Oleh :
Ainul Mardliyah
Puti Hasana Kasih
Rizki Tejo
Agnes Indah N
Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 46th
Jenis kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Kuli bangunan
Tanggal masuk RSMS : 23 01 2017
Tanggal periksa : 23 01 2017
Anamnesis
Keluhan utama
leher dan mulut kaku
Keluhan tambahan
Sulit bicara dan menelan, sulit bernafas, kedua kaki tidak digerakkan dan mati
rasa, terdapat luka di jari kaki kiri dan pantat yang tidak nyeri.
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien rujukan dari RSOP dengan keluhan leher dan mulut kaku sejak 1 hari
SMRS. Keluhan muncul tiba2, dimana pasien tidak bisa membuka mulut dan
leher terasa kaku, tidak bisa digerakkan,seperti tertarik kebelakang. keluhan lain
pasien mengaku sulit bicara, menelan dan sulit bernafas. Riw demam
sebelumnya disangkal oleh pasien
sebelumnya, 15 hari yll pasien jatuh dari ketinggian bangunan, sesaat setelah
jatuh pasien langsung mengeluhkan tidak bisa menggerakkan kedua kakinya,
mati rasa, tidak bisa bab dan bak. Pasien juga mengeluhkan punggung dan
pinggang terasa sakit. Sejak 15 hari yll pasien hanya tidur berbaring dikasur.
Selain itu, juga terdapat luka terbuka di jari kaki kiri pasien,
luka pada awalnya kotor, lalu di bersihkan dan dijahit di PKM.
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada lengan kanan bawah,
tidka bisa digerakkan, dan terdapat luka di pantat sejak 3 hari
yll, tidak terasa nyeri.
Pasien mengaku baru pertama kali mengalami keluhan
speerti ini, riwayat imunisasi tetanus sebelumnya tidak
diketahui.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluhan yang sama : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit Hepar : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat pengobatan : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Anamnesis
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign
Tekanan Darah : 140/90mmHg
Nadi : 92 x/menit
Respiration Rate : 25 x/menit
Suhu : 37.10C
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Bentuk kepala: Mesocephal, simetris, tanda radang (-)
Rambut :Warna rambut hitam, tidak mudah dicabut,
terdistribusi merata
Mata :Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis
(+/+), sklera ikterik (-/-)
Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)
Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping
hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), lidah sianosis (-), atrofi
papil lidah (-) trismus +
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),
JVP 5 2 cm, epistotonus (+).
Pemeriksaan fisik
Paru
Inspeksi : Dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kanan sama dengan hemitoraks kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+), RBH (-/-), RBK (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea axillaris anterior dan kuat angkat (-)
Perkusi : Batas atas kanan : SIC II LPSD
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Batas bawah kiri : SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-), ikterik (-
/-) KM 5/5 . ROM antebrachii D terbatas, nyeri + terpasang spalk.
Inferior : Edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-), ikterik (-
/-) KM 0/0 . Sensibilitas menurun setinggi t-11/12. Terdapat VL
dengan hecting di digiti pedis sinistra, kassa (-)
Pemeriksaan penunjang
Tanggal 23 01 17
Darah Lengkap
Hemoglobin : 11.1
Leukosit : 27.070
Hematokrit : 34
Eritrosit : 3.9 x106/ul
Trombosit : 539.000 rb
Ur : 95.3
Cr : 0.87
GDS : 105
Na : 139
K :5.3
cl : 102
Diagnosis
Tetanus
Fr vt 7,8,12 dengan paraparese inferior
cf costae 7,10,11
cf radius dex 1/3 distal
ve digiti pedis sinsitra
ulcus decubittus
Penatalaksanaan
C. Anemia hemolitik
1. Anemia hemolitik intrakorpuskular
a. Gangguan membran eritrosit (membranopati)
b. Gangguan enzim eritrosit (enzimopati): anemia akibat defisiensi G6PD
c. Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati)
- Thalasemia
- Hemoglobinopati struktural : HbS, HbE, dll
2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler
a. Anemia hemolitik autoimun
b. Anemia hemolitik mikroangiopatik
c. Lain-lain