan menerima
tubuh-Nya, kita disatukan dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus.
Tanda Wahyu Allah yang Penuh 
 Tahap yang penuh ada dalam Sabda-Nya yang telah menjadi daging, yaitu Yesus
Kristus, pengantara, dan kepenuhan Wahyu
 Sebagai Putra Tunggal Allah yang menjadi manusia.

Beragama dan Beriman sebagai Tanggapan atas Kehendak Allah


(BAB II)

Unsur Hakiki dari Agama adalah Wahyu dan Iman


 Wahyu adalah pernyataan diri Allah terhadap manusia. Unsur dari wahyu adalah
mengenalkan/memperkenalkan menghadirkan diri dan kehendak-Nya.
 Iman adalah tanggapan manusia terhadap pewahyuan diri allah. Penyerahan diri secara total
kepada Allah dan kehendak-Nya
 Agama adalah yang memiliki unsur dasar wahyu dan iman, tidak dihayati secara personal
tetapi juga secara kolektif  seperti : hidup mengumat (jemaat), Ibadah (ritual keagamaan),
Ajaran, Pelayanan kemasyarakatan.
 Pandangan umum tentang agama adalah sesuatu yang melekat dalm diri
seseorang , berupa ungkapan dan perwujudan keyakinan pribadi yang menuntun seseorang
pada keselamatan kini dan nanti diakhirat.
 Secara singkat, agama adalah satu perangkat kepercayaan yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama serta lingkungannya, melalui doa,ritual,
atau liturgi
Berbagai alasan/motivasi yang muncul saat manusia menganut suatu agama:
 Mencari perlindungan bagi hidupnya
 Menemukan jawaban atas persoalan hidup
 Menemukan arti/ makna hidup
 Sebagai pedoman dalam menentukan tindakan yang baik
 Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik
Beberapa penghayatan/ praktek yang tidak benar :
 Menjalani hidup beragama hanya sebatas hal hal lahiriah
 Beragama KTP (hanya cukup mencantumkan indentitas agama yang dianutnya di KTP)
 Hanya menjalankan printah dari pemimpin agama saja
 menyalahgunakan agama untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok
 Menjadikan agama untuk kepentingan politis
Tujuan manusia beragama
 Menemukan rasa aman ketika menghadapi kesulitan didalam hidup
 Memperoleh arti hidup
 Pedoman dalam menentukan tindakan yang baik 

Beriman Kristiani
(BAB III)

Iman terdiri dari dua unsur :


 Unsur pribadi, yaitu percaya kepada Allah akan segala kasih dan kebijaksanaan-Nya,
sehingga kita mau menyerahkan diri kita tanpa syarat kepada-Nya.
 Unsur obyektif, yaitu kita percaya akan isi wahyu yang diberikan Tuhan, dan
memegangnya sebagai suatu hal yang ilahi
Kenapa Allah memberikan anugerah keselamatan kepada kita manusia, karena Allah
tahu, tanpa kemurahan-Nya, manusia tidak akan bisa selamat karena dosa tetapi Allah sangat
mengasihi manusia ( Yoh 3:16).
 Kasih Karunia merupakan sarana Allah didalam:
1. Penyelamatan manusia berdosa
2. Persekutuan-Nya dengan manusia berdosa
3. Perdamaian antara Allah dengan manusia berdosa
 Makna Beriman :
1. Berani melakukan apa yang diketahuinya dan dipercayainya
2. Beriman berarti menyerahkan diri secara total
3. Penyerahkan diri secara total muncul berdasarkan keyakinan bahwa Allah pasti
memberikan yang terbaik kepada manusia
4. Sikap penyerahan diri secara total memungkinkan manusia tidak tawar-menawar
 Aspek dalam beriman :
1. Iman adalah rahmat : Iman timbul karena inisiatif dari Allah
2. Iman adalah anugerah :  Menanggapi dan menjawab pewahyuan Allah bukan
karena kekuatannya sendiri melainkan karena Allah senantiasa menggerakkan hati
manusia agar selalu terarah
3. Iman itu Personal : Panggilan dan Pewahyuan Allah ditujukan kepada pribadi per
seorangan.
4. Beriman itu proses : Upaya menjawab pernyataan Allah tidak berjalan mulus maka
dibutuhkannya proses
5. Iman berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain: Iman yang mendalam
harus tampak dalam perbuatan. Hidup beriman yang mendalam oleh Rasul Yakobus
disebut sebagai hidup beriman dalam kesatuan antara ibadah dan perbuatan

Mewujudkan Iman Kristiani dalam Hidup sehari hari


(BAB IV)

         Orang beriman kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya senantiasa
diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya, dan bukan sekedar alasan keagamaan yang
cenderung lahiriah.
Istilah Iman dan percaya dalam komponen-komponen Alkitab :
 percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar
 mengandalkan/mempercayakan diri
 setia dan taat
Pengertian Iman
         Iman adalah penyerahan diri secara total kepada kehendak Allah. Iman juga dapat
diartikan sebagai hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.
Sifat-sifat iman adalah :
 Mengatur manusia kepada keselamatan
 Iman yang hidup
 Iman yang berbuah banyak 
 Segala tindakan kita akhirnya merupakan bukti pengungkapan dan perwujudan iman 
Aspek hidup beriman kristiani:
 Pengalaman religius : pengalaman dimana manusia sungguh menghayati karya dan
kebaikan Allah yang berpuncak dalam diri Yesus Kristus dan karena pengalaman itu
manusia sampai pada kemauan bebas untuk menyerahkan diri
 Penyerahan iman : jawaban atas wahyu Allah yang telah berkarya
 Pemgetahuan Iman : dituntut terus menerus untuk semakin mampu
mempertanggungjawabkan imannya.
Ciri penghayatan hidup beriman yang dipelihara umat kristiani yang dihimpun dalam
Gereja :
 Sakramen Baptis : ia dilahirkan kembali dalam Tuhan 
 Menerima dan merayakan sakramen sakramen lain
 Bersatu dalam kasih, doa, pelayanan, dan kesakitan
Kebiasaan Gereja yang dilakukan untuk mewujudkan, mengembangkan dan memperdalam
iman antara lain :
 Berhimpun gereja untuk merakayan ekaristi
 Aktif terlibat dalam lingkungan, wilayah, paroki
 Terlibat secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat
 Terlibat dalam kehidupan jemaat setempat
 Rajin membaca kitab suci 
 Melaksanakan Ibadat Harian
 Rajin dan setia berdoa secara pribadi
 Berpuasa dan berpantang yang telah ditentukan
 Memeriksa batin dan menerima Sakramen Rekonsiliasi

Hak dan Kewajiban sebagai Anggota Gereja


(BAB V)

Hak warga Negara


Dalam hidup bermasyarakat, kita mempunyai berbagai macam hak hak warga negara
menurut UUD 1945:
 Hak untuk hidup
 Hak memilih dan dipilih
 Kebebasan memeluk agama 
 Hak untuk mendapat perlindungan
 Mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Hak untuk mendapatkan rasa aman
 Ikut serta dalam usaha pembelaan negara
 Hak untuk mendapatkan pendidikan dan mengeluarkan pendapat
Kewajiban sebagai anggota masyarakat:
 Memelihara keamanan
 Menjaga ketertiban umum
 Mengupayakan kesejahteraan
 Memelihara kebersamaan dan kerukunan demi kehamornisan
 Membayar pajak
 Menjunjung hukum dan pemerintahan
 Setia membela negara
 Menghormati dan memajukan kebudayaan nasional
 Memberikan suara dalam pemilihan umum
Para Pemimpin Masyarakat
 Pemimpin yang ideal : pemimpin yang mempunyai pemikiran cerdas, bertindak bijaksana,
tidak memihak, mengutamakan kepentingan umum.
 Pemimpin menurut Ki Hajar Dewantara : ia penuh inisiatif untuk menggerakkan dan
mendukung anak buahnya
 Pemimpin yang baik menurut Tuhan Yesus : orang yang rela berkorban demi kepentingan
banyak orang sebagaimana disampaikan oleh Yesus
 Pemimpin palsu atau pemimpin gadungan : pemimpin yang lari ketika masyarakat dalam
kesulitan dan membutuhkannya
 Pemimpin yang baik : akan mengenal dan dikenal oleh rakyatnya
 Pemimpin menurut Tuhan Yesus : pemimpin yang menjadi abd/pelayan banyak orang,
melaksanakan hal hal yang dibutuhkan
Kebebasan yang bertanggung jawab
 Adalah kebebasan untuk melakukan suatu yang bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan
niat dan bakat masing masing
 Cara  membina suara hati : refleksi diri, mawas diri, banyak membaca buku rohani, rajin
berdoa, merenungkan isi Kitab Suci, mengikuti bisikan suara hati, mendengarkan kotbah
digereja, TV, radio, VCD

Bangsa Israel Memasuki Tanah Terjanji


(BAB VI)

           Manusia adalah citra Allah. "Citra" adalah gambaran (Image), juga memiliki makna
keserupaan, kesegambaran antar seseorang dengan yang dicitrakan.
Manusia dikatakan sebagai "citra allah" karena :
 Manusia memiliki martabat sebagai manusia
 Manusia mengenal dirinya sendiri
 Menjadi tuan atas dirinya sendiri
 Mengabdikan diri dalam kebebasan
 Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain
 Dapat berelasi dengan Allah, Penciptanya
Beberapa contoh perendahan martabat manusia antara lain :
 Banyak orang melihat orang lain hanya berdasarkan siapa orang tersebut
 Memandang orang lain lebih rendah daripada kita
 Memperlakukan orang lain semena mena menurut kemauan kita
 Adanya perbudakan, penindasan kaum buruh, memperkerjakan anak dibawah usia,
intimidasi, pencurian, penahanan
Penyebab adanya tindakan yang merendahkan martabat manusia antara lain :
 Tidak adanya penghargaan terhadap hidup
 Adanya anggapan bahwa kedudukan orang lebih rendah darinya
 Memperlakukan orang lain sebagai objek atau barang
 Keegoisan manusia
Yesus menjunjung tinggi martabat manusia :
 Yesus lahir di kandang yang sederhana : menunjukan bahwa manusia harus dihormati
bukan karena tempat kelahirannya
 Yesus membela seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah : menegaskan bahwa
manusia harus diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai manusia
 Yesus meneriman Zakheus apa adanya dan menghargainya : menjadi contoh konkret
bagaimana manusia seharusnya memperlakukan sesamanya manusia
Menghormati dan meluhurkan martabat manusia
 Menghargai hidup pribadi : setiap orang memelihara dirinya sendiri dengan sebaik
baiknya. Pikiran, tutur kata kehendak dan tindakan senantiasa kita jaga agar tidak merusak
diri kita
 Bekerja sama dan berjuang bersama orang lain : memperjuangkan keluhuran martabat
manusia berarti mengupayakan agar manusia bisa hidup secara manusiawi sebagai citra
Allah.

Menegakkan keluhuran Martabat Manusia


(BAB VII)

Membela kehidupan 
 Usaha untuk melindungi kehidupan dilakukan manusia dengan berbagai cara yaitu :
pelayanan, kesehatan, pelayanan sosial, perlindungan terhadap hak asasi manusia,
penetapan hukum dan perundang undangan
 Pada kenyataannya sekarang ini justru banyak yang memilih budaya kematian. Budaya
kematian adalah sebuah kebiasaan atau tindakan yang tidak menghargai kehidupan.
contohnya seperti : pembunuhan, mutilasi, tabrak lari, pencurian dengan kekerasan,
aborsi, bunuh diri
Berbagai macam usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan budaya kehidupan
dalam kehidupan kita sehari- hari yaitu :
 Gerakan hidup sehat : memperhatikan kesehatan kita dengan berolah raga teratur,
menghindari minuman keras, narkoba, merokok, istirahat yang cukup
 Gerakan pro-life : adalah gerakan memperjuangkan budaya kehidupan. berupaya agar
tidak ada orang yang melakukan aborsi, bunuh diri
 Pelayanan kesehatan masyarakat 
 Hidup berkesimbangan : menjaga dan mengupayakan agar hidup dapat
berkeseimbangan 
 Bantuan dan pertolongan bagi yang terancam hidupnya
 Memelihara dan memperjuangkan hidup sehat 
 Agar sehat secara rohani, kita dapat mengusahakan dengan membina hubungan yang
baik dengan orang lain melalu pergaulan yang wajar dan sehat, belajar mengendalikan
nafsu dan emosi, menambah wawasan dengan bacaan yang positif

