Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
INTRODUKSI

1.1.Latar belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan di selenggarakan dari, oleh, untuk da
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Pokjanal Posyandu,
2011). Fenomena yang ada di masyarakat khususnya di Desa Lebaksono
Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto menunjukkan rendahnya angka
kunjungan balita ke posyandu. Salah satu penyebabnya adalah masih banyak
ibu balita yang belum terdorong untuk membawa balitanya ke posyandu, ibu
mengganggap bahwa setelah anaknya mendapatkan imunisasi campak sudah
tidak terdorong lagi membawa balitanya ke posyandu (Zainuri, 2012).
JUSTIFIKASI

Sebanyak 367 balita di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengidap


gangguan pertumbuhan (stunting) akibat kekurangan gizi secara
berulang sejak saat janin hingga berusia dua tahun (Ant, 2012).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto tahun
2013 diperoleh data Dalam rangka meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan
dengan memanfaatkan potensi dan sumber data yang ada di
masyarakat. Jumlah posyandu pada tahun 2013 terdapat sebanyak
1271 posyandu dan prosentase kunjungan pada posyandu pratama
sebanyak 2,9%, dan jumlah kunjungan pada posyandu madya
sebanyak 41,8%, dan jumlah posyandu purnama sebanyak 42,9%.
Jumlah posyandu mandiri sebanyak 4,5% dan jumlah kunjungan
posyandu puri sebanyak 55,2%. Sedangkan pada Kecamatan
Pungging jumlah kunjungan posyandu pratama sebanyak 27%,
jumlah kunjungan posyandu madya sebanyak 73%, jumlah
kunjungan posyandu purnama sebanyak 0%, jumlah kunjungan
posyandu mandiri sebanyak 0%.
KRONOLOGIS

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi


dua yaitu faktor internal mencakup: pengetahuan, kecerdasan, persepsi,
emosi, motivasi dan sebagainya. Kedua faktor eksternal dan praktik
(Notoatmodjo, 2011).
Pengetahuan merupakan dasar dari terbentuknya sikap dan persepsi
seseorang untuk aktif melakukan kunjungan ke posyandu karena dengan
pengetahuan maka seseorang akan membentuk sikap dan persepsi yang
positif serta perilaku yang lebih langgeng.(Syakira, 2011).
Posyandu merupakan salah satu bentuk pendekatan partisipasi masyarakat
di bidang kesehatan yang dikelola kader Posyandu yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dari Puskesmas.
Menurut Uphoff (2010) kunjungan balita ke Posyandu berkaitan dengan
persepsi ibu sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap
kesehatan balitanya, motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu balita
mempunyai andil besar dalam meningkatkan kesehatan balitanya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi minat ibu datang ke posyandu salah satunya
adalah kepuasan ibu (Heriyani, 2012).
SOLUSI

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk


meningkatkan perilaku ibu agar senantiasa aktif
dalam melakukan kunjungan keposyandu antara lain
dilakukan pembinaan terhadap kader posyandu
secara rutin agar kader berperan aktif dalam kegiatan
posyandu, khususnya dalam memberikan
penyuluhan tentang manfaat posyandu dan cara
menstimulasi perkembangan anak. Serta diharapkan
kader dapat melakukan pendekata yang baik pada
ibu balita sehingga mereka dapat mempengaruhi ibu
untuk lebih aktif dalam melakukan kunjungan ke
posyandu.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut : Adakah hubungan persespi ibu
tentang manfaat posyandu dengan frekuensi kunjungan balita ke
posyandu di Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten
Mojokerto?

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Mengetahui hubungan persespi ibu tentang manfaat posyandu dengan
frekuensi kunjungan balita ke posyandu di Desa Lebaksono Kecamatan
Pungging Kabupaten Mojokerto.
1.3.2.Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi persespi ibu tentang manfaat posyandu di Desa
Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto
2. Mengidentifikasi frekuensi kunjungan balita ke posyandu di Desa
Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto
3. Menganalisis hubungan persespi ibu tentang manfaat posyandu
dengan frekuensi kunjungan balita ke posyandu di Desa Lebaksono
Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto.
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1.Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberi pengalaman nyata bagi peneliti
sebagai peneliti pemula dalam proses penelitian dan peneliti
dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya yang diperoleh dari
kampus dengan keadaan yang ada dilahan praktek.
1.4.2.Bagi Tenaga Kesehatan
Masukan bagi tenaga kesehatan, masyarakat, dan pemerintah
tentang pentingnya pentingya posyandu dalam memantau
perkembangan balita.
1.4.3.Bagi Responden
Tambahan informasi bagi ibu balita tentang pentingnya
melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan serta
pentingnya datang ke posyandu.
1.4.4.Bagi Instansi Kesehatan
Tambahan informasi dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menentukan kebijakan program penanganan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada balita.

Anda mungkin juga menyukai