1. Arti keselamatan
Kata keselamatan berasal dari bahasa Yunani yaitu sozo yang artinya menyelamatkan,
membebaskan. Dan dalam kaitannya dengan manusia berarti " menyembuhkan dari kematian
atau mempertahankan hidup".
Keselamatan mengandung 4 arti penting yaitu :
Diselamatkan dari dosa dan perbudakan (Roma 10:1 dan Kisah Para Rasul 7:25)
Diselamatkan dari kehancuran & penghinaan
Diselamatkan dari tubuh yang menderita atau sakit
Diselamatkan dari segala kutuk dan maut, serta diselamatkan sampai dengan akhirnya.
Beberapa contoh dalam Kitab Suci bahwa Allah menyelamatkan manusia adalah :
Allah menyelamatkan manusia dengan menciptakan segala sesuatu
Allah menyelamatkan manusia dalam perjalanan hidupnya
Allah menyelamatkan manusia dengan menghadirkan sesama
Tanda keselamatan Allah yang paling nyata dan agung adalah kehadiran Yesus Kristus. Ada
berbagai sarana bagi manusia untuk menghayati Allah sebagai sumber keselamatan, salah
satunya adalah Sakramen Ekaristi. Dengan mengikuti Sakramen Ekaristi dan menerima
tubuh-Nya, kita disatukan dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus.
Tanda Wahyu Allah yang Penuh
Tahap yang penuh ada dalam Sabda-Nya yang telah menjadi daging, yaitu Yesus
Kristus, pengantara, dan kepenuhan Wahyu
Sebagai Putra Tunggal Allah yang menjadi manusia.
Beriman Kristiani
(BAB III)
Orang beriman kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya senantiasa
diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya, dan bukan sekedar alasan keagamaan yang
cenderung lahiriah.
Istilah Iman dan percaya dalam komponen-komponen Alkitab :
percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar
mengandalkan/mempercayakan diri
setia dan taat
Pengertian Iman
Iman adalah penyerahan diri secara total kepada kehendak Allah. Iman juga dapat
diartikan sebagai hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.
Sifat-sifat iman adalah :
Mengatur manusia kepada keselamatan
Iman yang hidup
Iman yang berbuah banyak
Segala tindakan kita akhirnya merupakan bukti pengungkapan dan perwujudan iman
Aspek hidup beriman kristiani:
Pengalaman religius : pengalaman dimana manusia sungguh menghayati karya dan
kebaikan Allah yang berpuncak dalam diri Yesus Kristus dan karena pengalaman itu
manusia sampai pada kemauan bebas untuk menyerahkan diri
Penyerahan iman : jawaban atas wahyu Allah yang telah berkarya
Pemgetahuan Iman : dituntut terus menerus untuk semakin mampu
mempertanggungjawabkan imannya.
Ciri penghayatan hidup beriman yang dipelihara umat kristiani yang dihimpun dalam
Gereja :
Sakramen Baptis : ia dilahirkan kembali dalam Tuhan
Menerima dan merayakan sakramen sakramen lain
Bersatu dalam kasih, doa, pelayanan, dan kesakitan
Kebiasaan Gereja yang dilakukan untuk mewujudkan, mengembangkan dan memperdalam
iman antara lain :
Berhimpun gereja untuk merakayan ekaristi
Aktif terlibat dalam lingkungan, wilayah, paroki
Terlibat secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat
Terlibat dalam kehidupan jemaat setempat
Rajin membaca kitab suci
Melaksanakan Ibadat Harian
Rajin dan setia berdoa secara pribadi
Berpuasa dan berpantang yang telah ditentukan
Memeriksa batin dan menerima Sakramen Rekonsiliasi
Manusia adalah citra Allah. "Citra" adalah gambaran (Image), juga memiliki makna
keserupaan, kesegambaran antar seseorang dengan yang dicitrakan.
Manusia dikatakan sebagai "citra allah" karena :
Manusia memiliki martabat sebagai manusia
Manusia mengenal dirinya sendiri
Menjadi tuan atas dirinya sendiri
Mengabdikan diri dalam kebebasan
Hidup dalam kebersamaan dengan orang lain
Dapat berelasi dengan Allah, Penciptanya
Beberapa contoh perendahan martabat manusia antara lain :
Banyak orang melihat orang lain hanya berdasarkan siapa orang tersebut
Memandang orang lain lebih rendah daripada kita
Memperlakukan orang lain semena mena menurut kemauan kita
Adanya perbudakan, penindasan kaum buruh, memperkerjakan anak dibawah usia,
intimidasi, pencurian, penahanan
Penyebab adanya tindakan yang merendahkan martabat manusia antara lain :
Tidak adanya penghargaan terhadap hidup
Adanya anggapan bahwa kedudukan orang lebih rendah darinya
Memperlakukan orang lain sebagai objek atau barang
Keegoisan manusia
Yesus menjunjung tinggi martabat manusia :
Yesus lahir di kandang yang sederhana : menunjukan bahwa manusia harus dihormati
bukan karena tempat kelahirannya
Yesus membela seorang wanita yang kedapatan berbuat zinah : menegaskan bahwa
manusia harus diperlakukan sesuai dengan martabatnya sebagai manusia
Yesus meneriman Zakheus apa adanya dan menghargainya : menjadi contoh konkret
bagaimana manusia seharusnya memperlakukan sesamanya manusia
Menghormati dan meluhurkan martabat manusia
Menghargai hidup pribadi : setiap orang memelihara dirinya sendiri dengan sebaik
baiknya. Pikiran, tutur kata kehendak dan tindakan senantiasa kita jaga agar tidak merusak
diri kita
Bekerja sama dan berjuang bersama orang lain : memperjuangkan keluhuran martabat
manusia berarti mengupayakan agar manusia bisa hidup secara manusiawi sebagai citra
Allah.
Membela kehidupan
Usaha untuk melindungi kehidupan dilakukan manusia dengan berbagai cara yaitu :
pelayanan, kesehatan, pelayanan sosial, perlindungan terhadap hak asasi manusia,
penetapan hukum dan perundang undangan
Pada kenyataannya sekarang ini justru banyak yang memilih budaya kematian. Budaya
kematian adalah sebuah kebiasaan atau tindakan yang tidak menghargai kehidupan.
contohnya seperti : pembunuhan, mutilasi, tabrak lari, pencurian dengan kekerasan,
aborsi, bunuh diri
Berbagai macam usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan budaya kehidupan
dalam kehidupan kita sehari- hari yaitu :
Gerakan hidup sehat : memperhatikan kesehatan kita dengan berolah raga teratur,
menghindari minuman keras, narkoba, merokok, istirahat yang cukup
Gerakan pro-life : adalah gerakan memperjuangkan budaya kehidupan. berupaya agar
tidak ada orang yang melakukan aborsi, bunuh diri
Pelayanan kesehatan masyarakat
Hidup berkesimbangan : menjaga dan mengupayakan agar hidup dapat
berkeseimbangan
Bantuan dan pertolongan bagi yang terancam hidupnya
Memelihara dan memperjuangkan hidup sehat
Agar sehat secara rohani, kita dapat mengusahakan dengan membina hubungan yang
baik dengan orang lain melalu pergaulan yang wajar dan sehat, belajar mengendalikan
nafsu dan emosi, menambah wawasan dengan bacaan yang positif
Bab V
Orang Beriman Membangun Persaudaraan dengan Semua Orang
Pelajaran ke VIII (Kemajemukan Agama dan Kepercayaan:Berbeda tapi Satu Tujuan)
A. Kemajemukan Agama dan Kepercayaan
Agama yang diakui di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buda,
Konghucu, dan kepercayaan lain.