Melestarikan Keutuhan Alam Ciptaan


(BAB VIII)
            Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan :
 Biotik : bila kita berada disekolah, lingkungan biotik adalah teman teman, guru-guru
serta karyawan
 Abiotik : berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah
Jenis jenis lingkungan hidup :
 Lingkungan Hidup Alami, merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas
berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya, baik fisik,
biologis
 Lingkungan Hidup binaan/buatan, mencakup lingkungan buatan manusia yang dibangun
dengan bantuan atau masukan teknologi. Bersifat kurang beraneka ragam karena
keberadaanya selalu diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat.
 Lingkungan hidup sosial, terbentuk karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat.
Beberapa contoh tindakan manusia yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup :
 Penebangan hutan untuk industri perkayuan
 Ketidakpedulian terhadap lingkungan yang ditujukan dengan tindakan membuang
sampah sembarangan
 Tindakan pencemaran lingkungan sesuai dengan membuang limbah berbahaya ke dalam
sungai
 Pemakaian obat obatan untuk membasmi hama tanaman dan asap pembakaran bahan
bakar kendaraan bermotor yang sedikit demi sedikit dapat meracuni hidup kita
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk memelihara lingkungan sekitar :
 Selalu membuang sampah pada tempatnya
 Mengusahakan penghijauan disekitar rumah atau halaman
 Menyelamatkan sumber sumber air minum dengan membuat sumur resapan hujan
 Ikut melindungi dan mencintai tanaman ataupun hewan
 Menghemat bahan bakar kendaraan bermotor dengan menggunakan kendaraan bermotor
bila perlu saja

Bab V
Orang Beriman Membangun Persaudaraan dengan Semua Orang
Pelajaran ke VIII (Kemajemukan Agama dan Kepercayaan:Berbeda tapi Satu Tujuan)
A. Kemajemukan Agama dan Kepercayaan
 Agama yang diakui di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buda,
Konghucu, dan kepercayaan lain.
B. Penyebab Terjadinya Konflik antar umat beragama
a. Adanya ambisi dari penganut atau pemimpin agama yang ingin memperjuangkan
kepentingan tertentu dengan mengatasnamakan agama dan keyakinan sebagai alasan untuk
mengadakan pertikaian antarumat beragama.
b. Kurangnya umat memahami dan mendalami agamanya secara benar, sehingga mudah
dihasut dan diprovokasi oleh pihak lain yang mempunyai niat jahat.
c. Fanatisme beragama yang berlebihan yang disertai dengan sikap dan pandangan negatif
terhadap agama yang lain.
d. Kurang mengenal, atau tidak mau mengenal agama dan kepercayaan lain, sehingga selalu
mengukur kebenaran berdasarkan agamanya sendiri.
e. Menganggap agama dan kepercayaan lain sebagai ancaman terhadap agama yang
dianutnya.
f. Kurang cepatnya penanganan aparat pemerintah dalam menangani isu-isu SARA, sehingga
menimbulkan masalah yang lebih besar.
g. Adanya kecemburuan sosial dalam hal tertentu, misalnya dalam hal kesejahteraan hidup,
sehingga memakai agama untuk melampiaskan kekesalannya.
C. Pandangan Gereja Terhadap Agama dan Kepercayaan Lain
Pandangan Gereja terhadap agama lain ditulis dalam Dokumen Konsili Vatikan 2:
1. Nostra Aetate art.1
Sebab semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah
menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi. Semua juga
mempunyai satu tujuan terakhir, yakni Allah, yang penyelenggaraan-Nya, bukti-
bukti kebaikan-Nya dan rencana penyelamatan-Nya meliputi semua orang, sampai
para terpilih dipersatukan dalam Kota suci, yang akan diterangi oleh kemuliaan
Allah; di sana bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya-Nya.

