Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN JAGA

ANEMIA GRAVIS SUSP


THALASEMIA
Pembimbing: dr Rachmad Aji, Sp. PD

Oleh :

Ainul Mardliyah
Puti Hasana Kasih
Rizki Tejo
Agnes Indah N
Identitas pasien
Nama : Tn. Tabiin
Umur : 26th
Jenis kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Status : belum menikah
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal masuk RSMS : 23 01 2017
Tanggal periksa : 23 01 2017
No. CM : 00282964
Anamnesis
Keluhan utama
Lemes
Keluhan tambahan
Gampang lelah, pucat, gampang mengantuk, nafsu makan
menurun, perut terasa tidak nyaman.
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien rujukan dari RSU Alam Medika dengan keluhan lemas sejak
1 bulan yll, keluhan dirasakan sepanjang hari terus menerus,
sehingga pasien sulit melakukan aktivitas. Pasien merasa baikan
jika istirahat. Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah gampang
lelah jika beraktivitas, kadang sesak nafas jika terlalu lelah, sering
merasa mengantuk, wajah pucat agak kekuningan, nafsu makan
menurun, perut terasa penuh, sebah dan eneg. Pasien juga
merasa perutnya bertambah besar secara perlahan sejak
beberapa tahun terakhir. BAB dan BAK + N.
Riwayat demam, trauma dan perdarahann
sebelumnya disangkal oleh pasien. Riwayat keluhan
serupa diakui pasien saat kelas 3 SD (16 tahun yll).
Sejak saat itu hingga sekarang pasien sering merasa
lemes dan gampang lelah, wajah pucat kekuningan
dan bibir mulai menghitam.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluhan yang sama : diakui
Riwayat Trasnfusi ; diakui, 16 tahun yll 9
kantong
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit Hepar : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat pengobatan : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Anamnesis
Riwayat penyakit keluarga
Keluhan yang serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign
Tekanan Darah : 110/60mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respiration Rate : 20x/menit
Suhu : 37.10C
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Bentuk kepala : Mesocephal, simetris, tanda radang (-)
Rambut :Warna rambut hitam, tidak mudah
dicabut, terdistribusi merata
Mata :Simetris, edema palpebra (-/-),
konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+)
Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)
Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping
hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (+), sianosis (+), lidah sianosis (-),
atrofi papil lidah (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), JVP 5 2 cm
Pemeriksaan fisik
Paru
Inspeksi : Dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus hemitoraks kanan sama dengan hemitoraks kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+), RBH (-/-), RBK (-/-), wheezing (-/-)

Cor
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC V 2 jari medial LMCS, tidak kuat angkat , pulsasi epigastrium
(-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea axillaris anterior dan kuat angkat (-)
Perkusi : Batas atas kanan : SIC II LPSD
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Batas bawah kiri : SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Hepar : teraba 3 jari BACD
Lien : Schuffner 5-6
Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-),
ikterik (-/-)
Inferior : Edema (-/-), akral dingin (-/-), sianosis (-/-),
ikterik (-/-)
Pemeriksaan penunjang
Tanggal 23 Januari 2017
Darah Lengkap
Hemoglobin : 3.1 L (11.2 17.5 g/dl)
Leukosit : 3890 L (9500 10800/ul)
Hematokrit : 11 L (40-52 %)
Eritrosit : 1.6 jt L (3.8 5.2 x 106/ul)
Trombosit : 194.000 (150.000 440.000/ul)
MCV : 68.6 L (80 100 fL)
MCH : 18.6 L (26 34 pg)
MCHC : 27.1 L (32 36 %)
RDW : 30 H (11.5 -14.0%)
Kimia klinik
Ur 22.2
Kreatinin Darah 0.77
GDS 112
Na 143
K 3.2
Cl 112
Golongan darah : A rh +
Hasil Crossmatch incompatibilitas mayor
DIAGNOSIS
Anemia gravis e.c susp Thalasemia
DD:
Anemia Defisiensi Besi, anemia e.c penyakit kronik, an
sideroblastik

Usul Pemeriksaan :
Px fungsi hepar : SGOT, SGPT
USG Abdomen
Gambaran Darah Tepi
Serum Iron
TIBC
HBA2
Hb elektoforesis
Penatalaksanaan
Non farmakologi Farmakologi

Inj ranitidne 2x1


amp iv
O2 3-4 lpm nk
k/p Transfusi WRC
ivfd Nacl 0.9%
20 tpm
TERIMA KASIH
PEMBAHASAN
DEFINISI
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai
penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass)
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke
jaringan perifer (penurunan oxygen carrying
capacity).

Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan


kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit
(red cell count) (Bakta, 2009)
Kriteria Anemia menurut WHO
Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dL
Wanita dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dL
Wanita hamil Hb < 11 gr/dL
ETIOLOGI
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena:
(Bakta,2009)
1.Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum
tulang
2.Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)
3.Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh
sebelum waktunya (hemolisis)
KLASIFIKASI

Klasifikasi Anemia menurut 2. Gangguan penggunaan besi


etiopatogenesis (Bakta.2009) a. Anemia akibat penyakit
A. Anemia karena gangguan kronik
pembentukan eritrosit dalam b. Anemia sideroblastik
sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial 3. Kerusakan sumsum tulang
pembentuk eritrosit a. Anemia aplastik
a. Anemia defisiensi besi b. Anemia mieloptisik
b. Anemia defisiensi asam c. Anemia pada keganasan
folat hematologi
c. Anemia defisiensi vitamin d. Anemia diseritropoietik
B12
e. Anemia pada sindrom
mielodisplastik
B. Anemia akibat perdarahan
1. Anemia pasca perdarahan akut
2. Anemia akibat perdarahan kronik

C. Anemia hemolitik
1. Anemia hemolitik intrakorpuskular
a. Gangguan membran eritrosit (membranopati)
b. Gangguan enzim eritrosit (enzimopati): anemia akibat defisiensi G6PD
c. Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati)
- Thalasemia
- Hemoglobinopati struktural : HbS, HbE, dll
2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler
a. Anemia hemolitik autoimun
b. Anemia hemolitik mikroangiopatik
c. Lain-lain

D. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang


kompleks
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan III. Anemia makrositer
etiologi (Bakta 2009) :
a. Bentuk megaloblastik
1. Anemia defisiensi asam folat
I. Anemia hipokromik mikrositer
2. Anemia defisiensi B12, termasuk anemia
a. Anemia defisiensi besi pernisiosa
b. Thalasemia major b. Bentuk non-megaloblastik
c. Anemia akibat penyakit kronik 1. Anemia pada penyakit hati kronik
d. Anemia sideroblastik 2. Anemia pada hipotiroidisme
3. Anemia pada sindrom mielodisplastik
II. Anemia normokromik normositer
a. Anemia pasca perdarahan akut
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik didapat
d. Anemia akibat penyakit kronik
e. Anemia pada gagal ginjal kronik
f. Anemia pada sindrom mielodisplastik
g. Anemia pada keganasan hematologik
Patofisiologi dan Manifestasi (Lewis
et al, 2006)
Diagnosis
Anemia hanyalah suatu sindrom, bukan suatu
kesatuan penyakit (disease entity), yang dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit dasar (underlying
disease) tegakkan diagnosis penyakit dasarnya
terlebih dahulu
PENATALAKSANAAN

Tidak spesifik, Sesuai dengan penyebab


Supplemen tambahan dan perubahan diet
Terapi underlying disease
Transfusi darah
TERIMA KASIH......

Anda mungkin juga menyukai