Anda di halaman 1dari 11

OTITIS MEDIA

Kelompok :
1. Mukti Rahayu (1300023281)
2. Rizhafa Dean Normalica (1400023129)
3. Azizah Dhiaghina F (1400023145)
4. Lucya Andreany (1400023178)
KASUS 8
Rendi (20 tahun) datang ke klinik dokter
mengeluhkan nyeri pada telinga bagian
kanannya. Nyeri tersebut dirasakan sangat
mengganggu hingga pasien juga merasakan
pusing. Selain nyeri, pasien juga mengatakan
ada seperti cairan kekuningan di dalam
telinganya. Pasien diketahui memiliki riwayat
alergi debu, sehingga sering mengalami pilek,
dan alergi MSG yang menyebabkan pasien gatal-
gatal.
Subyektif : Nyeri pada telinga bagian kanan,
pusing, cairan kekuningan di dalam telinga.
Obyektif :
PH : Alergi debu, pilek, alergi MSG, gatal-gatal.
DH :
FH :
Problem Medik : Otitis Media
Definisi
Otitis Media adalah peradangan pada
sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel
mastoid.
Patofisiologi
Etiologi
Bakteri piogenik merupakan penyebab Otitis
Media yang tersering. Kasus lain tergolong
sebagai nonpatogenik karena tidak ditemukan
mikroorganisme penyebabnya. Tiga jenis bakteri
penyebab otitis media tersering adalah
Streptococcus pneumoniae (40%), diikuti oleh
Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella
catarhalis (10-15%). Kira-kira 5% kasus dijumpai
patogen-patogen yang lain seperti Streptococcus
pyogenes (group A betahemolytic),
Staphylococcus aureus, dan organisme gram
negatif.
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya otitis media :
1. Umur
2. jenis kelamin
3. Ras
4. faktor genetik
5. status sosioekonomi serta lingkungan
6. asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula
7. lingkungan merokok
8. kontak dengan anak lain
9. abnormalitas kraniofasialis kongenital
10. status imunologi
11. infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atas
12. disfungsi tuba Eustachius
13. inmatur tuba Eustachius dan lain-lain
Faktor Risiko
1. Umur
Peningkatan insidens Otitis Media pada bayi dan anak-
anak kemungkinan disebabkan oleh struktur dan fungsi
tidak matang atau imatur tuba Eustachius.
2. Jenis Kelamin
terjadinya otitis media pada anak laki-laki lebih tinggi
dibanding dengan anak perempuan.
3. Ras
Anak-anak pada ras Native American, Inuit, dan
Indigenous Australian menunjukkan prevalensi yang lebih
tinggi dibanding dengan ras lain.
Faktor Risiko
4. Status sosioekonomi serta lingkungan
Status sosioekonomi juga berpengaruh, seperti kemiskinan, kepadatan
penduduk, fasilitas higiene yang terbatas, status nutrisi rendah, dan
pelayanan pengobatan terbatas, sehingga mendorong terjadinya Otitis
Media.
5. Asupan air susu ibu (ASI) atau susu formula
ASI dapat membantu dalam pertahanan tubuh. Oleh karena itu, anak-
anak yang kurangnya asupan ASI banyak menderita Otitis Media.
6. Lingkungan Merokok
Lingkungan merokok menyebabkan Otitis Media yang lebih signifikan.
7. Abnormalitas kraniofasialis kongenital
Dengan adanya abnormalitas kraniofasialis kongenital , maka mudah
terkena Otitis Media karena fungsi tuba Eustachius turut terganggu,
sehingga mudah menderita penyakit telinga tengah.
Penatalaksanaan Terapi (Saran Terapi)
guideline : MIMS
1. Amoxicillin (Amoxsan)
Dosis : 750 mg/hari
Aturan Pakai : selama 2 hari
Rute : Oral
Efek Samping : Reaksi hipersensitif, gangguan GI, reaksi
anafilaktoid, reaksi hematologik
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisillin
Mekanisme kerja obat : Membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Alasan pemilihan obat : Otitis Media yang dialami pasien
dengan adanya cairan kekuningan pada telinga bagian dalamnya
sehingga perlu diberikan antibiotik. Pemilihan amoxicillin
dikarenakan tidak ada kontraindikasi dan efek samping terkait
riwayat penyakitnya yaitu alergi debu dan MSG.
Penatalaksanaan Terapi (Saran Terapi)
guideline : MIMS
1. Ibuprofen (Farsifen)
Dosis : 400 mg
Aturan Pakai : 3-4x/hari
Rute : Oral
Efek Samping : Gangguan saluran cerna, diare, konstipasi, ruam kulit, bronkospasme,
trombositopenia, penurunan ketajaman penglihatan, kesulitan membedakan warna.
Kontraindikasi : Ulkus peptik berat dan aktif; hipersensitif terhadap ibuprofen, polip
hidung, angioedema.
Mekanisme kerja obat : Bekerja dengan menghambat enzim yang berperan dalam
produksi prostaglandin, yang di mana prostaglandin adalah senyawa yang dilepaskan
tubuh yang menyebabkan inflamasi dan rasa sakit. Dengan menghalangi produksi
prostaglandin, ibuprofen mengurangi inflamasi dan rasa sakit.
Alasan pemilihan obat : Diberikan ibuprofen untuk meringankan gejala nyeri dan
inflamasi pada pasien tersebut, karena otitis media merupakan penyakit inflamasi maka
ibuprofen dengan dosis tersebut memiliki indikasi untuk antiinflamasi dan analgesik,
serta tidak ada kontraindikasi dan efek samping yang terkait dengan riwayat penyakit
pasien yang terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai