Anda di halaman 1dari 39

ANALGETIK, ANTIPIRETIK, ANTI INFLAMASI

NYERI
Nyeri berawal dari reseptor nyeri yang menyampaikan
pesan sebagai impuls listrik di sepanjang saraf yang
menuju medula spinalis yang kemudian di teruskan ke
otak OBAT ANTI
Kadang ketika sampai di medula spinalis, sinyal ini
INFLAMASI NON-STEROID
menyebabkan terjadinya respon refleks yang segera
dikirim kembali di sepanjang saraf motorik ke sumber
nyeri dan menyebabkan kontraksi otot. -- menarik
tangan ketika menyentuh sesuatu yang panas.
DEMAM
Suhu badan diatur oleh keseimbangan antara
produksi dan hilangnya panas oleh termostat yang
ada di Hipotalamus.
Peningkatan suhu tubuh diawali dengan pelepasan
zat pirogen endogen atau sitokin seperti
Interleukin_1 (IL_1) yang memmacu pelepasan PG
yang berlebihan di daerah preoptik hipotalamus.
Kerusakan Jaringan
Pembebasan : - H+ - Serotunin
- K+ - Histamin
- Asetelkolin - Prostaglandin
Pembentukan: - Kinin/Bradikinin
Gejala reaksi Radang (Inflamasi) :
- Pemerahan(Rubor)
- Pembengkakan(Tumor)
- Panas(Calor)
- Nyeri(Ducor)
-Gangguan Fungsi
PENGOBATAN NYERI
Analgetik opioid (narkotik)
Analgetik non-opioid
Analgetik ajuvan.
Kelebihan dan kekurangan Opioid
Morfin, tersedia dalam bentuk suntikan, tablet dan
tablet lepas lambat.
Seringkali menyebabkan sembelit.
Opioid dosis tinggi sering menyebabkan ngantuk.
Bisa memperberat mual yang dirasakan penderita
Opioid dosis tinggi bisa menyebabkan melambatnya laju
pernafasan dan bahkan koma.
------ nalokson (IV) sebagai penawar
ANALGETIK OPIOID
Merupakan pereda nyeri paling kuat dan sangat
efektif untuk rasa nyeri hebat.
Secara kimia berhubungan dengan Morfin.
Obat Masa efektif Keterangan

Suntikan intravena/intramuskuler:2-3 jam Mula kerjanya cepat


Morfin Per-oral:3-4 jam Sediaan per-oral sangat efektif untuk
Sediaan lepas lambat:8-12jam mengatasi nyeri karena kanker

Kurang kuat dibandingkan dengan morfin


Kodein Per-oral:3-4 jam Kadang diberikan bersamaan dengan
aspirin atau asetaminofen

Suntikan intravena/intramuskuler:sekitar 3
Bisa menyebabkan epilepsi, tremor dan
Meperidin jam
kejang otot
Per-oral:tidak terlalu efektif

Juga digunakan untuk mengobati gejala


Metadon Per-oral:4-6 jam, kadang lebih lama
putus obat karena heroin

Biasanya diberikan bersamaan dengan


Proksifen Per-oral:3-4 jam aspirin atau asetaminofen, untuk mengatasi
nyeri ringan

Suntikan intravena atau intramuskuler:4


Sediaan per-oral sangat ampuh
Levorfanol jam
Bisa digunakan sebagai pengganti morfin
Per-oral:sekitar 4 jam
Obat Masa efektif Keterangan

Suntikan intravena/intramuskuler:2-4 jam Mula kerjanya cepat


Hidromorfon Per-oral:2-4 jam Bisa digunakan sebagai pengganti morfin
Suppositoria per-rektum:4 jam Efektif untuk mengatasi nyeri karena kanker

Suntikan intravena/intramuskuler:3-4 jam


Oksimorfon Mula kerjanya cepat
Suppositoria per-rektum:4 jam

Biasanya diberikan bersama aspirin atau


Oksikodon Per-oral:3-4 jam
asetaminofen

Bisa menghambat kerja analgetik opioid


lainnya
Pentazosin Per-oral:sampai 4 jam Kekuatannya hampir sama dengan kodein
Bisa menyebabkan linglung & kecemasan,
terutama pada usia lanjut
ANALGETIK NON - OPIOID
Semua analgetik non-opioid (kecuali Asetaminofen)
merupakan NSAID.
Cara kerja :
a. Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu
menghambat kerja enzim Cyclo-oxygenase (COX)
yang menghambat pembentukan prostaglandin,
prostasiklin dan tromboksan A2 dan asam
arakidonat.
b. Mengurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi
yang terjadi di sekitar luka dan memperburuk rasa
nyeri.
ANALGETIK NON - OPIOID
Aspirin merupakan prototipe dari NSAID, yang
pertama diperoleh dari kulit kayu pohon Willow.

Efektif untuk nyeri dengan intensitas rendah sampai


sedang (sakit kepala, myalgia, inflamasi)
ANALGETIK ADJUVAN
Analgetik ajuvan adalah obat-obatan yang biasanya
diberikan bukan karena nyeri, tetapi pada keadaan
tertentu bisa meredakan nyeri.
Contohnya, beberapa anti-depresi juga merupakan
analgetik non-spesifik dan digunakan untuk
mengobati berbagai jenis nyeri menahun, termasuk
nyeri punggung bagian bawah, sakit kepala dan nyeri
neuropatik.
Obat-obat anti kejang (misalnya karbamazepin) dan
obat bius lokal per-oral (misalnya meksiletin)
digunakan untuk mengobati nyeri neuropatik.
ANESTESI LOKAL DAN TOPIKAL
Anestesi (obat bius) lokal bisa digunakan langung pada atau di
sekitar daerah yang luka untuk membantu mengurangi nyeri.
Jika nyeri menahun disebabkan oleh adanya cedera pada satu
saraf, maka bisa disuntikkan bahan kimia secara langsung ke
dalam saraf untuk menghilangkan nyeri sementara.
Anestesi topikal (misalnya lotion atau salep yang mengandung
lidokain) bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri pada
keadaan tertentu.
Krim yang mengandung kapsaisin (bahan yang terkandung
dalam merica) kadang bisa membantu mengurangi nyeri
karena herpes zoster, osteoartritis dan keadaan lainnya.
PENGGOLONGAN AINSD
1. Derivat asam asetat : diklofenak, indometasin,
sulindak
2. Derivat asam salisilat : aspirin, diflusinal,
3. Derivat asam propionate : ibuprofen, ketoprofen,
naproksen.
4. Derivat asam fenamat : asam mefenamat,
meklofenamat
5. Derivat pirazolon : fenilbutazon, oksifenbutazon
6. Derivat oksikam : piroksikam, tenoksikam.
Klasifikasi OAINS Berdasarkan Masa Kerja
1. OAINS masa kerja pendek (t sampai 4 jam)
Indometasin (Orang tt, 11 jam), Diklofenak, Ibuprofen,
Ketoprofen, Asam Mefenamat, Asam Flufenamat
2.OAINS masa kerja sedang (t 4-20 Jam)
Asam Asetilsalisilat, Diflunisal, Tolnetin, Fenbufen,
Naproxen, Azopropazon
3.OAINS masa kerja panjang (t >20 jam)
-Piroxicam, Tenoxicam, Fenilbutazon, Oxipenbutazon
Farmakodinamik: Mengahambat Sintesa Prostaglandin

Kerja Prostaglandin Efek Efek Klinik

OAINS
-Jaringan Ikat Baru Antireumatik
-Sekresi Cairan Lambung Ulkus
-Motilitas Usus Diare
-Eksresi Na+ Ulkus
-Agresasi Trombosit Antitrombotik
-Tonus Uterus Antidismonorea
-Tonus Otot Bronkus Serangan Asma
OAINS : POTENSIAL
- Nyeri
- Radang

Bukti :
DUNIA : 30 Juta orang / hari
AS : 70 Juta resep / tahun
15 Juta orang penggunaan kronik
INGGRIS : 20% pasien dokter umum

IRONIS : Efektifitas selalu diiringi efek samping


Fosfolipid
Fosfolipase
Asam Arakidonat
Stimulus
Stimulus COX-1 COX-2
Inflamatif
Fisiologis
Mediator Inflamasi
Yang lain

PGG2 PGH2 PGG2 PGH2


(endoperoksid) (endoperoksid)

TXA2 : Platelet Peningkatan produksi


PGI2 : Mukosa lambung Prostaglandi lokal
PGE2 : Ginjal PGI2, E1, E2, D2, A2
Histamin
Bradikinin
Fungsi Fisiologis Inflamasi

Gambar 1. Jalur cyclo-oxigenase pada metabolisme asam arakidonat


NYERI AKUT DAN KRONIK PADA RADANG KARENA
BERBAGAI PENYEBAB
PENYAKIT REMATIK
Artritis Rematoid (Poliartritis Kronis)
Spondilitis Ankilosans (Morbus Bechterew)
PIRAI AKUT
NYERI TUMOR
Metastase Tulang
NYERI AKUT AKIBAT RADANG PADA PENYAKIT PERSENDIAN
DEGENERATIF
Artrosis
Spondilartrosis
NYERI, RADANG, BENGKAK PADA REMATIK EKSTRAARTIKULER
RADANG AKIBAT TRAUMA, NYERI, BENGKAK
Kecelakaan
Olah Raga
RADANG AKIBAT OPERASI, NYERI, BENGKAK
Bedah
Orthopedi
Operasi Gigi
DISMENOREA
SAKIT KEPALA, MIGRAIN, SAKIT GIGI, DEMAM
EFEK SAMPING OAINS

TGI - Diare, Mual, Erosi, Pendarahan, Ulserasi,

GINJAL - Retensi Na+ ,Kerusakan Ginjal, Udem.

SSP - Pusing,Sakit Kepala, Gangguan Penglihatan dan


Pendengaran

KULIT - Eksatema, Alergi

HATI - Aktivitas Transaminase, Aktivitas Alkaliposfatase

DARAH - Trombopenia, Leukopenia

UTERUS - Kontraksi Dihambat

PERNAFASAN - Bronkokonstriksi
EFEK SAMPING : BERAT DAN SERING

- Perdarahaan
- Ulkus TGI
- Perforasi

STUDI TEAM SPALA JERMAN


FARMAKOEPIDEMI
OAINS DITARIK DARI PEREDARAN

- BENOXAPROFEN
- INDOPROFEN
- ISOXICAM
- OXYFENBUTAZON
- ZOMEPYRAX
EFEK SAMPING PADA T G I
KENAPA EFEK SAMPING SEBAGIAN OAINS PADA LAMBUNG DAN
SEBAGIAN BESAR LAINNYA PADA INTESTIN ?
OAINS KLASIK :
ASPIRIN EFEK SAMPING LAMBUNG
OAINS MODERN :
SELAIN ASPIRIN EFEK SAMPING INTESTIN

DIPERKUAT : WALT (INGGRIS)


KEMATIAN : ULKUS LAMBUNG MENURUN
ULKUS INTESTIN MENINGKAT

SAAT YANG SAMA :


ADA KORELASI ULKUS INTESTIN DENGAN OAINS
DOSIS : POLIARTRITIS KRONIK
OAINS DOSIS (mg)

-TENOXICAM = 10 mg
-PIROXICAM = 20 mg
-INDOMETASIN = 150 mg
-DIKLOFENAK = 150 mg
-KETOPROFEN = 150 mg
-NAPROXEN = 300 mg
-IBUPROFEN = 1.000 mg
-AS ASETILSALISILAT = 2.000 mg

DOSIS RENDAH LEBIH BAIK DI TERIMA TUBUH

DOSIS RENDAH TIDAK MENJAMIN


EFEK SAMPING RENDAH
DOSIS TINGGI EFEK SAMPING TINGGI
SEJARAH MUNCUL t1/2 PANJANG
t1/2 pendek FREKWENSI SERING (3X1)
KORELASI FREKWENSI DENGAN
EFEK SAMPING

IDE FREKWENSI DIKURANGI


t1/2 PANJANG

1971 PIROXICAM t1/2 = 48 JAM

1976 TENOXICAM t1/2 = 78 JAM


t 1/2 PANJANG WHY ?
DUGGAN : PIROXICAM
t1/2 PANJANG SIKLUS ENTEROHEPATIK
Sirkulasi Enterohepatik

A = Enterohepatic circulation

Liver

A
Kidney

Small
Intestine
Pancreas

A
KORELASI ULKUS INTESTIN DAN
SIKLUS ENTEROHEPATIK (SEH)
HEWAN COBA
EPIDEMIOLOGI
LABORATORIUM / KLINIK
PENELITIAN YANG MENYOKONG
1. KLINIK
INSIDEN ULKUS INTESTIN
- TINGGI : INDOMETASIN & OXICAM
- RENDAH : ASPIRIN
(sangat) DIKLOFENAK
IBUPROFEN
(CSM UP DATE, PAULUS)
2. BEBERAPA SPESIES HEWAN COBA
INDOMETASIN DERAJAT SEH TINGGI
ULKUS INTESTIN INSIDEN TINGGI
(DUGGAN & KWAN)
3. OAINS DERAJAT INSIDEN ULKUS
ENTEROHEPATIK INTESTIN

- ASPIRIN - Sangat lemah Sangat rendah


(lambung )
- IBUPROFEN - Sangat lemah Sangat rendah
- DIKLOFENAK - Sangat lemah Sangat rendah

KONTRAS
- INDOMETASIN KUAT TINGGI
- PIROXICAM KUAT TINGGI
- TENOXICAM KUAT TINGGI
- FENILBUTAZON KUAT TINGGI
(KATAR 1993, SCHNEIDER 1990, BRUNE 1987, LAUFEN & LEITOLD 1986)
KARAKTERISTIK SIKLUS ENTEROHEPATIK
WAKTU PARUH YANG PANJANG
MULTIPLE PEAK DARI KURVA KONS VS WAKTU
EFEK DARI KOLESTIRAMIN

BUKTI
SIKLUS ENTEROHEPATIK : Empedu
SIKLUS ENTEROPANKREATIK : Pankreas
ABSORPSI PADA SISTEM LIMFE : Limfe
Siklus limfe
B = Lymphcirculation
C = Bloodcirculation

B
Liver
Spleen

Ly

C
Ly

Ly

Intestine
USAHA MENGURANGI INSIDEN
ULKUS INTESTIN

HEWAN COBA

DIET/BEBAS LEMAK
EKSKRESI CAIRAN EMPEDU
INSIDEN ULKUS INTESTIN
KEBIASAAN YANG MEMPERBERAT EFEK
SAMPING PADA SALURAN CERNA
1. PENGGUNAAN BERSAMA KORTIKOSTEROID
2. PENGGUNAAN BERSAMA OAINS LAIN
3. MEROKOK
4. STRESS
5. ALKOHOL
6. KOPI
7. MAKANAN DAN MINUMAN YANG MENURUNKAN
pH CAIRAN LAMBUNG
8. CABE
9. VITAMIN C
4. Faktor Memperberat Efek Samping OAINS Pada Intestin :
- Lipofilitas
- Frekwensi Penggunaan Dan Penggunaan Kronik
- Umur / Fungsi Hati Dan Fungsi Ginjal
- Dosis Dan Potensi Penghambatan PG
- Siklus Enterohepatik
- Siklus Enteropankreatik
DATA FARMAKOKINETIK OAINS
OAINS t1/2 (jam) ELIMINASI MELALUI FESES

Asam asetilsalisilat 3- 5 -
Diflunisal 9 - 13 <
Indometasin 11 ESH
Diklofenak 1-2 -
Ibuprofen 1,5 - 2,5 -
Ketoprofen 1 - 2 (8) ESH
Flurbiprofen 2 - 4 (8) ESH
Naproxen 13 - 15 ESH
As.Tiaprofennamat 1,5 - 3 ESH
Piroxicam 14 - 160 ESH
Tenoxicam 30 - 160 ESH
Azopropazon 9 - 17 ESH
Asemetasin 4-5 ESH
Fenbufen 11 ESH
Nabumeton 22 ESH

Anda mungkin juga menyukai