TUBERKULOSIS
Oleh
Tri Chandra Nugraheny, S. Ked
1713020019
Definisi
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycrobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman
tuberkulosis menyerang paru tetapi juga dapat
menyerang organ tubuh lainnya .
Epdemiologi
Di dunia pada tahun 2012 8,6 juta kasus TB
Di Indonesia pada tahun 2013 257 ribu kasus
TB
Etiologi
Penyebab tuberculosis adalah Mycobacterium
tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang
dengan ukuran panjang 1-4 um dan tebal 0.3-0.6
m.
Faktor predisposisi
Faktor host
Kebiasaan dan paparan
Status nutrisi
Penyakit sistemik
Immunocompromised
Usia
Faktor lingkungan
Patogenesis
Tuberkulosis Primer
Kuman saluran napas bersarang di
jaringan paru sarang pneumoni sarang
primer. Sarang primer limfangitis lokal
limfadenitis regional kompleks primer.
Sembuh tanpa meninggalkan cacat.
Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas.
Menyebar:
Perkontinuitatum
Penyebaran secara bronkogen
Penyebaran secara hematogen dan limfogen
Tuberkulosis Postprimer
Sarang dini sarang penumoni. Sarang
pneumoni ini mengikuti salah satu jalan:
Diresorbsi kembali dan sembuh
Sarang meluas sembuh jaringan fibrosis.
Sarang ini bisa sembuh membentuk jaringan keju
dan jika dibatukkan membentuk kaviti.
Sarang pneumoni meluas membentuk jaringan keju
dan membentuk kaviti jika dibatukkan. Kaviti akan
menjadi:
Meluas sarang pneumoni baru
Memadat dan membungkus diri tuberkuloma
Bersih dan menyembuh open healed cavity
Klasifikasi (Sudoyo, 2009)
Pembagian secara patologis
Tuberkulosis primer
Tuberkulosis postprimer
Pembagian secara aktivitas radiologi
Tuberkulosis paru aktif
Tuberkulosis paru non aktif
Tuberkulosis quiescent (bentuk aktif yang mulai
menyembuh)
Pembagian secara radiologis
Tuberkulosis minimal
Terdapat sebagian kecil infiltrat nonkavitas pada satu paru
maupun kedua paru, tetapi jumlahnya tak melebihi satu
lobus.
Moderately advanced tuberculosis
Ada kavitas dengan diameter tidak lebih dari 4 cm. Jumlah
infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu bagian paru. Bila
bayangannya kasar tidak lebih dari sepertiga bagian paru.
Far advanced tuberculosis
Terdapat infiltrat dan kavitas yang melebihi keadaan pada
moderately advanced tuberculosis.
Klasifikasi (PDPI, 2006)
Tuberkulosis paru
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak
Tuberkulosis paru BTA (+) adalah
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil
BTA positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif
dan kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif
dan biakan positif
Tuberkulosis paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif,
gambaran klinis dan kelainan radiologi menunjukkan tuberkulosis
aktif
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan
biakan M. tuberculosis
Berdasarkan tipe pasien
Kasus baru
Kasus kambuh (relaps)
Kasus drop out
Kasus gagal
Kasus kronik
Kasus bekas TB
Tuberkulosis ekstra paru
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang
menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya kelenjar
getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing
dan lain-lain.
Manifestasi klinis (Zumla, 2013)
Batuk kronis
Produksi sputum
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Demam
Keringat malam
Hemoptisis
Manifestasi klinis (PDPI, 2006)
Gejala respiratorik
Batuk 2 minggu
Batuk darah
Sesak napas
Nyeri dada
Gejala sistemik
Demam
Malaise
Keringat malam
Anoreksia
Berat badan menurun
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan bakteriologik
3 kali positif atau 2 kali positif, 1 kali negatif BTA positif
1 kali positif, 2 kali negatif ulang BTA 3 kali dan lakukan
foto rontgen
Bila 1 kali positif, 2 kali negatif ulang BTA 3 kali dan
lakukan foto rontgen
Bila 3 kali negatif BTA negatif
Pemeriksaan radiologik
Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi aktif
Gambaran radiologi yang dicurigai lesi inaktif
Pemeriksaan uji resistensi obat
Metode konvensional uji resistensi obat
Pada metode ini hasil lebih cepat diketahuiyaitu sekitar 10
hari dibandingkan 28-42 hari dengan media padat.
Metode cepat uji resistensi obat (uji diagnostik
molekuler cepat)
Xpert assay dapat mengidentifikasi M.tuberculosis dan
mendeteksi resistensi rifampisin dan dahak yang diperoleh
dalam beberapa jam. Akan tetapi konfirmasi TB resistensi
obat dengan uji kepekaan obat konvensional masih
digunakan sebagai gold standard.
Lini Pertama Lini Kedua
INH Kanamisin
Rifampisin Amikasin
Pirazinamid Kuinolon
Streptomisin
Etambutol
Tata Laksana
Tujuan Pengobatan TB Paru
Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup
dan produktivitas pasien.
Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek
lanjutan.
Mencegah kekambuhan TB.
Mengurangi penularan TB kepada orang lain.
Mencegah perkembangan dan penularan
resistensi obat.
Dosis Rekomendasi OAT
TB paru (kasus baru), BTA positif atau TB paru (kasus baru), BTA negatif,
pada foto toraks terdapat lesi luas pada foto toraks terdapat lesi minimal
Pencegahan
Terapi pencegahan
Bayi dengan ibu yang Anak tanpa gejala
terinfeksi TB paru. sebaiknya diberikan
Anak dengan riwayat profilaksis isoniazid 6
kontak, tuberkulin bulan.
negatif, tampak sehat, Anak dengan gejala dan
tanpa riwayat BCG, sama pemeriksaan yang
seperti di atas. menunjukkan TB
Anak dengan riwayat diberikan pengobatan TB.
kontak, tuberkulin positif Anak dengan gejala, tapi
(tanpa riwayat BCG). pemeriksaan tidak
menunjukkan TB,
diberikan profilaksis
isoniazid
ALHAMDULILLAH