Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN MIKROBIOLOGI

NAMA : AZZAHRA SIREGAR


NIM : 4203151042
KELAS : PENDIDKAN IPA B 2020
DOSEN PENGAMPU : Drs. MHD. YUSUF NASUTION, M.Si
MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI

Pertanyaan :

1. Sebutkan ciri - ciri umum mikroba !


2. Apakah yang dimaksud dengan resistensi antibiotik , bagaimana cara mengkonsumsi
antibiotik yang seharusnya ?
3. Apakah aman jika membeli obat obatan di warung , apakah povidon (bethadine)
termasuk antibiotic ?
4. Jelaskan bagaimana interpretasi uji antibiotik dengan metode MIC !
5. Sebutkan faktor - faktor yang mempengaruhi efektivitas antimikroba !
6. Sebutkan tujuan pewarnaan mikroorganisme !
7. Jelaskan apa yang anda ketahui dengan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimal
(KHTM) !
8. Jelaskan sifat - sifat antimikrobia dari asam asetat , asam propionat , asam laktat dan
asam benzoat !
9. Sebutkan fungsi jasad redusen !
10. Sebutkan beberapa ancaman resistensi terhadap antibiotic !

Jawaban :

1. Ciri-ciri umum mikroba, yaitu :


1) Termasuk organisme berdiameter 0,5 - 1 mikron dengan panjang 1-20 mikron.
2) Ukuran yang sangat kecil itu membuat bakteri hanya bisa dilihat lewat
mikroskop.
3) Umumnya bakteri hidup berkoloni dan merupakan uniseluler.
4) Dinding sel tersusun dari mukopolisakarida dan peptidoglikan.
5) Beberapa bakteri, khususnya yang bersifat patogen, tubuh bagian luar dilindungi
kapsul yang terbentuk dari lendir disekresikan sendiri oleh bakteri.
6) Memiliki plasmid yaitu DNA berbentuk sirkuler.
7) Berkembang biak secara vegetative.
8) Bentuk tubuh beraneka ragam.
9) Tidak berklorofil.
10)Bersifat prokariotik atau memiliki inti sel tanpa membran inti.
11)Hidupnya bersifat autotrof dan heterotroph.
12)Beberapa bakteri memiliki flagela sebagai alat gerak, sebagian lain tidak memiliki
flagella.
13)Jika kondisinya tidak bagus, bakteri bisa membentuk endospora untuk
melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam.
14)Bakteri sifatnya kosmopolit atau berhabitat luas.
15)Dalam sitoplasma terdapat ribosom sebagai sintesis protein, namun tidak ada
organel seperti mitokondria,retikulum endoplasma, badan golgi, atau vakuola.

2. Resistensi Antibiotik didefinisikan sebagai tidak terhambatnya pertumbuhan


bakteri dengan pemberian antibiotik. Resistensi terjadi apabila bakteri mengalami
perubahan genetic (mutasi) sehingga menyebabkan hilangnya efektivitas antibiotik.
Bila diresepkan antibiotik oleh dokter, Anda harus mengonsumsinya sesuai dosis
yang diberikan dan tepat waktu. Sebagai contoh, antibiotik dengan jadwal 3 kali
sehari perlu dikonsumsi setiap 8 jam dan antibiotik dengan jadwal 2 kali sehari
perlu dikonsumsi tiap 12 jam. Penting untuk diingat, antibiotik harus dihabiskan.

3. Aman, Jika untuk Obatnya tidak masalah, tapi obat keras tidak boleh dijual di
warung karena warung atau toko tidak punya izin edar. Dan ini hanya boleh dijual di
apotek atau puskesmas dan harus dengan resep dokter jika tidak akan menimbulkan
hal yang sangat berbahaya. Povidon tidak termasuk dalam kategori antibiotik.
Povidon (Betadine) adalah produk antiseptik yang bermanfaat untuk mencegah
pertumbuhan dan membunuh kuman penyebab infeksi. Obat antiseptik ini tersedia
dalam bentuk cairan, salep, semprot, dan stik.
4. Metode dilusi terdiri dari dua teknik pengerjaan, yaitu teknik dilusi perbenihan cair
dan teknik dilusi agar yang bertujuan untuk penentuan aktivitas antimikroba secara
kuantitatif, antimikroba dilarutkan kedalam media agar atau kaldu, yang kemudian
ditanami bakteri yang akan dites. Setelah diinkubasi semalam, konsentrasi terendah
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut dengan MIC (minimal
inhibitory concentration). Nilai MIC dapat pula dibandingkan dengan konsentrasi
obat yang didapat di serum dan cairan tubuh lainnya untuk mendapatkan perkiraan
respon klinik. MIC merupakan konsentrasi terendah bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri dengan hasil yang dilihat dari pertumbuhan
koloni pada agar atau kekeruhan pada pembiakan cair. Keuntungan dan kerugian
metode dilusi memungkinkan penentuan kualitatif dan kuantitatif dilakukan
bersama-sama. MIC dapat membantu dalam penentuan tingkat resistensi dan dapat
menjadi petunjuk penggunaan antimikroba. Kerugiannya metode ini tidak efisien
karena pengerjaannya yang rumit, memerlukan banyak alat-alat dan bahan serta
memerlukan ketelitian dalam proses pengerjaannya termasuk persiapan
konsentrasi antimikroba yang bervariasi.

