Anda di halaman 1dari 54

LUKA BAKAR

Nama Presentan:
Bella Louisa (2016-061-042)

Dokter Pembimbing:
dr. Aryanto Z. Habibie, Sp.BP-RE
Definisi Luka Bakar
Kerusakan pada kulit atau jaringan organik yang disebabkan
oleh panas atau akibat radiasi, listrik, gesekan, atau kontak
dengan zat kimia
Anatomi Kulit
Epidemiologi
1.1 kejadian luka bakar di Amerika Serikat
50.000 orang memerlukan perawatan
4.500 orang meninggal akibat luka bakar
Etiologi
Cairan
Api
panas

Kontak Listrik

Kimia
Patofisiologi Luka Bakar

Respon
Luka Lokal
Bakar Respon
Sistemik
Respon Lokal
Respon Sistemik
Rujukan Burn Center
Evaluasi Pasien Luka Bakar
Primary Survey ABCDE
Determination of burn extent
Determination of burn depth
Penentuan Luas Luka Bakar
Penghitungan total body surface area (TBSA) (partial dan full
thickness burns)
Rule of Nine
Lund and Bowler Chart
Lund and Browder chart
Kedalaman Luka Bakar
Luka Bakar Derajat II
Luka Bakar Derajat III
Trauma Inhalasi
Luka bakar wajah dan/atau leher
Hilangnya alis atau bulu hidung
Carbonaceous sputum
Suara serak
Terkurung dalam lingkungan terbakar
Ledakan yang mengenai kepala atau badan
Karboksihemoglobin >10% dan terkena api
Tatalaksana Awal
Akses Intravena
Eskaratomi
Agen Luka Topikal
Akses Intravena
Penting untuk resusistasi ataupun pemberian analgesia IV
2 jalur intravena perifer ( pada luka bakar < 30 %)
Akses vena sentral untuk luka bakar lebih dari 30% dan curiga
trauma inhalasi
Dapat dipasang akses pada daerah luka
Eskaratomi
Eskar pada luka bakar full thickness dapat membentuk
constricting band yang mengganggu perfusi ekstremitas
Diindikasikan untuk luka bakar full thickness pada ekstremitas
dan thoraks
Menggunakan pisau scalpel atau electrocautery
Penting untuk menghindari saraf mayor superfisial.
Agen Luka Topikal
Tergantung kedalaman luka bakar
Luka Bakar Luka Bakar Luka Bakar
Derajat I Derajat II Derajat III
Lotion Silver Mafenide
(membantu Sulfadiazine (Sulfamylon)
perbaikan (paling sering
epitel) digunakan) Bisa penetrasi
Mafenide eschar
Area luka
tetap lembab
dan efek
antimikrobial
Resusitasi Cairan
Mengganti cairan
yang hilang
melalui kulit agar
perfusi organ
adekuat
Kristaloid
Menggunakan Parkland Formula (Baxter) : 4cc x BB (Kg) x % TBSA
Cairan yang digunakan adalah Ringer Laktat ( hipotonik)
Target urin output 30cc/jam (orang dewasa) dan 1cc/kgBB/jam
(anak-anak)
Jika urine output > 30 cc/ jam , fluid rate harus dikurangi
Koloid
Meningkatkan tekanan onkotik intravascular -> minimalisasi
kebocoran kapiler dan menarik cairan secara intravascular dari
interstitial space

Tidak boleh digunakan saat awal periode luka bakar , dapat


digunakan 12 24 jam setelah luka bakar ketika kebocoran
kapiler mulai menutup

Contoh : albumin dan dekstran


Cairan Hipertonis
Meningkatkan osmolaritas serum dan meminimalkan perpindahan
air the ruang interstitial

Indikator terbaik resusitasi adalah URINE OUTPUT


Nutrisi
Hipermetabolisme dan hiperkatabolisme
Rute parenteral maupun oral
Parenteral hanya jika ileus paralitik, pankreatitis, obstruksi saluran
cerna
Pelunak feses jika menerima obat golongan narkotik
Vitamin A, Vitamin C, dan Zinc
Profilaksis Gastrointestinal
Curling Ulcer
Deep Vein Thrombosis
Profilaksis DVT pada pasien yang berbaring lama
Infeksi
Hilangnya kulit
Perawatan di ICU jangka panjang, penggunaan ventilator
jangka panjang dan intubasi
Pemberian antibiotik sesuai hasil kultur
Pain Control
Background pain
Procedural pain
Golongan Narkotik : methadone
Golongan benzodiazepine
Tindakan Pembedahan
Eksisi dan skin graft : for full thickness
Memberikan banyak keuntungan kepada pasien
Teknik Eksisi
Eksisi Tangensial
Menggunakan blade Watson /
Goulian
Eksisi Fascia

Menggunakan
electrocautery
Skin Grafting
Revaskularisasi
Terjadi 48 jam setelah penempatan
Neovaskularisasi dan Inoskulasi
Skin graft dengan mesh bisa ekspansi, cairan bisa keluar
Skin graft tanpa mesh (sheet graft) -> preferred untuk estetik
Dressing basah, greazy gauze, dan acticoat
Seleksi Donor
Kulit kepala dan bokong pada anak-anak
Kulit punggung dan paha jika luka bakar luas
Tatalaksana Trauma Inhalasi
Baku Emas dengan Bronkoskopi
Intubasi
Pulmonary toilet, pembersihan sekret,
dan bronkodilator
Evaluasi kadar karboksihemoglobin
Tatalaksana Daerah Spesifik
Kepala
ETT atau Trakeostomi
Eksisi luka bakar
Sheet autograft
Leher Perineum
Penutupan luka dengan sheet Berkemih spontan/kateter
graft
Tidak selalu stenosis uretra
Imobilisasi dengan splint
Latihan ROM
Ekstremitas Bawah
Ambulasi
Tangan Ace bandage
Jarang dilakukan skin grafting
Unna Boot
Latihan ROM
Hindari baju yang menghambat
mobilitas
Rawat Jalan Pasien Luka Bakar
Luka baru sembuh sangat rentan kerusakan
Dukungan psikologis
Kapan kembali bekerja dan akomodasi khusus
Trauma Kimia
Asam dan Basa
Hilangkan agen penyebab , irigasi
Tatalaksana Spesifik seperti
hydrofluoric acid
Trauma Listrik
Voltase rendah (< 1000V)
dan voltase tinggi (>1000V)
Manajemen tergantung
dari luas injury : cutaneous
burn dan mioglobinuria
Manajemen awal :
Fasiotomi / compartment
release
Pemantauan EKG
Trauma Udara Dingin
Frost bite derajat I (Frost Nip)
Frost bite derajat II
Frost bite derajat III
Hipotermia
Frost bite in January, amputate
in July
Debridemen awal dan amputasi bila terjadi infeksi jaringan lunak
saat waiting period
Efek Jangka Panjang
Hyperthropic scarring
Marjolin Ulcer
Heterotropic Ossificans
Daftar Pustaka
Thorne, C., Chung, K. C., Gosain, A., Guntner, G. C., & Mehrara,
B. J. (2014). Grabb and Smith's plastic surgery (Seventh edition.).
Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins Health.
Advanced Trauma Life Supports. (Ninth Edition). American
College of Surgeons.

Anda mungkin juga menyukai