Anda di halaman 1dari 1

Dari tahun ke tahun jumlah kasus kriminalitas oleh remaja semakin meningkat.

Terutama
di kalangan pelajar tingkat SMA/SMK semakin memprihatinkan bahkan mengerikan.
Tawuran yang terjadi antara SMAN 70 vs SMAN 6 jakarta menewaskan seorang
siswa SMAN 6 yang justru tidak tahu apa apa. Belum sepekan kejadian itu berlalu,
tawuran pelajar antar sekolah swasta kembali menewaskan seorang siswa, yang lagi lagi
tidak bersalah. Kini, bukan hanya tawuran yang dilakukan pelajar, namun sudah sampai
berani membajak bus. Sebanyak 36 pelajar sman 46 jakarta selatan diduga membajak
metromini 601 jurusan blok-m pondok labu pada 17 oktober lalu. Aksi “koboi” para
pelajar tersebut dihentikan petugas polsek kebayoran baru di taman puring, Jakarta
selatan. Pada kejadian itu polisi menyita beberapa ikat pinggang kepala besi. Dari situ
kemudian diambil kesepakatan bahwa polisi tidak akan meneruskan kasus ini ke ranah
hukum, namun mengembalikan ke pihak sekolah”. KOMPASIANA.com (2013/11/17)
Kasus kriminalitas di kalangan pelajar dapat terjadi bukan hanya karena alasan dendam
dan pertahanan diri semata, namun bisa juga terjadi karena kurangnya kasih sayang dari orang
tua serta kurang nya sarana pendidikan untuk menyalurkan bakat dan minat mereka. Sehingga
pelajar cenderung mencari tempat penyaluran emosi dengan bertindak kriminal sesuai
lingkungan tempat ia bergaul. Sehingga diperlukan perhatian khusus baik dari orang tua, sekolah
dan juga masyarakat sekitar guna mengarahkan remaja menuju pendidikan yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai