Anda di halaman 1dari 185

Deteksi Dini & Prosedur Diagnostik

Kelainan Payudara

Ario Djatmiko, Iskandar Ali, Wiwien Ristanto,


Sri Redjeki, Lies Mardhiyana, Sindrawati,
Ami Ashariati, M. Sarianto

Klinik Onkologi Surabaya


INDONESIA
Apa isi payudara?
Fakta tentang kanker payudara

Merupakan kanker yang terbanyak di USA dan


Inggris.
Lebih dari 40.000 wanita/thn di USA meniggal
karena penyakit ini.
Secara statistik 1 dari 8-9 wanita beresiko
terkena penyakit ini.
Di Indonesia kanker payudara
menempati peringkat tertinggi nomer 2
setelah kanker mulut rahim.

Data Direktorat Jendral Pelayanan


Medis Depkes RI tahun 1996 : 4.283
kasus kanker rahim dan 2.993 kanker
payudara.
Tidak ada kelainan bukan berarti
tidak ada kanker.
70% penderita kanker payudara
datang dalam stadium lanjut
(patients delay, doctors delay or
hospitals delay?)
Bagaimana mengetahui ada tidaknya
kelainan ?

Perlu pengetahuan

Anatomi dan fisiologi payudara

Kelainan dan Penyakit pada payudara

Prosedur diagnostik kelainan payudara


(terutama cara memeriksa payudara yang benar)
Anatomi Payudara

Penting difahami.
Untuk dapat memperkirakan dan menemukan kelainan dalam
payudara.
Fisiologi payudara
Masa puber
Masa menstuasi
Fase proliferasi
Fase folikular
Fase luteal
Fase sekresi
Fase menstruasi
Masa hamil
Masa menyusui
Masa involusi
Kelainan di Payudara

Kelainan kongenital
Kelainan perkembangan
Kelainan involusi
Infeksi
Neoplasma
Jinak
Ganas
VOLUME DAN BENTUK PAYUDARA
250 650 mg
Keluhan pada payudara

Nyeri saja : 38 %
Benjolan tidak nyeri : 37 %
Benjolan nyeri : 12 %
Kelainan puting susu : 4%
Cairan dari puting susu : 2%
Pembengkakan : 2%
Kelainan bentuk : 1%
Lain lain : 4%
Nyeri payudara bukan
tanda kanker
tapi pastikan nyeri payudara
itu bukan kanker !
Deteksi dini
( skrining )
Kanker Payudara
Mengapa perlu?

angka kesembuhan sangat tinggi


terutama pada wanita yang
mempunyai faktor resiko
menurunkan angka kematian akibat
kanker payudara sampai 40 %
Deteksi dini kanker payudara
dapat mencegah seseorang
kehilangan seluruh payudaranya.
Penderita kanker payudara stadium dini tidak
perlu kehilangan payudaranya.
Angka ketahanan hidup stadium in situ sama
dengan orang normal.
Siapa yang beresiko terkena kanker
payudara ?

Secara sederhana menjadi wanita dan menjadi


tua merupakan resiko untuk terkena kanker
payudara.
Cara deteksi dini
kanker payudara
1. SARARI tiap bulan
2. Periksa dokter tiap 6 bulan
3. Mamografi sejak usia 35 thn
Program Skrining

Usia kurang dari 35 tahun

SARARI tiap bulan


Pemeriksaan dokter terlatih
tiap 6 bln
Usia 35 50 tahun

SARARI tiap bulan


pemeriksaan dokter terlatih
tiap 6 bln
mamografi dasar
Usia diatas 50 tahun

SARARI tiap bulan


pemeriksaan dokter terlatih
tiap 6 bulan
mamografi tiap tahun
Syarat Skrining
Tim dokter
(Radiolog, Patolog, Ahli Bedah)
Peralatan standar dan berkualitas
Tersedia fasilitas tindakan bila ada
kelainan
Sistem Rujukan
SARARI
perikSA payudaRA sendiRI

mulai usia 20 tahun


1 minggu setelah menstruasi
pada tanggal yang sama bagi
yang menopause
setelah ASI diminumkan pada
yang menyusui
Periksa pandang
Pemijatan puting
Periksa raba
Kelainan yang dicari

1. Perubahan bentuk
2. Perubahan kulit
3. Perubahan puting susu
4. Ada tidaknya benjolan
CATAT !
SARARI
mempunyai
potensi yang
besar dalam
program skrining
karena tidak
memerlukan
teknologi tinggi.
Benjolan payudara

Waspada
bila benjolan :

1. sebelumnya tidak ada ( baru )


2. padat
3. membesar
4. keras
5. nyeri
6. disertai keluarnya cairan dari puting
Jangan tunggu !!
9 dari 10 benjolan bukan
kanker.
Pastikan bukan kanker
Prosedur Pemeriksaan Payudara
SKRINING

KELUHAN CURIGA NORMAL

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PATOLOGI


PROSEDUR FISIK USG / FNA / VC / PA PROSEDUR
DIAGNOSTIK MAMMOGRAFI LOKALISASI

KANKER + KANKER -

TERAPI

FOLLOW UP
ULTRASONOGRAFI (USG )

1. Sangat aman karena tidak ada radiasi.


2. Tidak perlu persiapan ; setiap saat.
3. Untuk semua wanita ; semua usia.
4. Bisa dilakukan seringkali ( 1 5 x/th)
Ibu hamil : setiap bulan.
5. Semua wanita dengan keluhan payudara.
pemeriksaan USG dulu.
PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI
Waktu - 7 10 hari
setelah menstruasi.
35 40 th : tiap tahun
40 50 th : tiap 1 2 th
> 50 th : tiap tahun

Mampu mendeteksi kanker payudara


2 tahun sebelum tumor dapat diraba.
Screening Mammography

Mampu mendeteksi kanker


payudara 2 tahun sebelum
menunjukkan gejala.
Prosedur diagnostik
Adalah proses pemeriksaan lanjut untuk
mencari sebab pasti dari suatu keluhan.

Prosedur
Diagnostik Skrining
Harus ada keluhan Tidak ada keluhan
Kompleks Sederhana
Lebih mahal Murah
Pemeriksaan final PA Hasil akhir suspicious
Hasil akhir diagnosis Harus diikuti prosedur
Dilanjutkan terapi definitif diagnostik
Prosedur Diagnostik
Non invasif
Pemeriksaan Fisik

Sonografi

Mammografi

Invasif
Fine needle aspiration biopsy (cytology)

Core biopsy (Paraffin block)

Open biopsy (Frozen section & paraffin

block)
Syarat pemeriksaan fisik
Teknik Non teknik
Pemeriksa menguasai Dapat meyakinkan
anatomi, fisiologi dan penderita, menguasai
patologi payudara masalah, komunikatif
Mengetahui keluhan Menyadari dampak
penderita dengan psikologis pada
jelas penderita (hati-hati
Mengetahui seluruh berkomentar dan siap
prosedur diagnostik menjawab)
Terampil Mempunyai medical
record yang baik.
Pemeriksaan Fisik

Bagian terpenting untuk


mengetahui keadaan awal ada
tidaknya kelainan
Pemeriksaan fisik

Dapat dilakukan sambil anamnesa.


Sekaligus memeriksa keadaan umum.
Menentukan stadium klinis.
Pedoman untuk FNAB.
Keterbatasan pemeriksaan fisik

Tidak ada standar (sangat subyektif)


Tergantung :
Pengalaman pemeriksa

Ukuran tumor (40% tumor yang


berukuran 1,1 1,5 cm tidak dapat
teraba)
Konsistensi, kedalaman tumor

Kepadatan dan ukuran payudara

Bila terdapat tumor multipel sering


terdapat daerah yang luput dari
pemeriksaan
Sensitifitas dan Spesifitas
Pemeriksaan Fisik
Sensitivitas 48-69%
lebih rendah dari mammografi
6-7% kanker payudara yang lolos dari
mammografi dapat ditemukan dalam
pemeriksaan fisik

Spesifisitas 85-99%.
Nilai prediktif terbatas
tidak dapat membedakan dengan pasti ganas
tidaknya suatu massa yang teraba.
Riwayat Penyakit
Identitas penderita (umur)
Keluhan
Onset penyakit (progesivitas)
Faktor resiko
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Keluhan pada payudara yang ternyata
kanker :
Benjolan tanpa nyeri (72%)
Benjolan dengan nyeri (8%)
Kelainan/cairan puting susu (10%)
Kelainan bentuk (5%)
Borok pada payudara (3%)
Nyeri saja (1%)
Lain-lain (1%)
data kos, 2002
Faktor Resiko
Inspeksi
Kelainan bentuk / ketidaksimetrisan
Perubahan kulit payudara (peau dorange,
hiperemi, atau skin dimpling)
Retraksi, ulkus pada puting susu atau discharge
Mobilitas payudara saat penderita menaikkan
lengannya keatas.
Palpasi
PENTING
seluruh bagian
payudara harus
diperiksa dengan
teliti:
bawah klavikula
sampai kosta 7-8, dari
tepi sternum sampai
ke aksila termasuk
areola & axillary tail.
Dasar pemikiran palpasi payudara

Mencari benda yang berbeda dengan


jaringan sekitarnya.
Mencari benda yang berada didalam
wadah yang lunak.
Prinsip :
Benda dalam sebuah wadah yang lunak
akan dapat ditangkap bila
Salah satu sisi wadahnya fixed (bimanual
palpation)
Bila dapat dipegang dengan baik
Posisi penderita saat palpasi

Berbaring
dengan punggung disangga bantal, lengan
diatas kepala payudara datar, seluruh
bagian dekat dengan permukaan, dinding
dada sebagai fiksator.

Duduk
untuk pemeriksaan kelenjar getah bening.
3 komponen penting dalam
palpasi

Lamanya pemeriksaan
Pola arah palpasi
Teknik palpasi
Lama pemeriksaan

2-5 menit.
Lebih lama akan menyebabkan
kecemasan bagi penderita, bila
lebih cepat akan mengurangi
ketelitian.
Selama melakukan pemeriksaan
disarankan untuk ber-komunikasi
dengan penderita.
Pola Arah Palpasi
Teknik Palpasi
Gunakan bagian palmar jari

bukan ujung jari !

Penting :
Posisi jari
Kekuatan tekanan
Kepekaan
Rasakan perbedaan kepadatan dalam jaringan
payudara (kualitas)
Mobilitas kelainan terhadap stroma, kulit, dinding
dada (kuantitas)
Konsistensi, batas tumor (kuantitas)
Arah tekanan jari-jari

kulit

tumor

Dinding dada

Jari-jari Tekanan telapak tangan


Untuk merasakan
Catat ! Catat ! Catat!
Zero point
Semua kelainan
Pengerasan
Nodularitas
Massa
Nipple discharge

Lokasi Kelainan
Massa
Lokasi
sesuai kuadran atau sesuai arah jarum jam, jaraknya dari
tepi areola
Konsistensi
kistous, lunak, padat kenyal atau keras
Ukuran
dalam sentimeter
Jumlah
Batas
jelas, tidak jelas, tepi iregular
Mobilitas
terhadap jaringan sekitar, kulit atau dinding dada
Ada tidaknya nyeri tekan

Contoh : payudara kanan : massa padat kenyal, pk. 2 3


cm dari areola, 2,5 cm, 1 buah, batas jelas, mobile, tidak
nyeri.
bila ada kelainan

Bagaimana selanjutnya ?
Kapan harus dirujuk ?
Kemana harus merujuk ?
Benjolan
yang baru dan jelas
yang baru pada payudara yang tadinya
noduler
nodularitas yang tetap ada dalam
evaluasi setelah menstruasi.
abses atau infeksi payudara yang tidak
membaik setelah pemberian 1 siklus
antibiotika
kista yang rekuren setelah aspirasi
Nyeri payudara
dengan benjolan
yang sangat (intractable)

unilateral, persisten pada


wanita post menopause.
Nipple
discharge

pada wanita > 50 tahun


pada wanita < 50 tahun bila :
keluar dari kedua payudara
sampai mengotori baju
bloody discharge
keluar dari satu duktus,
persisten
Bila ada :

Retraksi nipple
Eksim nipple
Retraksi kulit (dimpling)
Riwayat keluarga kanker
payudara
Kemana harus merujuk ?

Breast Unit
Menerangkan pada penderita

??????!!!!!!

Perlu pengetahuan
Dapat meyakinkan penderita
Menguasai masalah
Komunikatif
Menyadari dampak psikologis pada
penderita
Mass

Physical
&
USG

Normal Variant Cysts Uncertain Solid

Observation uncertain malignant benign

Triple DX

Solid mass of the breast on > 35 yrs women


should be categorized as uncertain
Triple Diagnostic Procedures
(clinically uncertain mass)

I II III IV V
Tumor + + + + #
Mammography + + - - +
FNA + - + - X
Choice of Surgery Biopsy Frozen Local.
Treatment Section Obs. Procedure

X= not performed # = not palpable


+ = malignant / suspicious - = benign
Obs = Observation - to the next period
- > 35 y - biopsy
Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi
Mammografi
FNAC
Core biopsy
Open biopsy
Before we do things to patients, we
should have reason to believe that
they will be benefited.

(Hippocrates)
Ultrasonografi
Kelemahan :
operator dependent.
Kelebihan :
Wanita muda, payudara padat
Kanker payudara non kalsifikasi: sensitif
Massa yang teraba validitas > 90 %
Untuk deteksi pembesaran KGB aksila
Untuk guiding FNA & core biopsy.
Untuk guiding localization procedure.
Untuk rencana insisi BCT.
Pemeriksaan tambahan skrining
Syarat USG

Dokter
(validity test berkala, >90%)

Alat
(7,5-10 mHz)
Wnt, 32 th (Feb99)
Benjolan payudara kiri 1 mg
Datang membawa usg (15 mHz) : FAM
Re evaluasi usg (7,5 mHz) : malignant

Hasil PA : Ca
Mammografi

Indikasi

Skrining
Diagnostik
Rencana terapi
Follow up
Syarat Mammografi
Syarat Penderita
Usia > 35 tahun
waktu 7-10 hari
setelah menstruasi
Syarat Dokter
Kualifikasi
Syarat Alat
High-quality mammography
Kalibrasi reguler
Syarat Gambar
Kualitas
Syarat Dokter
(Amerika)

Followed special training, have


certificate acknowledged by ACR.
Must read > 500 mammogram
photos yearly.
Quality assurance :
regular calibration.
Validity test periodically
(KOS : performed every six months)
Kalibrasi alat dan gambar
Syarat Alat

Wanita 58 tahun mengeluh tidak


enak pada payudara kanan.
Dokter (GP) mengirim
mammografi pada lab swasta:
hasil normal tidak ada kelainan.

3mgg kemudian datang ke kos utk


second opinion.
PE: tidak teraba benjolan hanya
sedikit pengerasan pada payudara
kanan
Mammography ulang di KOS: C5
KOS,98
kelainan yang dapat
dilihat

massa kalsifikasi

BIRaDS C5
Prosedur diagnostik :
non invasif invasif

I II III IV V
Tumor + + + + #
Mammography + + - - +
FNA + - + - X
Choice of Surgery Biopsy Frozen Local.
Treatment Section Obs. Procedure
FNAC
(Fine Needle Aspiration Cytology)

Adalah prosedur minimal invasif yang


dilakukan setelah metode non invasif.
Diputuskan oleh tim.
Perlu informed consent.
Sangat subyektif
Tumor harus teraba atau terlihat dengan USG
Bukan prosedur diagnostik tunggal
Bukan diagnosis final
Tidak dapat membedakan kanker in situ dengan
yang invasif.
Core Biopsy
Advanced Breast Biopsy Instrumentation (ABBI)
(Biopsy specimen ~ paraffin block)
Open Biopsy
Indikasi
Adanya massa yang dicurigai
ganas dengan PF dan
mammografi atau USG, tetapi
hasil FNAB (-)
Adanya ketidaksesuaian dari
ketiga metode triple diagnostic
procedure.
Kelainan di payudara

Kompleks
Rumit
Perlu tim yang terlibat sejak awal
Perlu alat bantu yang berkualitas
No one has a
microscope in their
fingertips, only a biopsy
can confirm the
benignity of discrete
mass.

Lois F. OGrady (1995)


Pemeriksaan Patologi

Merupakan gold standard diagnosis tumor.


Hukum :
Bila mengambil jaringan dari tubuh harus
diketahui jenis jaringan yang diambil.
(aspek medis, aspek medikolegal)
Assessment

Merupakan masalah multidisiplin.


Diputuskan oleh suatu tim.
Penting adanya komunikasi.
90% kesalahan terletak pada proses
penegakan diagnosis !!
Terapi

Sesuai assessment, diputuskan oleh


tim.
Agar dapat menerangkan dengan
baik kepada penderita penting :
mengerti tentang tahapan pemeriksaan
dan indikasi.
komunikasi dengan breast unit atau
spesialis.
Follow Up
Dilakukan di
tempat yang dekat
dengan lingkungan
penderita
Dilakukan teratur,
selama kurun
waktu tertentu
Penting komunikasi
antara penderita,
dokter dan
spesialis.
The Key
untuk dapat mengobati kanker
payudara dengan optimal adalah :

DETEKSI DINI !!!!

Pada wanita yang tidak mempunyai


keluhan.
Pemeriksaan dokter terlatih

Secara berkala
Fast growing tumor
Interval cancer
6 bulan waktu aman
Perlu skill
Perlu komunikasi yang baik
Medical record harus baik
Tidak dapat mengexclude kanker
KESIMPULAN
Kelainan pada payudara merupakan masalah
yang kompleks.
Kelainan pada payudara harus ditangani oleh
suatu tim dalam suatu breast unit.
Faktor manusia banyak berperan dalam
penatalaksanaan kelainan pada payudara.
Kanker adalah diagnosis yang berdasarkan
pemeriksaan jaringan.
Tidak ada alat yang dapat memastikan tidak
adanya kanker, kecuali pemeriksaan jaringan.
Kemajuan teknologi dalam peralatan diagnostik
berguna dalam menghindari tindakan invasif yang
tidak perlu.
Tata Laksana Kelainan Payudara

Ario Djatmiko, Iskandar Ali, Wiwien Ristanto,


Sri Redjeki, Lies Mardhiyana, Sindrawati,
Ami Ashariati, M. Sarianto
Klinik Onkologi Surabaya
Introduction
Kelainan / Kondisi patologis??
When?, Why?, What?, Where?, How ?

Anatomi dan Embriologi


Fisiologi

Ketepatan diagnosa dan terapi


berpengaruh pada prognosa
Fakta terapi saat ini

Trend terapi alternatif meningkat


Dasar terapi
Pengalaman : turun temurun, efek ?,
respon?, legal aspek ?
Riset : diteliti, beban pasien - , respon !

Establish : respon jelas, uji coba klinis +,


legal aspek
Terapi medis -- rasional dan establish
Kelainan pada payudara

Kongenital
Aberrations of normal breast
development and involution
Infeksi
Neoplasma
Lain lain
Galactorrhoea
Discharge susu bilateral
Tidak berhubungan
dengan kehamilan atau
laktasi
Pengaruh obat obatan ?
Hyperprolactinemia

Tidak diperlukan
pengobatan khusus
Tidak berhubungan
dengan keganasan
Terapi primer ,penyebab
Ex : Stop obat obatan
Blokade kelenjar Montgomerys

Pembuntuan duktus di
areola
Klinis benjolan periareola
Sering disertai sekunder
infeksi

Terapi antibiotika bila


disertai infeksi
Besar diperlukan eksisi
(jarang)
Mama aberant dan nipple accessory

Kongenital
1 5 % wanita
Perubahan terjadi
sesuai payudara
Tumbuh sepanjang
milk line
Terbanyak di bawah
ketiak
Hamil / laktasi
membesar
Mama Aberants
nipple accessorys mama aberants

Terapi mama aberants eksisi

Indikasi operasi :
Kosmetik
Nyeri
Usia muda
Hipoplasia payudara
Unilateral, bisa kelenjar, bisa otot/dinding thoraks
Terapi: augmentasi reduksi - kombinasi
Kelainan perkembangan payudara
Perkembangan mulai usia 9-11 tahun
Estrogen mengakibatkan penimbunan
lemak, proliferasi kelenjar dan
pembentukan duktus
Unit terkecil/fungsional duktus dan lobulus
Pada awal sering tidak simetris
Tindakan invansif fase pertumbuhan
merusak titik pertumbuhan
Kelainan terutama berasal dari parenkim
pertumbuhan payudara
Unit Terkecil-Fungsional Payudara
Fibroadenoma
Bagian dari proses penyimpangan
perkembangan
Stimulus estrogen
Berkembang dari satu lobus
Klasifikasi : Common FAM, Giant FAM,
Juvenile FAM
Gejala Klinis Fibroadenoma

Usia muda dekade II


Benjolan lambat membesar
Tanpa nyeri, hubungan dengan siklus
menstruasi variatif
Tumor padat kenyal, mobil, batas tegas
Dapat single, multiple, unilateral, bilateral
Kepentingan Ultrasonografi
Membedakan kista
atau padat
Menentukan jumlah
Menentukan ukuran
Menentukan lokasi
Membantu
differensiasi jinak
atau ganas
Terapi fibroadenoma
Eksisi - patologi
Tumor phyllodes
Tumbuh denovo, tidak berhubungan
dengan FAM
Asal dari sel fibroepithel
Jinak : 75 %, Ganas/borderline : 25%
Jarang metastase
Besar bervariasi
Kecepatan pertumbuhan bervariasi
Gejala klinis tumor phyllodes
Timbul usia diatas dekade III
Besar 5 40 cm
Kulit mengkilat, phleboektasi
Berdungkul dungkul, konsistensi
heterogen padat dan kistik
Umumnya mobil
Jarang metastase regional maupun jauh
Terapi tumor phyllodes
Eksisi luas/ Mastektomi
Indikasi mastektomi tumor phyllodes

Tumor seluruh
payudara (jaringan
normal minimal)

Tumor residif / tumor


ganas
Hypertrophi mamma

Pertumbuhan tidak terkontrol


Umumnya tidak ada kelainan endokrin
Problem fungsional (menyusui)
Problem sosial (kosmetik)
Terapi reduksi mamoplasti
Bila unilateral Tujuan simetris
Reduksi mamoplasti
hipertrophi mamma
Kelainan involusi payudara

Perubahan payudara terjadi mengikuti siklus


menstruasi, kehamilan dan laktasi
Involusi terjadi diatas usia 30 tahun
Involusi setelah kehamilan
Stroma diganti oleh jaringan lemak lebih lunak
Parenkim terbentuk jaringan fibrous yang luas
Pembentukan kista, peningkatan elemen
kelenjar (adenosis)
Fibrocystic diseases

Nama lain : Kompleks kelainan :

1. Cystic disease 1. Pembentukan kista


2. Cystic masyopathy 2. Metaplasi apokrin
3. Cystic hiperplasia 3. Fibrosis stroma
4. Kalsifikasi
4. Mammary displasia
5. Hiperplasia epitel
5. Fibrocystic change
6. Sclerosing adenosis
6. Fibrocystic condition
7. Lobuler duktal
hiperplasia
fibrocystic diseases

Penebalan jaringan mamma


Hipernodularitas
Disertai nyeri
Usia dekade III
Massa batas tidak tegas

USG : kista kecil multiple


Terapi : konservatif, pastikan bukan keganasan
Kista payudara
Mamografi sering tidak informatif
Pilihan utama diagnostik Ultrasonografi

Kista simpel
Kista ireguler
Solid intrakistik
Hati hati bila kista payudara:

Single, batas ireguler, paska menopause


Diagnostik : sitologi (Pungsi), observasi
USG Kista Payudara

KISTA SIMPLE

SOLID INTRAKISTIK
Kista payudara
Solid intrakistik

Kemungkinan ada keganasan 30-35%


Data KOS 7 malignant dari 26 kasus
FNA tidak adekwat
Pungsi kista menghilangkan marker (harus
dihindari)
Diagnostik dengan potong beku
Infeksi payudara
Kuman : staphylococcus aureus
Akut, kronis
periduktitis sering residif

Puerperalis Non puerperalis


Akut
Pelebaran duktus Port dentri sistemik
Stasis ASI Kronis sulit dibedakan
Kebersihan niple dengan keganasan
Medium kuman Tersering : TB

Terapi : antibiotika, bila Terapi : TB-drainase+TB


abses drainase drug
Periduktitis : eksisi duktus
Tumor ganas payudara

Etiologi : unclear

Estrogen berperan :
1.Meningkatkan potensial mitosis2.
2.Merangsang aktifitas enzim (DNA sintesis)
3.Merangsang pembentukan protein
(progesteron, plasminogen, angiotensin,
cathepsin-D)
Fakta peran estrogen terhadap tumor
ganas payudara

Menarche awal : meningkat


Menopause lambat : meningkat
Paritas : meningkat
Kontrasepsi : kontroversi
Terapi sulih hormon : kontroversi

Prolonged exposure estrogen


Gejala klinis dan prosedur
diagnostik
Dini sering tanpa gejala
Adanya keluhan umumnya lanjut
Preoperatif assesment (staging,
operabilitas)
Pemilihan modalitas terapi (operasi,
radiasi, hormonal, sitostatika)
Tujuan terapi (kuratif, palliatif)
Meramalkan prognosis
Pembedahan pada tumor ganas
payudara

Pilihan pertama: mastitis karsinomatosa


mastektomi

Inoperable:

Melekat dinding thoraks


Mastitis karsinomatosa
Satelit nodul
Oedema lengan
Mammografi sebagai acuan cara
pembedahan
Radiasi
Nekrose paska radiasi
Sebagai terapi adjuvant
Operasi tidak radikal
Metastase aksilla/mamaria interna
Lokasi medial (sentral :kontroversi)
Kemungkinan seeding saat
operasi (operator opinion)

Sebagai terapi lokal yang


inoperable
Sebagai kesatuan BCT
Kemoterapi
Sebagai terapi Sebagai terapi
adjuvant adjuvant (St gallen
2001)
Sebagai terapi utama
pada stadium lanjut
1. Usia muda (<35 tahun)
Sebagai terapi
neoadjuvant stadium 2. Reseptor hormonal
negatif
III
3. Tumor >2 cm
Respon tergantung 4. Metastase kelenjar
prediktif faktor
5. Differensiasi
sedang/jelek
6. Ada angioinvasi
Terapi hormonal

Syarat : reseptor hormonal positif


Sebagai terapi adjuvant maupun
neoadjuvant
Medikamentosa : tamoxifen, aromatase
inhibitor, buserilin
Radiokastrasi ovarium
Pembedahan : ooverektomi,
adrenalektomi, hipopisektomi
Follow up
Keberhasilan dilihat dari survival dan
disease free interval

5 yrs survival tumor ganas payudara


Stadium I : 85 %
Stadium II : 75 %
Stadium III : 45 %
Stadium IV : 20 %
Perawatan bersama spesialis dengan dokter
umum pada kelainan payudara

Infeksi akut payudara dapat diberikan antibiotika


golongan clavulanic acid
Bila satu siklus belum ada respon perlu prosedur
diagnostik
Bila terbentuk abses bisa dilakukan insisi dan drainase

Pada penyimpangan pertumbuhan dan involusi bila


sudah dilakukan diagnosa di breast unit follow up dapat
dilakukan dokter umum
Kelainan kongenital umumnya memerlukan tindakan
pembedahan, perawatan paska operasi dapat dilakukan
dokter umum
Perawatan paska operasi tumor jinak
oleh dokter umum
Umumnya dipasang drain, dan Pasca operasi fam + drain
perlu dilepas hari ke III-V

Seroma terbentuk paska


operasi, bila perlu dilakukan
pungsi (secara aseptis)

Jahitan diangkat hari ke VII-X

Paska operasi ada nyeri ringan


dan proses remodelling selesai
sekitar 3 bulan

Follow up selanjutnya ~ 6
bulan
Perawatan paska operasi tumor ganas
payudara oleh dokter umum

No touch technique
Monitor produksi drain Gambar paska mastektomi
kwalitas dan kwantitas ),
usahakan selalu vakum
Latihan sendi bahu
segera paska operasi
Produksi drain dilepas bila
<25cc/hari
Jahitan dilepas hari ke X-
XIV
Bila masih terbentuk
seroma perlu pungsi
Persiapan terapi lanjutan
Perawatan lanjutan tumor ganas
payudara oleh dokter umum

Follow up rutin setiap tiga bulan untuk


menilai status lokoregional
Perawatan lanjutan hormonal terapi
(medikamentosa)
Perawatan dengan komunikasi pemberian
sitostatika ?
Perawatan palliatif
Pencatatan pelaporan (survival)
Perawatan palliatif
Pain killer Metastase paru
Psikologis penderita
dan keluarga
Intake/nutrisi
Simtomatis
Supportif
Terminal stage (roses
kematian)
Reconstruction of The Breast

Need or demand ?
Indication ?
Immediate vs delay reconstruction
Modality
IMMEDIATELY RECONSTRUCTION
Trend BCT and/ or Reconstruction in Breast Cancer
Klinik Onkologi Surabaya

2005
1999 2000 2001 2002 2003 2004 Oct Sum
BCT and/ or
reconstruction 16 20 18 16 37 29 31 167
breast cancer
patients 164 192 216 228 288 301 272 1661
Oncoplastic Technique for BCT

Depend on:
Location of the tumor
65% 10% The size of the tumor in relation to the
breast

10% 15%

20-40% the cosmetic unacceptable


Glandular Flap
Glandular Cutaneous Flap
Problem : Operation scar
Musculo Cutaneus LD Flap
Mastectomy
Modified Radical Mastectomy
Skin Sparing Mastectomy
Skin Reducing Mastectomy
Subcutaneous Mastectomy
Simple Mastectomy
Radical Mastectomy
TRAM Flap
uni or bipedicled
Immediate reconstructin with Bipedicle TRAM Flap
Delay reconstruction with TRAM flap
Reconstruction with prosthesis implant
Another technique
for breast correction

Reduction mammoplasty hypertrophy mammae


Mastopexy ptosis breast
Kesimpulan
Kelainan payudara terbagi dalam kelainan neoplastik dan
non neoplastik

Kelainan neoplastik harus melalui prosedur diagnostik


standar untuk mencapai diagnosa final

Pembedahan merupakan sebagian dari cara terapi pada


kelainan payudara

Terapi diluar pembedahan dan follow up sebagian besar


dapat dilakukan oleh dokter umum

Surveillence kanker menjadi pekerjaan rumah bagi kita


semua

Anda mungkin juga menyukai