B. Penyebab Terjadinya Konflik antar umat beragama
a. Adanya ambisi dari penganut atau pemimpin agama yang ingin memperjuangkan
kepentingan tertentu dengan mengatasnamakan agama dan keyakinan sebagai alasan untuk
mengadakan pertikaian antarumat beragama.
b. Kurangnya umat memahami dan mendalami agamanya secara benar, sehingga mudah
dihasut dan diprovokasi oleh pihak lain yang mempunyai niat jahat.
c. Fanatisme beragama yang berlebihan yang disertai dengan sikap dan pandangan negatif
terhadap agama yang lain.
d. Kurang mengenal, atau tidak mau mengenal agama dan kepercayaan lain, sehingga selalu
mengukur kebenaran berdasarkan agamanya sendiri.
e. Menganggap agama dan kepercayaan lain sebagai ancaman terhadap agama yang
dianutnya.
f. Kurang cepatnya penanganan aparat pemerintah dalam menangani isu-isu SARA, sehingga
menimbulkan masalah yang lebih besar.
g. Adanya kecemburuan sosial dalam hal tertentu, misalnya dalam hal kesejahteraan hidup,
sehingga memakai agama untuk melampiaskan kekesalannya.
C. Pandangan Gereja Terhadap Agama dan Kepercayaan Lain
Pandangan Gereja terhadap agama lain ditulis dalam Dokumen Konsili Vatikan 2:
1. Nostra Aetate art.1
Sebab semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah
menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi. Semua juga
mempunyai satu tujuan terakhir, yakni Allah, yang penyelenggaraan-Nya, bukti-
bukti kebaikan-Nya dan rencana penyelamatan-Nya meliputi semua orang, sampai
para terpilih dipersatukan dalam Kota suci, yang akan diterangi oleh kemuliaan
Allah; di sana bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya-Nya.
B. Sakramen Perkawinan
= Panggilan dua insan (laki2 & perempuan) u/ bersatu dlm ikatan perkawinan sampai
membntuk keluarga dan Tuhan ikut terlibat di dalamnya.
C. Sakramen Imamat
Peristiwa penerimaan Sakramen Imamat disebut dgn Tahbisan Imamat.
Dasar-Dasar Kitab Suci Sakramen Imamat
Perjamuan Malam Terakhir (Luk 22:14-20) “perbuatlah ini sbg peringatan akan Daku”
berarti ini merupakan tugas Imam dlm Perayaan Ekaristi yang telah diberikan Yesus.
“ Terimalah Roh Kudus”. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni....”
(Yohanes 20:19-23) Pernyataan Yesus ini mnjd dasar para imam u/ memberi pengampunan
dosa dlm Sakramen Tobat.
Syarat-syarat Menjadi Imam
Pria Normal
Sehat rohani dan jasmani
Telah menerima Sakramen Baptis dan Sakramen Inisiasi lainnya secara Katolik
Menyelesaikan pendidikan Filsafat, teologi, moral & hukum Gereja di Seminari
Mempunyai motivasi & cita2 yg kuat mnjdi imam
Bersedia hidup selibat(tdkmenikah)
Janji Setia Imam
Seorg Imam dari suatu ordo atau konggergasi biasanya mengucapkn 3 kaul yi:
Kaul Ketaatan
Kaul Kemiskinan
Kaul Kemurnian
Sedngkan imam diosesan (Imam Praja) tdk mengucapkan 3 kaul, mereka hidup selibat &
mengucapkan janji ketaatan kpd Uskupnya daerah tertentu.
Tugas Para Imam
Imam ikut ambil bagian dalam 3 tugas Yesus yi;
Nabi = mewartakan dan mengajarkan Sabda Allah kpd semua org
Imam = mempersembahkan korban Kristus (Ekaristi), menguduskan melalui pelayanan
sakramen
Raja = mengayomi & mempersatukan umat dlm Yesus Kristus