Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI KASUS

SEPSIS

Pembimbing:
dr. M. Maschun Syarifudin, Sp. PD

disusun oleh:
Meghantari Putri G4A016089
Kartika Kencana Putri G4A016090
Silma Ilmaniar G4A016131
Verosa Siregar 1620221186
Sekar Putri Andini 1620221225
Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Usia : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Rungkang RT 02/01 Gandrungmangi
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Pensiunan Kepala Sekolah
Tanggal masuk RSMS : 20 Oktober 2017
Tanggal periksa : 26 Oktober 2017
No. CM : 02-02-30-14
Anamnesis (Asoka, 26/10/17)
Keluhan utama
Penurunan Kesadaran
Keluhan tambahan
Sebelum penurunan kesadaran pasien mengeluhkan sesak napas, lemas, berkeringat dingin sejak
beberapa hari yang lalu
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSMS masih dalam keadaan sadar dan bisa diajak berkomunikasi sedikit, pasien
mengeluhkan sesak napas dan lemas. Pasien sebelumnya juga pernah masuk RSMS dengan diagnosa
efusi pleura dekstra, stroke, cholesistitis. Beberapa hari berikutnya pasien penurunan kesadaran dan
rawat di HCU selama 2 hari 1 malam, lalu kondisi mulai stabil, pasien mulai sadar dan bisa diajak
berkomunikasi, pasien mengeluhkan sesak napas, pusing, mual, muntah, dan pasien juga cenderung
gelisah. Lalu pada Hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017 pasien mulai sulit diajak berkomunikasi,
cenderung melantur, BAK lancar, BAB lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang sama : disangkal
Riwayat darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit gula : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat sakit kuning/liver : disangkal
Riwayat sakit tenggorokan : disangkal
Riwayat konsumsi obat-obatan : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit yang sama : disangkal
Riwayat darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit gula : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Sosial dan Exposure
Community

Pasien adalah seorang ayah dengan 2 orang anak. Pasien tinggal dengan istri dan 1 orang anak bungsu di lingkungan
padat penduduk. Hubungan antar tetangga baik.
Home

Pasien tinggal di rumah pedesaan. Rumah terdiri dari 3 kamar dan dihuni oleh 3 orang. Kamar mandi dan jamban di
dalam rumah. Atapnya memakai genteng dan lantai dari ubin.
Occupational

Pasien bekerja sebagai pensiunan kepala sekolah.


Personal habit

Pasien tidak merokok ataupun minum alkohol.


Drugs and Diet

Pasien tidak dalam pengobatan apapun. Pola makan pasien teratur, sehari 2-3 kali.
Biaya pengobatan

Pasien berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Sumber pembiayaan kesehatan menggunakan
BPJS NON-PBI.
Pemeriksaan Fisik
Asoka (26/10/17)
Keadaan umum : Buruk
Kesadaran : Somnolen

Vital sign
Tekanan darah : 100/70mmHg
Nadi : 95 /menit reguler, isi cukup
Pernapasan : 28 /menit, reguler
Suhu : 37,5 C
Tinggi badan : 145 cm
Berat badan : 36.5 kg
Status gizi (IMT) : 17.3 (underweight)
Status Generalis
Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : Mesocephal, simetris, venektasi temporalis (-)
Rambut : Warna rambut hitam dengan sedikit uban, tidak rontok dan terdistribusi merata.
Mata : Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata
kering (-), refleks cahaya (+/+) normal, pupil isokor diameter 3 mm/3mm.
Telinga : Discharge (-)
Hidung : Discharge (-), deformitas (-) dan napas cuping hidung (-) terpasang masker oksigen
Mulut : Bibir kering (+), bibir pucat (+), bibir sianosis (+), lidah sianosis (-)
Pemeriksaan leher
Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Palpasi : JVP 5+2 cm
Pemeriksaan Thorax
PARU JANTUNG
Inspeksi Inspeksi
dinding dada tampak asimetris dan dada kanan tertinggal. Ictus cordis tampak di SIC V 3 jari lateral LMCS
Kelainan bentuk dada (-), retraksi intercostalis (-). p.parasternal (-) p.epigastrium (-).
Palpasi Palpasi
Apex vokal fremitus sinistra > dextra Ictus cordis teraba pada SIC V 3 jari lateral LMCS, kuat
angkat (+)
Basal vokal fremitus sinistra > dextra
Perkusi
Perkusi

Perkusi orientasi seluruh lapang paru sonor Batas atas kanan : SIC II LPSD

Batas paru-hepar SIC V LMCD Batas atas kiri : SIC II LPSS


Auskultasi Batas bawah kanan : SIC IV LPSD
Apex suara dasar vesikuler +/+ menurun Batas bawah kiri : SIC VI 3 jari lateral LMCS
Basal suara dasar vesikuler +/+ menurun Auskultasi
RBK +/+, RBH -/-, Wheezing -/- S1>S2, reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : datar,distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-), nyeri ketok costo vertebrae (-/-)
Palpasi : supel, nyeri tekan(-), undulasi (-)
Hepar : tidak ada pembesaran
Lien : schuffner +0
Pemeriksaan Ekstremitas
Pada kaki kiri tertutup kassa post debridemen ulkus pedis

Ekstremitas superior Ekstremitas inferior


Pemeriksaan

Dextra Sinistra Dextra Sinistra


Edema (pitting) + + + +
Sianosis - - + +
Kuku kuning (ikterik) - - - -
Akral dingin - - - -
Reflek fisiologis
Bicep/tricep
Patela + + + +
+ + + +

Reflek patologis
Reflek babinsky
- - - -

Sensoris D=S D=S D=S D=S


Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Darah 20 Oktober 2017
Darah Lengkap
Hb : 11.4 gr/dl Normal : 11.7 15.8 gr/dl
Leukosit : 11500 U/L (H) Normal : 3.600 11.000/ul
Hematokrit : 36 % (L) Normal : 25 % - 47 %
Eritrosit : 4.5 juta/ul Normal : 3.8 - 5,2 juta/ul
Trombosit : 438.000/ul Normal: 150.000 - 440.000/ul
MCV : 78.8 fL (L) Normal : 80 - 100 fL
MCH : 25.2 pg/cell (L) Normal : 26 - 34 pg/cell
MCHC : 31.9 gr/dl (L) Normal : 32 36 gr/dl
RDW : 18.2 % (H) Normal : 11,5 - 14.5 %
MPV : 10.4 fL Normal : 9,4 - 12,4 fL
Hitung Jenis
Basofil : 0.3 % Normal : 0 1 %
Eosinofil : 10.1 % (H) Normal : 2 4 %
Batang : 0.4 % (L) Normal : 3 5 %
Segmen : 55.2 % Normal : 50 70 %
Limfosit : 27.4 % Normal : 25 40 %
Monosit : 6.6 % Normal : 2 8 %
Kimia Klinik
Ureum darah : 49.6 mg/dL (H) Normal : 14,9838,52 mg/dL
Kreatinin darah : 3.77 mg/dL (H) Normal : 0,55-1,02 mg/dL
GDS : 91 mg/dL Normal : =< 200 mg/dL
Natrium : 142 mmol/L Normal : 134-146 mmol/L
Kalium : 3.8 mmol/L Normal : 3,4-4,5 mmol/L
Klorida : 108 mmol/L Normal : 96-108 mmol/L
EKG
Foto Thorax
CT Scan Kepala
Diagnosis
Sepsis
Renal failure
Eusi pleura dextra
CAP
Ca paru metastasis cerebri
Terapi
NON FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI

Bedrest Inf. Clinimix 1000 cc/ 24 jam

Diet NGT Inj. Ceftazodim 2x1 ampul

Makan tinggi protein Inj. Fartison 1x25 mg


Inj. Lerofloksasin 500 ml/24 jam
Inj. Omz 2x1 Amp
Inj. Metoclopramid 3x1 Ampul
Sucralfat syr 3x1 C
PCT 3x500 mgs
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
SIRS
Respon tubuh terhadap inflamasi sistemik mencakup 2 atau lebih keadaan berikut:
1. Suhu >38C atau <36C
2. frekuensi jantung >90 kali/menit
3. frekuensi nafas >20 kali/menit atau PaCO2 <32 mmHg
4. leukosit darah >12.000/mm3, <4.000/mm3 atau batang >10%
SEPSIS
SIRS + tempat infeksi yg diketahui (dg biakan kuman)
Sepsis berat disfungsi organ, kelainan hipoperfusi atau hipotensi
Ditandai :
Asidosis laktat
Oligouria
Perubahan akut status mental
Disfungsi berbagai organ
Biomarka : Procalcitonin dan C-reactive protein
Renjatan septik sepsis + hipotensi (walaupun resusitasi adekuat)
memerlukan vasopressor untuk mempertahankan TD dan perfusi
ETIOLOGI
60% - 70% : Bakteri gram negatif

Menghasilkan lipopolisakarida (LPS) / Endotoksin glikoprotein kompleks

LPS membentuk Lipopolysaccharide binding protein (LBP)

LBP rangsang mediator inflamasi : TNF, IL-1, IL-6 dan IL-8


ANAMNESIS
Tidak spesifik : demam, menggigil dg gejala konstitusi : lelah, malaise
gelisah dan kebingungan
Tempat infeksi : paru, traktus digestivus, traktus urinarius, kulit, jar lunak,
saraf pusat.
Gejala biasanya memberat pada usia lanjut, kanker, DM,
gagal organ utama dan granulositopenia
Berat MODS ( Multiple Organ Dysfunction Syndrome )
Distress pernapasan
koagulasi intravaskuler
GGA
Perdarahan saluran cerna
Gagal hati
Disfungsi sistem saraf pusat
Gagal jantung
Kematian
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda klinis respons inflamasi sistemik
(demam, takikardia, takipnea, leukositosis)
Hipotensi (vasodilatasi perfier)
hangat menyeluruh, muka kemerahan, peningkatan curah jantung
Vaskonstriksi perifer
dingin, anggota gerak biru atau putih dingin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Variabel Umum
Demam (> 38.3C)
Hipotermia (suhu inti < 36C)
Nadi > 90 kali / menit atau lebih dari 2SD diatas nilai normal sesuai umur
Takipnea
Perubahan status mental
Edema signifikan / balans cairan positif (> 20 mL/kg dalam 24 jam)
Hiperglikemia (glukosa plasma > 140 mg/dL atau 6.7 mmol/L) tanpa
diabetes
Variabel Inflamasi Variabel Hemodinamik
Leukositosis ( > 12,000/L) Hipotensi arterial (SBP < 90
Leukopenia ( < 4000/L) mmHg, MAP < 70 mmHg, atau
Angka leukosit normal dengan sel imatur SBP menurun > 40 mmHg pada
lebih dari 10% dewasa atau kurang dari 2 SD
Plasma C-reactive protein lebih dari 2 SD dibawah nilai normal sesuai
diatas nilai normal umur
Plasma prokalsitonin lebih dari 2 SD diatas
nilai normal
Variabel Disfungsi Organ
Hipoksemia arterial (Pao2/Fio2 < 300)
Oliguria akut (produksi urin < 0.5 mL/kg/jam atau 45 ml / jam selama setidaknya 2 jam
walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan yang adekuat)
Kreatinin meningkat > 0.5 mg/dL atau 44 mol/L
Abnormalitas koagulasi (INR > 1.5 atau APTT > 60 detik)
Ileus (tidak adanya bunyi peristaltik usus)
Trombositopenia (platelet < 100,000/L)
Hiperbilirubinemia (plasma bilirubin total > 4 mg/dL atau 68 mol/L)
Variabel Perfusi Jaringan
Hiperlaktatemia (> 1 mmol/L)
Menurunnya capillary refill atau adanya
bercak-bercak (mottling)
KOMPLIKASI
Acute Respiratory Disseminated
Distress Intravascular Gagal Jantung
Syndrome Coagulation

Multi Organ
Gangguan Fungsi
Gagal Ginjal Dysunction
Hepar
Syndrome
TATALAKSANA
Identifikasi pasien risiko tinggi
Optimalisasi hemodinamik dini
Pemantauan hemodinamik
Terapi volume
Obat vasoaktif
Pemberian eritrosit
Terapi inotropic
Menurunkan konsumsi oksigen
Terapi steroid
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai