Pembimbing :
dr. JENI NOVITA A.
WHO
Secara global penderita DM sebanyak 171 juta orang pada tahun 2000 menjadi 366
juta tahun 2030
Indonesia peringkat 4
Di indonesia penderita DM 8,4 juta pada tahun 2000 diperkirakan 21,3 juta pada
tahun 2030
2012 21.268
2011 26.613
201021.729
2009
15.961
Jumlah Kunjungan Penderita DM tipe-2
Puskesmas Pademawu Tahun 2016
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Diabetes Mellitus atau yang sering disebut dengan kencing manis adalah
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik kadar glukosa
darah di atas normal yang terjadi karena defisiensi insulin oleh pankreas,
penurunan efektivitas insulin atau keduanya (Perkeni, 2011).
Jika ditemukan gejala klasik (poliuria, polidipsia dan
polifagia). Gejala ini disampaikan pasien saat berkonsultasi
dengan didukung hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu
yang lebih besar dari 200 mg/dL(11,1 mmol/L).
Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dL (7mmol/L). Puasa
adalah tanpa asupan kalori minimal selama 8 jam.
GD GD
Mencari dan mengumpulkan sampel data melalui screening diabetes militus sebanyak 2x pertemuan
+ DM + DM
Intervensi :
Penyuluhan
GD GD
Dependent
Kadar gula Adalah hasil pengukuran gula darah yang Glukometer Nilai pemeriksaan Numerik
darah diukur setelah dilakukan kelas edukasi yang dilakukan
(Glukosa dalam
darah dalam satuan
mg/dl)
60
50
40 Series 1
30
20
10
0
usia 40-49 usia 50-59 usia 60-65
Pada screening pertama dengan jumlah yang hadir
43 orang didapatkan 9 orang yang menderita
diabetes mellitus dan memenuhi kriteria inklusi.
pertemuan III
1 orang yang mengalami peningkatan
kadar gula darah.
Pertemuan III terdapat 13 orang
(68,4%) dengan penurunan
kadar gula darah dan terkontrol.
6 orang (31,58%) dengan gula
darah tidak terkontrol,
Dari data hasil penelitian diatas
didapatkan hasil yang cukup signifikan
pengaruh pembentukan diabetes militus
terhadap fluktuasi gula darah hal ini
berkaitan dengan pengelolaan diabetes
yg dilakukan.