4. Bagi masyarakat
1. Bagi pemerintah
Penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha dan/ atau kegiatan yang
sating terkait dan merupakan kewenangan lebih dari satu instansi.
Jenis usaha dan/atau kegiatan pada pendekatan studi ini terletak
lebih dari satu kewenangan administratif dan lebih dari satu
hamparan ekosistem
Pemrakarsa
Dampak Aktivitas/program
peningkatan dampak positif
Positif
Usulan proyek Proyek
Pembangunan Berjalan Aktivitas/program
Dampak
peningkatan dampak negatif
Negatif
ANDAL
Pendugaan
Rencana Pengendalian
Dampak Positif
dampak Negatif
yang akan terjadi
Rencana Pengelolaan
Lingkungan
AMDAL UKL-UPL
Berskala besar Tidak berdampak besar
Bersifat Komplek dan penting
Berpotensi dampak Dampaknya mudah
besar dan penting dikelola dengan
Berlokasi di wilayah teknologi yang tersedia
yang sensitif lingkungan
1. AMDAL-UKL/UPL KepMen LH No.17 Tahun 2001
2. AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Wajib
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30
tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit
Lingkungan yang Diwajibkan.
3. AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Sukarela
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan
Audit Lingkungan.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah Audit
Lingkungan Sukarela, dokumen-dokumen yang diatur
dalam ISO 14000, dokumen-dokumen yang
dipromosikan penyusunannya oleh asosiasi-asosiasi
industri/bisnis, dan lainnya.
Kegiatan pembangunan dilaksanakan untuk kesenangan dan
kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pembangunan mempunyai potensi yang besar untuk
menimbulkan dampak lingkungan.
Pembangunan sering mengeksploitasi lingkungan yg akan
menyebabkan perubahan kondisi lingkungan
Adalah suatu aturan kesepakatan yang sudah diterima, bahwa
pihak yang menimbulkan dampak bertanggungjawab terhadap
semua kerugian dan kerusakan yang.ditimbulkannya (the polluter
must pay for the damage he has done).
Pemahaman tentang Dampak Lingkungan menjadi sangat penting
pada setiap kegiatan pembangunan untuk terciptanya
lingkungan yang selaras, harmonis dan sehat
Untuk mengarahkan pembangunan agar tidak merusak
tatanan lingkungan maka perlu dilakukan kajian aspek
lingkungan
AMDAL memberikan rekomendasi yang harus dilakukan oleh
pemrakarsa pembangunan agar kondisi lingkungan tetap
terjaga dan tidak merugikan mahluk hidup khususnya manusia
untuk jangka pendek maupun jangka panjang
AMDAL sbg alat perencanaan untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan ttg proyek yang direncanakan
Pd pelaksanaan AMDAL peran serta masyarakat untuk
mengetahui dan memberikan masukan di akomodir
Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada
pembangunan dan yg diprakirakan akan ada setelah
ada pembangunan
Perbedaan antara kondisi lingkungan yg diperkirakan
akan ada tanpa adanya pembangunan dan yg
diprakirakan akan ada dgn adanya pembangunan
tsb
1. Internasinal
Deklari Stockholm (Declaration of The United Nations
Coference on The Human Environment) konferensi PBB, 5-
16 Juni 1972 dan didekalarasi tahun 1992
2. Dalam Negeri
UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 berbunyi Tiap - tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan dan Pasal 33 ayat 3 berbunyi Bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup
PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
KEPPRES No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
PerMen LH No.08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL.
PerMen LH No.11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha Dan Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL
PerMen LH No. 24 Tahun 2009 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
PerMen LH No. 13 Tahun 2010 tentang UKL-UPL dan SPPL
KepMen LH No.17 Tahun 2001 tentang AMDAL dan UKL-UPL
Lingkungan serta Pedoman Pemerintah menegenai Baku Mutu
KepMenLH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Gas Tidak
Bergerak
Surat Keputusan dari setiap Provinsi, seperti Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 22 Tahun 1995 tentang Pembatasan
Pemakaian Air Bawah Tanah untuk Kepentingan Industri Wilayah Kaltim
TERIMA KASIH