Anda di halaman 1dari 22

Patologi klinik

PENDAHULUAN
Patologi klinik : cabang ilmu kedokteran yg
mempelajari contoh bahan dari manusia yg
berbentuk cair (darah, urine, serum, cairan otak
& c. tubuh lainnya) utk membantu menegakkan
diagnosa suatu penyakit.

Patologi Klinik dikelompokkan berdasarkan


pemeriksaan
Hematologi
Kimia klinik
Imunologi
Hematologi rutin tanpa indikasi ttt. (LED,
kadar Hb, jumlah lekosit, hitung jenis)

Pemeriksaan hematologi yang lain, kimia klinik


dan imunologi umumnya dipilih jika ada
indikasi.

Hasil pemeriksaan lab klinik tergtg :


Penanganan sampel pra analitik
Proses pemeriksaan (analitik)
Penanganan hasil (post analitik)
KESALAHAN PRA ANALITIK
Nama pasien salah, tak jelas hasil pemeriksaan
yang diminta
Kesulitan penyadapan darah yg menyebabkan
terjadi bekuan partial,
Membiarkan sampel darah lama dirg terbuka
Botol/tabung penampung kurang bersih
Sampel darah terpapar snr matahari ckp lama
Penampung urine basah dan kotor
Urine air kran krn tdk bisa kencing /sengaja
Sampel tertukar dg pasien lain
KESALAHAN ANALITIK
Peralatan laboratorium terganggu fungsinya
Reagensia expired
Personil kurang teliti/ceroboh
Lupa memeriksa sampel kontrol, utk
menyatakan alat laik pakai
KESALAHAN POST ANALITIK
Kesalahan administrasi (salah kutip hasil lab ps,
nama ps, alamat, dll)
Hasil lab dikantongi petugas dan terbawa
pulang
KIMIA KLINIK = PATOLOGI KIMIA

Mempelajari segala bentuk kimia yang


berhubungan dengan keadaan seseorang.

SAMPLE
BLANKO
BLANKO SAMPLE (Blanko skunder)
STANDARD = bh yang diketahui kons.
KADAR /konsentrasi = berat/volume
(mg/dl = mg/100 cc darah = mg %)
SAMPLING DARAH
Sampel < 0,5 ml darah kapiler

Sampel > 0,5 ml darah vena

Sampel khusus (analisa gas darah) arteri,


umum : arteri radialis, krn msh terdpt samb dg
art. ulnaris, shg jk terjd komplikasi trombosis
tangan masih dpt aliran darah dr a.ulnaris;
SAMPLING DARAH
Pengambilan darah menggunakan semprit
khusus yg mengandung heparin atau semprit
biasa yg sudah dibilas dengan heparin
DISTRIBUSI SAMPEL
Glukosa :
Contoh : Glukosa dalam eritrosit = 74 mg/dl;
dalam plasma/serum 90 mg/dl; dalam whole
blood tergantung dari PCV; jika PCV 50 %,
plasma 50 % maka glukosa pada whole blood :
74 + 90 = 82 mg/dl
2
NPN (Kreatinine, Ureum, asam urat)
Mis : ureum dalam SDM = 40 mg/dl; dalam
plasma 80 mg/dl; dalam WB < plasma
METODE KHUSUS PRESERVASI
Pengaturan suhu

Pengaturan Ph

Pemberian bahan2 pengawet (berfungsi sebagai


enzim inhibitor or bakteriostatik)

Cth : NaCl = enz. Inhibitor , bakteriostatik =


Timol, antibiotik, formalin, tuluol, chloroform,
as borat.
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
PENYIMPANAN
1. Lepasnya CO2
Jika p CO2 dalam plasma/darah > p atm
(luar), maka akan terjadi pergeseran2
CO2 dalam darah turun, didalam sel diganti
dengan asam bikarbonat (HCO3-), akibatnya
HCO3- plasma turun, shg terjadi perubahan
pH plasma
Cara mengatasi ; sample harus anaerobik
(tidak kontak dengan udara )
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
PENYIMPANAN
2. Perubahan yang terjadi pada glukosa darah,
Glukosa asam laktat
Cara mengatasi dengan cara pemberian
bahan yang bisa menghambat terjadinya
oksidasi yaitu dengan pemberian NaCl, 10
mg NaCl untuk 1 cc darah.
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
PENYIMPANAN
3. Meningkatnya fosfat anorganik dalam plasma
dr ester fosfat didalam sel yang mengalami
metabolisme.

4. Pembentukan amonia dari bahan-bahan yang


mengandung N, sehingga amoniak dalam
darah meningkat.

5. Berdifusinya beberapa ion/elektrolit


dari/kedalam sel, mis.nya K+ sel plasma.
MACAM PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

Urine dan Analisa Batu

Cairan Lambung

Cairan Otak
Sifat fisik, kimia,
Cairan Sendi dan unsur sedimen

Ejakulat

Feses

Darah
DARAH
1. Gula
Metab. KH abnormal
Kelainan metab. KH
2. Lemak
Kolesterol
Trigliserida
Fosfolipida
Jenis-jenis lipoprotein
DARAH
3. Protein
Protein total
Albumin
Globulin,
Elektroforesis protein

4. NPN ( Non Protein Nitrogen)


Ureum dan Clearance Urea
Kreatinin dan Clearance Creatinine
Asam urat
DARAH
5. Analisa Enzim
SGOT
SGPT
Amilase
Fosfatase
LDH
CPK
Gamma GT

6. Analisis elektrolit ( Na, K, Ca, Cl)


7. Analisa gas darah
PERSYARATAN UMUM
Untuk pemeriksaan kimia klinik, penderita
puasa 10-14 jam (sth pkl 21.00 tdk boleh makan
sp waktu pengambilan darah besok pagi),
minum air putih boleh.

Untuk pemeriksaan gula darah sesudah makan,


darah diambil tepat 2 jam sth makan (makanan
sehari2 yg biasa dikonsumsi dan dihabiskan
dalam waktu 15-20 menit) 2 jam pp.
PERSYARATAN UMUM
Untuk pemeriksaan toleransi glukosa (GTT),
pend makan KH 250 gr/hr selama 3 hari, dan
pada pemberian glukosa 75 gr harus dihabiskan
dlm waktu 15-20 menit.
TES DIAGNOSTIK YANG IDEAL
Dapat dilakukan disamping ranjang
Tak menyakiti pasien
Tak beresiko
Cepat dan mudah
Tak memerlukan kecakapan yang tinggi
Alatnya tak mahal
Reagennya murah
Akurat dan tepat
Sensitif dan spesifik
Tak ada positif palsu
Tak ada negatif palsu
Nilai kemungkinannya tinggi
Mudah diinterpretasikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai