Anda di halaman 1dari 31

Kedudukan BI sebagai

Kedudukan dan fungsi BI bahasa


Persatuan/Nasional
Mencermati BI dalam
konteks berbangsa
Fungsi BI sebagai
Bahasa
Nasional/persatuan

Kedudukan BI sebagai
bahasa negara/resmi
negara
Mencermati BI dalam
konteks bernegara
Fungsi BI sebagai
bahasa negara/resmi
negara
Bahasa Indonesia menunjukkan jati
Kedudukan BI diri bangsa Indonesia
sebagai bahasa
Persatuan/Nasional

Lambang kebanggaan
nasional
Lambang identitas
nasional
Fungsi BI sebagai Bahasa
Nasional/persatuan Alat perhubungan di
tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan
Alat komunikasi
antarbudaya antar daerah
Kedudukan BI sebagai Bahasa negara, bahasa resmi,
bahasa negara/resmi dan bahasa resmi negara yang
negara bersifat operasional

Bahasa resmi kenegaraan


Bahasa pengatar resmi di
Fungsi BI sebagai bahasa lingkungan pendidikan
negara/resmi negara Bahasa resmi administrasi
pemerintahan
Bahasa resmi pengembangan
IPTEKS
BAHASA INDONESIA KEILMUAN

Pengertian
Karakteristik Umum
Sarana pengembang
Kebahasaan, sifat
Kegunaan
ilmu pengetahuan, 1. Pembentuk perilaku
penalaran, dan
teknologi, dan seni berpikir logis penggunanya
cara pengungkapan
yang memiliki daya
ungkap yang tinggi dan 2. Mewadahi pesan-pesan
kaya terhadap konsep keilmuan yang
keilmuan dan teknologi ditranformasikan kepada
pembaca
3. Penanda citra diri sebagai
warga masyarakat
intelektual.
KARAKTERISTIK UMUM
Mengidentifikasi Situasi Kebahasaan BIK
Kosakata formal dan tidak formal

Kosakata Formal Kosakata Tidak Formal


Seperti, sebagaimana Sepertinya, kayaknya, kayak

Tetapi, namun Tapi


Tidak Ndak, tak, nggak
Lalu, kemudian Lantas
Hanya Cuma, cumak, cuman
Bagi, untuk Buat, pro, teruntuk
Bentukan kan kata formal dan tidak formal

Bentukan Kata Formal Bentukan Kata Tidak Formal

Bertemu Ketemu
Tertinggal Ketinggalan
Terbawa Kebawa
Menganalisis Menganalisa
Memindahkan Memindah
Sedangkan Sedang
Kutiplah, bacalah Kutip, baca
Keformalan Kalimat

Sedang yang dimaksud pengendalian adalah berkaitan dengan


mengevaluasi dan menganalisa apakah kegiatan tersebut
sudah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Bandingkanlah

sedangkan yang dimaksud pengendalian adalah berkaitan


dengan mengevaluasi dan menganalisis kesesuaian
pelaksanaan program dengan rencana yang telah ditetapkan.
Mengidentifikasi Sifat Penalaran
Keobjektifan
Keobjektifan penalaran BIK dapat dicapai dengan (a) menghindari
penggunaan kata ganti persona (saya, kami, dan kita) dan (b)
menghindari penggunaan kata yang bersifat ekstrem (harus, tentu,
pasti, pokoknya, tidak bleh tidak).
Contoh
Kita tentu sering mendengar istilah tentang ilmu jiwa. Barangkali yang
mula-mula terpikir kita bahwa ilmu jiwa tentu membahas masalah ilmu
jiwa.
Bandingkanlah
Isitlah ilmu jiwa sering terdengar/didengar akhir-akhir ini. Barangkali
yang mula-mula terpikirkan iaah bahwa ilmu jiwa tentunya membahas
masalah kejiwaan.
Kecendekiaan
Moeliono (1988) menyatakan bahwa bahasa yang cendekia mampu
membentuk pernyataan yang tepat, saksama, dan abstrak.
Contoh
1. Keterbukaan informasi era global ini kemungkinan memengaruhi
hilangnya sekat antarnegara.
2. Keterbukaan informasi di era globalisasi mengakibatkan hilangnya
sekat-sekat informasi antarnegara
Contoh kalimat (1) tidak jelas menyatakan hubungan sebab-akibat.
Penggunaan kata sambung kemungkinan adalah penandanya. Berbeda
dengan kalimat (2) hubungan antarklausa dalam kalimat (2) tersebut
jelas-jelas menunjukkan hubungan sebab akibat. Penggunaan kata
sambung mengakibatkanadalah penandanya.
Cara Pengungkapan/Pernyataan
a. Keringkasan dan kejelsan
Komunikasi kelimuan harus langsung pada inti nformasi dengan cara
menggunakan unsur bahasa, misalnya kata/istilah yang memamng
memerlukan untuk memaparkan informasi keilmuan.
Contoh:
Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar dan tidak
memberikan penjelasan apa-apa tentang topik itu karena tidak lebih dari
mengulang kata-katanya saja
Bandingkan
Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar.
Kata masih samar berarti tidak memberikan penjelasan apa-apa dan
seterusnya. Oleh sebab itu, penggunaan kelompok kata yang bercetak miring
mubazir atau boros.
b. Konsisten /Taat Asas
Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/istilah, bentuk
kata, dan penggunaan singkatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah
atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan
secara konsisten.
1. Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah menghimpun data lapangan,
mengolahnya, dan memberikan penafsiran.
2. Mula-mula yang dilakukn peneliti adalah mnegumpulkan data
lapangan, menganalisisnya, dan interprestasi.
BAHASA INDONESIA KEILMUAN:KARAKTERISTIK KHUSUS

Karakteristik Khusus

Diksi

Bentuk kalimat

Pengembangan paragraf
keilmuan
Mengidentifikasi Diksi Keilmuan
Diksi artinya pilihan kata. Untuk memilih kata keilmuan ada dua butir
pertimbangan, yakni kesesuain dan ketepatan.
Kesesuaian berkaitan dengan kelazimannya sedangkan ketepatan berkaitan
dengan acuan makna. Keduanya bersifat dinamis dan ontekstual, terutama
konteks keilmuan.
Contoh:
Kaidah I: Kata/Istilah Serapan Adapatasi Dipilih Karena Konotasi Maknanya
Lebih Baik
Kata/Istiah Asing Bidang Bentuk Adaptasi Bentuk Terjemahan yang
Biogi Kata/Istilah yang Dijauhkan
Disempurnakan
Anus Anus Lubang pantat
Feces Feses Tahi, tinja
Maag Mag lambung
Kaidah II: Kata/istilah Serapan Adapatasi Dipilih karena Lebih Singkat
daripada Bentuk Terjemahannya

Kata/Istilah Asing Bentuk Adaptasi Bentuk Terjemahan yang


Bidang Sains Kata/Istilah yang Dijauhkan
Dianjurkan
Decibel Desibel Satuan ukuran kekerasan
suara
Marathon Maraton Lari jarak jauh sepenjang 24
km
Oxygen Oksigen Zat asam
Circuit Sirkuit Rangaian yang berhubungan
secara sebab-akibat
Cpacity Kapasitas Daya tampung/daya muat
Kaidah III: Kata/istilah Serapa Adapatasi Dipilih karena Mempermudah
Tercapainya Kesepakatan, Jika Bentuk Terjemahan Indonesianya
Banyak/Lebih dari Satu
Kata/Istilah Asing Bentuk Adaptasi Kata/Istilah Bentuk Terjemahan yang
Bidang Sains yang Dianjurkan Dijauhkan
Energy Energi Daya, gaya, kekuatan, tenaga

Horizon Horizon Kaki langit, ufuk, cakrawala

Narcotik Narkotik Madat, obat bius,

Management Manajemen Ketatausahaan,


ketatalaksanaan, pengelolaan,
pengurusan
Kaidah Iv: Kata/Istilah Serapan Adaptasi Dipilih karena Mempermudah
Pengalihan Antarbahasa

Kata/Istilah Asing Bentuk Adaptasi Bentuk Terjemahan


Bidang Kata/Istilah yang yang Dijauhkan
Dianjurkan
Analysis Analisis Uraian, penguraian,
olahan, pengolahan
Assessment Asesmen Penilaian,
pengumpulan data,
Biology Biologi Ilmu hayat
System Sistem Cara, aturan,
ketentuan,persyaratan
Prefix Prefiks awalan
Controller mempunyai fungsi sebagai
pengendali, oleh karena itu dalam penelitian ini
akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal
yang dikemukakan di atas berkembang dalam
lingkungan perusahaan secara efektif.
Controller mempunyai fungsi sebagai pengendali, oleh
karena itu dalam penelitian ini akan diukur sampai
berapa persen hal-hal yang dikemukakan di atas
berkembang dalam lingkungan perusahaan secara
efektif.
(1) Kita sering mendengar istilah tentang ilmu jiwa.
(2) Barangkali yang mula-mula terpikir oleh kita bahwa ilmu jiwa
tentu membahas masalah ilmu jiwa .
(3) Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar
dan tdak meberikan penjelasan apa-apa tentang topik itu karena
tidak lebih dari mengulang kata-katanya saja.
(4) Untuk lebih jelasnya dapat dikatakan bahwa ilmu jiwa
membahas berbagai keadaan jiwa, misalnya, gembira, sedih,
kesal, lega, sakit hati, senang, ragu-ragu dan sebagainya.
1) Istilah ilmu jiwa sering terdengar/didengar akhir-akhir ini.
2) Barangkali yang mula-mula terpikir ialah bahwa ilmu jiwa
tentunya membahas masalah kejiwaan.
3) Tidak diragukan lagi keterangan itu dikatakan masih samar.
4) Untuk lebih jelasnya dapat dikatakan bahwa masalah kejiwaan
disebabkan berbagai keadaan jiwa, misalnya gembira, senang,
lega, ragu-ragu, sakit hati, dan sebagainya.
MENGIDENTIFIKASI KALIMAT KEILMUAN

Satuan kebahasaan yang mengemukakan


gagasan secara lengkap, disusun dengan
Linguistis kata-kata dengan menggunakan kaidah
tata kalimat yang berlaku dalam sistem
bahasa bersangkutan

Kalimat Wujudukalimat ditandai oleh adanya


Lisan kesenyapan yang mendahuui dan
mengikutinya dengan batas intonasi selesai.

Kalimat ditadaii oleh awal penulisan


Tulis dengan huruf besar dan akhir
penulisan dengan tanda titik.
Kegramatikalan

Kaidah
Kelogisan kalimat efektif Kestrukturalan

Kecermatan
1. MENAATI KAIDAH STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA

a) Menaati struktur kalimat aktif dengan pola: pelaku+ket.Aspek+verba aktif


Contoh:
(1) Kami akan mengajukan proposal ini minggu depan
(2) Pembimbin telah menyettujui proposal itu
Bandingkan
(1a) Kami akan ajukan proposal ini minggu depan.
(2a) Pembimbing telah setujui proposal itu
Kalimat (1a) dan (2a) bukan struktrur kalimat aktif. Dua kalimat tersebut
menympang dari kaidah struktur kalimat pasif bahasa Indonesia keilmuan.
b) Menaati struktur kalimat pasif dengan pola: ket. Aspek + pelaku + verba
pasif
Contoh:
(1) Izin pengamban data telah saya urus.
(2) Revisi perbaikan bab mtode penelitian tengah mereka konsultasikan.
Bandingkan
(1a) Izin pengambilan data saya telah urus.
(2a) Revisi perbaikan ab metode penelitian mereka tengah konsultasikan.
Dalam bahasa pergaulan kalimat (1a) dan (2a) yang sering digunakan. Da
kalimat terebt menyimpang dari pola struktur kalimat pasif BIK.
c) Menghindari penggunaan kata tugas dan atau kata depan di muka subjek.
Contoh:
(1) Buku Alam Pikiran Yunani karya Hatta mengulas sejarah pemikiran
Yunani.
(2) Buku Di Bawah bendera Revolusi II karya Bung Karno mengulas sejarah
pemikiran politik Indonesia kurung 1945-1965.
Bandingkan:
(1a) Di dalam Buku Alam Pikiran Yunani karya Hatta mengulas sejaah
pemikiran Yunani.
(2a) Di dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi II karya Bung Karno mngulas
sejarah pemikiran politik Indonesia kurung 1945-1965.
Fungsi subjek dalam kalimat Bahasa Indonesia tidak perlu pengantar
preposisi. Penggunaan preposisi di- pada kalimat (1a) dan (2a)
mengaburkan fungsi subjek dalam kalimat.
d) Menghindari kalima fragmentaris/kalimat yang menggantung
(1) Ketika ekonomi Indonesia mengalami krisis luar biasa.
(2) Setelah mereka bersusah payah melakukan survei awal.
Bandingkan
(1a) Ketika ekonomi Indonesia mengalami krisis luar biasa,
pemerintah kurang memberikan nyata.
(2a) Setelah mereka bersusah payah melakukan survei awal, lokasi
dan jadwal kegiatan dapat disusun.
Kalimat (1) dan (2) bersifat fragmentaris artinya kalima yang belum
selesai. Oleh sebab itu penggunaan kalimat tersebut dihindari.
e) Menghindari kalimat yang bertumpuk idenya atau dua kalimat yang
sebenarnya satu kalimat.
Contoh:
(1) Unsur teks dalam prosa fiksi harus berhasil diidentifikasi. Sehingga
unsur fiksional yang ada dapat dieksplorasi.
(2) Karena seluruh argumentasi yang diberikan lemah. Maka hasil ujian
untuk sementara ditangguhkan.
Bandingkan:
(1a) Unsur teks dalam prosa fiksi harus berhasil diidentifikasi sehingga
unsur fiksional yang ada dapat berkolerasi.
(2a) Karena seluruh argumentasi yang diberikan lemah maka hasil
ujian untuk sementara ditangguhkan.
Kalimat (1) dan (2) sebenarnya satu kalimat. Oleh sebab itu kalimat
yang gramatikal adalah kalimat (1a) dan (2a)
f) Menghindari kalimat aktif dengan objek berkata tugas terutama
kata depan.
(1) Banyak mahasiswa tidak cermat memberikan tentang nomor
kodenya.
(2) Setiap peneliti memang perlu menghormati kepada narasumber.
Bandingkan:
(1a) Banyak mahasiswa tidak cermat memberikan nomor kodenya.
(2a) Setiap peneliti memang perlu menghormati narasumber.
g) Menghindari kalimat berpenanda jamak/ganda
Contoh:
(1) Setiap karya keilmuan perlu dilengkapi dengan daftar
kepustakaan.
Bandingkan:
(1a) Setiap karya keilmuan perlu dilengkapi denan daftar pustaka.
Penggunaan dua kata semakna juga perlu dhindari. Misalnya (a)
demi untuk, (b) agar supaya, (c) lalu kemudian, (d) contohnya
misanya, (e) dari sejak, (f) sangatsekali, dan sebagainya.
2. MENAATI KAIDAH STRUKTUR KATA DALAM KALIMAT BAHASA
INDONESIA
Struktur atau urutan ata dala BI mengikuti hukum diterangkan-
menerangkan (Hukum D-M). Yang menjadi inti diletakkan di depan dan
yang menjadi penjelas diletakkan di belakang. Kata-kata yang diulang
tulah intinya sedangkan kata-kata yang berubah-ubah itulah keterangan
atau penjelasnya.
a. Penamaan pusat belanja
Contoh:
(1) Gajah Mada Plaza terletak di tengah kota Malang
(2) Variety Mall menjual berbagai mrek busana.
Bandingkan:
(1a) Plaza Gajah Mada terletak di tengah kota Malang.
(2a) Mall Variety menjual berbagai mrek busana.
Penamaan hotel dan perbankan
Contoh:
(1) Bank BCA memiliki cabang di seluruh indonesia.
(2) Hotel Oasis ada di kota Banda Aceh .
Bandingkan:
(1a) Bank BCA memiliki cabang di seluruh Indonesia
(2a) Oasis Hotel ada di kota Banda Aceh .
c. Penamaan profesi
Contoh:
(1) Dokter wanita itu memperoleh penghargaan dari negara.
Bandingkan
Bandingkan:
(1a) Wanita Dokter itu memperoleh penghargaan dari negara.
Bandingkan

Anda mungkin juga menyukai