Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

HIPERKOLESTEROL PADA DEWASA DENGAN OBESITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pembimbing : Induniasih, S.Kp.,M. Kes

Disusun oleh :

Eliza Mutiara Putri

P07120215 015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

A. Faktor Predisposisi
1. Riwayat Kesehatan
Di Dusun X terdapat 4 RW, setiap RWnya terdapat 3 RT. Dalam 4
RW tersebut, kurang lebih penduduk seluruhnya berjumlah 600 orang,
namun berdasarkan observasi ada 10 warga diantara 600 tersebut
mengalami Obesitas. Terdapat data dari puskesmas, bahwa dari 10
dewasa yang mengalami obesitas menunjukkan berat badan yang
melebihi dari IMT (Indeks Massa Tubuh). Dewasa Obes tersebut tidak
terlalu memahani bahaya dari Obesitas sendiri terhadap kesehatan.
Sebelumnya belum ada penyuluhan mengenai hiperkolesterol yang
merupakan resiko dari Obesitas dari petugas kesehatan.
Orang Dewasa yang obesitas kebanyakan lulusan SMA/SMK dan
mengaku belum pernah mendapat pendidikan kesehatan maupun
promosi kesehatan dari pihak manapun mengenai resiko dari obesitas,
salah satunya adalah hiperkolesterol.

2. Pengkajian fisik
Berat badan orang dewasa yang mengalami obesitas tidak berada pada
batas sewajarnya. (melebihi dari BBI dan IMT)
Hasil Uji Kolesterol pada 10 orang dewasa yang mengalami obesitas
kadar kolestrol totalnya, rata-rata diatas 230

3. Kesiapan belajar
Orang dewasa yang mengalami obesitas bersedia berkumpul untuk
mengikuti penyuluhan kesehatan berupa hiperkolesterol yang merupakan salah
satu resiko yang ditimbulkan dari obesitas.
4. Motivasi
Adanya ketertarikan orang dewasa yang mengalami obesitas dalam
mengikuti promosi/penyuluhan mengenai hiperkolesterol. Mereka belum
sepenuhnya tau apa saja resiko dari obesitas yang dialaminya. Dukungan
keluarga dan lingkungan juga berpengaruh dalam perubahan gaya hidup yang
mengakibatkan obesitas.

B. Faktor Pemungkin
1. Sarana dan prasarana
a) Sarana
- Puskesmas sudah ada dan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah warga
- Tempat untuk promosi kesehatan memadai dan kondusif, yaitu di
pendopo desa yang biasanya digunakan untuk perkumpulan
b) Prasarana
- Di puskesmas sudah ada alat kontrol kolestol, namun dari pihak tenaga
kesehatan kurang memaparkan resiko-resiko yang bisa ditimbulkan
dari obesitas.

2. Kecukupan jumlah dan jenis tenaga (SDM)


- Tenaga kesehatan khusus pendidikan kesehatan di puskesmas sudah
ada, tetapi belum pernah melakukan penyuluhan
- Tenaga kesehatan siap jika sewaktu-waktu diminta untuk melakukan
penyuluhan

C. Faktor penguat
- 10 orang warga yang mengalami obesitas mendukung adanya
penyuluhan yang akan diberikan oleh petugas kesehatan
- Desa Tirtonirmolo bersedia memfasilitasi kegiatan penyuluhan
ANALISIS DATA
No. Data Masalah Penyebab
1 DS: Kurangnya Kurang pengetahuan
Orang dewasa yang mengalami kesadaran untuk tentang
obesitas : mengontrol Hiperkolesterol
- belum pernah mendapat makanan yang
penkes maupun promkes dari mengandung
pihak manapun banyak kolesterol
- makan yang penting enak,
tidak mementingkan apakah
terlalu banyak mengandung
kolesterol atau tidak

DO:
- Terdapat data dari puskesmas,
bahwa dari 10 Berat badan
orang dewasa yang
mengalami obesitas tidak
berada pada batas sewajarnya.
(melebihi dari BBI dan IMT)

- Hasil Uji Kolesterol pada 10


orang dewasa yang
mengalami obesitas kadar
kolestrol totalnya, rata-rata
diatas 230

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan excess berhubungan dengan penurunan


perfusi organ (renal), peningkatan retensi natrium, penurunan plasma protein.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN

Diagnosa : Resiko terjadinya ketidakseimbangan cairan excess berhubungan dengan


penurunan perfusi organ (renal), peningkatan retensi natrium, penurunan plasma protein.

1. Topik : Hiperkolesterol pada dewasa dengan obesitas


2. Sasaran
1) Program : Orang Dewasa dengan Obesitas
2) Penyuluhan : Orang Dewasa dengan Obesitas yang berjumlah 10
orang

3. Tujuan
a. Umum : Orang dewasa dengan obesitas dapat mengatur pola
makan yang banyak mengandung kolesterol sehingga dapat mencegah resiko
hipekolesterol
b. Khusus :
Segera setelah penyuluhan (1x40 menit), Orang dewasa dengan obesitas yang
berjumlah 10 orang mampu :
a. Mengungkapkan Pengertian hiperkolesterol
b. Menyebutkan Etiologi hiperkolesterol
c. Menyebutkan Komplikasi dari hiperkolesterol
d. Menjelaskan Cara pengendalian kolesterol
e. Melakukan Diet hiperkolesterol

4. Materi
1) Pengertian tentang hiperkolesterol
2) Etiologi hiperkolesterol
3) Komplikasi dari hiperkolesterol
4) Cara pengendalian hiperkolesterol
5) Diet Hiperkolesterol

5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi tanya jawab
6. Media
1) Media :
1) Power point mengenai hiperkolesterol
2) Leaflet mengenai hiperkolesterol meliputi pengertian hiperkolesterol, etiologi
hiperkolesterol, komplikasi pada hiperkolesterol , cara pengendalian
hiperkolesterol , serta diet hiperkolesterol.
2) Alat pendukung :
1) Laptop 1 buah
2) Charger laptop 1 buah
3) Proyektor 1 buah
4) LCD 1 buah
5) Bangku 10 buah
6) Kursi 10 buah
7) Meja operator 1 buah
8) Kursi operator 1 buah

7. Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 1 Desember 2016
Pukul : 12.30-13.10 (40 menit)
Alokasi Waktu

No Waktu Kegiatan Penyuluhan

1. 5 menit Pembukaan:

1. Memberi salam

2. Perkenalan

3. Menyampaikan kontrak (tujuan, waktu, dan materi)

2. 10menit Pelaksanaan:

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur


menggunakan power point.
3. 10 menit Memberi kesempatan klien bertanya (diskusi tanya jawab)

4. 5 menit Merangkum kegiatan penyuluhan

5. 5 menit Mengevaluasi penyuluhan dan menyimpulkan hasil penyuluhan

6 5 menit Penutup:

1. Rencana tindak lanjut untuk melakukan observasi

2. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang


telah diberikan kepada klien

3. Mengucapkan salam
8. Tempat
Tempat : Pendopo Desa Mrisi
Tirtonirmolo Keterangan :
: LCD
: Meja Operator
: Proyektor

: Audience

9. Evaluasi
Dengan melakukan tanya jawab bersama warga yang berjumlah 10 orang dengan
obesitas.
Daftar Pertanyaan :
a. Apa pengetian mengenai hiperkolesterol?
b. Apa saja penyebab dari hiperkolesterol?
c. Apa saja komplikasi dari hiperkolesterol
d. Bagaimana cara mengendalikan hiperkolesterol?
e. Bagaimana diet pada penderita hiperkolesterol?
Yogyakarta, 3 Desember 2016

Penyusun
MATERI MENGENAI HIPERKOLESTEROL

A. Definisi mengenai hiperkolesterol


Hiperkolesterol juga dikenal dengan sebutan hyperlipidemia, problem lipids,
dislipidemia, kadar lemak darah tinggi/hiperkolestrolemia.

Hiperkolesterolemia adalah adanya tingkat tinggi kolesterol dalam darah. dalam bentuk
"hiperlipidemia" (peningkatan kadar lipid dalam darah) dan atau "hiperlipoproteinemia"
(peningkatan kadar lipoprotein dalam darah).

B. Etiologi dari hiperkolesterol

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa disebabkan oleh


faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan hiperkoleterolemia poligenik,
juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti diabetes mellitus,
sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (saturated fat), kegemukan dan
kurang olahraga.
1) Hiperkolesterolemia Poligenik
Tipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan,
merupakan interaksi antara kelainan genetik yang multipel, nutrisi dan faktor-faktor
lingkungan lainnya serta memiliki lebih dari satu dasar metabolik. Penyakit ini biasanya
tidak disertai dengan xantoma(timbunan lemak yang terbentuk di bawah kulit).

2) Hiperkolesterolemia Familial
Penyakit yang diturunkan ini terjadi akibatkan oleh adanya defek gen pada
reseptor LDL permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini menyebabkan
hati tidak bisa mengabsorpsi LDL. Karena mengganggap LDL tidak ada, hati kemudian
memproduksi VLDL yang banyak ke dalam plasma. Pada pasien dengan
Hiperkolesterolemia familial ditemukan kadar kolesterol total mencapai 600 sampai
1000 mg/dl atau 4 sampai 6 kali dari orang normal. Banyak pasien ini meninggal
sebelum berumur 20 tahun akibat infark miokard.
3) Kebiasaan Diet lemak Jenuh, Kurang olahraga dan Kegemukan
Pada tubuh manusia, reseptor LDL menangkap LDL yang tidak teroksidasi dan
disimpan di dalam sel tubuh. Jika sudah berlebih, LDL tidak masuk ke dalam sel
kemudian dimetabolime di hepar untuk menjadi asam empedu dan diekskresikan
keluar. Pada proses patologi, oksidan LDL ditangkap oleh makrofag dan kemudian
menjadi sel busa dan menumpuk di dalam tubuh, tidak diekskresi dan apabila
menumpuk didalam pembuluh darah menimbulkan plak aterome dan lama-kelamaan
menjadi aterosklerosis.
Sebagian besar penyebab hiperkolesterol berhubungan dengan gaya hidup tidak
sehat. Yang paling sering adalah dari kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
mengandung kadar lemak yang tinggi.

Faktor resiko yang lain adalah: berat badan yang di atas berat badan yang
direkomendasikan, minum minuman yang mengandung alkohol secara berlebihan,
kurang olah raga dan gaya hidup yang inaktif (sedentari).

C. Komplikasi pada hiperkolesterol

1) Nyeri dada

Nyeri dada dapat terjadi saat plak kolesterol menghambat pembuluh darah yang menyuplai
darah ke jantung (pembuluh darah koroner).

2) Serangan jantung/Myocardial infarction (MI)

Serangan jantung terjadi saat terhentinya suplai darah ke jantung. Adanya plak kolesterol
membuat dinding pembuluh darah lebih rapuh dan mudah pecah. Saat pembuluh darah pecah
akan terbentuk gumpalan darah, gumpalan darah ini kemudian terdistribusi di aliran darah.
Ketika gumpalan darah ini memblokade pembuluh darah koroner terjadilah serangan jantung.
3) Stroke

Sama halnya dengan serangan jantung, stroke terjadi ketika gumpalan darah menghambat atau
memblokade aliran darah ke otak.

Pembentukan plak kolesterol dan atherosklerosis memang tidak terjadi dalam waktu yang
singkat, proses ini terjadi dalam jangka waktu kurang lebih 3 4 dekade tergantung masing-
masing individu. Meskipun begitu, tentu saja lebih baik Sobat mencegah terbentuknya plak
kolesterol selagi masih muda dan sehat. Salah satu caranya adalah dengan membatasi asupan
tinggi kolesterol, meningkatkan aktivitas berolahraga, menghindari rokok, dan menurunkan berat
badan. Semoga selalu sehat Sobat!

