Anda di halaman 1dari 42

PENDAHULUAN

Dalam manajemen, perencanaan merupakan fungsi


organik yang menjadi dasar kegiatan-kegiatan dalam
upaya mencapai tujuan organisasi
Proses perencanaan baik pelaksanaan baik
tujuan organisasi tercapai
Perencanaan tenaga keperawatan disesuaikan dg
kebutuhan dan tujuan pelayanan (optimal dan
bermutu)
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN
Menurut Siagian (1995), perencanaan yang baik harus
memenuhi prinsip-prinsip :
1. Mengetahui sifat/ciri suatu rencana yang baik
2. Memandang proses perencanaan sebagai suatu
rangkaian yg harus dijawab dg memuaskan (5W +
1H)
3. Memandang proses perencanaan sbg suatu masalah
yg harus diselesaikan dg menggunakan teknik-
teknik ilmiah
1. Mengetahui sifat/ciri suatu rencana yang baik
a. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi
b. Dibuat oleh orang yg memahami tujuan organisasi
c. Dibuat oleh orang yg mendalami teknik-teknik perencanaan
d. Disertai dg perincian yg teliti (hrs diikuti program kegiatan
terinci)
e. Harus tergambar bagaimana rencana tersebut dilaksanakan
f. Bersifat luwes, bisa menyesuaikan bila ada perubahan
g. Telah diperkirakan resiko yg akan muncul dan alternatif
pemecahannya
h. Bersifat praktis, bisa dilaksanakan sesuai dg kondisi
organisasi
i. Merupakan prakiraan atau permasalahan atas keadaan yg
mungkin dihadapi
2. Proses perencanaan sebagai suatu rangkaian
yg harus dijawab dg memuaskan (5W + 1H)
1. What : apa kegiatan yg harus dijalankan dlm rangka
pencapaian tujuan
2. Where : Dimana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan
3. When : kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan
4. Who : Siapa yg harus melaksanakan kegiatan tersebut
5. Why : Mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan
6. How : bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut
3. Proses perencanaan sbg suatu masalah yg harus
diselesaikan dg menggunakan teknik-teknik ilmiah
Didasarkan pada langkah-langkah berikut :
1. Mengetahui sifat hakik dari masalah yg dihadapi
2. Mengumpulkan data yg akurat sebelum menyususn
rencana
3. Menganalisa dan menginterpretasi data yg telah
terkumpul
4. Menetapkan beberapa alternatif penyelesaian masalah
5. Memilih cara yg terbaik untuk menyelesaikan masalah
6. Melaksanakan rencana yg telah disusun
7. Menilai hasil yg telah dicapai
PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN
Menurut Druckter, dikutip dari Gillies (1989),
langkah-lagkah perencanaan tenaga keperawatan
meliputi :
1. Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan
keperawatan yg akan diberikan
2. Menentukan kategori perawat yg akan ditugaskan
untuk melaksanakan pelayanan keperawatan
3. Menentukan jumlah masing-masing kategori peawat
yg dibutuhkan
PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN (contd)
4. Menerima dan menyaring untuk mengisis posisi yang
ada
5. Melaksanakan seleksi calon-calon yang ada
6. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau
shift
7. Memberikan tanggungjawab untuk melaksanakan
tugas pelayanan keperawatan
SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN
Untuk mempertahankan kelancaran tugas pelayanan
keperawatan serta meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, maka sebagai seorang pimpnan yang
mengelola tenaga keperawatan di rumah sakit,
merupakan orang yang paling mengerti dalam
menentukan jumlah dan kualitas tenaga kperawatan
yang diperlukan
SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN (contd)
Seleksi tenaga keperawatan diperlukan karena berbagai
alasan :
1. Adanya tenaga keperawatan yg purna tugas
(pensiun), sehingga diperlukan tenaga perawat
pengganti
2. Adanya tenaga yg pindah tugas
3. Adanya tenaga yg berhenti dari pekerjaannya
4. Diperlukan penambahan tenaga baru yg diakibatkan
karena jml pasien bertambah, adanya penambahan
jenis pelayanan baru dll
SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN (contd)
Peran pimpinan keperawatan : menentukan jumlah
maupun kualitas tenaga sesuai dg pekerjaan yg akan
diberikan
Peran bagian personalia : menekankan kualifikasi
individu atau memilih tenaga baru yg sesuai dg
susunan dan tujuan organisasi pelayanan kesehatan
Komponen yg perlu diperhatikan dala seleksi : aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap, kondisi fisik dan
mental
SELEKSI TENAGA KEPERAWATAN (contd)
Untuk menjamin akurasi seleksi tenaga keperawatan
yg baru, maka setelah calon diterima, selanjutnya
dilaksanakan program orientasi/ masa percobaab yg
biasanya berlangsung selama 3 bulan
Hal ini ditujukan agar calon pegawai mampu
beradaptasi dg lingkungan rumah sakit baik
lingkungan kerja maupun lingkungan fisik rumah
sakit
PROSEDUR PENERIMAAN TENAGA
1. Seleksi, meliputi kualifikasi dasar seleksi, proses
seleksi, dan prosedur lamaran
2. Syarat yg harus dipenuhi calon :
Biodata
Surat rekomendasi/referensi dari tempat bekerja
sebelumnya jika ada
Wawancara
