Anda di halaman 1dari 27

Analisis Keputusan

Investasi
Pengertian Keputusan Investasi

Keputusan Investasi merupakan


penanaman dana yang dilakukan oleh
suatu perusahaan ke dalam suatu asset
dengan tujuan memperoleh pendapatan
dimasa yang akan datang
Jenis-jenis Investasi

Menurut Jangka Waktunya :


Investasi jangka pendek
Investasi jangka menengah
Investasi jangka panjang

Menurut Jenis Aktivanya :


Investasi riil
(Tanah, gedung, mesin, peralatan)
Investasi finansial
(Investasi pada surat berharga)
ASPEK INVESTASI

BIDANG USAHA
KEBIJAKAN

STRATEGI
BISNIS
UU &
PASAR
PERATURAN

INVESTASI
LINGKUNGAN TEKNIK &
OPERASI
KEUANGAN
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI
RETURN
TINGKAT BUNGA
BIAYA INVESTASI
RESIKO

SUMBER RESIKO
Resiko suku bunga
Resiko pasar
Resiko inflasi
Resiko financal
Resiko nilai tukar mata uang
Hal-hal Penting untuk
diperhatikan dalam INVESTASI

Penggunaan sumber daya yang relatif besar


Dana ditanam dalam jangka panjang
Unsur ketidak pastian atas hasil pada waktu
yad.
Keberhasilan atau kegagalan pengembangan
perusahaan untuk masa yad. Tergantung
pada keputusan sekarang
Aliran Kas Dalam Investasi

Ada 3 macam aliran kas dalam investasi :


1. Initial Cashflow (Capital Outlays)
2. Operational Cashflow
3. Terminal Cashflow
Initial Cashflow (capital outlays)

Merupakan aliran kas yang berhubungan


dengan pengeluaran kas pertama kali untuk
keperluan suatu investasi
Misalnya pengeluaran kas untuk pembelian
tanah, mesin, pembangunan pabrik dan aktiva
tetap lainnya.
Aliran kas yang digunakan untuk
membiayainya dicatat sebesar harga
perolehan dari aktiva
Operational Cashflow
Merupakan aliran kas yang terjadi selama umur
investasi .
Operational cashflow berasal dari pendapatan yang
diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
Aliran kas masuk operasi disebut cash inflow dan
aliran kas keluar disebut cash outflow.
Keduanya nanti dibandingkan untuk menutup
Operational Cashflow.
Hasilnya merupakan aliran kas masuk bersih
(proceeds)
Besarnya proceeds terdiri dari dua sumber yaitu
laba setelah pajak (EAT) ditambah depresiasi dan
yang kedua memperhitungkan unsur bunga.
Rumus Dasar Proceeds

Perhitungan besarnya proceeds jika investasi dengan modal sendiri :

Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi

Perhitungan besarnya proceeds jika memakai modal sendiri dan


hutang :

Proceeds = EAT + Depresiasi + Bunga (1 pajak)


Terminal Cashflow

Merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh


perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis
suatu proyek investasi.
Terminal cashflow akan diperoleh pada akhir umur
ekonomis suatu investasi
Terminal cashflow dapat diperoleh berdasar nilai
sisa dari aktiva dan modal kerja yang digunakan
untuk investasi
Metode Penilaian Investasi

1. Metode Accounting Rate of Return (ARR)


2. Metode Payback Period (PBP)
3. Metode Net Present Value (NPV)
4. Metode Profitability Index (PI)
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
1. Metode Accounting Rate of Return

Metode ini mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi


yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut

Laba Setelah Pajak


ARR 100%
Investasi
Apabila ARR lebih besar dari return investasi, maka investasi
tersebut layak diteruskan, dan sebaliknya.
Kelemahan Analisis ini :
Mengabaikan Nilai Waktu Uang
Kurang memperhatikan aliran kas dari investasi
Merupakan pendekatan jangka pendek
Kurang memperhatikan jangka waktu investasi
Contoh soal:
PT. ASHANTI melakukan investasi melalui pembelian sebuah
warnet seharga Rp 120.000.000,- dimana mempunyai umur
ekonomis selama 6 tahun, perusahaan mengharapkan return
sebesar 10 % dan biaya penyusutan sebesar Rp 5.000.000
dengan tingkat pendapatan bersih (EAT) sbb:

Tahun 1: Rp 40.000.000
Tahun 2: Rp 35.000.000
Tahun 3: Rp 35.000.000
Tahun 4: Rp 30.000.000
Tahun 5: Rp 25.000.000
Tahun 6: Rp 15.000.000
Perhitungan tabel ARR
Tahun EAT Depresiasi proceed
1 40.000.000 5.000.000 45.000.000
2 35.000.000 5.000.000 40.000.000
3 35.000.000 5.000.000 40.000.000
4 30.000.000 5.000.000 35.000.000
5 25.000.000 5.000.000 30.000.000
6 15.000.000 5.000.000 20.000.000
Total 180.000.000 30.000.000 210.000.000
Investasi (Outlays) 120.000.000

Laba Setelah Pajak


ARR 100%
Investasi
180.000.000
ARR 100% 1,5 x100% 150%( diterima )
120.000.000
2. Metode Payback Period

Payback Period merupakan suatu periode yang diperlukan untuk


menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan
aliran kas masuk netto (proceeds) yang diperoleh.

Capital Outlays
PBP 1 tahun
Proceeds
Apabila Payback Period lebih pendek dibanding jangka waktu kredit
(jika dananya dari pinjaman bank) maka investasi proyek diterima,
dan sebaliknya.
Kelemahannya :
Mengabaikan nilai waktu uang
Mengabaikan proceeds setelah PBP dicapai
Payback Periode :
Harga perolehan = 120.000.000
Proceed 1 = 45.000.000 _
75.000.000
proceed 2 = 40.000.000 _ ( 2 tahun )
35.000.000

35.0000.000 x 12 bulan = 10,5 ( 10 bulan )


(proceed 3) 40.000.000
0,5 x 30 hari = 15 hari
Jadi lamanya pengembalian modal oleh PT
ASHANTI yaitu selama 2 tahun 10 bulan 15 hari
3. Metode Net Present Value
Metode NPV pada dasarnya merupakan metode penilaian
investasi yang berusaha mengatasi kelemahan metode-metode
sebelumnya.
Di dalam metode ini sudah mengakomodasi tentang nilai waktu
uang dalam suatu investasi

NPV = PV Proceed - PV outlays

Pengambilan keputusan usulan proyek yang akan diterima atau


ditolak dengan membandingkan nilai NPV tersebut dengan nol.
Apabila NPV positif (> 0) maka rencana investasi layak
diterima, dan jika negatif (< 0) maka rencana investasi tidak
layak diterima
NPV yang dihitung dengan asumsi bunga
10% (lihat tabel present value)
Tahun Proceeds DR(10%) PV
1 45.000.000 0,909 40.905.000
2 40.000.000 0,826 33.040.000
3 40.000.000 0,751 30.040.000
4 35.000.000 0,683 23.905.000
5 30.000.000 0,621 18.630.000
6 20.000.000 0,564 11.280.000
PV dari Proceeds 157.800.000
Investasi (Outlays) 120.000.000
NPV 37.800.000

NPV = PV Proceed - PV outlays


= 157.800.000 120.000.000 = 37.800.000 (diterima)
4. Metode Profitability Index

Metode PI juga disebut benefit cost ratio, yang merupakan


metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV
Artinya apabila proyek investasi diterima dengan menggunakan
metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung dengan
metode PI
Total PV dari Proceeds
PI
Initial Outlays

Pengambilan keputusan tentang kelayakan proyek dengan cara


membandingkan PI dengan 1.
Jika PI > 1 maka rencana investasi layak untuk diterima,
dan sebaliknya jika PI < 1 maka rencana investasi
ditolak

PI = PV proceed
Outlays
= 157.800.000
120.000.000
= 1,31 (diterima)
5. Metode Internal Rate of Return
Merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat
bunga (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari
aliran kas netto (Present Value of Proceeds) dan investasi
(Initial Outlays).

Untuk menghitung IRR, akan menggunakan data NPV dari kutup


negatif dan NPV dari kutup positif, yang kemudian
diinterpolasikan (mencari nilai selisih) hingga ketemu NPV sama
dengan nol.
Pada metode IRR, keputusan diambil dengan melakukan
percobaan trial and error dalam menentukan besarnya discount
rate dalam investasi.
Dalam IRR, investasi akan diterima apabila besarnya IRR lebih
besar dari tingkat bunga/return yang digunakan sebagai biaya
modal, dan sebaliknya.
Lanjutanasumsi bunga 20% dan 30%
Tahun Proceeds DR(20%) PV DR(30%) PV
1 45.000.000 0,833 37.485.000 0,770 34.650.000
2 40.000.000 0,694 27.760.000 0,592 23.680.000
3 40.000.000 0,579 23.160.000 0,455 18.200.000
4 35.000.000 0,482 16.870.000 0,350 12.250.000
5 30.000.000 0,402 12.060.000 0,269 8.070.000
6 20.000.000 0,335 6.700.000 0,207 4.140.000
PV dari Proceeds 124.035.000 100.990.000
Investasi (Outlays) 120.000.000 120.000.000
NPV 4.035.000 -19.010.000

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada tingkat bunga 20% diperoleh NPV
Positif dan pada tingkat bunga 30% diperoleh NPV negatif.
Sehingga semakin tinggi tingkat bunga maka NPV semakin kecil
dan sebaliknya
Untuk menghitung IRR maka kita akan buat interpolasinya
Lanjutan

IRR kita hitung dengan rumus interpolasi, sbb:

rb rk
NPVrk
IRR rk
TPVrk TPVrb
Dimana :
IRR = Internal Rate of Return
rk = Tingkat bunga yang kecil (rendah)
rb = Tingkat bunga yang besar (tinggi)
NPVrk = Net Present Value pada tingkat bunga yang kecil
PVrk = Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang kecil
PVrb = Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang besar
Lanjutan
Interpolasi (analisis selisih) dari perhitungan IRR :

Tingkat Bunga PV Proceeds PV Outlays NPV


30% Rp.100.990.000 Rp.120.000.000 -RP.19.010.000
10% Rp.157.800.000 Rp.120.000.000 Rp.37.800.000
Selisih 20% Rp. 56.810.000 Rp.56.810.000

Dengan demikian tingkat bunga investasi ada diantara 10% sampai 30%,
yang akan kita cari dengan rumus sebagai berikut :

IRR 10%
37.800.000
x 20% IRR 30%
-19.010.000 x20%
56.810.000 56.810.000
10% 13.31 % 30% (- 6.69%)
23.31% 23.31%
Ternyata tingkat bunga yang pasti dari investasi yang akan kita lakukan
berada pada tingkat bunga 23,31% (diterima)
Pembelajar sejati tidak belajar dengan SKS
(Sistem Kebut Semalam)

Terima Kasih
Buat makalah kelompok

Anda mungkin juga menyukai