e. Kepala
- Muka : Sianonis (-), konjunctiva anemis, ukuran pupil kanan/kiri: 3 mm/
3 mm, rangsang cahaya pupil kanan/ kiri: +/+
- Hidung : bersih, napas cuping hidung (+)
- Telinga : simetris, bersih, serumen (-)
- Leher : pembesaran kelenjar toiroid (-)
f. Dada : simetris(+), retraksi dinding dada(+), otot bantu (+), wheezing(+)
g. Punggung : bersih
h. Abdomen : datar (+), tidak kembung, bunyi abdomen timpani, peristaltik usus 8
x/menit
i. Ekstremitas : tidak ada edema
j. Genetalia : Bersih tidak ada kelainan dibuktikan tidak terpasang kateter
k. Rectum dan anus : Klien mengatakan tidak ada hemoroid
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot
pernapasan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan Oksigen
a. Pola pemeliharaan kesehatan
Gejala Asma dapat membatasi manusia untuk berperilaku hidup normal
sehingga pasien dengan Asma harus mengubah gaya hidupnya sesuai kondisi
yang memungkinkan tidak terjadi serangan Asma
2. Pola nutrisi dan metabolik
Perlu dikaji tentang status nutrisi pasien meliputi, jumlah, frekuensi, dan
kesulitan-kesulitan dalam memenuhi kebutuhnnya. Serta pada pasien sesak,
potensial sekali terjadinya kekurangan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, hal
ini karena dispnea saat makan, laju metabolism serta ansietas yang dialami
pasien.
Pola eliminasi
Perlu dikaji tentang kebiasaan BAB dan BAK mencakup warna, bentuk,
konsistensi, frekuensi, jumlah serta kesulitan dalam pola eliminasi.
4. Pola aktifitas dan latihan
Perlu dikaji tentang aktifitas keseharian pasien, seperti olahraga, bekerja, dan
aktifitas lainnya. Aktifitas fisik dapat terjadi faktor pencetus terjadinya Asma.
5. Pola istirahat dan tidur
Perlu dikaji tentang bagaiman tidur dan istirahat pasien meliputi berapa lama
pasien tidur dan istirahat. Serta berapa besar akibat kelelahan yang dialami
pasien. Adanya wheezing dan sesak dapat mempengaruhi pola tidur dan
istirahat pasien.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Kelainan pada pola persepsi dan kognitif akan mempengaruhi konsep diri pasien
dan akhirnya mempengaruhi jumlah stresor yang dialami pasien sehingga
kemungkinan terjadi serangan Asma yang berulang pun akan semakin tinggi.
7. Pola hubungan dengan orang lain
Gejala Asma sangat membatasi pasien untuk menjalankan kehidupannya secara normal.
Pasien perlu menyesuaikan kondisinya berhubungan dengan orang lain.
8. Pola reproduksi dan seksual
Reproduksi seksual merupakan kebutuhan dasar manusia, bila kebutuhan ini tidak terpenuhi
akan terjadi masalah dalam kehidupan pasien. Masalah ini akan menjadi stresor yang akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan Asma.
9. Pola persepsi diri dan konsep diri
Perlu dikaji tentang pasien terhadap penyakitnya.Persepsi yang salah dapat menghambat
respon kooperatif pada diri pasien. Cara memandang diri yang salah juga akan menjadi
stresor dalam kehidupan pasien.
10. Pola mekanisme dan koping
Stres dan ketegangan emosional merupakan faktor instrinsik pencetus serangan Asma maka
prlu dikaji penyebab terjadinya stress. Frekuensi dan pengaruh terhadap kehidupan pasien
serta cara penanggulangan terhadap stresor.
11. Pola nilai kepercayaan dan spiritual
Kedekatan pasien pada sesuatu yang diyakini di dunia dipercayai dapat meningkatkan
kekuatan jiwa pasien.Keyakinan pasien terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta pendekatan diri
pada-Nya merupakan metode penanggulangan stres yang konstruktif (Perry, 2005 & Asmadi
2008).
12. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan peningkatan produksi sekret
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan bronkospasme
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
gangguan suplai oksigen
4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan
dengan tidak adekuatnya pertahanan utama atau
imunitas Cemas berhubungan dengan kurangnya
tingkat pengetahuan Gangguan pola tidur
berhubungan dengan batuk yang berlebih
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik
6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan dispnea
3. Intervensi keperawatan
TERIMAKASIH