Psikotest dan tes-tes lainnya
ORIENTASI DAN PENGEMBANGAN
Apabila calon telah memenuhi persyaratan untuk
ditempatkan pada posisi tertentu, maka selanjutnya
dilakukan orientasi (orientasi institusi dan pekerjaan
yg akan dihadapi)
Penegmabangan tenaga dilakukan sesudah orientasi
dan diarahkan untuk melanjutkan pendidikan sesuai
dg potensi
Tujuan pengembangan : mengembangkan atau
meningkatkan pengetahuan, pengalaman di
bidangnya melalui pendidikan berkelanjutan, program
pelatihan, dsb
TEKNIK YG DIPERLUKAN UTK MENINGKATKAN
MUTU PELAYANAN
1. Motivasi dan kepuasan kerja
2. Pertukaran dinas dan rotasi
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
Untuk dpt meningkatkan motivasi seseorang agar giat
bekerja dan mencapai produktivitas yg tinggi diperlukan
usaha-usaha dg cara mengurangi jam kerja, menaikkan
gaji, memberikan insentif, rekreasi, dll
Usaha-usaha tersebut di atas bukan jaminan bahwa
seseorang akan lebih termotivasi dalam melaksanakan
tugasnya
Orang yg menyukai pekerjaannya akan mendapatkan
kepuasan dari pekerjaan tsb dan mudah mengembangkan
diri dan tidak putus asa dalam menghadapi rutinitas
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI MOTIVASI
1. Faktor Higienik
Faktor yg ada hubungannya dg kondisi tempat kerja
misalnya : keadaa lingkungan kerja baik fisik maupun
sosial, keamanan/keselamatan kerja, asuransi
2. Faktor Motivator
Kebutuhan yg ada hubungannya dg pekerjaan itu
sendiri misalnya pengembangan potensi,
penghargaan, peningkatan prestasi, kesempatan
promosi, memperoleh tanggungjawa dalam
pekerjaan
PERTUKARAN DINAS
Pertukaran dinas merupakan hal yang umum dalam
penugasan di ruangan. Pertukaran dinas dapat
berakibat munculnya stress bagi perawat karena setiap
manusia membutuhkan waktu untuk beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan. Oleh karena itu
pertukaran dinas yang terlalu cepat dan tak teratur
akan semakin menimbulkan stress yg akhirnya dapat
menurunkan semangat kerja
PERTUKARAN DINAS (contd)
Jadual dinas/shift yg tetap dan teratur akan
mengurangi atau bahkan membebaskan stress yg
berat dan adanya peluang untuk memilih dinas yg
cocok dg pola kehidupan tanpa merugikan kegiatan di
ruangan sehingga lebih memberi manfaat
MANFAAT PERTUKARAN DINAS
1. Perawat dapat menyusun pola hidup dalam keluarga,
dapat melibatkan diri dalam aktivitas sosial di
masyarakat atau dapat meningkatkan pengetahuan
melalui sekolah formal/non formal
2. Kepala ruangan akan lebih mudah mengevaluasi,
karena adanya kesempatan waktu yg cocok yg
dipilihnya sendiri dan akan lebih baik dalam bekerja
MACAM PENGATURAN DINAS
a. 7 jam setiap shift dengan 6 hari kerja (40 jam
seminggu)
b. 8 jam setiap shift dengan 5 hari kerja (40 jam
seminggu)
c. 10 jam setiap shift dengan 4 hari kerja (40 jam
seminggu)
ROTASI
Rotasi atau perpindahan dalam tim tetap bermanfaat
agar staf/perawat pelaksana dapat memahami ruang
lingkup pekerjaan dalam shift yg berbeda dalam
tugasnya dan kerjasama tim akan lebih berkembang
Adapun penentuan lamanya rotasi bervariasi
tergantung jenis pelayanan dan kebijakan rumah sakit
Ada bagian-bagian tertentu yg sulit untuk diterapkan
pengatura rotasi seperti ICU, OK, IRD karena tenaga
yg bekerja di dalamnya perlu persiapan melalui
kursus/pelatiahan, tetapi hal ini bukan berarti tidak
mungkin
ROTASI (contd)
Dengan perencanaan yg matang dimana tenaga yg
akan dirotasikan dipersiapkan dulu. Disamping itu
rotasi yg baik dan jelas akan menghilangkan dampak
dan mispersepsi yg menyatakan rotasi adalah
hukuman bagi seseorang yang merasa tidak disukai,
tidak bekerja baik
PENGHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN
Untuk menentukan jumlah perawat yg dibutuhkan
dalam suatu ruangan ada beberapa rumus yaitu :
1. Berdasarkan permenkes RI No. 262/Menkes/ter/ 1979
2. Berdasarkan hasil workshop perawatan oleh Depkes
RI th 1971
3. Berdasarkan Gillies 1996
Penghitungan kebutuhan perawat
Berdasarkan Depkes RI
Kebutuhan perawat didasarkan pada perbandingan
jumlah tempat tidur rumah sakit dengan jumlah
perawat. RS tipe A dan tipe B tenaga perawat
dibanding dengan jumlah tempat tidur adalah 3-4
perawat untuk 2 tempat tidur
Penghitungan kebutuhan perawat berdasarkan
Hasil workshop keperawatan th 1971
Jumlah tenaga perawat dibanding dengan jumlah
tempat tidur adalah 5:29 setiap shift yang bertugas
Penghitungan kebutuhan perawat
Berdasarkan Gillies
a. Jumlah jam perawatan efektif klien yg dirawat setiap
24 jam
b. Jumlah hari kerja efektif perawat tiap satu tahun
c. Penggunaan tempat tidur rata-rata
d. Analisa kegiatan untuk memenuhi kegiatan klien
WAKTU YG DIPERLUKAN UNTUK PERAWATAN
LANGSUNG MENURUT TK KETERGANTUNGAN PASIEN
Ketergantungan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24
jam
Ketergantungan parsial memerlukan waktu 3-4 jam/24
jam
Ketergantungan total memerlukan waktu 5-6 jam/24
jam
Kebutuhan kuantitatif tenaga
keperawatan dapat dihitung sbb
1. Jumlah perawat yg diperlukan :

Jml jam prwtn kx/hr x Rata-rata jml kx x Jml hr/th


(Jml hari per tahun - Hr tak kerja/th ) x jml jam krj/org/hr

Atau
Jam perawatan yg diperlukan per tahun
Jam prwtn yg diberikan per org per th
PENGHITUNGAN TAMBAHAN
TENAGA
Penghitungan jml tenaga yg diperlukan juga harus
mempertimbangkan adanya tenaga cuti hamil.
Diasumsikan tena ga yg cuti hamil Y% dari tenaga
yg dibutuhkan, sehingga jml jam kerja yg hilang
karena cuti hamil adalah Y% x jml hari cuti
hamil x jml jam kerja per hari, maka diperlukan
tambahan tenaga :

Jml jam kerja hilang karena cuti hamil


Jml jam kerja efektif dalam 1 tahun
PENGHITUNGAN JML TENAGA PERAWAT YG
BERTUGAS SETIAP HARI

Rata-rata jml kx per hari x Rata-rata jam prwtn tiap kx


dlm 24 jam
Jumlah jam kerja per hari
PENGHITUNGAN JML TENAGA PERAWAT YG
BEBAS TUGAS SETIAP HARI

Jml hari tak kerja per th x Jml tenaga yg dibutuhkan


dalam 24 jam
Jml hari kerja per orang per th
CONTOH PENGHITUNGAN
Ruang bedah Kasak-kusuk RS Ada gosip Malang
dengan jml klien rata-rata tiap hari 30 klien, jam
perawatan tiap klien per hari adalah 3 jam (Time Motion
Study Philipine) dan jam kerja per orang per hari adalah 7
jam. Maka jumlah tenaga perawat yg dibutuhkan adalah :

1. Jumlah hari tak kerja per tahun


(Hari minggu dlm 1 th = 52 hari) + (Cuti tahunan = 12
hari) + (hari besar = 10 hari) + (Cuti sakit/ijin = 12 hari)
Jadi jumlah keseluruhan hari tak kerja per tahun = 86 hari
2. Jumlah hari kerja efektif per tahun
Jumlah hari dalam 1 tahun Jumlah hari tak kerja
= 365 hari 86 hari = 279 hari

3. Jumlah tenaga yang diperlukan (tanpa struktural)


3 x 30 x 365 = 16,8 dibulatkan = 17 orang
279 x 7

4. Jumlah yang bertugas tiap hari


30 x 3 = 12,8 dibulatkan = 13 orang
7
5. Jika asumsi jumlah tenaga cuti hamil adalah 50% (tenaga perawat
wanita usia subur dibagi jml tenaga yg dibutuhkan), maka jumlah
tambahan tenaga yang diperluka adalah :

50% x 13 x (12x6) x7 = 1,6 dibulatkan 2 orang


279 x 7

6. Jumlah tenaga yg bebas tugas

86 x 13 = 4 orang
279
Dari jml tenaga yg dinas dibagi sesuai dg tk ketergantungankx dan beban
kerja yaitu dinas pagi sore 5 orang dan malam 3 org dg asumsi beban kerja
pagi dan sore sama
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JAM PERAWATAN
KLIEN PER HARI
Pelayanan keperawatan profesional jml tenaga yg
diperlukan tergantung pada jml pasien dan derajat
ketergantungan pasien. Menurut Douglas (1984)
Loveridge & Cummings (1996) klasifikasi derajat
ketergantungan pasien dibagi 3 kategori :
Ketergantungan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24
jam
Ketergantungan parsial memerlukan waktu 3-4 jam/24
jam
Ketergantungan total memerlukan waktu 5-6 jam/24
jam
Tabel jml tenaga perawat yg
dibutuhkan pada suatu ruangan
JML KLASIFIKASI PASIEN
PX Minim Parsial Total
Pagi Siang Mlm Pagi Siang Mlm Pagi Siang Mlm
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
dst
Konsep Penghitungan (Ratna Sitorus, 2002)
Contoh : suatu ruang rawat inap dengan 22 pasien (3 pasien
ketergantungan minimal, 14 pasien ketergantungan parsial, 5 pasien
ketergantungan total) maka jml perawat yg dibutuhkan adalah :
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90 + = 6,09 dibulatkan = 6 orang, maka :
a. Jumlah perawat yg dibutuhkan 6 orang
b. Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari
86 x 6 = 516 = 1,77 dibulatkan menjadi 2 orang
279 279
c. Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di
ruang tersebut adalah
6 orang + 3 orang struktural (Karu, Wakaru, CI) + 2 orang lepas dinas
= 11 orang
Soal 1
Waktu : 10 menit
Contoh kasus : Tingkat ketergantungan pasien di
ruang kardiologi secara menyeluruh (29-30 Pebruari
2009) :
Total care : 9 orang
Partial care : 6 orang
Minimal care : 17 orang
Soal : Hitung kebutuhan perawat selama 1 hari (shift
pagi, siang, malam) berdasarkan penghitungan Ratna
sitorus
Soal 2
Waktu 15 menit
Contoh kasus : Ruang Kancil RS kebun binatang
jumlah rata-rata klien tiap hari 20 klien, jam
perawatan tiap klien per hari adalah 4 jam dan jam
kerja per orang per hari adalah 7 jam
Soal : hitung jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan,
Jumlah yg bertugas setiap hari, Jml tambahan tenaga
yg diperlukan, Jml tenaga yg bebas tugas!
Jawaban soal 1
Klasifikasi Kebutuhan tenaga perawat
pasien Pagi Siang Malam
Total care 9x0,36 = 3,24 9x0,30 = 2,7 9x0,20 = 1,8
Partial care 6x0,27 = 1,62 6x0,15 = 0,9 6x0,07 = 0,42
Minimal care 17x0,17 = 2,89 17x0,14 = 2,38 17x0,10 = 1,7
Jumlah 7,75 (8) 5,98 (6) 3,92 (4)
Jawaban soal 2
a. Jumlah tenaga yang diperlukan :
4 x 20 x 365 = 29200 = 14,9 dibulatkan = 15 orang
279x7 1953
b. Jumlah yg bertugas setiap hari
20 x 4 = 11,4 dibulatkan = 11 orang
7
c. Jml tambahan tenaga yg diperlukan
50% x 11 (12x6) x 7 = 2772 = 1,41 dibulatkan 1 orang
279 x 7 1953
d. Jml tenaga yg bebas tugas
86 x 11 = 3,39 dibulatkan 3 orang
279

Anda mungkin juga menyukai