Anda di halaman 1dari 31

Budaya Masyarakat

pada
Masa Kehamilan, Persalinan, nifas dan bayi baru lahir

Oleh :
LAHMUDIN
Widyaiswara
Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalsel
Indikator Keberhasilan
Peserta dapat :
Menjelaskan tentang apa itu
budaya / perilaku masyarakat
Menjelaskan tentang
budaya/perilaku masyarakat
pada masa kehamilan
Menjelaskan tentang perilaku
masyarakat pada masa
persalinan
Menjelaskan tentang
budaya/perilaku masyarakat
pada masa nifas dan bayi baru
lahir
Masalah-masalah
Kematian bayi
Kunjungan kehamilan (k4)

Kematian Ibu

Unsafe Abortion

Pertolongan Persalinan Oleh


Tenaga Kesehatan
SDM
dan Sarana Kesehatan
Rasio Jumlah bidan : penduduk = 1 : 5000 penduduk
(1000)

Jumlah puskesmas : 9.731 unit


Jumlah Poskesdes : 55.517 unit
Jumlah Posyandu : 289.635 unit

Jumlah rumah sakit = 30 (pemerintah dan swasta)


Rasio TT : penduduk (1 : 1000 penduduk) < 1000 tt
Bidan-bidan masih menerapkan
system senioritas kepada bidan- Bidan baru, rasa empati kurang
bidan yang baru

Masih banyak juga bidan yang Sering kali bidan-bidan di rumah


bekerja di BPS kurang terampil sakit banyak yang tidak sabar dalam
dalam menangani pasien menangani pasien

Bidan senior masih melakukan Bidan masih kurang begitu


teknik lama yang sudah memperhatikan kebutuhan
dianjurkan tidak dilakukan lagi psikologis pasien, dan juga
kurang mengajarkan untuk
bidan yang kurang bisa beradatasi promosi kesehatan
dengan masyarakat setempat, dan
kurang percaya diri dalam
mengambil keputusan

Menurut Survey
Perilaku =
Budaya / Kebiasaan
Budaya = konotasikan perilaku /
kebiasaan2 masyarakat

Merupakan respon atau reaksi seseorang


terhadap stimulus atau rangsangan dari luar
Perilaku / Kebiasaan di masyarakat :
Tingkah laku yang
ditunjukan seseorang
yang berlaku dan
diterapkan dalam
jangka waktu yang lama
dan tidak akan berubah
apabila tidak diberikan
suatu intervensi
Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku /budaya masyarakat

Pengam

Penge- Adat
-bil
keputu-
Pola
Peri-
Sikap san
tahuan /budaya
dalam
keluarg
pikir
laku
a
Pada masa kehamilan

Upacara mitoni (Upacara Mitoni


adalah upacara adat-istiadat
Jawa yang dilakukan untuk
menyambut kehamilan pertama
berumur 7 bulan, procotan
(Selamatan kecil menyambut ibu
hamil 9 bulan) dan brokohan
(selamatan awal menyambut
kehadiran bayi yang baru lahir.)
Mengidam,
Larangan masuk hutan
Larangan keluar waktu
maghrib
Pantangan menjalin
rambut karena bisa
menyebabkan lilitan tali
pusat
Pantangan nazar karena
bisa menyebabkan
keluarnya air liur secra
terus menerus
Hamil pantang makan
telur karena akan
mempersulit persalinan
Pantang makan daging
karena akan
menyebabkan perdarahan
yang banyak.
Ibu yang kehamilannya
memasuki 8-9 bulan
sengaja harus
mengurangi makannya
agar bayi yang
dikandungnya kecil dan
mudah dilahirkan
Pantangan makan ikan asin,
ikan laut, udang dan
kepiting karena dapat
menyebabkan ASI menjadi
asin
pantang makan dengan
menggunakan piring
yang besar karena
khawatir bayinya akan
besar sehingga akan
mempersulit persalinan
larangan untuk
memakan buah-buahan
seperti pisang, nenas,
ketimun
Peran bidan terhadap perilaku selama hamil
KIE tentang menjaga
kehamilan yaitu dengan
ANC teratur, konsumsi
makananbergizi, batasi
aktifitas fisik, tidak
perlu pantang makan.
KIE tentang segala
sesuatu sudah diatur
Tuhan Yang Maha Esa,
mitos yang tidakbenar
ditinggalkan.
Pendekatan kepada
tokoh masyarakat untuk
mengubah tradisi yang
negatif atauberpengaruh
buruk terhadap
kehamilan.
Perilaku /budaya masyarakat
Pada masa dan selama persalinan
Memasukan minyak
kedalam vagina supaya
persalinan lancar
Melahirkan ditempat
terpencil hanya dengan
dukun
Minum air akar rumput
Fatimah dapat membuat
persalinan lancar
Minum madu dan telur
dapat menambah tenaga
untuk persalinan.
Makan daun kemangi
membuat ari-ari lengket,
hingga mempersulit
persalinan
Peran bidan masa bersalin
Memberikan pendidikan
pada penolong persalinan
mengenai tempat
persalinan,proses
persalinan, perawatan
selama dan pasca
persalinan.
Memberikan pendidikan
mengenai konsep
kebersihan baik dari segi
tempat danperalatan.
Bekerja sama dengan
penolong persalinan
(dukun) dan tenaga
kesehatan setempat
1. Identifikasi mitos /
budaya / perilaku
pada masa
kehamilan atau
persalinan yang
merugikan
kesehatan di daerah
ibu masing2
2. Berikan langkah2
intervensi ibu2
sebagai bidan untuk
menghilangkan
budaya/perilaku
tersebut
Terima Kasih atas
Perhatiannya
Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai