Anda di halaman 1dari 29

KOLELITHIASIS

PEMBIMBING:
DR. MAMUN SP.PD

AINUL MARDLIYAH G4A015021


PUTI HASANA KASIH G4A015022
IDENTITAS PENDERITA

Nama : Tn. S
Usia : 78 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Sidamakmur RT 02 RW 05 Karangjati-Susug
Tanggal masuk RS : 18 Januari 2017
Tanggal periksa : 23 Januari 2017
No. CM : 00954910
Subjektif
Keluhan Utama
Nyeri perut

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan utama pasien adalah nyeri perut sejak beberapa hari yang lalu. Nyeri perut
dirasakan pada daerah ulu hati dan perut kanan atas, perih seperti diremas, bersifat
hilang timbul dan terkadang menjalar hingga bahu kanan, keluhan memberat
setelah pasien makan gorengan dan makanan berlemak. Pasien juga mengeluhkan
mual (+) muntah (+) dan lidah terasa pahit. Perut terasa begah atau penuh disangkal
pasien, demam disangkal. BAK(+) N BAB (+) N
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa : (+) Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat asma : disangkal Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Community
Pasien tinggal di lingkungan yang tidak padat penduduk. Rumah satu dan rumah
lainnya tidak berdekatan. Pasien aktif pada kegiatan di lingkungan rumah pasien.
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga baik.
Home
Rumah pasien berdinding tembok. Pasien tinggal bersama istrinya.
Occupational
Pasien adalah seorang pensiunan
Personal habit
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok tidak memiliki kebiasaan minum alkohol,
namun pasien menjelaskan bahwa sering mengkonsumsi goring-gorengan
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Sedang Vital sign


Kesadaran : Compos mentis, TD : 140/90 mmHg
GCS = E4M6V5
Nadi : 80x/menit
BB : 58 Kg
RR : 20 x/menit
TB : 162 cm
Suhu : 36,4 0C
IMT : 22,1 kg/m2 (normal)
Status generalis :

Kepala : Mesocephal, simetris, tanda radang (-)


Rambut : Warna rambut hitam, tidak mudah dicabut,
terdistribusi merata
Mata : Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) normal isokor 3 mm
Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)
Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (-), bibir sianosis (-), lidah sianosis (-), atrofi papil
lidah (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran tiroid (-), JVP 52 cmH20
Status lokalis :
Pulmo
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kanan = hemitoraks kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+), RBH (-/-), RBK (-/-), wheezing (-/-)

Cor
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC V 2 jari medial linea midclavicula sinistra, kuat angkat (-),
pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial linea midclavicula sinistra dan kuat angkat (-)
Perkusi : Batas atas kanan : SIC II LPSD
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Batas bawah kiri : SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi: S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani (+), tes pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Supel, datar, nyeri tekan regio hipocondriaca dextra (+), nyeri tekan
epigastrium (+).
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba

Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-), ikterik (-/-)
Inferior : Edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-), ikterik (-/-)
Pemeriksaan darah lengkap (18 Januari
2017)
Darah lengkap Kimia klinik :
Hb 9.9 g/dl L Alkali fosfatase 46N
Leukosit 15.770 U/L H Gamma GT 35N
Ht 30% L SGOT 23N
Eritrosit 3.8x10^6/Ul L SGPT 23N
Trombosit 362.000/uL N Bilirubin Total 0.76N
MCV 78.8 L Bilirubin Direk 0.16N
MCH 25.9 L Bilirubin Indirek 0.60N
MCHC 32.9 N Total protein 6.94 N
RDW 15.1 H Albumin 3.06 L
MPV 9.6 N Globulin 3.88 H
Hitung jenis :
Bas/Eos/Bat/Seg/Lim/Mon Hasil USG: KOLELITHIASIS
0.3%N/0.6%L/4.5%N/78.1%H/11.2%L/5.3%N
Diagnosis Klinis:

Kolelithiasis
Terapi

Farmakologi Non farmakologi


Infus aminofusin hepar 20tpm Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit
dan komplikasi yang dapat terjadi
Cefadroksil 2x500mg
Hindari makanan yang berlemak: hindari makan
Inj omeprazole 2x1vial
gorengan, santan, jeroan, apabila hendak
Inj. Kaltrofen sup 3x1 K/P memasak ayam baiknya direbus/kukus, apabila
Diazepam 3x2ml hendak memakan daging pisahkan lemaknya
terlebih dahulu
Scopamin 3x1
Edukasi pasien mengenai pengangkatan batu
Spironolakton 1x100mg empedu (operasi)
Monitoring
Keadaan umum dan kesadaran
Tanda vital
Evaluasi klinis
Evaluasi respon pengobatan dan ada tidaknya efek samping obat serta ada
tidaknya komplikasi

Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
Definisi

Kolelithiasis batu
migrasi melalui duktus sistikus ke dalam saluran empedu menjadi batu saluran
empedu sekunder
Berdasarkan gambaran makroskopik dan komposisi kimianya :

batu
batu batu
pigmen
kolesterol pigmen
cokelat
Epidemiologi
Amerika serikat 20 juta orang/tahun, 1-3% nya simptomatik dan membutuhkan
kolesistektomi.
Angka mortalitasi di Amerika Serikat 10.000 jiwa/tahun di AS
publikasi penelitian kolelithiasis di Indonesia terbatas.
wanita > pria (2-3 kali ), terutama pada usia reproduktif
berhubungan dengan hormon estrogen mempengaruhi sekresi kolesterol bilier.
Risiko = usia
Pada usia pubertas, kadar kolesterol bilier terus meningkat hingga dewasa. Namun,
pada usia menopause, dilaporkan kolelithiasis jarang menimpa wanita pengaruh
turunnya kadar estrogen
Batu Kolesterol
(73%)
hipersaturasi kolesterol
dalam kandung empedu,
percepatan terjadinya
Batu
kristalisasi kolesterol dan
pigmen 73% gangguan motilitas
pigmen di dalam inti batu kandung empedu dan
berhubungan dengan lumpur kandung usus
empedu pada stadium awal
pembentukan batu.
Patogenesis

Komposisi
BATU

Kolesterol Pigmen Campuran


Kolesterol

Supersaturasi Fase
Fase
empedu pertumbuhan
pembentukan
dengan batu menjadi
inti batu
kolesterol besar
Pigmen

batu pigmen murni batu kalsium bilirubinat


sekresi pigmen dalam jumlah yang
meningkat
pembentukan pigmen abnormal
yang mengendap dalam
empedu.
Saturasi Pembentukan
bilirubin inti batu
Batu Campuran

Kolesterol Kalsium
Manifestasi Klinis
kompleks
kolesistitis, koledokolitiasis, serta kolangitis

simptomatik
Kolik bilier

asimptomatik
60-80% kolelitiasis tanpa gejala
Pemeriksaan Fisik

berhubungan dengan komplikasi kolesistitis akut


dengan peritonitis lokal atau umum, hidrops kandung
Manifestasi batu empedu, empiema kandung empedu, atau
pankreatitis.
kandung empedu nyeri tekan punktum maksimum di hipokondriaka
dextra. Tanda murphy (+)

fase tenang tidak menimbulkan gejala


hepar agak membesar dan sclera ikterik
Manifestasi batu serangan kolangitis
riwayat kolangitis hilang timbul susp.
saluran empedu hepatolitiasis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan laboratorium: Utama> Ultrasonography (USG)
hitung sel darah lengkap, urinalisis, foto polos abdomen, Computed
pemeriksaan feses, tes fungsi tomography [CTl, Magnetic
hepar, dan kadar amilase serta nesonance cholangiography
lipase serum. [MRCP], Endoscopic ultrasound
[EUS], dan Biliary scintigraphy
Terapi

Terapi Operatif
Kolesistektomi

Terapi Non Operatif


Terapi disolusi oral
Ursodiol (Actigall) dan chenodiol (Chenix)
Shock wave lithotripsy
Prognosis

Angka mortalitas pada pasien kolelithiasis yang menjalani operasi


kolesistektomi elektif adalah 0.5%, sedangkan pada operasi
kolesistektomi emergensi berkisar 3-5%. Kolelithiasis dapat muncul
kembali setelah operasi kolesistektomi
Komplikasi

kolesistisis dan obstruksi duktus sistikus atau duktus


koledokus.
Gejalanya meliputi nyeri perut kanan atas dengan
kombinasi mual, muntah dan panas.
KESIMPULAN
Kolelithiasis merupakan batu yang ditemukan di dalam
kandung empedu dan dapat bermigrasi melalui duktus
sistikus ke dalam saluran empedu.
Komposisi terbanyak kolelithiasis adalah batu pigmen dan
kolesterol.
Pembentukan kolelithiasis secara umum meliputi tiga
tahapan.
Diagnosis kolelithiasis dapat ditegakkan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang tepat.
Tatalaksana kolelithiasis meliputi terapi operatif dan non
operatif.
DAFTAR PUSTAKA
Avunduk, C. 2008. Manual of Gastroenterology: Diagnosis and Theraphy 4th Edition. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.
Beckingham, I. J. 2001. ABC of diseases of liver, pancreas and biliary system: Gallstrone disease. 9: 56-9.
Debas, H. T. 2004. Biliary tract in: Pathophysiology and Management. Springger-Verlaag. Chapter 7:198-224.
Doherty, G. M. 2010. Biliary Tract. In: Current Diagnosis & Treatment Surgery 13th edition. US: McGraw-Hill Companies. p544-55.
Friedman, L. S. 2005. Lover, biliary tracy and pancreas. Dalam: Current Medical Diagnosis ad Treatment. 629-78.
Hunter, J. G. 2007. Gallstones Diseases. In: Schwarts Principles of Surgery 8th edition. US: McGraw-Hill Companies.
Johns Hopkins University. 2012. Gallstones. Dapat diakses pada: http://www.hopkinsmedicine.org/
gastroenterology_hepatology/_pdfs/pancreas_biliary_tract/gallstone_disease.pdf. Diakses 20 september 2016.
MacFadyen, V. 2004. Laparoscopic Surgery of the Abdomen, Bruce, 71:115.
Price, S.A. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 6. Jakart: EGC
Schwartz, dkk., 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC.
Toouli, J., Bhandari M. 2006. Anatomy and Phsiology of the Biliary tree and Gallblader and Bile Duct, in, Diagnosis and
Treatment Blackwell Publishing, second Edition. Chapter I: 3-20.
Vogt, D. P. 2002. Gallbladder disease: an update on diagnosis and treatment. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 69:977-
84.
Wang HH, Liu M, Clegg DJ, Portincasa P, Wang DQ. New insights into the molecular mechanisms underlying effects of
estrogen on cholesterol gallstone formation. Biochim Biophys Acta. 2009 Nov. 1791(11):1037-47.
Welling T. H., Simeone D. M. 2008. Gallbladder and Biliary Tract: Anatomy and Structural Anomalies, in Textbook of
Gastroenterology (ed T. Yamada). UK: Blackwell Publishing Ltd., Oxford.

Anda mungkin juga menyukai