Anda di halaman 1dari 21

Sinergi Adaptasi dan Mitigasi dalam

Menghadapi Perubahan Iklim


Dr. Muhammad Syakir, MS
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Lokakarya dan Seminar Nasional Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim


Tema: Menyikapi Perubahan Iklim dengan Meningkatkan Sinergi Adaptasi dan Mitigasi pada Sektor
Perftanian
Bogor, 13-14 September 2017

www.litbang.pertanian.go.id
Cakupan
Pendahuluan
Peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) global dan
perubahan iklim
Emisi Indonesia dari Sektor Pertanian dan Sektor
Kehutanan
Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian
Aksi adaptasi
Komitmen Indonesia untuk memitigasi GRK
Mitigasi Perubahan Iklim
Sinergi adaptasi dan mitigasi
Penutup
Emisi antropogenik berbagai jenis gas rumah kaca
tahun 1970 2010 (Sumber: IPCC 2014)
Kenaikan suhu udara
Peningkatan suhu pada berbagai
skenario emisi
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA
SEKTOR PERTANIAN
1. Peningkatan Suhu Udara
Penurunan produktivitas,
Peningkatan serangan OPT

2. Perubahan Pola Distribusi Curah Hujan


Menyulitkan penentuan waktu tanam
Ketidakyakinan tentang ketersediaan air untuk irigasi
Outbreak OPT (serangan hama penyakit tanaman)

3. Peningkatan Kejadian Iklim Ekstrem


Kebanjiran, longsor dan kekeringan

4. Kenaikan Muka Air Laut


Kehilangan areal tanam
Intrusi air laut

25
Tujuan utama Pembangunan
Pertanian 2015-2019
1. Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
pertanian
3. Meningkatkan penyediaan bahan baku bio-industri
dan bioenergi
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

Adaptasi
Sinergi
Mitigasi
Sektor Pertanian sangat rentan terhadap dampak
perubahan iklim sehingga sektor ini menjadi korban
(victim) Adaptasi menjadi keharusan untuk dapat
menjaga ketahanan pangan
Beberapa Contoh Aksi Adaptasi
Gejala Perubahan Iklim Aksi Adaptasi Perubahan Iklim
Peningkatan suhu udara Penggunaan varietas yang adaptif terhadap
perubahan iklim (kenaikan suhu dan tahan hama
penyakit)
Awal musim hujan/ Penerapan Kalender Tanam (KATAM) terpadu
kemarau sulit diprediksi Perbaikan sifat fisik tanah untuk meningkatkan
infiltrasi dan waterholding capacity (aplikasi bahan
Curah hujan dan musim organik)
kering ekstrim
Perbaikan jaringan irigasi dan drainase
Implementasi gerakan hemat air dan panen air
(embung, dam parit)
Peningkatan frekuensi El- Irigasi dan drainase, pengembangan varietas
Nio dan La-Nia tanaman yang tahan kekeringan dan kebanjiran
Kenaikan muka air laut Pengembangan floating rice
dan intrusi air laut Pengembangan varietas toleran terhadap
salinitas tinggi
Lain-lain Menjaga kecukupan dan keseimbangan hara
Memperbaiki 26 gizi pakan ternak
Sumber Emisi GRK pada sektor Pertanian
Emisi/sequestrasi CO2 karena perubahan penggunaan
lahan
CO2 dari oksidasi gambut yang didrainase
CO2 & CH4 dari lahan gambut yang didrainase
CH4 dari lahan sawah
N2O dari pupuk N (pupuk organik dan pupuk buatan)
CH4 dari fermentasi enteric dan dari kotoran hewan
Emisi dari berbagai sumber berbasis lahan
Rata-rata tahunan 2006-2011
Perubahan
penggunaan lahan
dan dekomposisi
gambut
menyumbang
sekitar 87% emisi
dari sumber
berbasis lahan
sehingga aspek ini
perlu menjadi
prioritas mitigasi.
Kelapa sawit
menyumbang
sekitar 107 juta
ton/tahun (16%)
dari Sektor lahan
Total semua sektor ~ 1340 Juta t CO2-e
9
Kebijakan Nasional
Target penurunan emisi Indonesia
menjelang tahun 2030

Nov. 2016
Strategi penurunan emisi
Sumber Strategi
Perubahan penggunaan Prioritaskan penggunaan lahan dengan
lahan cadangan karbon rendah seperti semak dan
belukar. Sebisa mungkin hindari penggunaan
hutan (dan hutan gambut)
Kendalikan kedalaman muka air tanah sekitar
50-70 cm (untuk kepala sawit) dan berbagai
jenis tanaman yang memeerlukan drainase
Paludiculture (pertanian pada lahan rawa tanpa
drainase)
Kebakaran Kendalikan kebakaran hutan dan lahan, sanksi
berat bagi pembakar
Pupuk Penggunaan pupuk yang efisien dan berimbang
All agriculture Recycling sisa tanaman (TBS, pelepah, POME)
Sinergi Adaptasi & Mitigasi
Intervention Aspek Adaptasi Aspek Mitigasi
Pengairan berselang Dengan ketersediaan air Emisi CH4 menurun
yang sama, luas areal
tanam dapat ditingkatkan
Pemupukan Hasil dan pertumbuhan Penurunan emisi dari
berimbang dan tanaman lebih tinggi, pupuk
efisien serangan hama penyakit
menurun
Pertanian Komponen tanaman CO2 removal
tumpangsari tahunan tetap dapat (sequestration) oleh
tanaman tahunan menghasilkan pada masa tanaman pohon-pohonan
dan tanaman kemarau panjang
semusim
Perbaikan kualitas Perbaikan pertumbuhan Penurunan emisi CH4 dari
pakan ternak berat badan dan populasi fermentasi enteric
Pengurangan Subsidens lebih lambat Penurunan emisi CO2
kedalaman drainase Penurunan risiko
lahan gambut kebakaran
Sektor Pertanian dalam perundingan
UNFCCC
SBSTA 46, 8-18 Mei 2017, Bonn:
Belum ada konklusi (Zero Conclusion) untuk perundingan di
bidang pertanian, walaupun ada beberapa kemajuan
Dua faktor utama penghambat kesepakatan antara negara
maju dan negara berkembang:
G77+China Negara maju
Adaptasi vs mitigasi Fokus pada adaptasi. Mitigasi Adaptasi dan mitigasi harus
bisa dilihat sebagai co-benefit dilaksanakan sejalan sesuai
NDC dari berbagai negara
Means of Secara group menganggap Bantuan dana diutamakan
implementation bantuan biaya dan untuk LDC
technological transfer menjadi
prasyarat

Indonesia merupakan bagian dari G77


Perundingan di tingkat internasional, tidak akan
memperbaiki keadaan tanpa ada aksi yang nyata di
lapangan. Selama belum ada aksi nyata tersebut, gejala
perubahan iklim akan semakin memburuk dan akan
semakin berpengaruh negatif terhadap pertanian.
Karena itu kita tidak bisa menunggu. Pada tingkat
nasional kita harus menerapkan langkah pengamanan
berupa langkah-langkah adaptasi, tanpa mengabaikan
aspek mitigasi.
Arah dan Strategi Sektor Pertanian
dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Adaptasi merupakan prioritas karena berkaitan
dengan produktivitas dan ketahanan pangan
Mitigasi merupakan keuntungan tambahan (co-
benefits) dan dilaksanakan selama tidak
mengurangi produktivitas lahan pertanian.
Mitigasi pada umumnya dilaksanakan secara
bersinergi dengan adaptasi, hampir tidak
mungkin melakukan mitigasi bila tidak
memberikan manfaat terhadap adaptasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai