Anda di halaman 1dari 26

Modul 6

Agen Fisika
Kimia
Sebagai Kontrol Pertumbuhan Mikroba
Contents Modul 6 2

TABLE OF CONTENTS
1. ALASAN PENGGUNAAN MIKROBA

PRINSIP DASAR PENGONTROLAN MIKROBA


2. DENGAN AGEN EKSTERNAL

PENGARUH AGEN FISIKA (PANAS LEMBAB,


3. TEKANAN OSMOTIK, RADIASI)

4. PENGARUH AGEN KIMIA (ANTIBIOTIK,


FENOL)
5. METODE KIRBY BAUER
Penggunaan Mikroba Modul 6 3

Alasan Penggunaan Mikroba


Agen Eksternal Modul 6 4

Pertumbuhan Mikroba dan Agen Eksternal yang


Menghambatnya
● Agen fisika yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba → panas (lembab dan
kering), pH, tekanan, osmolaritas, radiasi elektromagnetik
● Agen kimia yang umum digunakan → senyawa antimikroba yang dapat
dikelompokkan lebih lanjut menjadi antibiotik, antiseptik, dan desinfektan.
● Sifat senyawa antimikroba:
○ Mikrobiostatik
○ Mikrobisidal
○ Mikrobiolitik
Pengaruh Agen Fisika Modul 6 5

1.
PENGARUH
Terhadap Pertumbuhan Mikroba

● Panas Lembab
● Tekanan Osmotik
● Radiasi Elektromagnetik : UV
Alur Kerja perlakuan suhu 6

106 CFU/mL kultur

60oC 80oC 95oC


Alur Kerja perlakuan osmolaritas 7

106 CFU/mL kultur

0,5% selama 10 dtk 10% NaCl 15% NaCl 20% NaCl


Pengaruh Agen Fisika Modul 6 8

PENGARUH PANAS LEMBAB


Pada suhu 25, 80, dan 95 Derajat Celcius
Mikroba yang digunakan : Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa, Saccharomyces cerevisiae, dan spora
Aspergillus niger

Temperatur tinggi
Menyebabkan:
- Denaturasi protein dan enzim
- Denaturasi DNA (materi genetik)
- Lisis akibat penurunan kerapatan molekul pada membran sel

Temperatur yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba


- Sel vegetatif bakteri 60-70 oC
- Spora bakteri >100 oC
- Fungi 50-60 oC Mikroba yang dapat menghasilkan spora dan organisme
termofil dan ekstremofil panas mampu bertahan pada suhu
- Spora fungi 70-80 oC selama 10 menit
yang tinggi
Pengaruh Agen Fisika Modul 6 9

PENGARUH TEKANAN OSMOTIK


0.5%, 10%, dan 20% NaCl
Mikroba yang digunakan : Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa

PLASMOLISIS
Sel berada di lingkungan
hipertonis menyebabkan
sel mengkerut

PLASMOPTISIS
Sel berada di lingkungan
hipotonis menyebabkan sel
menggembung dan lisis

Bakteri dengan dinding sel yang lebih tebal dapat mempertahankan dan
menjaga tekanan osmotik intraselulernya.
Pengaruh Agen Fisika Modul 6 10

PENGARUH RADIASI UV
Paparan UV 0 menit, 5 menit, dan 10 menit
Mikroba yang digunakan : Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, spora fungi (Saccharomyces cerevisiae, dan spora Aspergillus niger)

MODE OF ACTION
1. Radiasi UV termasuk mikrobisidal
2. Karena adanya pengaruh radiasi, DNA akan
mengalami kerusakan sehingga menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan mikroba
3. Menyebabkan dimerisasi timin yang mencegah
transkripsi dan replikasi DNA sehingga
menyebabkan kematian sel

Bakteri yang memiliki sistem DNA repair dapat memperbaiki DNA yang rusak.
Namun, jika terjadi akumulasi mutasi maka DNA repair tidak bisa memperbaiki semuanya
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 11

2.
PENGARUH
Terhadap Pertumbuhan Mikroba
● Senyawa Antimikroba : Antibiotik (Kloramfenikol, Ampisilin,
Sulfanilamid, dan Rifamycin)
- Metode Lempeng Agar (Kirby-bauer)
● Disinfektan dan Antiseptik (Betadine, Wipol, Dettol,
Baycline)
- Koefisien Fenol
- Metode Lempeng Agar (Kirby-bauer)
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 12

Pengaruh senyawa antibiotik terhadap pertumbuhan


mikroba
Mode of Action
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 13
14
15

MIC (Minimum Inhibitory


Concentration) of Antibiotics
● MIC adalah konsentrasi terendah (dalam g/mL) antibiotik
yang menghambat pertumbuhan strain bakteri tertentu
● Interpretasi antibiotik dapat berupa R (Resistant), I
(Intermediate), S (Sensitive)
● Sensitif : Organisme dapat dihambat dengan dosis biasa
● Intermediate : Organisme hanya dihambat dengan dosis
maks
● Resisten : Organisme resisten terhadap antibiotik
● MIC ini diatur oleh Clinical and Laboratory Standards
Institute
16

Pengaruh senyawa antiseptik dan disinfektan terhadap pertumbuhan mikroba


Mode of Action
17

Pengaruh senyawa antiseptik dan disinfektan terhadap pertumbuhan mikroba


Mode of Action
Jenis Nama Antiseptik/Desinfektan Senyawa Aktif Mode of action

Antiseptik Betadine Lugol (Iodin) Mendenaturasi lemak (LPS) pada dinding sel dan sebagai
agen penetrasi yang akan mengoksidasi protein penting,
nukleotida, dan asam lemak di dalam sel.

Dettol Kloroxylenol Akan diserap oleh sel bakteri dan menghambat pertumbuhan
atau hilangnya viabilitas, serta menyebabkan gangguan
struktur dan fungsi membran serta hilangnya konstituen
sitoplasma dari sel.

Disinfektan Wipol Lisol (Fenol) Sebagai pendenaturasi protein, mengganggu membran


sitoplasma

Baycline Klorin Sebagai agen pengoksidasi yang bersifat bakterisida dan


sebagai inhibitor enzim secara nonkompetitif, serta dapat
menyebabkan denaturasi molekul-molekul organik
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 18

Metode sensitivitas Kirby-bauer


1. Untuk melihat sensitivitas antibiotik atau
produk disinfektan dan antiseptik pada
kultur bakteri Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, dan Escherichia coli
2. Cakram yang sudah direndam di cairan
berisi antibiotik dan dimasukan kedalam
cawan petri berisi kultur yang telah
diinokulasikan dengan metode spread dan
spreader
3. Zona bening disekitar cakram menunjukan
aktivitas antibiotik. Semakin besar zona
hambat yang dihasilkan, maka semakin Diameter Zona Hambat = Diameter zona bening - Diameter cakram
tinggi sensitivitasnya.
Video youtube : https://www.youtube.com/watch?v=BXr_kcki4Ag
Uji Coba Pengukuran : https://learn.chm.msu.edu/vibl/content/antimicrobial.html#
19
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 20

Koefisien Fenol
1. Digunakan untuk membandingkan efektivitas senyawa uji yang bersifat bakterisidal
dengan senyawa fenol (Pada praktikum ini digunakan bakteri Escherichia coli )
2. Koefisien fenol akan bernilai 1 apabila aktivitas senyawa uji sama dengan fenol, lebih
dari 1 apabila lebih baik dari fenol, dan kurang dari 1 apabila tidak lebih baik dari fenol.
Pengaruh Agen Kimia Modul 6 21

Koefisien Fenol

→ Setelah itu diketahui bahwa pengenceran senyawa X 1:200 memiliki aktivitas yang sama
dengan fenol 1:70 maka akan didapat nilai koefisien fenol sebagai berikut:
Poin Pembahasan Modul 6 22

POIN PEMBAHASAN
● Penjelasan alasan penggunaan mikroba pada praktikum 2 poin
● Prinsip pengaruh agen fisika dan kimia secara umum 3 poin
● Pengaruh panas lembab terhadap pertumbuhan mikroba
- Penjelasan umum mengenai mode aksi panas lembab dalam mengontrol pertumbuhan mikroba
dan bandingkan dengan panas kering (1-2 kalimat) 2 poin
- Analisis hasil pengamatan dan bandingkan dengan literatur 4 poin
● Pengaruh tekanan osmotik lingkungan
- Penjelasan umum mengenai mode aksi Tekanan osmotik dalam mengontrol pertumbuhan
mikroba ( singkat 1-2 kalimat) 2 poin
- Analisis hasil pengamatan dan bandingkan dengan literatur 4 poin
● Pengaruh radiasi UV
- Penjelasan singkat mengenai pengaruh UV terhadap pertumbuhan mikroba dan mekanisme
pertahanannya terhadap UV ( singkat)- sebutkan ! 2 poin
- Analisis hasil pengamatan pengaruh UV terhadap pertumbuhan mikroba dan bandingkan
dengan literatur 4 poin
Poin Pembahasan Modul 6 23

POIN PEMBAHASAN

● Penentuan sifat senyawa antibiotik


- Mengapa digunakan mikroba-mikroba tersebut dalam pengujian ini 2 poin
- Prinsip uji sensitivitas lempeng agar terhadap produk antibiotik 3 poin
- Analisis hasil percobaan semua produk antibiotik terhadap seluruh mikroba dan tentukan yang
paling efektif 5 poin
● Penentuan Koefisien Fenol
- Prinsip uji sensitivitas lempeng agar terhadap produk antiseptik dan disinfektan 3 poin
- Analisis hasil percobaan pada semua konsentrasi fenol dan tentukan mana yang paling efektif
dalam menghambat pertumbuhan mikroba 4 poin
● Penjelasan mengenai kemungkinan munculnya strain mutan resisten antimikroba pada uji
sensitivitas lempeng agar menggunakan cakram Kirby-Bauer ( +5 poin)
24

Pembagian Hasil Pengamatan


25

Compile Hasil Pengamatan


Thanks Modul 6 26

TERIMA
KASIH!
Selamat mengerjakan laporan! :)

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai