Anda di halaman 1dari 3

23

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Ekstrak Daun Kacapiring (Gardenia jasminoides)

Chlorogeni Tanin Triterpenoid


c acid
Flavonoid Minyak Atsiri Saponin

Mengontrol Bereaksi dengan Ikatan komplek Lapisan lipid Bereaksi dengan Sufaktan
stres oksidatif protein stabil dengan membran sel dan protein
dan respon protein mitokondria
inflamasi terganggu
Dinding sel dan Membentuk Tegangan
membran Hambat glucocyl ikatan primer permukaan
protoplasma transferase Kerusakan
terganggu Struktur sel
Rusaknya porin
Kerusakan
Pengerutan membran
Susunan protein dinding sel
terganggu permeabilitas bakteri
dinding sel
Permeabilitas bakteri terganggu
Keluarnya membran sel
makromolekul
dan inti sel Bakteri
Kebocoran sel kekurangan
bakteri nutrisi
Sel bakteri
kehilangan
bentuk

Aktifitas fisiologis bakteri Enterococcus faecalis menurun

Pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis terhambat (KHM)

KM
Kematian bakteri Enterococcus faecalis (KBM)

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Gambar III.1 Kerangka Konseptual
24

B. Penjelasan Kerangka Konsep

Ekstrak daun kacapiring (Gardenia jasminoides) mengandung berbagai

senyawa fitokimia. Setelah daun kacapiring diekstraksi, diperoleh beberapa

senyawa yang bermanfaat sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri di

antaranya chlorogenic acid, flavonoid, tanin, minyak atsiri, triterpenoid dan

saponin.

Kandungan chlorogenic acid dalam daun Kacapiring berperan sebagai

agen natural antiinflamasi dan antioksidan yang mengontrol stres oksidatif dan

respon inflamasi. Flavonoid memiliki sifat antibakteri karena dapat berikatan

dengan protein dan mengakibatkan ketidakstabilan dinding sel dan membran

sitoplasma bakteri menyebabkan fungsi pengendalian susunan protein dari sel

bakteri terganggu yang akan berakibat pada lolosnya makromolekul dan ion dari

sel sehingga sel bakteri kehilangan bentuknya dan menjadi lisis. Kandungan tanin

pada daun Kacapiring (Gardenia jasminoides) memiliki kemampuan sebagai

antibakteri dengan membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler

dan menyebabkan pengerutan dinding sel sehingga akan mengganggu

permeabilitas sel dan menyebabkan kebocoran molekul dan ion. Minyak atsiri

berperan sebagai antibakteri dengan cara mengganggu terbentuknya membran sel

sehingga mengalami kerusakan dan menyebabkan kebocoran yang luas dari sel

bakteri menyebabkan keluarnya molekul penting dan ion bakteri. Mekanisme

antibakteri triterpenoid adalah bereaksi dengan porin membentuk ikatan polimer

yang kuat sehingga mengakibatkan rusaknya porin dan mengurangi permeabilitas

dinding sel bakteri sehingga mengakibatkan sel bakteri kekurangan nutrisi.


25

Saponin apabila berinteraksi dengan dinding sel bakteri maka dinding tersebut

akan pecah atau lisis dikarenakan saponin dapat membentuk busa (bersifat

sulfaktan) dan akan mengganggu tegangan permukaan dinding sel dan stabilitas

membran sel bakteri.

Senyawa flavonoid, tanin, minyak atsiri, triterpenoid dan saponin pada

daun Kacapiring dengan mekanisme kerja masing-masing bekerja secara sinergis

terhadap bakteri dan menyebabkan aktivitas fisiologis bakteri Enterococcus

faecalis menurun, pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis terhambat dan

kematian bakteri.

C. Hipotesis

Ekstrak daun kacapiring (Gardenia jasminoides) mempunyai daya

antibakteri terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis.

Anda mungkin juga menyukai