2. Nostra Aetate Art.2


Sudah sejak dahulu kala hingga sekarang ini diantara pelbagai bangsa terdapat
suatu kesadaran tentang daya-kekuatan yang gaib, yang hadir pada perjalanan
sejarah dan peristiwa-peristiwa hidup manusia; bahkan kadang-kadang ada
pengakuan  terhadap Kuasa ilahi yang tertinggi atau pun Bapa. Kesadaran dan
pengakuan tadi meresapi kehidupan bangsa-bangsa itu dengan semangat religius
yang mendalam. Adapun agama-agama, yang terikat pada perkembangan
kebudayaan, berusaha menanggapi masalah-masalah tadi dengan faham-faham yang
lebih rumit dan bahasa yang lebih terkembangkan.
D. Sikap yang Perlu Dikembangkan
 Berusaha untuk berteman dengan semua orang tanpa membedakan agama dan
kepercayaan
 Selalu berpandangan positif terhadap orang lain termasuk beda agama
 Mau hidup rukun dan saling membantu antar umat beragama
 Saling memberikan salam dan ucapan selamat pada teman yang merayakan hari besar
agamanya
 Menghargai ajaran dan juga peribadatan dari agama lain.
E. Dialog Yang dilakukan Gereja dengan Agama Lain
1. Dialog Kehidupan yaitu dialog yang paling mendasar dan dilakukan dalam hidup
sehari-hari (memberi sapaan kepad tetangga, berkumpul bersama, mengucapkan selmat
kepada tetangga yang beragama lain saat hari raya)
2. Dialog Karya yaitu kerja sama yang lebih intens dan mendalam dengan para pengikut-
pengikut agama –agama lain.(tindakan pelayanan dalam dunia pendidikan, kesehatan,
dll)
3. Dialog Teologi yaitu dialog yang menggumuli, memperdalam, dan memperkaya
warisan-warisan keagamaan masing-masing
4. Dialog Iman
dialog yang dilakukan untuk memperkaya dan memajukan penghayatan nilai-nilai
tertinggi dan cita-cita rohani masing-masing pribadi.
BAB V
ORANG BERIMAN MEMBANGUN MASA DEPAN
A. Menggapai Cita-Cita
Cita-cita merupakan keinginan atau kehendak seseorang dan menjadikan seseorang
berusaha untuk mewujudkannya.
Pentingnya Memiliki Cita-Cita
1) Cita-cita sebagai arah hidup
Daya upaya yg dilakukan selama proses belajar diarahkan u/ menuju pda cita-cita
2) Cita-cita mempengaruhi pola pikir dan sikap =Cita-cita dpt mengubah ataupun
mempengaruhi pola pikir dan sikap seseorang meski cita-cita masih lama
Pandangan Kitab Suci tentang cita-cita

“berlari-lari kpd tujuan u/ memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dr Allah


dlm Kristus Yesus” (Filipi 3:14) menegaskan setiap orang memiliki cita2 &
berusaha menggapainnya.
 “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh
kepandaian, 3:14 karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan
hasilnya melebihi emas.  t   3:15 Ia lebih berharga dari pada permata;  u   apapun
yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya” (Amsal 3:13-15)
 “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan  i dengan perkataan atau perbuatan  1 ,
lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap
syukur  j oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kolose 3:17)
Merencanakan Masa Depan
 Mengandalkan Tuhan dalam proses masa depan
 Mengukur kemampuan
 Bersikap realistis
 Selalu siap terhadap perubahan
Faktor internal= adanya perubahan kesehatan, dll
Faktor eksternal= perubhan kondisi ekonomi, kondisi dunia kerja, dll
 Siap u/ bekerja keras & tdk mudah putus asa

B. Sakramen Perkawinan
= Panggilan dua insan (laki2 & perempuan) u/ bersatu dlm ikatan perkawinan sampai
membntuk keluarga dan Tuhan ikut terlibat di dalamnya.

Pandangan umum terhadap perkawinan:


 Perkawinan/ hidup berkeluarga dipandang sbg kontrak/perjanjian
 Perkawinan/berkeluarga bertujuan mendptkn anak atau keturunan, maka jika tdk
mendptkan anak/ keturunan dpt diceraikn
 Perkawinan bertujuan u/ memperolh status, harta warisan, kekuasan, & sebagainya.
Perkawinan dlm Gereja Katolik
 Perkawinan Gereja Katolik adalh CINTA antra dua org (laki2&perempuan) yg
mengikat janji dlm sebuah perkawinan.
 Persekutuan suami/istri sangatlah suci, yg dibangunj o/ janji pernikahn/persetujuan
pribdi yg tak dpt ditarik kmbali.
 Perkawninan bkn hanya menyangkt hub laki2 & perempuan yg sepkt hdp bersma,
melainkn adnya keterlibatan Allah di dlmnya.
Perkawinan Sebagai Sakramen
 “Perjanjian perkawinan, yg dengannya seorang laki2 & seorg perempuan membntuk
antra mereka persekutuan seluruh hidup, yg menurut ciri kodratinya terarah pada
kesejahteraan suami istri, serta kelahiran & pendidikan anak, antara yg dibaptis o/
Kristus Tuhan diangkat ke martabat sakramen”
(KHK Kan.1055.Art 1). Perkawinan sbg Sakramen karena melambngkan hub antara
Kristus dgn Gereja-Nya (Efesus 5:22-33)
Sifat Perkawinan
Sifat perkawinan tertulis dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK Kananon 1056) yaitu:
 Monogam artinya perkawinan itu dilakukan oleh satu perempuan dan satu laki-laki.
Cintanya bersifat total & tak terbagi “Seorang suami & seorang istri saling mengasihi
seperti mengasihi tubunya sendiri” (Efesus 5:28). Mengibaratkan Cinta Tuhan yg
abadi
 Tak terceraikan artinya perkawinan Katolik tdk dikenal adanya penceraian. “Apa yg
dipersatukan Allah tdk bisa diceraikan manusia” (Markus 10:9)
Tujuan Perkawinan Kristiani
 Kesejahteraan suami istri sebagai pasangan, keturunan, dan kelahiran anak.
 Maka tdk ada anak/keturunan bkn menjadi alasan u/ terjadinya penceraian
Halangan perkawinan
A. Halangan yang berasal dari perkawinan itu sendiri 
1. Halangan umur (kan. 1083)
2. Halangan impotensi seksual yang bersifat tetap (kan. 1084)
3. Ikatan perkawinan (kan. 1085)
B. Halangan berdasarkan hal agama 
1. Agama yang berbeda (kan. 1086)
2. Tahbisan Suci (kan. 1087)
3. Kaul Kemurnian Publik dan Kekal (kan. 1088)
C. Halangan yang Muncul dari Dosa Berat 
1. Penculikan (kan. 1089)
2. Pembunuhan pasangan/kriminal (kan. 1090)
3. Kelayakan publik (kan. 1093)
D. Halangan Nikah Berdasarkan Hubungan Persaudaraan 
1. Hubungan darah dalam garis lurus, baik ke atas maupun ke bawah (kan.
1091 §1) dan garis menyamping (kan. 1091 §2)
2. Hubungan ipar/semenda (kan. 1092)
3. Halangan adopsi atau pertalian hukum (kan. 1094)

C. Sakramen Imamat
Peristiwa penerimaan Sakramen Imamat disebut dgn Tahbisan Imamat.
Dasar-Dasar Kitab Suci Sakramen Imamat
Perjamuan Malam Terakhir (Luk 22:14-20) “perbuatlah ini sbg peringatan akan Daku”
berarti ini merupakan tugas Imam dlm Perayaan Ekaristi yang telah diberikan Yesus.
“ Terimalah Roh Kudus”. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni....”
(Yohanes 20:19-23) Pernyataan Yesus ini mnjd dasar para imam u/ memberi pengampunan
dosa dlm Sakramen Tobat.
Syarat-syarat Menjadi Imam
 Pria Normal
 Sehat rohani dan jasmani
 Telah menerima Sakramen Baptis dan Sakramen Inisiasi lainnya secara Katolik
 Menyelesaikan pendidikan Filsafat, teologi, moral & hukum Gereja di Seminari
 Mempunyai motivasi & cita2 yg kuat mnjdi imam
 Bersedia hidup selibat(tdkmenikah)
Janji Setia Imam
Seorg Imam dari suatu ordo atau konggergasi biasanya mengucapkn 3 kaul yi:
 Kaul Ketaatan
 Kaul Kemiskinan
 Kaul Kemurnian
Sedngkan imam diosesan (Imam Praja) tdk mengucapkan 3 kaul, mereka hidup selibat &
mengucapkan janji ketaatan kpd Uskupnya daerah tertentu.
Tugas Para Imam
Imam ikut ambil bagian dalam 3 tugas Yesus yi;
 Nabi = mewartakan dan mengajarkan Sabda Allah kpd semua org
 Imam = mempersembahkan korban Kristus (Ekaristi), menguduskan melalui pelayanan
sakramen
 Raja = mengayomi & mempersatukan umat dlm Yesus Kristus

Anda mungkin juga menyukai