Anda di halaman 1dari 32

TUMOR GANAS KULIT

Rana Citra Fika


NIM: 1608437590

Pembimbing: dr. Elfadri Abdah,Sp.B(K)Onk.M.Kes

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Riau
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
2017
TUMOR GANAS KULIT
Tumor yang disebabkan oleh pembelahan sel secara
tidak terkontrol menjadi bentuk yang abnormal dalam
berbagai tingkatan pada kromatin, nukleus, dan
sitoplasma akibat kerusakan DNA.
Ditandai dengan:
Pertumbuhan cepat
Mitosis abnormal,
Ekspansif
Infiltratif
Merusak jaringan sekitar
Bermetastase
Melekat dengan dasar
EPIDEMIOLOGI

Klasifikasi tumor ganas kulit yaitu Karsinoma Sel


Basal, Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) dan Melanoma
Maligna.
Karsinoma Sel Basal merupakan keganasan kulit
yang terbanyak, diikuti Karsinoma Sel Skuamosa dan
Melanoma Maligna.
Angka kematian tertiggi yaitu, Melanoma Maligna
75% kematian akibat kanker kulit.
KLASIFIKASI
Melanoma Melanoma maligna
Nonmelanoma
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel basal
Karsinoma adneksa kulit
Faktor Risiko
Genetik
Terpapar radiasi/sinar ultraviolet secara berlebihan.
Luka yang lama tidak sembuh, khususnya luka bakar
(Marjolins ulcer -> KSS).
Tahi lalat berukuran > 20 mm.
HPV -> dihubungkan dengan KSS pada genital, anus,
mulut, faring dan jari tangan.
Toksin arsenik -> peningkatan insiden KSS.
Kekurangan beberapa vitamin dan mineral tertentu.
Merokok.
MELANOMA MALIGNA
Melanoma Maligna berasal dari melanosit, memiliki
resiko metastasis yang tinggi.
Epidemiologi
- Semua umur: sering usia 40 th, jarang pada anak
- Wanita hampir = pria

Karakteristik
- Sangat ganas
- Metastase cepat :
aliran limfe kel limfe regional
aliran darah paru, hati, otak, tulang, ginjal dan lien.
Patogenesis
Faktor lingkungan : sinar matahari, trauma, virus

Asal: 50% dr nevus pigmentosus MM

Faktor genetik

Klasifikasi Breslow (berdasarkan ketebalan tumor)


I.Ketebalan tumor kurang dari 0,76 mm
II.Ketebalan tumor 0,76-1,5 mm
III.Ketebalan tumor > 1,5 mm
Klasifikasi berdasarkan penyebaran histopatologik
1.Melanoma insitu
2.Lentigo malignant melanoma (LMM)
3.Superficial spreading malignant melanoma
4.Nodular malignant melanoma
5.Acral lentigenous melanoma
6.Melanoma yang tidak terklasifikasi (MM, NOS)
7.Desmoplastic melanoma
jarang
8.Epitheloid cell melanoma
Klasifikasi Clark (berdasarkan mikroskopik)
I. Sel melanoma masih terdapat pada epidermois
(membran basalis intak)
II. Sel melanoma sudah menembus membrana basalis
sampai stratum papilaris
III. Sel melanoma Menginvasi sampai perbatasan antara
stratum papilaris & stratum retikularis dermis
IV. Sel melanoma Menginvasi sampai dengan stratum
retikularis dermis Ketebalan lebih dari 3 mm
V. Sel melanoma menginvasi sampai subkutan/lebih
Lentigo Maligna Melanoma (LMM)
- Asal Hutchinsons Melanotic freckle
- Keganasannya paling minimal
- Biasanya timbul di wajah pd usia lanjut (>60th)
- Bisa di daerah terpapar matahari
- Mulai makula coklat kehitaman , tepi ireguler, tumbuh
sangat lambat 10-15 th ganas penebalan lesi
nodul diskret 40-60mm batas lesi tidak beraturan

Desmoplastic Melanoma (DM)


- Cenderung diwajah/ leher
- Sulit dikenali kecuali bila ada pigmentasi pada
permukaannya
- Infiltrasi sel tumor sangat dalam sehingga tidak terlihat
secara klinis.
- Sering metastase jauh
Superficial spreading melanoma (SSM)
- Paling sering dijumpai (64%)
- Dapat timbul di semua bagian tubuh
- Asal dari Nevus pigmentosus / de novo
- > 5mm
- Warna bisa kombinasi : biru, hitam, merah
- Permukaan lesi rata, asimetris, tepi ireguler
- Terbatas pada epidermis

NODULAR MELANOMA (NM)


- Lebih jarang dijumpai (28%)
- Bisa timbul diseluruh bagian tubuh
- Nodul, warna uniform (satu macam warna) biasanya
biru, hitam, abu-abu, merah, batas tegas, tepi teratur
Akral Lentiginous Melanoma (ALM)
- Paling jarang dijumpai (1%)
- Sangat ganas
- Khas di telapak tangan dan telapak kaki, Bisa juga
pd mukosa, bantalan kuku
- Sub ungual sering pd jempol kaki/ tangan. Diawali
satu garis hitam/ kecoklatan dibawah kuku,
Terapi
- Tindakan bedah yang agresif
- Terapi sistemik Sitostatika: DTIC (dimetil triazon imidazol
carboksamid dekarbazin), Me- CCNU (metilnitrosurea) atau
kombinasi keduanya.
- Ajuvan:imunoterapi dengan BCG atau kombinasi BCG dengan
dekarbazin
Prognosis
Buruk

Faktor yang berpengaruh:


- Stadium
- Organ yg telah di infiltrasi ( metastase tulang lebih buruk
daripada KGB & kulit)
- Bila ada melanogen di urin prognosis lebih buruk
- Kondisi hospes : imunitas buruk
KARSINOMA SEL SKUAMOSA (KSS)
Karsinoma Sel Skuamosa berasal dari sel skuamosa
pada lapisan epidermis kulit (keratinizing cell).
Angka metastasis KSS tidak terlalu tinggi kecuali pada
telinga, bibir dan pasien imunosupresi.

Patogenesis
Lingkungan : sinar matahari, arsen, radiasi, hidrokarbon

Asal : Prickle sell KSS

Genetik: ras, xeroderma pigmentosum


Epidemiologi
Lebih sering Usia 40-50
Laki-laki > wanita
Lokasi tersering tungkai bawah

Karakteristik
- anaplasia, pertumbuhan lebih cepat dari KSB
- Invasif dan bermetastase
- Bisa terjadi dari - Kulit sehat ( deNovo)
- Diawali prakanker

18
Gambaran klinis:
- Nodul keras batas tidak tegas
- Permukaan licin, verukosa ( papiloma)
- Semakin lama bertambah keras, besar
kesamping & ke dalam, sulit digerakkan
- Ulserasi, krusta mudah berdarah

Prognosis:
Tergantung: Diagnosis dini
Cara pengobatan

Terapi:
Pada dasarnya = KSB
Untuk gambaran undifferentiated lebih agresif
KARSINOMA SEL BASAL (BASALIOMA)

Karsinoma Sel Basal bersifat lokal invasif, jarang


bermetastasis namun dapat menjadi maligna
(merusak dan menghancurkan jaringan sekitar).
Karsinoma Sel Basal muncul akibat radiasi sinar
ultraviolet, biasanya di bagian wajah.
Karsinoma Sel Basal jarang menyebabkan kematian
dan mudah diterapi dengan pembedahan maupun
radiasi.
KARSINOMA SEL BASAL
Definisi
Adalah neoplasma maligna yang berasal dari sel basal
epidermis atau sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada
kulit yg berambut.

Patogenesis
Faktor lingkungan

Asal: Sel epidermal pluripotensial GANAS


( epidermis & adneksa)

Faktor genetik
Epidemiologi
Sering terjadi pada usia lanjut > 40 tahun

Karakteristik
- umumnya ditemukan di daerah berambut
- Invasif & destruktif
- Jarang metastase
- Cenderung residif bila pengobatan tidak adekuat

Bentuk Klinis
- Nodul ulseratif
- Nodulokistik
- Berpigmen
- Morfea / Sklerotik
- Superfisial
Nodulo Ulseratif (Ulkus rodens)
- Paling sering ditemukan
- Bentuk nodul yg mengalami ulserasi
- Mudah berdarah
- Tepi ulkus meninggi dan menggulung
- Telangiektasis (+)

Nodulokistik
- Jarang ditemukan
- Nodul permukaan licin , sewarna kulit
- Perabaan keras
- Telangiektasis (+)
Berpigmen
- Gambaran seperti N ulseratif namun mengandung
pigmen coklat hitam. Sering disangka melanoma

Morfea/ Sklerotik
- Plakat keras / padat warna putih/ kekuningan
- Permukaan datar menyerupai jaringan parut
- Jarang mengalami ulserasi

Superfisial
- Secara klinis sangat berbeda dengan bentuk lainnya
- Biasanya multipel
- Plakat tipis, eritematosa, skuama (+), Tepi meninggi,
- Sering salah dengan P Bowen & Psoriasis
- Telangiektasis (+)
- Sering pada badan & ekstremitas
Stadium Klinis
Stage I : T1 N0 M0
Stage II : T2 N0 M0 / T3 N0 M0
Stage III : T4 N0 M0 / Tiap T N1 M0
Stage IV : Tiap T Tiap N M1
Prognosis
Cukup baik

Terapi
- Bedah : Bedah eksisi
Bedah kimia
Bedah beku
Bedah listrik
- Non Bedah :
- Radio terapi
- Obat topikal : 5- fluorourasil krim
- Obat oral : Etretinat dosis 0.5-1mg/kg/hr
TERAPI TUMOR GANAS KULIT
Pembedahan dengan eksisi
Tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya
dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya untuk
memastikan seluruh sel kanker sudah terbuang.

Pembedahan dengan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS)


MMS adalah eksisi tumor dan jaringan normal disekitarnya
dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya. Indikasi :
Lokasi di bagian tengah wajah, sekitar mata, hidung, dan
telinga.
Ukuran tumor berapapun, khususnya > 2cm.
Histologi : morfoik, infiltratif, mikronodular dan
basoskuamosa.
Definisi batas tumor yang kurang baik melalui klinis.
Lesi yang berulang (rekuren).
Ada keterlibatan perivaskular dan perineural.
Curretage and cautery
Metode tradisional dan kedua terbanyak yang dilakukan setelah
metode eksisi.
Jika lesi di wajah akan mengakibatkan angka rekurensi yang
tinggi, sehingga merupakan suatu kontraindikasi.

Cryosurgery
Menggunakan cairan nitrogen (suhu -50 hingga -60C) untuk
menghancurkan sel kanker.
Teknik double freeze direkomendasikan untuk lesi yang terdapat
di wajah.
Fractional cryosurgery direkomendasikan untuk lesi yang
berukuran besar dan lokasinya tersebar.
Keberhasilan dari teknik ini tergantung dari seleksi jaringan dan
kemampuan operator
Radiasi
Radiasi menggunakan sinar x-ray dengan energi tinggi untuk
membunuh sel kanker.
Radiasi bukan untuk menyembuhkan kanker, melainkan sebagai
terapi adjuvan setelah pembedahan untuk mencegah rekurensi
dari sel kanker atau untuk mencegah metastasis.

Kemoterapi
Metode menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker
khusus pada tipe Melanoma Maligna.
Jenis obat kemoterapi yang digunakan adalah Dacarbazine (DTIC),
Cisplatin yang dikombinasikan dengan Vinblastine, Temozolomide
(Temodar), dan Paclitaxel.
KOMPLIKASI TUMOR GANAS KULIT
Selulitis adalah lesi terkontaminasi bakteri, tanda-tanda yang
dapat dilihat pada kulit adalah tanda-tanda inflamasi
Abses pada kulit.
Metastasis ke organ lain (pada jenis Melanoma Maligna)
Resiko infeksi diakibatkan oleh kurangnya higienitas saat
perawatan lesi maupun saat proses pembedahan.
Efek samping akibat radioterapi seperti kulit terbakar, susah
menelan, lemah, kerontokan rambut, nyeri kepala, mual muntah,
berat badan menurun, kemerahan pada kulit.
Efek samping akibat kemoterapi seperti anorexia, anemia aplastik,
trombositopeni, leukopeni, diare, rambut rontok, mual muntah,
mulut kering, dan rasa lelah
PROGNOSIS TUMOR GANAS KULIT

Selulitis adalah lesi terkontaminasi bakteri, tanda-tanda yang


dapat dilihat pada kulit adalah tanda-tanda inflamasi
Abses pada kulit.
Metastasis ke organ lain (pada jenis Melanoma Maligna)
Resiko infeksi diakibatkan oleh kurangnya higienitas saat
perawatan lesi maupun saat proses pembedahan.
Efek samping akibat radioterapi seperti kulit terbakar, susah
menelan, lemah, kerontokan rambut, nyeri kepala, mual
muntah, berat badan menurun, kemerahan pada kulit.
Efek samping akibat kemoterapi seperti anorexia, anemia
aplastik, trombositopeni, leukopeni, diare, rambut rontok, mual
muntah, mulut kering, dan rasa lelah

Anda mungkin juga menyukai