5. Kemampuan suatu zat antimikroba dalam menghambat pertumbuhan


dipengaruhi oleh faktor antara lain :
1) Konsentrasi zat antimikroba.
2) Waktu penyimpanan.
3) Suhu lingkungan.
4) Sifat-sifat mikroba yang meliputi jenis, konsentrasi, umur dan keadaan mikroba.

6. Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan


mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, mengetahui sifat-sifat fisik dan
kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras
mikroorganisme dengan sekitarnya.

7. KHM adalah konsentrasi minimal zat antimikroba yang mampu menghambat


pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi 24 jam dan tidak tumbuh koloni bakteri
yang diketahui dengan cara mengamati banyaknya koloni bakteri yang tumbuh(13).
KHM juga merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi minimum zat
antimikroba yang dibutuhkan dalam menghambat pertumbuhan suatu
mikroorganisme. Konsentrasi hambatan minimum (KHM) adalah konsentrasi
antibiotik terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan organisme
tertentu.

8. Sifat - sifat antimikrobia dari asam asetat , asam propionat , asam laktat dan asam
benzoate, yaitu :
1) Asam Asetat
Penggunaan asam asetat, pH luka menurun sehingga pertumbuhan bakteri
patogen terhambat. Aktivitas protease yang dihasilkan oleh bakteri dan luka itu
sendiri akan berkurang dengan menurunnya pH. Lingkungan luka dengan pH
yang rendah juga memperbaiki oksigenasi sel dengan efek Bohr, sehingga
meningkatkan produksi oksigen radikal yang dibutuhkan untuk membunuh
bakteri. Asam asetat tidak hanya membunuh bakteri planktonik tetapi juga efektif
terhadap biofilm.
Manfaat asam asetat untuk mencegah pertumbuhan jamur telah ditunjukkan
dengan penggunaannya sebagai pengawet makanan sejak lama. Inhibisi asam
terhadap pertumbuhan jamur diduga berlangsung melalui mekanisme yang
berbeda. Sel yang terasidifikasi membutuhkan energi lebih besar untuk
mempertahankan homeostasis intrasel. Dugaan mekanisme lain mencakup
gangguan membran sel, hambatan reaksi metabolik, akumulasi anion toksik, dan
hambatan respirasi sel.
Asam asetat konsentrasi 5%, seperti yang ditemukan pada asam cuka, tidak
mengandung bahaya. Di sisi lain, asam asetat konsentrasi 10-30% memiliki sifat
korosif.
2) Asam Propionat
Asam propionat menghambat pertumbuhan kapang dan beberapa bakteri sekitar
0.1 dan 1% berat. Sebagai hasilnya, asam propionat yang diproduksi banyak
dikonsumsi sebagai bahan pengawet pada baik pakan hewan serta makanan
untuk konsumsi manusia.
Asam propionat juga berguna sebagai zat antara dalam produksi bahan kimia
lainnya, terutama polimer. Selulosa-asetat-propionat adalah sebuah polimer
termoplastik yang berguna. Vinil propionat juga dapat digunakan. Dalam aplikasi
khusus, senyawa ini juga dapat digunakan pada pestisida dan obat-obatan. Ester
asam propionat memiliki bau seperti buah dan terkadang digunakan sebagai
pelarut atau penyedap rasa buatan.
3) Asam Laktat
Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang biasa digunakan sebagai probiotik.
Bakteri ini bersifat nonpatogenik, nontoksikogenik, Gram positif, anaerobik, tidak
menghasilkan spora, bakteri penghasil asam laktat yang diproduksi dari
fermentasi karbohidrat.
4) Asam Benzoate
Aktivitas asam benzoat sebagai antimikroba dapat menghambat jamur dan
bakteri (fungistatik dan bakteriostatik) dan membunuh jamur dan bakteri
(fungicidal dan bakteriocidal) dengan cara menembus atau merusak jaringan sel
membrane mikroba mengakibatkan kematian sel.

9. Fungsi Jasad Redusen, yaitu :


a) Mendesak bakteri pantogen yang membahayakan kesehatan manusia.
b) Menyediakan bakteri dan jamur untuk proses fermentasi.
c) Mempercepat proses dekomposisi kompos.
d) Mempercepat proses penguraian limbah septic tank .
e) Mengurai jasad dalam ekosistem.
f) Pengubah Asam amino.
g) Pengubah rasa.
h) Dll.

10. Beberapa ancaman resistensi terhadap antibiotic, yaitu :


a) Konsumsi antibiotic secara berlebihan.
b) Tidak menjaga kebersihan.
c) Mutasi bakteri resisten secara alami.
d) Tidak menuntaskan pengobatan.
e) Fasilitas kesehatan tidak mengontrol penyebaran infeksi.
f) Kurangnya pengembangan jenis antibiotic baru.
g) Tidak mencegah atau mengontrol resistensi antibiotic dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai