Anda di halaman 1dari 23

PAFC (PHOSPORIC ACID FUEL

CELL)
By : Stefanus Randy Raharja
Introduction
Abad ke-19 Era Mesin Uap
Abad ke-20 Era Mesin Pembakaran Dalam
Abad ke-21 Era Fuel Cell
Sejarah
1842 Asam Fosfat sudah mulai diteliti pada
percobaan fuel cell oleh William Grove
1961 - GV Elmore dan HA Tanner mengungkap suatu ide
baru mereka tentang elektrolit asam fosfat asam fosfat
tidak berkurang keelektro kimiaannya dalam kondisi
operasi sel tersebut
1944 - Universitas Georgetown, dan Departemen Energi AS
membuat bus transit
1948 - Univeristas Georgetown, Nova BUS, dan
Departemen Perhubungan AS melakukan tes pada bus
yang menggunakan 100 kW PAFC dari International
Corporation Fuel Cell
Phosporic Acid Fuel Cell
Merupakan fuel cell pertama yang dikomersialkan
Cairan elektrolit berupa Asam Fosfat
Dapat beroperasi di suhu sekitar 150C-200C
dengan tekanan 8 atm
Efisiensi PAFC mencapai 40%-50%
Efisiensi dapat meningkat menjadi 80% apabila
digunakan pada sistem Cogeneration
Kapasitas dapat mencapai 11 MW apabila digunakan
di Pembangkit Listrik. (kapasitas terbesar didunia)
Reaksi Elektro Kimia PAFC

Anoda H2 ----------------------> 2H+ + 2e

Katoda O2 + 2H+ + 2e -----> H2O

Overall O2 + H2 -------------> H2O


Teknologi PAFC
Carbon black dan platina sebagai
menyebarkan elektron ke kedua elektoda
(pengganti emas)
Konsentrasi asam fosfat mencapai 100%
Menggunakan Elektroda Berpori. berfungsi
sebagai pendukung lapisan elektro katalis
serta pengumpul arus.
Pengembangan PAFC
Anoda PAFC mengalami penurunan performa apabila
terlalu banyak kontaminan yang diserap oleh pt
Pada praktiknya fuel cell kaya akan hidrogen selain
hidrogen murni (kontaminan yang melebihi toleransi
batas anoda)
Gas kontaminannya adalah CO, COS dan H2S
Dikembangkan konverter untuk CO, COS & H2S
tersebut
Dapat mengurangi korosi dan meningkatkan kinerja sel
Kendala PAFC
Untuk meningkatkan efisiensi pembangkit
listrik diperlukan tekanan operasi yang lebih
besar, dan hal tersebut yang mengakibatkan
biaya modal awal lebih tinggi.
Asam fosfat yang bersifat korosif.
Advantages
pada saat suhu 200C dapat mentolerir
konsentrasi CO sekitar 1,5%. Keuntungan
lainnya adalah elektrolit asam fosfat pekat
dapat beroperasi di atas titik didih air
Kinerja PAFC
Tekanan
Suhu
Komposisi Suhu
Gas Reaktan
Kontaminan & Utilitas Bakar
Effect of Preasure
Peningkatan kinerja sel pada tekanan tinggi dan
densitas tinggi dapat dikaitkan pada difusi polarisasi
rendah pada katoda dan meningkatkan potensial sel
reversibel
Apabila tekanan meningkat meningkatkan tekanan
ogsigen dan air menurunkan aktivasi polarisasi
pada katoda menurunkan konsetrasi asam
konduktivitas ionik meningkat
Peningkatan tekanan 1-4,4 Bar dapat menurunkan
konsentrasi asam hingga 97%
Effect of Temperature
Potensial sel pada PAFC menurun seiring
kenaikan suhu
Suhu meningkat aktivasi polarisasi
berkurang
Suhu meningkat pengurangan O2 pada Pt
meningkat
Effect of Reactant Gas Composition and
Utilization
Meningkatnya pemanfaatan gas reaktan atau
menurunnya performa sel yang menurun
Hidrogen pada PAFC biasanya diproduksi dari konversi
bahan bakar primer seperti gas alam, minyak bumi,
batu bara, methanol, atau gas batu bara.
Pengotor seperti ikatan sulfur yang berasal dari gas
bahan bakar akan masuk ke sel dan dibawa ke dalam
fuel cell
Hidrogen sulfida dan karbonil sulfida (COS) merupakan
kotoran dalam gas bahan bakar dari prosesor bahan
bakar
Senyawa lain yang terkandung pada gas
bahan bakar merupakan senyawan yang
mengandung nitrogen misalnya NH3, HCN,
dan NOx. Senyawa-senyawa tersebut tidak
terlalu berbahaya seperti CO, H2S, maupun
COS. NH3 akan beroksidasi dengan asam fosfat
membentuk gram fosfat (NH4)H2PO4 yang
menurunkan laju penurunan oksigen
ALKALINE FUEL CELL (AFC)
PENDAHULUAN
Sel bahan bakar alkalin merupakan suatu alat yang
mengubah oksigen dari udara dan hidrogen yang disuplai
dari luar menjadi energi listrik dan panas

Dalam sel bahan bakar alkali, larutan elektrolit yang


digunakan adalah cairan alkali seperti kalium hidroksida
(KOH).

Ion hidroksi yang terkandung dalam elektrolit dan


mengalir melalui sirkuit dan berubah menjadi energi listrik
SEJARAH
1930
Bacon memulai pengembangan AFC dalam skala luas, dan
pengembangan untuk luar angkasa.
1952
Konstruksi dan pengujian kinerja sebuah 5 kW - 200-240 C
- 45% elektrolit KOH
- Tekanan 40-55 atmosfer
- Kinerja: 0,78V pada 800mA/cm2
- Anoda: Ni
- Katoda: struktur berpori NiO
1960
Fuel Cell Modern yang dikembangkan, diaplikasikan pada pesawat
ulang alik Apollo
REAKSI KIMIA
Reaksi yang terjadi pada sel bahan bakar alkali
adalah sebagai berikut.
Anoda : 2H2(g) + 4OH(aq) 4H2O(l) + 4e
Katoda : O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH(aq)
Reaksi Total : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
KEUNTUNGAN
Lingkungan basa meningkatkan efisiensi karena
kemampuannya untuk mengedarkan oksigen yang
lebih baik dibandingkan dengan elektrolit asam.
Sel bahan bakar ini dapat bekerja baik dalam suhu
kamar sebagai akibat dari elektrolit basa.
Lebih murah daripada sel bahan bakar lain, karena
elektroda terbuat dari material yang murah.
Sel bahan bakar ini memiliki waktu operasi yang tinggi
lebih dari 15.000 jam, karena sifat elektrolit yang
kurang korosif terhadap elektroda.
KEKURANGAN
Harus dipasang pada lingkungan yang bebas
karbon dioksida.
Jika karbon dioksida berkontak dengan
lingkungan basa, karbonat terbentuk.
karbonat ini adalah garam larut yang
menyumbat elektroda berpori dan memblokir
aliran hidrogen dan oksigen, mengakibatkan
kegagalan daya.
IMMOBILIZED ELECTROLITE
CIRCULATING ELECTROLITE
KINERJA ALKALINE FUEL CELL
Pengaruh Temperatur
Pengaruh Tekanan
Pengaruh Kotoran
Pengaruh Arus

Anda mungkin juga menyukai