Agen Fisika
Kimia
Sebagai Kontrol Pertumbuhan Mikroba
Contents Modul 6 2
TABLE OF CONTENTS
1. ALASAN PENGGUNAAN MIKROBA
1.
PENGARUH
Terhadap Pertumbuhan Mikroba
● Panas Lembab
● Tekanan Osmotik
● Radiasi Elektromagnetik : UV
Alur Kerja perlakuan suhu 6
Temperatur tinggi
Menyebabkan:
- Denaturasi protein dan enzim
- Denaturasi DNA (materi genetik)
- Lisis akibat penurunan kerapatan molekul pada membran sel
PLASMOLISIS
Sel berada di lingkungan
hipertonis menyebabkan
sel mengkerut
PLASMOPTISIS
Sel berada di lingkungan
hipotonis menyebabkan sel
menggembung dan lisis
Bakteri dengan dinding sel yang lebih tebal dapat mempertahankan dan
menjaga tekanan osmotik intraselulernya.
Pengaruh Agen Fisika Modul 6 10
PENGARUH RADIASI UV
Paparan UV 0 menit, 5 menit, dan 10 menit
Mikroba yang digunakan : Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, spora fungi (Saccharomyces cerevisiae, dan spora Aspergillus niger)
MODE OF ACTION
1. Radiasi UV termasuk mikrobisidal
2. Karena adanya pengaruh radiasi, DNA akan
mengalami kerusakan sehingga menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan mikroba
3. Menyebabkan dimerisasi timin yang mencegah
transkripsi dan replikasi DNA sehingga
menyebabkan kematian sel
Bakteri yang memiliki sistem DNA repair dapat memperbaiki DNA yang rusak.
Namun, jika terjadi akumulasi mutasi maka DNA repair tidak bisa memperbaiki semuanya
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 11
2.
PENGARUH
Terhadap Pertumbuhan Mikroba
● Senyawa Antimikroba : Antibiotik (Kloramfenikol, Ampisilin,
Sulfanilamid, dan Rifamycin)
- Metode Lempeng Agar (Kirby-bauer)
● Disinfektan dan Antiseptik (Betadine, Wipol, Dettol,
Baycline)
- Koefisien Fenol
- Metode Lempeng Agar (Kirby-bauer)
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 12
Antiseptik Betadine Lugol (Iodin) Mendenaturasi lemak (LPS) pada dinding sel dan sebagai
agen penetrasi yang akan mengoksidasi protein penting,
nukleotida, dan asam lemak di dalam sel.
Dettol Kloroxylenol Akan diserap oleh sel bakteri dan menghambat pertumbuhan
atau hilangnya viabilitas, serta menyebabkan gangguan
struktur dan fungsi membran serta hilangnya konstituen
sitoplasma dari sel.
Koefisien Fenol
1. Digunakan untuk membandingkan efektivitas senyawa uji yang bersifat bakterisidal
dengan senyawa fenol (Pada praktikum ini digunakan bakteri Escherichia coli )
2. Koefisien fenol akan bernilai 1 apabila aktivitas senyawa uji sama dengan fenol, lebih
dari 1 apabila lebih baik dari fenol, dan kurang dari 1 apabila tidak lebih baik dari fenol.
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 21
Koefisien Fenol
→ Setelah itu diketahui bahwa pengenceran senyawa X 1:200 memiliki aktivitas yang sama
dengan fenol 1:70 maka akan didapat nilai koefisien fenol sebagai berikut:
Poin Pembahasan Modul 6 22
POIN PEMBAHASAN
● Penjelasan alasan penggunaan mikroba pada praktikum 2 poin
● Prinsip pengaruh agen fisika dan kimia secara umum 3 poin
● Pengaruh panas lembab terhadap pertumbuhan mikroba
- Penjelasan umum mengenai mode aksi panas lembab dalam mengontrol pertumbuhan mikroba
dan bandingkan dengan panas kering (1-2 kalimat) 2 poin
- Analisis hasil pengamatan dan bandingkan dengan literatur 4 poin
● Pengaruh tekanan osmotik lingkungan
- Penjelasan umum mengenai mode aksi Tekanan osmotik dalam mengontrol pertumbuhan
mikroba ( singkat 1-2 kalimat) 2 poin
- Analisis hasil pengamatan dan bandingkan dengan literatur 4 poin
● Pengaruh radiasi UV
- Penjelasan singkat mengenai pengaruh UV terhadap pertumbuhan mikroba dan mekanisme
pertahanannya terhadap UV ( singkat)- sebutkan ! 2 poin
- Analisis hasil pengamatan pengaruh UV terhadap pertumbuhan mikroba dan bandingkan
dengan literatur 4 poin
Poin Pembahasan Modul 6 23
POIN PEMBAHASAN
TERIMA
KASIH!
Selamat mengerjakan laporan! :)