(P07120215006) 2. Ayuningtyas Dian Utami (P07120215010) 3. Eliza Muiara Putri (P07120215015) 4. Findri Fadlika (P07120215019) 5. Istiqomah Rosidah (P07120215023) 6. Nelya Rhomi Kasanah (P07120215027) 7. Theresia Sani Tratami (P07120215037) 8. Wineadhar Nur A (P07120215041) 9. Wiwien Winarni (P07120215042) 10. Yuni Apriliani I (P07120215045) Mengetahui kasus good government yang diangkat Mengetahui isu berkaitan dengan kasus yang diangkat Mengetahui siapa personil yang terlibat, peran, dan fungsinya dalam kasus tersebut Mengetahui kronologi kasus good government tersebut terjadi Mengetahui norma yang telah dipenuhi oleh kasus tersebut Mengetahui akibat dari kasus good government tersebut terhadap orang lain atau masyarakat Mengetahui rekomendasi terhadap generasi muda Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani di lingkungan Kabupaten Landak Inspektur Kabupaten Landak, Asep Yusuf menerangkan, dari 45 SKPD di lingkungan Pemkab Landak tahun 2016 , baru ada 16 SKPD yang telah menyampaikan laporan lembar kerja evaluasi.
Kegiatan yang digelar oleh Inspektorat
Landak tersebut diikuti oleh sejumlah Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Landak beserta Sekretaris, Kabag TU dan Kasubbag TU. Hadir sebagai narasumber, Kementerian PAN dan RB RI. Tentang pedoman pembangunan ZI menuju WBK/WBBM dilingkungan instansi Pemerintah, dibentuk tim penilai internal pembangunan ZI menuju WBK/WBBM dilingkungan Pemkab Landak. "Dibentuknya tim ini berdasarkan keputusan Bupati Landak No 700/48/HK-2016. Tim penilai internal ini bertugas melakukan identifikasi terhadap unit kerja yang berpotensi sebagai unit kerja berpredikat menuju WBK/WBBM," Unit kerja yang berpotensi sebagai unit kerja berpredikat menuju WBK/WBBM di daerah Kabupaten Landak, dengan membangun 2 SKPD yang menjadi pilot project Pemkab Landak yaitu Disdukcapil dan KPPTSP. 1. Asep Yusuf sebagai Inspektur Kabupaten Landak mempunyai peran dalam pengawasan internal kabupaten. Selain itu, berdasarkan artikel di atas Asep memiliki peran dalam memantau kinerja di lingkungan Pemkab Landak dan melakukan koordinasi maupun memberi arahan guna terwujudnya zona integritas menuju WBK.
2. Ir. Jakius Sinyor sebagai Pj Bupati Landak sebagai pendukung
kebijakan Bupati yang kemudian berusaha untuk mengajak jajaran SKPD dilingkungan Pemkab Landak untuk bersama-sama melaksanakan percepatan reformasi birokrasi dengan membangun ZI menuju WBK/WBBM.
3. SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang ada di Provinsi maupun
Kabupaten/Kota) di Indonesia. SKPD adalah pelaksana fungsi eksekutif 1. Hasil laporan evaluasi kerja 16 SKPD dari 45 SKPD baik karena telah mencapai manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM, adanya akuntabilitas kerja, adanya pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan public. 2. Pencapaian prestasi Pemkab Landak pada hasil audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak tiga kali berturut-turut, yakni tahun 2013, 2014, 2015. 3. Unit pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Landak yang memperoleh predikat Citra Pelayanan Prima. 4. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) Kabupaten Landak membuka pelayanan public via onlie yang dioperasikan mulai 1 juli 2015. Ada 25 perizinan yang dapat diakses dan diurus melalui situs online KPPTSP. Dengan adanya pelayanan perizinan via online ini diharapakan mampu menguarangi praktik percaloan, memudahkan memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat secara maksimal dengan teknologi informatika dan mengurangi waktu serta biaya transpot kepengurusan perizinan 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pejabat / pegawai tentang pembangunan zona integritas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Landak 2. Meningkatkan kepatuhan pejabat/pegawai terhadap ketentuan pencegahan dan pemberantasan korupsi 3. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas organisasi 4. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 5. Meningkatkan pelayanan publik Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014.
Ada 2 (dua) tahapan yang harus dilalui untuk
membangun Zona Integritas, yaitu: pencanangan pembangunan zona integritas dan proses pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM. A. Tahap pertama : Pencanangan pembangunan ZI di Pemkab Landak di tandai dengan penandatanganan piagam pencanangan pembangunan ZI pada 14 April 2015 di Kantor Gubernur Kalbar, dan disaksikan oleh Menteri PAN dan RB. Tahapan selanjutnya yakni proses pembangunan ZI menuju WBK/WBBM, membangun komponen pengungkit dan komponen hasil. B. Tahap kedua : Proses Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM di Pemkab Landak diawali dengan dibentuknya tim penilai yang terdiri dari :
1) Tim Identifikasi Unit Kerja (TIUK)
TIUK adalah tim dari inspektorat yang dibentuk oleh Bupati. Tim ini bertugas melakukan identifikasi dan pembinaan tehadap Unit Kerja / SKPD yang akan diusulkan memperoleh predikat Menuju WBK / Menuju WBBM. 2) Tim Penilai Internal (TPI) TPI dibentuk oleh Bupati bertugas melakukan penilaian terhadap Unit Kerja / SKPD dalam rangka memperoleh predikat Menuju WBK / Menuju WBBM. 3) Tim Pembangunan ZI Unit Kerja Tim yang dibentuk Kepala Unit Kerja / SKPD yang bertugas 1. Norma Etik Melalui pendeklarasian zona integritas menuju WBK/WBBM, Asep Yusuf bersama dengan seluruh rekan kerjanya akan bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral yang tinggi, dengan indikator : mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya, mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik, berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/ nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain, meskipun ada resiko. 2. Norma Moral Keputusan yang diambil Asep Yusuf selaku inspektur Pemerintahan Kabupaten Landak beserta rekan-rekannya tidak ada salahnya untuk dicoba dan tidak bertentangan dengan norma moral, terlebih norma moral yang berkembang dimasyarakat setempat. Justru jika dapat memasuki zona integritas dengan baik maka akan tercipta birokrasi bersih dan siap melayani, sehingga cerminan masyarakat terhadap para pemimpin menjadi bagus yang dapat dilihat dari perlakuan dan pelayanan kepada masyarakat. 4. Norma Hukum
Dilihat dari norma hukum yang ada di
Indonesia, pendeklarasian Pemerintah Kabupaten Landak memasuki zona integritas menuju WBK/WBBM sama sekali tidak bertentangan dengan hukum. Dilihat dari norma hukum yang ada di Indonesia, pendeklarasian Pemerintah Kabupaten Landak memasuki zona integritas menuju WBK/WBBM sama sekali tidak bertentangan dengan hukum. 3. Norma agama
Dengan adanya wujud zona integritas menuju
WBK/WBBM yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Landak tentu tidak bertentangan dengan norma agama karena berupaya untuk ikut membrantas korupsi dan birokrasi yang tidak jujur. Dampak Pembangunan Zona Integritas untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi tentu saja sangat menguntungkan semua pihak dan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Landak sendiri karena dengan adanya Zona Integritas dan dilengkapi juga oleh badan pengawas akan membuat sistem pemerintahan di daerah Kabupaten Landak menjadi jujur dan bersih dari tindak pidana korupsi 1. Buat komunitas pegawai anti korupsi di lingkungan kantor. 2. Pasang sticker "Area Bebas dari Korupsi" di dinding sekitar kantor 3. Lakukan secara rutinitas diskusi pagi ketika sarapan dengan teman-teman anggota komunitas, membahas tentang buruknya korupsi 4. Buat "Kotak Pengaduan" yang dikelola komunitas Anti Korupsi. Yang memungkinkan seseorang melaporkan adanya tindak korupsi sekecil apapun di lingkungan kerja anggota komunitas anti korupsi. Sehingga Komunitas Anti Korupsi benar-benar bersih dari pelaku korupsi. 5. Kotak pengaduan selalu dibuka secara bersama- sama di lingkungan Komunitas Anti Korupsi setiap awal bulan 6. Berikan hak pembelaan kepada anggota komunitas terlapor untuk mengklarifikasi pengaduan. Jika terpaksa harus menyebutkan nama. Siapa tahu ada laporan mengandung fitnah yang dilakukan pihak lain untuk melemahkan komunitas anti korupsi. 7. Komunitas tidak punya kewenangan mengambil tindakan apapun terhadap pelaku korupsi, kecuali mengangkat topik diskusi pagi terkait isi laporan, namun tidak menyebut-nyebut nama yang terkait dalam laporan tersebut. 1. Pilihkan pemimpin yang amanah Tanpa sogok sana dan sogok sini, Persyaratan dan kriterianya harus transparan, dan hasil penilaiannya diumumkan secara terbuka.
2. Mengumumkan anggaran secara terbuka
Setiap awal tahun anggaran, semua satuan kerja atau pengguna anggaran berkewajiban untuk mengumumkan kepada masyarakat tentang program kegiatannya di media massa, atau dipampang di papan pengumuman di depan kantor. Dengan tranparansi ini, masyarakat akan mengatahui uang rakyat tersebut digunakan untuk apa saja, dan dengan cara apa (konraktual ataukah swakelola).