D. Cara penanganan pada hiperkolesterol

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengontrol kadar lemak dalam tubuh, untuk
membantu kita menghindari penyakit jantung dan serangan jantung.

Langkah yang paling penting dan efektif adalah diet modifikasi dan olah raga.
Diet yang mengandung kadar lemak rendah, protein (contoh: kedelai dan ikan), buah-
buahan dan sayur-sayuran.
Olah raga secara teratur: misalnya dengan berjalan cepat setiap hari selama 30 menit.

Langkah-langkah ini perlu diterapkan setidaknya 3-6 bulan untuk bisa menurunkan kadar lemak
darah yang sudah tinggi.
Apabila kolesterol masih diatas normal perlu ditambah dengan obat-obat. Dokter akan
menuliskan resep untuk menurunkan kadar lemak darah.

E. Diet hiperkoesterol

Untuk meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh, bisa mengkonsumsi alpukat, ikan dan kacang-
kacangan. Asam lemak omega-3 pada ikan bisa membantu mengurangi kolesterol jahat dan
meningkatkan kolesterol baik. Sementara kebanyakan kacang-kacangan memiliki tingkat
kolesterol jahat yang rendah.
Batasi makanan yang berpotensi meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Misalnya saja telur
burung puyuh yang kandungan kolesterolnya mencapai sekitar 3.640 mg, atau otak sapi yang
kadar kolesterolnya juga tinggi yakni sekitar 2.300 mg.

Konsumsi makanan yang bersahabat dengan kolesterol bisa menjadi cara alami untuk
menurunkan dan menjaga kolestorol tetap stabil. Misalnya saja buah dan sayur-sayuran yang
mengandung serat larut.

Untuk menurunkan kolesterol, dibutuhkan 5-15 gram serat larut. Ini bisa didapat dari konsumsi 5
porsi sayur dalam sehari. Bisa juga didapat dari buah seperti apel dan pisang, namun Anda harus
makan 15 apel atau pisang dalam sehari untuk bisa menurunkan kolesterol. Jumlah trsebut
terkesan harus banyak karena dalam buah hanya terkandung 1-2 gram serat larut.

Konsumsi oat yang mengandung serat larut beta-glucan. Mengingat dibutuhkan 3 gram beta-
glucan per hari untuk mengurangi kolesterol, maka perlu mengonsumsi 2-3 mangkuk bubur
havermut setiap hari.

Diet tinggi lemak merupakan salah satu penyebab hiperkolesterol. Makan makanan yang banyak
mengandung trans fat dan saturated fat seperti margarine/ mentega, es krim, minyak kelapa dan
lemak hewan dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL. Maka harus
dikurangi sebanyak 7% perhari. Saturated fat dapat digantikan dengan unsaturated fat yang
relatif kurang meningkatkan kadar LDL. Unsaturated dibagi dua antara lain Multi Unsaturated
Fatty Acid (MUFA) contohnya minyak zaitun, alpokat dan Poli Unsaturated Fatty Acid (PUFA)
contoh ikan. Dengan perubahan pola makan, mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah
sebesar 10-15%.
DAFTAR PUSTAKA

Klinikgizi. 2015. Kenali Tanda dan Gejala Hiperkolesterol atau Kolesterol Tinggi. Diunduh
pada 13 November 2016. https://klinikgizi.com/2015/09/26/9075/

Ulfahikrami. 2013. Hiperkolesterol. Diunduh pada 13 November 2016.


http://ulfahikrami.blogspot.co.id/2013/11/hiperkolesterol.html

Informasimedika. 2013. Jenis penyakit jantung dan pembuluh darah/hiperkolesterol. Diunduh


pada 13 November 2016. http://www.informasimedika.com/jenis-penyakit/jantung-
dan-pembuluh-darah/hiperkolesterol

Anda mungkin juga menyukai