Anda di halaman 1dari 33

DERMATOSIS

ERITROSKUAMOSA
DISKUSI TOPIK:
ABIDAH BAZLINAH DERMAWAN
I40611620140

PEMBIMBING:
dr. Herni, Sp. KK
Penyakit kulit yang ditandai dengan adanya eritem dan
skuama.
Kelainan yang termasuk eritroskuamosa :

Dermatitis
Psoriasis
Seboroik

Pitiriasis
Eritroderma
rosea

Pendahuluan
Definisi Epidemiologi Etio-
Penyakit peradangan kulit Menyebar di patogenesis
kronik dengan dasar genetik seluruh dunia,
Karakteristik perubahan pada populasi Peran
pertumbuhan & diferensiasi yg berbeda dgn autoimunitas
sel epidermis variasi dan genetik
Manifestasi vaskuler, juga prevalensi 0,1 Mekanisme
diduga pengaruh sistem saraf %-11,8% lesi kulit:
Umumnya lesi: plak Onset umur:
ertimatosa berskuama
peran sitokin,
jarang pd anak kemokin,
berlapis berwarna putih <10 tahun,
keperakan dengan batas tegas faktor
biasanya 15-30
tahun pertumbuhan

1. Psoriasis
FAKTOR PENCETUS
Faktor lingkungan
Pencetus kimiawi, mekanik dan termal akan memicu
psoriasi melalui mekanis Koebner: garukan, aberasi
superfisial, reaksi fototoksik, atau pembedahan
Ketegangan emosionaldiperantarai mekanisme
neuroimunologis
Obesitas, DM, maupun sindroma metabolik
memperparah kondisi psoriasis
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klasik: plak eritematosa diliputi skuama putih
disertai titik perdarahan bila skuama dilepas, ukuran: dari
seuujung jarum-plakat menutupi sebagian besar area
tubuh, umumnya simetris
Menyerang kulit, kuku, mukosa, dan sendi tetapi tidak
mengganggu rambut
Eritema yg muncul bervariasi dari yg sangat cerah (hot
psoriasis) biasanya diikuti gatal hinggamerah pucat (cold
psoriasis)
pada lidah: dpt dijumpai plak putih berkonfigurasi mirip
peta lidah geografik
Fenomena Auspitz : lesi dikerok sampai skuama habis
kemudian sedikit lebih dalam lagi maka timbul bintik-
bintik perdarahan (pinpoint bleeding) terjadi karena ada
papilomatosis
Fenomena tetesan lilin/ tallows sign/laarvetvlek: bila
skuama digores akan nampak garis putih dan warnanya
berubah menjadi keruh seperti tetesan lilin yang digores
Fenomena koebner(reaksi isomorfik): bila ada trauma
tajam/tumpul pada kulit sehat didekat kelainan kulit
maka dalam beberapa saat akan muncul kelainan baru

Pemeriksaan Tambahan
Fenomena tetesan lilin

Koebner Sign
90% pasien mengalami psoriasis vulgaris
Lesi dimulai dgn makula eritematosa <1 cm atau papul yg
melebar ke arah pinggir & bergabung beberapa lesi menjadi
satu, diameter hingga beberapa cm
Wonoroffs ring lingkaran putih pucat mengelilingi lesi
psoriasis plakat
Lesi melebar bentuk lesi beragam: berbentuk kurva linier
(psoriasis girata), lesi mirip cincin (psoriasis anular), papul
berskuama pd mulut folikel pilosebaseus (psoriasis folikularis)
dll
70% mengeluh gatal, rasa terbakar atau nyeri
Umumnya predileksi: di skalp, siku, lutut, punggung, lumbal,
dan retroaurikuler
Uji Auspitz tidak spesifik pd psoriasis, uji positif dpt dijumpai
pada dermatitis seboroik/dermatitis kronik lainnya

Psoriasis Vulgaris/Plakat
PSORIASIS INVERSA (FLEXURAL)
Lokasi: area lipatan kulit, lembab, keringat (aksila, fosa
antekubital, genito-crural {poplitea, lipat inguinal,
perineum}, inframamme dan leher)
Efloresensi: skuama minimal/tidak ada, eritema (glossy
sharply demarcated erythema)
PSORIASIS GUTATA (ERUPTIF)
Khas pada dewasa muda, jika
pd anak psoriasis plakat
Lesi papul eruptif berukuran
(1-10 mm) berwarna merah
salmon menyebar diskret
secara sentripetal terutama di
badan (upper trunk),
ekstremitas proximal dan
kepala.
Infeksi oleh Streptokokus B
hemolitikus (faringitis,
laringitis, tonsilitis) sering
mengawali munculmya
psoriasis gutata
PSORIASIS PUSTULOSA
Psoriasis pustulosa generalisata (Von Zumbusch)
Pustul yg timbul sangat parah, menyerang seluruh tubuh diikuti gejala
konstitusi, bersifat sistemik & mengancam jiwa
Kulit merah nyeri, meradang dgn pustul milier tersebar di atasnya. Pustul
terletak non folikuler, putih kekuningan dgn dasar eritematosa, terasa
nyeri. Pustul dpt bergabung (lake of pustules) mengering & krusta lepas
meninggalkan lapisan merah terang
Psoriasis pustulosa lokalisata
Lesi di mulai dari vesikel bening, vesikopustul & pustul yg parah &
makulopapular kering cokelat
Pada palmar mengenai hipotenar & tenar
Pada plantar mengenai sisi dalam telapak kaki/dengan sisi tumit

ERITRODERMA
PSORIASIS KUKU
PSORIASI ARTRITIS
Definisi : Erupsi kulit akut, sembuh sendiri, dimulai dengan suatu
lesi awal berbentuk eritema dan skuama halus disusul oleh
lesi-lesi yang lebih kecil dibadan, lengan, dan paha atas yang
tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh
dlm waktu 3-8 minggu
Etiologi: tidak diketahui namun diduga karena virus karena dapat
sembuh dengan sendirinya/self limited disease; merupakan
eksantema virus yg berhubungan dgn reaktivasi Herpes Virus
(HHV)-7 dan HHV-6
Epidemiologi: semua umur, terutama 15-40 tahun. Perempuan
1,5: laki-laki 1.

PITIRIASIS ROSEA
Gejala: gatal ringan.
Lesi pertama: herald patch di badan, soliter, berbentuk oval
dan anular, diameter 3cm.
Ruam terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggir. (lama
beberapa hari-beberapa minggu)
Lesi berikutnya (4-10 hari set lesi pertama)lebih khas, lebis
kecil dari lesi awal, susunan sejajar kosta menyerupai pohon
cemara terbalik christmas tree. Lesi timbul serentak
dalam beberapa hari.
Kadang ditemukan gejala konstitusi seperti
demam,malaise,sakit kepala,sakit tenggorokan,
limfadenopati
Predileksi: batang tubuh, lengan atas bagian proksimal dan
tungkai atas
DD: Tinea Corporis dengan eritema dan skuama kasar dipinggir
dan bentuknya anular, gatal berat. Sediaan KOH (+).
Terapi : prinsip pengobatan bersifat simtomatik
Topikal: bedak asam salisilat dgn mentol -1%
Bila dijumpai gejala menyerupai flu dan/atau kelainan kulit luas
asiklovir 5 x 800 mg selama 7 hari
Terapi penyinaran dengan sinar UVB kelainan kulit luas
Gambaran Klinis

Makula berbentuk lonjong Herald patch


Predileksi
Merupakan kelainan kulit papuloskuamosa, predileksi di
daerah kaya kelenjar sebasea, skalp, wajah dan badan
Dikaitkan dgn Malesia
Terjadi gangguan imunologis mengikuti kelembapan
lingkungan, perubahan cuaca, ataupun trauma, dgn
penyebaran lesi dimulai derajat ringan, misalnya
ketombe-bentuk eritoderma

3. DERMATITIS SEBOROIK
Epidemiologi
Terbagi menjadi 2 kelompok umur:
Infantil : bentuk self-limited, terjadi selama usia 3
bulan pertama
Dewasa: bersifat kronis, memuncak pada usia 40
tahun, laki >>
Prevalensi 3-5 % pd dewasa muda, 1-5% populasi general
Pada kelompok HIV: 36% pasien dgn HIV mengalami
dermatitis seboroik
Etiopatogenesis : berhubungan dgn jamur Malessezia ,
abnormalitas imunologis, aktivitas sebasea, dan kerentanan
pasien.
Gejala klinis :
Lokasi: kulit kepala, wajah, alis, lipat nasolabial, sideburn,
telinga & liang telinga, bagian atas tengah dada & punggung,
lipat gluteus, inguinal, genital, ketiak.
Lesi kulit: skuama kuning berminyak, eksematosa ringan,
kadang disertai gatal & menyengat. Ketombe tanda awal
Dpt dijumpai kemerahan perifolikular yg tahap lanjut plak
eritemoatosa berkonfluensi korona seboroika
Fase kronis: kerontokan rambut
Keadaan berat: dapat berkembang mejadi eritroderma
Diagnosis Banding : Psoariasis : skuama lebih tebal yg
berlapis-lapis; Dermatitis atopik; DKI, Dermatofitosis;
Rosasea
Sampo yg mengandung anti
Malessezia selenium
sulfida, zinc pirithione, Metronidazol topikal,
ketokonazol, ter dan solusio siklopiroksolamin, talkasitol,
terbinafine 1% benzoil peroksida, dan salep
Menghilangkan Skuama tebal litium suksinat 5 %
& << jumlah sebum Kasus yg tidak membaik dgn tx
mencuci wajah berulang dgn konvensional Tx sinar UVB/
sabun lunak; krim imidazol pemberian itrakonazol
<< pertumbuhan jamut 100mg/hari per oral selama 21
Krim mengandung asam hari
salisilat & sulfur Tidak membaik dgn semua
melunakkan skuama modalitas prednisolon
Tx simtomatik: kortikosteroid 30mg/hari utk respons cepat
topikal

Pengobatan
Definisi: Kelainan kulit yang ditandai dengan
adanya eritema universalitis (90-100%), biasanya
disertai skuama.
Etiologi: Alergi obat, perluasan penyakit kulit,
penyakit sistemikkeganasan
Patofisiologi: Akibat suatu agent dalam tubuh,
maka tubuh bereaksi berupa pelebaran
pembuluh darah kapiler (eritema) yang
universal. Kemungkinan pelbagai sitokin
berperan.

4. Eritroderma
Penyakit Leiner :
Eritroderma akibat alergi obat
Eritroderma deskuamativum
biasanya secara sistemik :
Penyebab belum di ketehui pasti;
Terdapat r/ konsumsi obat
Dermatitis seboroik yg meluas
Waktu: segera- 2minggu Bayi Usia 4 minggu 20 minggu
Eritema universal, Keadaan umum baik, eritema
Penyembuhan baru timbul : skuama. universal dgn skuama kasar.
Eritroderma karena psoariasis : Eritroderma akibat penyakit sistemik
Akibat dari Penyakitnya sendiri atau termasuk keganasan :
pengobatan terlalu kuat. Sindrom Sezary ;
R/ menderita psoriasis sebelumnya Dewasa, pria rata2 usia 64 tahun,
Kelainan kulit: eritema tidak merata. perempuan usia 53 tahun
Pa tempat predileksi psoriasis lebih Eritema yg membara universal,
eritematosa & agak meninggi skuama dan gatal berat, infiltrat
dibanding sekitarnya & skuama di kulit dan edema.
tempat itu lebih tebal 1/3-1/2 pasien mengalami
splenomegali, limfadenopati
Kuku: Terdapat pitting nail berupa superfisial, alopesia,
lekukan miliar hiperpigmentassi
Lab: leukositosis, limfosit atipik (sel
Gejala klinis & Diagnosis Sezary)
Gambaran Klinis
Gol I (alergi obat secara sistemik); dosis prednison 4 x 10
mg, penyembuhan umumnya dlm beberapa hari-minggu
Gol II (Perluasan penyakit kulit) ; dosis awal 4 x 10 4 x 15
mg sehari, tampak perbaikan dosis diturunkan perlahan;
pada pengobatan dgn kortikosteroid long term (>1 bulan):
lebih baik digunakan MP daripada prednison dgn dosis
ekuivalen
Penyakit Leiner ; dosis prednison 3 x 1-2 mg sehari
Sindrom Sesary ; prednison 30 mg sehari/metilprednisolon
ekuivalen klorambusil 2 6 mg sehari.(Metilprednisolon >
1 bulan).
Eritroderma kronis diet tinggi protein, karena
terlepasnya skuama menyebabkan kiehilangan protein
Emolien utk << radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema
(salap lanolin 10% / krim urea 10%)

Pengobatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai